17 Apr 2017

‘Satu Indonesia Award’ Ajang Unjuk Diri Penempuh Jalan Sunyi

Kick off 'Astra Satu Indonesia Award 2017 - dok Astra Satu Indonesia
Pada perayaan ulang tahun Astra ke 60, bersamaan dengan gelaran ‘Satu Indonesia Award’ ke 8. Satu Indonesia adalah semangat Astra terpadu untuk indonesia, merupakan langkah nyata group astra untuk berkontribusi dan berperan aktif serta meningkatkan kualitas masayarakat indonesia. Melalui karsa cipta dan karya terpadu, memberi nilai tambah untuk kemajuan
Satu Indonesia merupakan program pemberian apresiasi, kepada pemuda pemudi yang memiliki semangat sejalan dengan Astra. Berkarya memberi manfaat kepada masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, wirasuaha, teknologi serta kelompok.
Satu Indonesia Award dilaksanakan sejak 2010, tercatat sudah ada 39 generasai muda penerima apresiasi Satu Indonesia Award. Pemuda pemudi penerima apresiasi tidak berhenti, memberikan manfaat positif bagi masyarakat di sekitarnya.
Astra sudah berkiprah selama 4 dekade dalam bidang CSR, sekarang sudah punya 9 yayasan yang berkontribusi di bidang sosial. Kontribusi sosial bukan sekedar lips service, tapi bagaimana bisa sejalan dengan nafas Astra “sejahtera bersama bangsa”.
39 penerima satu indonesia award, mereka bekerja dari hati tanpa pamrih. Sebagian besar mendaftar karena didaftarkan orang lain, mereka tidak mendaftar atas kemauan sendiri. Mereka adalah anak-anak muda, yang menerapkan kemanfaatan dengan prinsip  Your First not Me First’.
Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia, meluncurkan ‘Satu Indonesia Award’ dengan 4 bidang CSR.
  • Kesehatan “Astra untuk Indonesia Sehat”
  • Pendidikan “Astra untuk Indonesia Cerdas”
  • Pemberdayaan Masyarakat “Astra untuk Indonesia Kreatif”
  • Lingkungan “Astra untuk Indonesia Hijau”
Astra Satu Indonesia diikuti pemuda pemudi, dengan usia maksimal 35 tahun baik individu atau kelompok (min 3 orang). Kegiatan yang dilakukan original, sudah berlangsung minimal 1 tahun berjalan berkesinambungan. Peserta belum pernah menerima penghargaan, baik untuk skala Nasional atau International.
-0o0-
Risma Hasannudin - dok Astra Satu Indonesia
Ada tamu yang cukup menyita perhatian, pada acara kick off  ‘Astra Satu Indonesia 2017’ adalah Risna Hasunuddin.
Risna berasal dari Banda Naira Maluku, mengabdikan dirinya untuk masyarakat di Manukwari Papua. Perempuan muda lulusan FKIP Universitas Patimura Maluku, tergerak hatinya setelah mengetahui kondisi masyarakat Manukwari khususnya suku anfak.
Manukawari memiliki angka partisipasi rendah pada kisaran 60-70%, memiliki angka buta huruf sangat tinggi, angka kematian ibu anak tinggi, angka kematian kanker payudara sangat tinggi.
Risna bertekad  bulat pergi ke Manukwari Papua, ingin merasakan sendiri apa yang terjadi di daerah tersebut. Setelah beberapa waktu berbaur, Risna berkesimpulan masyarakat Papua memang membutuhkan sentuhan.
Pada dasarnya masyarakat Papua adalah pekerja keras, namun mereka belum melek pengetahuan. Seperti pengelolaan satu lahan sawah, aneka tanaman seperti tomat, cabe dan terong ditanam dan dicampur dalam satu lahan. Seharusnya dalam satu lahan ditanam satu jenis tanaman, agar hasil panen tanaman tersebut optimal.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat rendah, daripada sekolah anak anak diajak bercocok tanam. Risna memutuskan untuk merintis PAUD, untuk pembentukan karakter harus dimulai dari anak-anak. Sistem pembelajaran juga sederhana, menerapkan kurikulum keseharian dengan fasilitas sangat minim.
Inti dari permasalah di Manukawari adalah pendidikan dan masalah perempuan. Masih banyak terjadi pernikahan di usia muda, sehingga anak-anak tidak bisa sekolah” Jelas Risma dengan raut muka prihatin.
Perjuangan tak selalu berjalan mulus, Risna sempat mendapat perlakuan kasar secara fisik. Kaum lelaki umumnya dan tokoh adat, menggangap Risna sebagai penyebab adat tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Karena anak perempuan makin cerdas, sehingga mereka tahu hak mereka sebagai manusia. Karena geram, Risna pernah nyaris diperkosa namun upaya tersebut bisa digagalkan.
Mendapati dala, bahaya, orang tua di Banda Naira tidak tinggal diam. Sempat membujuk dan mengajak Risna pulang, namun di kampung halaman nurani merasa gelisah. Risna meyakinkan diri dan orang tua, bertekad kembali dan mengabdi di Manukwari.
Melihat kedatangan Risna kembali ke Manukwari, terutama kaum perempuan dan anak-anak bersuka cita. Mereka bersedia pasang badan, apabila Risma mendapat perlakuan tak baik dari warga.
Risana sendiri sangat memaklumi, mengapa sebagaian besar warga belum bisa menerima kehadirannya. Tidak lain karena mindset warga yang belum paham, tidak tahu apa tujuan diselenggarakan pendidikan.
Kalau semua upaya dilakukan sementara, semua upaya akan cepat hilang. Risna dengan tekun menjemput anak-anak, agar tidak malas ke sekolah dan balik bekerja membantu orang tua.
Metode belajar mengajar dibuat semenarik mungkin, sebagai pengantar menggunakan bahasa Papua. Secara perlahan dan bertahap, beralih daengan menggunakan bahasa Indonesia.
Perihal keikutsertaan dalam ‘Satu Indonesia Award, Risna tidak tahu dan tidak terbersit ingin mendaftar. Namun berkat bujukan teman, dengan setengah paksaan sang teman akhirnya luluh. Risma mendaftar tanpa berharap terlalu besar, agar teman yang memaksa berhenti membujuk dan merayunya.
HIngga langkahnya sampai sejauh ini, Risna mendapat award ‘Astra Satu Indonesia’ kategori pendidikan. Risma adalah penempuh jalan sunyi, apa yang dikerjakan lahir dari lubuk hati. Tak haus puja puji atau apresiasi, kebahagiannya terletak pada kebahagiaan orang lain.
Tiba tiba saya merasa sangat yakin, banyak Risna lain di belahan bumi pertiwi tercinta. Mereka yang bekerja tanpa pamrih, tujuannya hanya satu demi kemanfaatan sesama. Semoga ajang “Satu Indonesia Award”, menjadi pembuka pintu peraih award untuk kelancaran usaha rintisannya.
Risna Hasannudin hadir di kick off 'Astra Satu Indonesia Award 2017' -dokpri
Pendaftar ‘Astra Satu Indonesia’ , tercatat 2.341 sampai tahun 2016. Bagi anda yang hendak mengikuti, atau memiliki calon pantas diikutkan di Astra Satu Indonesia tahun 2017. Pendaftaran bisa diakses, melalui website www.satu-indonesia.com .
Tahun ini Astar Satu Indonesia memberi apresiasi tingkat Provinsi, tahap penjaringan peserta sampai 10 Agustus 2017. Penjurian tahap pertama sampai bulan September, kemudian dilakukan vote publik melalui website sampai Oktober. Puncak pemberian Satu Indonesia Award, akan dilaksakan pada bulan Oktober.
Saatnya anak muda Indonesia berprestasi, menebar kemanfaatan untuk lingkungan sekitar dan sesamanya. -salam-

4 komentar:

  1. Melakukan kebaikan dg diam dan sembunyi bnr mas lebih mulia ketimbang yg gembor2 trs ada pamrihnya untungnya Astra menaruh perhatian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka pejuang kehidupan yg sejati mbak

      Hapus
  2. wahh keren, jadi semacam CSR-nya Astra ya mas Agung..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA