13 Jul 2016

Ayah Tiada Ayah Meng"ada" [Review Sabtu Bersama Bapak]

Akhirnya saya nonton juga film keren ini, melalui kejutan tak dinyana. Mbak Etty Budiarjo lah pembuka jalan itu, mempersembahkan ticket untuk kami berlima - trimakasih banyak Mbak Etty-. Setelah koordinasi, kami datang tinggal mengambil ticket.
Tiekcet Nobar Sabtu Bersama bapak (dokpri)
Untuk film dengan tema ke-ayah-an, saya sangat antusias menyambutnya. Karena saya meyakini, bahwa ayah memiliki peran luar biasa. Anak yang tumbuh dekat dengan figur ayah, akan memiliki sisi psikologis beda dibanding  yang tidak dekat.
Film  berjudul "Sabtu Bersama Bapak", pantas menjadi daftar wajib tonton bagi para ayah/ bunda. Ayah yang menanamkan pemahaman, lazimnya akan menghadirkan anak yang paham juga. Namun tak bisa ayah memaksakan bentuk pikirannya, karena anak-anak akan hidup di jaman yang berbeda.
-0o0-
Gunawan Garnida (diperankan Abimana Aryasatya), seorang ayah divonis tak memiliki umur panjang. Meninggalkan dua anak yang masih belia, Satya (diperankan Arifin Putra) dan Cakra (diperankan Deva mahenra). Sang ibu (diperankan Ira Wibowo) memegang kendali, berjanji pada suami akan mengantar anak hingga menikah.
Kedua anak tumbuh, menjadi anak yang sayang dengan ibu karena ada peran ayah. Setelah Satya dewasa menikah dengan Risa (diperankan Acha Septriasa), keduanya mengalami konflik rumah tangga. Sementara Cakra memiliki masalah sendiri, sampai usia tiga puluh kesulitan mencari jodoh.
Bagaimana sosok ayah bisa ada, meskipun secara raga sudah meninggal ?
Kalau anda seorang ayah/ibu, ajak anak anda menonton film ini.
 
Poster SBB- foto dari cinema.com
Film bergenre drama ini, diangkat dari novel best seller Aditya Mulya dengan judul yang sama. Digarap sangat detil oleh Monty Tiwa, mengambil setting di Bandung, Jakarta dan Paris. Alur cerita dibuat maju mundur, namun sangat relevan dengan benang merah cerita.
Saya sengaja mengajak anak, untuk bersama mengambil pesan yang ingin disampaikan di film ini. kami berdua cukup terharu, ketika sosok ayah yang tak sempurna namun ada.
Yup- Meng"ada" begitu saya membahasakan !
Siapapun anda, memiliki potensi mengada di hati orang terkasih. Jangan sia-siakan kebersamaan, karena detik demi detik akan habis pada saatnya. Tanam dalam benak mereka, dengan sikap penuh cinta dan sayang. Jadikan diri sebagai lelaki terbaik, agar anak dan istri merasa beruntung memiliki ayah/ suami seperti anda.

Sabtu Bersama Bapak, adalah hari menanamkan kabajikan dan kebijakan. (salam)
foto dari camea Bowo

8 komentar:

  1. seru mas agung.. kebetulan saya sudah menyaksikannya bersama istri ketika pertama keluar... sepertinya kaau ada waktu akan menyaksikan kembali film ini bersama kelluarga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah Bang Lius sudah nonton juga ya
      filmnya keren

      Hapus
  2. Asiiiik..... saya mau nonton ah nanti :)

    www.catatanamanda.com

    BalasHapus
  3. Saya belum nonton, kmrn pas ke 21 malah nonton Tarzan fufufu
    Rencana pekan depan mau nonton ini

    BalasHapus
  4. Syukurlahh kalau filmnya bermanfaat, terutama buat putranya mas Agung...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih banyak mbak
      semoga berkah amin

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA