Home

17 Nov 2015

GeMa CerMat ; Edukasi Masyarakat Tentang Obat


Talkshow GeMa CerMat (dokpri)

Siapa sih orang yang mau sakit, saya yakin jawabnya pasti tidak ada yang mau. Tapi kalaupun sedang waktunya sakit, ya tak bisa dihindari. Yang penting, jangan buru-buru mengonsumsi obat apalagi yang mengandung anti biotik. Karena mengonsumsi anti biotik over dosis, berdampak tidak baik untuk jantung.
"Gue gak mau ambil resiko, kalau anak sakit mending langsung kasih Obat" Ujar seorang karyawati "Kawatir ada apa-apa kalau di ntar-ntarin"
Kalimat ini pernah saya dengar, langsung dari seorang ibu muda pekerja di sebuah kantor  media. Kami yang diajak ngobrol tak berani menyanggah, meski saya pribadi sebenarnya tidak setuju. Tapi karena tak punya pengetahuan mumpuni, ketidaksetujuan disimpan di hati saja.
Hari berselang bulan berganti, ibu pekerja ini lumayan sering ijin datang terlambat kantor atau tidak masuk bekerja. Alasannya hampir seragam, anak lelaki satu-satunya sakit ini sakit itu. Rupanya si ibu pekerja, memiliki dokter langganan. Entah obat apa yang disarankan sang dokter, kami teman sekantor kerap mendapati ibu ini mengantar anak ke rumah sakit.
Contoh kecil di sebuah kantor di Jakarta Selatan, mungkin saja terjadi di tempat lain. Tak ada salahnya percaya dengan dokter, tapi lebih baik mengedukasi diri agar aware terhadap penyakit.
0o0
Perlu upaya masif dari instansi terkait, memberi penyadaran kepada masyarakat tentang konsumsi obat. Gema Cermat ; Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
Dra Azizah Wati (kiri) dr. Purnamawati Sp.AK (Kanan)
"Jangan dihapal nama obat, tapi hapal kandungannya" Tegas Dra Azizah Wati, Ketua Umum Pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan praktisi Farmasi komunitas.
"Tidak semua sakit perlu diberi obat, seperti batuk/pilek dan muntah/diare" tambah dr. Purnamawati Sp.AK, Pendiri Yayasan Orang Tua Peduli (YOP), Anggota Komite Pengendalian Resistensi Anti Mikroba Kemenkes RI.
Dua nama yang saya sebutkan, adalah narasumber Talkshow Gema Cermat. Acara yang dilangsungkan bersamaan acara Pameran Pembangunan Kesehatan 2015, di Jiexpo Kemayoran 13- 15 November 2015. Acara dikawal Mira said seorang blogger sekaligus moderator, terbilang piawai menghidupkan acara.
Pembicara dr. Purnamawati Sp.AK, sangat bersemangat dan energic. Memberi pencerahan bagi peserta, bahwa Sang Maha Pencipta sangatlah sayang pada umat-NYA. Bakteri yang dicipta-NYA, sesungguhnya memiliki aneka manfaat. Jumlah manusia di dunia sekitar 7 miliar, sementara jumlah bakteri mencapai trilyunan.
Nah bakteri ternyata memiliki peranan vital, apa saja?
- Membersihkan Polusi
- Menghancurkan Sampah
- Melindungi tanaman dari Jamur dan bakteri jahat
- Menyediakan zat gizi untuk tanaman.
Bahkan dalam tubuh manusia, ternyata terdiri dari 10 triliun sel tubuh dan 90 triliyun sel bakteri.
Bakteri di saluran cerna :
- Mengubah makanan menjadi zat gizi
- Membuat Vitamin B & K
- Menjaga usus sehat
- BAB Lancar
- Melindungi tubuh dari bakteri jahat
Batuk/Pilek tak perlu obat, bisa disembuhkan dengan pembenahan sirkulasi udara. Kemudian perbanyak istirahat, dan minum air putih. Karena batuk/pilek fungsinya melindungi paru-paru, dari menumpuknya lendir.
Sementara untuk diare/muntah, bisa diatasi dengan minum oralit (bukan obat). Karena dari diare/muntah inilah, cara tubuh membuang zat beracun.
Dokumen Pribadi
"Jadi jangan apa-apa sedikit langsung diminumi obat" ucap dr Purnamawati sp.AK bersemangat.
Bagimana agar tidak mudah sakit?
- Konsumsi makanan bergizi (tidak harus mahal)
- Istirahat Cukup
- Cuci tangan dengan sabun
- Olah Raga
- Imunisasi Lengkap
Sementara Dra.Azizah Wati mengungkapkan, bahwa obat ibaratnya seperti madu dan racun. Maka penggunaan obat harus tepat, dosis dan kandungannya. Karena kalau over dosis, akibatnya adalah jantung (inilah yang disebut racun).
Pesrta Talkshow

Antusiasme Peserta Talkshow (dokpri)
"Kalau ada aturan minum obat 3 x sehari, itu kapan saja?" Dra Azizah melontarkan pertanyaan "tolong disebutkan jamnya"
Seorang peserta menjawab" Pagi habis sarapan sekitar jam 8, siang jam 13 an dan malam jam 20"  
"Aturan minum obat 3 x sehari (Pagi-Siang-malam), rentang waktunya harus tepat (paling aman 7 jam sekali)" Dra Azizah meluruskan jawaban "Sebaiknya membeli obat di Apotek, sehingga ada apoteker yang ditanya banyak hal tentang obat" anjuran sang narasumber.
Menurut sebuah riset, terdapat 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi. Dari prosentase tersebut, terbagi menjadi, 27.8% menyimpan obat keras dan antibiotik, sebanyak 86.1% anti biotik diperoleh tanpa resep.
Masyarakat harus melek pengetahuan tentang obat, dengan cara menghapalkan kandungan obat. Meski kadang produsen obat piawai, membuat nama obat mirip dengan sakitnya. Misalnya obat diare, diberi nama Diapet atau obat flu diberi nama UltraFlu, obat asma dilabeli Asmasoho dan sebagainya.
"jangan mudah termakan oleh iklan, lagi pula gak mungkin abis minum obat langsung sembuh kaya di iklan" pesan narasumber.
0o0
Dokumen Pribadi
Saatnya setiap individu membuka diri, agar cerdas menggunakan obat. Gerakan Gema Cermat hadir, memberi pencerahan kepada masyarakat untuk ;
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, pentingnya penggunaan obat.
2. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyrakat, dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
Langkah positif "Gema Cermat" perlu didukung dan terus digaungkan, agar tak terjadi salah konsumsi obat akibat ketidaktahuan. (salam)

9 komentar:

  1. Saya juga suka panik klo anak sakit jadi suka buru2 k dokter dan dikasih antibiotik pdhl ga dminum jg antibitotiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga gerakan "Gema Cermat" menginspirasi masyarakat
      salam :)

      Hapus
  2. Perky upaya terus menerus agar mengubah paradigma masyarakat ya

    BalasHapus
  3. Saya sedia obat ringan di rumah, buat jaga-jaga, tapi kalau begini mah harus lebih bijak penggunaanya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Mbak Astin
      terimakasih sudah berkunjung
      salam :)

      Hapus
  4. Memang harus cermat dalam Menggunakan obat

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA