20 Jul 2016

Tanggapan lightHOUSE Indonesia terhadap kasus Obesitas

Kawan's, masih hangat menjadi bahan perbincangan. Kasus obesitas yang dialami Arya Permana (10 tahun), bocah asal Karawang Jawa Barat. Bobot tubuhnya mencapai angka 190 kg, tentu sangat menganggu gerak dan aktivitasnya.
Arya Permana (10 tahun) bocah dengan berat 190 kg - foto dipinjam dari Republika
Saya pribadi sangat prihatin, melihat anak yang seharusnya lincah hanya bisa berbaring. Keadaan ini tentu tidak begitu saja terjadi, ada andil orang tua akibat kurangnya pengetahuan.
Terkait kasus heboh ini, para pakar dari lightHOUSE Indonesia memberi tanggapan.
“Faktor lifestyle dan genetik mempunyai peran masing masing 50:50 pada peningkatan bobot tubuh Arya. Faktor genetik dapat berupa mutasi pada gen yang berperan mengatur hormon lapar kenyang, hormon yang bertanggung jawab dalam penggunaan energi tubuh serta hormon yang digunakan untuk penyerapan zat gizi” ungkap dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt selaku Founder lightHOUSE Indonesia.


Kegemukan pada anak dapat membahayakan tumbuh kembang, anak menjadi terganggu karena tulang-tulang pada tubuh bagian kaki, pinggul dan tulang belakang tidak dapat berkembang dengan baik. Dampaknya adalah tulang bagian kaki, berpotensi membentuk huruf O atau menjadi bengkong.
"Jangan memanjakan anak dengan minuman instan kemasan, minuman jenis ini terkandung kalori tersembunyi yang tidak kita ketahui. Pemberian jus buah yang terlalu sering juga tidak baik, buah yang sudah di jus kehilangan kandungan seratnya. Akan lebih baik jika buah dikupas dan langsung dimakan, untuk menjaga kandungan seratnya. Ajari anak untuk minum air putih lebih banyak, karena air putih dapat membantu mengurangi racun yang ada dalam tubuh" Pesan dr Grace Judio, dokter pemilik sertifikasi Trainer dari OBELDICKS Schulungs Program, Jerman untuk menangani obesitas pada anak dan remaja secara komprehensif dari sisi nutrisi, olahraga, dan psikologis
Ada tips tambahan nih kawan's
- Bagi Anak yang tidak suka air putih, bisa dibuat variasi teh aroma. Teh tawar tanpa gula dengan aroma melati atau vanilla mungkin akan menarik bagi si anak-.
Orang tua harus mengajarkan dan melatih anak, dalam hal mengenal rasa kenyang dan lapar. Makan saat merasa lapar bukan karena lapar mata, berhenti makan saat kenyang bukan kekeyangan. Orangtua harus benar-benar mengedukasi anak, serta memberikan contoh seperti mengonsumsi buah dan sayuran.
- kok saya jadi ingat anjuran Nabi Muhammad SAW, mengajak umatnya "Makanlah saat lapar dan berhenti sebelum kenyang"
 
dr. Grace Judio saat menjadi Narasumber di satu acara - dokumentasi pribadi
Bagaimana Cara Menangani Kasus Obesitas?

Mengatur pola makan si anak.
  • Pastikan orang tua memberikan makanan yang sesuai dan tidak berlebihan, artinya cukup asupan karbohidrat, protein dan sayur akan membuat anak kenyang lebih lama.
  • Jika anak meminta snack, boleh memberikannya 1 kali untuk sehari.
  • Beri juga anak konsumsi buah segar sebanyak 1 kali dalam sehari.
"Asupan gizi seimbang yang diberikan pada anak, ditentukan berdasarkan berat badan ideal anak dengan tetap memperhatikan komposisi makronutrien dan mikronutrien. Asupan serat harus dipenuhi yaitu sekitar 15-20 gram per hari, berguna bagi fungsi saluran cerna yang optimal serta menghambat penyerapan lemak dan gula dari makanan lain saat proses penyerapan makanan di usus. Serat juga merupakan molekul polisakarida yang lama dicerna tubuh sehingga bisa memiliki efek mengenyangkan lebih lama” Jelas dr. Eva Maria Christin, SpGK, dokter spesialis gizi klinis dari klinik lightHOUSE
Agar terhindar dari obesitas dan tercapai penurunan berat badan, asupan serat harus selalu ada saat konsumsi makanan utama dan sebagai selingan. Asupan cairan tidak boleh dilupakan, mencukupi kebutuhan sekitar 8-10 gelas per hari.
Anak kadang sukar membedakan rasa lapar dan haus, karena sensor sinyal lapar dan haus berdekatan di otak. Bila anak lapar di luar jadwal makan, sebaiknya berikan dulu air putih 1 gelas. Kemudian tunggu sekitar 20 menit, bila masih lapar (perut sampai bunyi) baru berikanlah makan.
“Semakin tinggi badan anak, semakin besar berat badan yang diperbolehkan. Sehingga diharapkan saat anak mencapai usia tertentu maka berat badannya menjadi ideal" jelas dr Eva.
Bila anak sudah berada dalam kategori obesitas berat, harus dengan penanganan komprehensif dari dokter, dokter spesialis gizi, dokter spesialis olahraga, psikolog anak, serta dukungan sepenuhnya dari pihak keluarga, lingkungan (plus sekolah), serta motivasi dari anak itu sendiri agar tercapai target yang diharapkan.
Usia anak-anak biasanya dipenuhi rasa ingin tahu yang sangat tinggi, mereka selalu penasaran mencoba hal-hal baru. Klinik lightHOUSE menyediakan secara khusus, program untuk mengedukasi orang tua. Tentang cara mengajarkan anak, agar dapat membedakan lapar perut dan mata. Ada pula metode-metode praktis lain, mencegah anak masuk dalam golongan obesitas.

Dari sisi olahraga atau aktivitas fisik
Penanganan anak dengan obesitas, harus memperhatikan pula beban pada lutut lutut dan sendi. dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis olahraga dari klinik lightHOUSE, memberi tanggapan
Arya yang untuk berdiri saja susah, tentu tidak bisa dipaksa berolahraga. Fokus utama yang terbaik saat ini, tentunya dari sisi pengurangan asupan kalori hingga berat badannya bisa turun. Bila tidak ada gangguan hormonal bisa fokus dari penurunan intake. Kalau ada gangguan hormonal, harus dibenarkan dulu hingga berat badannya bisa turun”.
Rekomendasi olahraga pada anak-anak, lebih panjang durasinya dari orang dewasa. Minimal anak-anak melakukan olahraga atau aktivitas bergerak selama dua jam per hari, disarankan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
"Bila kebutuhan ini tidak dipenuhi, anak bisa surplus kalori,” ujar dr. Sophia.
Saat kondisi anak sudah kelebihan berat badan atau obesitas, pilih bentuk olahraga atau aktivitas yang tidak membahayakan tubuhnya. Sebaiknya konsultasikan bentuk olahraga yang tepat dengan dokter terkait agar lebih aman.
 
Klinik lightHOUSE di Cilandak - dokumentasi pribadi
Program Komprehensif
Banyak orang mengatasi masalah berat badan dari satu sisi saja, misal diet saja, atau berangganan katering sehat, atau hipnoterapi saja, atau tidak menyeluruh. Jarang yang menggabungkan semuanya, menjalani program di bawah pantauan pakar-pakar penurunan berat badan dari berbagai bidang.
Program komprehensif penurunan berat badan, dapat ditemukan di klinik lightHOUSE Indonesia. Weight Control Center ini menangani kasus, yang berkaitan dengan berat badan untuk anak-anak hingga dewasa.
Dengan membawa anak ke lightHOUSE Indonesia, akan didapatkan edukasi untuk anak dan orangtua dalam menjaga pola makan, perubahan pola pikir, hingga perubahan perilaku demi mengatasi masalah berat badan yang dialami. Semuanya di bawah supervisi medis yang memberikan edukasi dan peresepan yang tepat dan aman bagi setiap individu yang memerlukan.

Siapapun pasti ingin memiliki berat badan ideal, untuk mencapai hal tersebut perlu tahu ilmunya. Klinik lightHOUSE telah terbukti, sebagai Klinik yang sudah 12 tahun mengatasi masalah berat badan. (salam)

4 komentar:

  1. Minuman instant kemasan banyak banget dan disukai anak2. Paling2 dibatasi minumnya, karena sulit mencegah supaya ga minum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kabarnya Arya, senang makan mie instan (sekali makan 2 bks) dan minuman kemasan sampai 10 gelas perhari. Kasihan bgt anak ini
      trimakasih mbak sudah berkunjung

      Hapus
    2. ya ampuunnn 10 gelas?!!! duh, semoga Arya segera bisa menurunkan berat badannya yaa..

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA