12 Apr 2016

Sisi Lain Tentang Kartini [Review "Surat Cinta Untuk Kartini"]


Adegan film "Surat Cinta Untuk Kartini" (dokumentasi pribadi)
Bulan April selalu identik dengan hari Kartini, anak-anak TK dan SD memakai baju adat. Moment istimewa ini tak disia-siakan, MNC Picture mempersembahkan yang istimewa juga adalah film "Surat Cinta Untuk Kartini".
Saat mendapat undangan Premier dari MNC via komunitas Blogger, sengaja saya tidak browsing atau melihat triller di Youtube (alasannya ingin suprise). Namun ada yang menggelayut di benak, adalah film berjudul Kartini yang diproduksi pertengahan 1980-an. kala itu disutradari Sjumanjaya memasang nama Jenny Rachman, bintang yang sedang menanjak namanya. Sekaligus saya menerka ini adalah film remark, disulap menjadi lebih kekinian dengan bintang baru.
Benarkah perkiraan saya?
Roda sepeda gowes hitam kokoh berputar, dikampung saya sering disebut sepeda onta (saking kokohnya). Sosok tukang pos masa awal 1900-an, tampak mengayuh dengan penuh semangatnya. Rambutnya hitam disisir kelimis dengan minyak rambut cair, ditutupi topi khas masa itu. Kulit si tukang pos yang sawo matang cenderung kecoklatan, mencitrakan seorang Jawa tulen. Tanpa alas kaki, lelaki gagah ini mengayuh pedal sepeda dengan penuh tenaga.
Sarwadi nama tukang pos, yang mengantarkan surat demi surat termasuk ke ndalem kabupaten di Japara. Akhirnya Sarwadi penasaran dengan penerima surat yang dikirimnya, tidak lain adalah putri sang Bupati bernama Raden Ajeng Kartini.
Seorang tukang pos penasaran, lambat laun menambatkan hati pada Kartini?
Apakah film ini tak terlalu berlebihan, atau justru tak membelokkan sejarah.
Kurang dari lima menit pertama, saya mulai lepas dari bayang-bayang film Kartini tahun 1980-an. selanjutnya mulai bisa membaca alur film, dibuat dengan sudut pandang bukan dari Kartini. Jadi saya berkesimpulan syah-syah saja, toh akhirnya ruang imajinasi sang script writer dan Sutradara yang akhirnya berperan. Penonton tinggal menangkap visualisasinya, mencerna dengan pemahaman sendiri-sendiri.
Behind The Scene, Film 'Surat Cinta Untuk Kartini" (dokumentasi pribadi)
Film dengan latar belakang sejarah ini, sangat tepat mengambil moment.  Anak saya (perempuan) yang TK sudah berceloteh, akan ikut pawai hari Kartini dengan memakai baju Jawa. Pun para ibu sudah mulai ribet, mencari baju sewa untuk acara karnaval buah hatinya. Maka rasanya akan semakin lengkap, dengan kehadiran "Sepucuk Surat Cinta Kartini".
Saya mengacungi jempol, untuk acting Chico Jerico sebagai  tokoh Sarwadi. Gestur dan logat jawanya dapat banget, wajah tampannya juga mendadak berubah menjadi sangat "Medhok". Nah yang membuat kerennya lebih plus, adalah kehadiran pendatang baru Rania Putrisari sebagai Kartini. Sangat pas mewakili perempuan pintar awal abad XIX, wajahnya cocok dengan perempuan Jawa ningrat termasuk perawakannya yang mungil. Pengambilan gambarnya sangat keren, terlebih lokasi tempat Kartini mulai mengajar.
Suasana Pressconfrence bersama Produser, crew and cast film "Surat Cinta Untuk Kartini" (dokumentasi pribadi)
Ada yang membuat saya agak merasa kurang, kosa kata jawa sangat kurang menonjol dalam dialog antar pemain. Juga saat Kartini berbincang dengan kawan yang Belanda, kenapa tidak menggunakan bahasa Belanda. Seandainya scene dipinggir pantai dengan perempuan Nedherland dimaksimalkan, bisa memperkuat sosok Kartini yang cerdas berbahasa asing.
Bagaimana kisah Sarwadi menggapai hati Kartini ?
Penonton Indonesia jaga tanggal mainnya ya, pada 21 April 2016 di Bioskop kesayangan
sumber video ; SINI

11 Apr 2016

Cegah, Obati, Lawan Diabetes !


Penyakit Diabetes sudah tak asing, selalu identik dengan gula. Jangan salah lho !! Bukan hanya gula untuk membuat minuman saja, tapi gula yang terkandung dalam zat makanan misal karbohidrat. Dalam rangka Hari Kesehatan Sedunia 2016, Kemenkes menggelorakan semangat Cegah, Obati Lawan Diabetes.
Ibu Mentri Kesehatan, bersama Gubernur Banten dan Walikota Tangsel, tampak bersama undangan lainnya di Puncak hari Kesehatan Sedunia di Pasmod BSD (dokumentasi Pribadi)
Udara pagi masih segar, sinar matahari belum juga muncul. Kesibukkan di Pasar Modern BSD mulai terasa, hendak dijadikan lokasi acara puncak Hari Kesehatan Sedunia 2016. Panggung megah dengan background ungu berdiri  di tengah lokasi, aneka stand berjajar menuju arena utama.
Suasana berubah semarak, ketika mobil ber-plat RI memasuki parkir Pasar Modern langsung mendekat tenda kehormatan. Ibu Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. D Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), tampak keluar dari mobil menuju kursi undangan. Beliau duduk berdampingan, dengan Gubernur Banten H. Rano Karno dan Walikota Tangsel Airin Rachmy Diani.
Acara dimulai dengan senam bersama, dipandu instruktur dari atas panggung kemudian beberapa lainnya tersebar di tengah peserta. Blogger tak mau ketinggalan, ikut hadir dan senam pagi (baru beras lama ga senam hehehe)
Kawan's, Apa itu diabetes?
Adalah suatu kondisi dimana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.
Ada dua tipe diabetes
  • Tipe 1, biasanya diderita sejak kanak-kanan, tidak diketahui penyebab tepatnya, dan tidak dapat dicegah. Tubuh benar-benar berhenti memproduksi insulin, maka penderita diabetes tipe 1 sangat tergantung pada terapi insulin untuk pemeliharaan kesehatan.
  • Tipe 2, merupakan bentuk umum diidap sekitar 90%  penderita diabetes di seluruh dunia.
Kasus diabetes ternyata dapat dicegah, lazimnya merupakan Diabetes Tipe-2 yang disebabkan gaya hidup. Diabetes masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 atau sekitar 6.7%.
Dalam sambutan ibu Mentri Kesehatan, beberapa gaya hidup yang menjadi faktor diabetes adalah
  • Kegemukan/ Obesitas ; Berat badan berlebih, salah satu faktor resiko predominan Diabetes. Peningkatan berat badan, berbanding lurus dengan peningkatan diabetes
  • Kurang Aktivitas Fisik :  Tidak gemar berolah raga/ aktivitas fisik, juga memperbesar kemungkinan diabetes.
  • Diet yang Kurang Sehat ; kebiasaan konsumsi makanan tinggi kalori (garam, lemak jenuh dan gula), serta rendah serat dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berlebih.
  • Deteksi Dini untuk Pencegahan ; kerapkali penyandang Diabetes, ditemukan dalam kondisi lanjut dan memiliki banyak komplikasi. Jika saja ditemukan lebih awal, maka komplikasi bsa dicegah sehingga penyandang diabetes tetap produktif.
Menkes menungkapkan, bahwa deteksi dini memiliki fungsi kontrol. Sehingga masyarakat bisa meghentikan kebiasaan berperilaku tidak sehat, seperti konsumsi makanan yang tidak sehat, makanan berlebihan, kurang aktivitas fisik, merokok atau minum alkohol.
Senam Pagi bersama sebelum acara inti (dokumentasi Pribadi)

Talkshow Ibu Menkes (tengah), kiri adalah penderita diabetes yang sudah sembuh, kanan dokter muda yang memiliki gejala diabetes (dokumentasi pribadi)

Aksi Deteksi Dini Diabetes Teintegrasi Posbindu PTM
Setelah acara talkshow dan kuiz, Ibu Menkes meninjau Pasar Modern didampingi petinggi dari Sinar Mas. Pada kesempetan yang sama diresmikan, Posyandu PTM Pasar Modern BSD. Dengan harapan bisa mendorong dan memotivasi masyarakat Tangsel, khususnya pengunjung Pasar Modern BSD secara berkala memeriksakan diri ke Posbindu.
Ibu Menkes bersama rombongan mengunjungi Pasmod BSD (tampak belakang) dokumentasi pribadi

Aneka Stand yang berpartisipasi dalam Hari Kesehatan Sedunia 2016 (dokumentasi Pribadi)
Selain meresmikan Posbindu, Menkes meluncurkan buku Pedoman Skrining Diabetes guna mendukung kegiatan Deteksi Dini di Posbindu PTM. Selain itu juga diserahkan posbindu kit, serta alat pemeriksaan gula darah. Kemudian penandatanganan MoU Kerjasama di Bidang Pengawasan dan Pembinaan Pedagang Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Antara Badan POM dengan Pasar Sehat.
Apabila masyarakat ingin mendapatkan informasi lebih detil, bisa menghubungi Halo Kemkes di (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562610, kaximili (021) 5223002, 52921669, email kontak@kemkes.go.id

10 Apr 2016

Menuju "Indonesia Sociopreneur Challenge" #RoadToISoC2016


Saya yakin, sebagian besar kita (mungkin) masih awam apa itu  "Indonesia Sociopreneur Challange" atau IsoC?
Acara Building Social Ecosystem, diselenggarakan di Beranda 52 Bintaro Tangsel 6-April-2016 (dokumentasi pribadi)
Yuk Cari Jawabnya !
Bisa jadi dalam keseharian sering kita dapati, baik di keluarga atau lingkungan terdekat. Yang paling sederhana dan sering dijumpa, masalah sampah di lingkungan sendiri. Mungkin ada oknum "nakal",  seenaknya membuang di tempat tak semestinya.
Sampai saya tulis artikel ini dan dipublish, di daerah Tangsel juga saya baca sebuah Spanduk. Kurang lebih begini bunyinya, "Ya Allah Segera Jemput Orang Yang Sering Membuang Sampah di Sini, Agar Tidak Bertambah Dosa".

9 Apr 2016

Waroeng Tung Tau nan Legendaris di Pangkalpinang


Pengalaman saya, setiap berkunjung di satu daerah selalu ada ikon kuliner. Baik itu berupa makanan khasnya, atau yang tak kalah menarik adalah tempatnya. Maka tak heran kalau ada kalimat, "Gak ke Pangkalpinang kalau gak ke Waroeng Tung Tau" (atau ke tempat lainnya).
Kopi Tung Tau di Pangkalpinang (dokumentasi pribadi)
Spesial kunjungan Kelas Blogger, menyempatkan mampir ke Waroeng Tung Tau di jalan Soekarno Hatta Pangkalpinang. Lokasinya sangat strategis, berada di pusat keramaian sangat mudah dijangkau. Tak jauh terdapat tempat penginapan dan pusat pertokoan, tempat yang tepat untuk bersantai dan menikmati secangkir kopi.
Waroeng Tung Tau
Berdiri sejak tahun 1938, menjadi waroeng kopi legendaris dan tertua di Sungai Liat. Menu utamanya Kopi O (kopi hitam) dan roti panggang tradisional. Kalau menilik tahun berdirinya, berarti sejak masa kolonial Belanda ya guys. 7 tahun sebelum kemerdekaan, dan saat ini sudah dikelola pada generasi ketiga.
Do you know, nama Tung Tau diambil dari nama pendirinya. Saat ini Waroeng Tung Tau semakin berkembang, sudah memiliki tiga cabang semuanya di Pangkalinang. Hebatnya, warung pertama masih bertahan dilokasi yang sama sejak didirikan tahun 1938.  Lokasi kegendaris perdana, yaitu di jalan Muhidin Sungai Liat Bangka. Sementara tiga cabang tersebar, di Jl. Taniwen, Jl. Depati Hamzah dan Jl Soerkarno Hatta (yang dikunjungi kelas blogger)
Satu kunci yang membuat Tung Tau melegenda,  yaitu mempertahankan citarasa serta tradisi pengolahannya.
Kopi Tung Tau
Terbuat dari 100% biji kopi asli, memiliki citarasa khas dibanding kopi lainnya. mempertahankan cara pengolahan tradisional, tetap dipertahankan sampai tiga generasi.
Penyajiannya juga unik, menggunakan cangkir berlabel Tung Tau dan kue semprong. Bagi penggila kopi sangat recomended, apalagi rasa kopinya sangat  tajam dan nendang.
Roti Panggang Tung Tau
Roti dan selai dibuat sendiri, dengan resep dan cara pembuatan yang sama selama puluhan tahun. Bahan yang digunakan, adalah bahan alami tanpa pengawet.
Roti Panggangnya lembut dan yummy (dokumentasi pribadi)
Wedang Uwuh (dokumentasi pribadi)
Untuk menu banyak pilihan, tak hanya kopi lho guys. Aneka juice disajikan, pun minuman seperti teh tarik, kopi tarik, wedang uwuh dan aneka mminuman pilihan ada juga. Sementara untuk roti bakar, terdapat pilihan selai sesuai selera. Roti bakar keju, strawberry, cokelat, srikaya dan masih banyak lainnya.
Pelayan sibuk mengantar pesanan pelanggan (dokumentasi pribadi)

Kelas Blogger sedang berkunjung ke Waroeng Tung Tau Pangkalpinang (dokumentasi pribadi)
Saya yang penasaran semakin tak sabar, setelah roti keju pesananan datang. Tekstur rotinya sangat lembut, kejunya setengah lumer menyatu dengan roti.  Cocok disantap saat hangat, rasanya seperti nempel dilidah.
Kelas Blogger ketagihan, dua kali kami berkunjung di Waroeng Tung Tau. Saat menjelang senja, dan sebelum subuh kembali berkunjung.
Anda penasaran?
Yuk ke Pangkalpinang, jangan lupa mampir ke Warung Tung Tau. (salam)
Kelas Blogger