Ki -ka ; kartika Susanti, Rahne Putri, Dr Yuslam, Kinaryosih, Moderator -dokpri |
Sebagai
ayah dua anak, saya pernah mengalami bagaimana bingung mengambil sikap. Terutama
menanggapi pendapat orang tua, saat masa kehamilan istri. Tentang larangan
berdiri di pintu, larangan makan sambil menghadap arah tertentu. Bahkan pernah
saya dapati, saudara yang hamil mandi saat bulan purnama.
Sebagai
orang modern rasanya gemas, tapi tak tega menangkis keinginan tetua. Kalau coba
diberi pengertian, yang dituakan merasa tidak dipatuhi wejangan. Sungguh berada
di posisi tak enak, antara mau nurut atau membangkang.
Nah,
saya berkesempatan hadir di acara Obrolan Santai (Obsat) ke 190. Acara diselenggarakan
pada 23 Februari 2017, bertempat di Beranda Kitchen Kebayoran baru Jakarta
Selatan. Mengulas tema khusus seputar mitos kehamilan, menghadirkan empat narasumber.
Narsum
pertama Kinaryosih, artis sekaligus ibu dari anak usia 5 tahun dan sedang hamil
7 bulan. Rahne Putri seorang ibu blogger dan sosmed Influence, narsum ketiga Kartika Susanti dari Mafindo (Masyarakat
Anti Fitnah Indonesia). Narasumber ke empat adalah dr. Yuslam Edi Vidianto Spog,
beliau dokter dari Mayapada Hospital.
-0o0-
“Ketika
hamil ada dua perasaan, antara amazing dan bingung dengan informasi” ujar Kinaryosih.
Saat Kinar hamil anak kedua, rajin minum air kelapa
hijau dan atau makan kacang hijau. Kinar berpikir positif saja, mungkin bawaan
janin yang menurut USG berjenis kelamin perempuan.
Sementara
Rahne Putri, merasa antara senang dan clues. Apalagi saat hamil pertama,
keluarga terdekat paling kerap menyampaikan informasi. Baik itu mitos atau
fakta, namun Rahne menampung masukan demi menghormati orang tua.
Untung
suami Rahne cukup toleran, membebaskan si ibu hamil menentukan sikap. Karena ibu
hamil justru menghindari stress, agar tidak membawa dampak pada janin di
kandungan.
Nah, Dr
Yuslam selaku ahlinya memberi jawaban.
Sebenarnya
masalah mitos bisa dipandang dari sisi logika, misal air kelapa hijau itu baik
karena ada elektrolit, kalium, lukosa dan vitamin. Namun pada takaran yang berlebih
tidak bagus, terlalu banyak kalium akan membuat tubuh lemas. Demikian pula
kalau kekurangan eletrolit, maka daya tahan tubuh akan menurun.
“Sebaiknya
minum air kelapa dalam seminggu dua atau tiga kali” pesan Dr Yuslam.
Yang perlu
diwaspadai bagi Ibu hamil, adalah penyakit demam dan diare yang berpotensi
kehilangan carian. Ibu hamil yang kekurangan jadi lemas, ibu demam tinggi menyebabkan
kemampuan jantung janin menurun.
Blogger menyimak di acara Obsat -dokpri |
Menjawab
pernyataan Kinaryosih, tentang konsumsi kacang hijau. Dr yuslam justru sangat
menganjurkan, kacang hijau mengandung sumber karbohirat utama dan vitamin. Pola
makan yang bagus itu berimbang, misalnya hari ini gizi bagus besok diturunkan.
Hal ini
sangat diperlukan, untuk mengatur agar berat badan ideal. Kegemukan bisa
disebabkan, karena konsumsi gizi yang tidak berimbang.
Bagimana
kalau makanan ber MSG?
Dalam
jumlah tertentu, MSG diperlukan untuk energi otak. Saat kita berpikir keras,
energi otak sangat berperan dan digunakan. Tapi MSG dalam jumlah besar, bisa menyebabkan
gangguan saluran cerna penyebab cancer.
-Kata
kuncinya, adalah pola konsumsi dalam jumlah tertentu-
O,ya
kawan
Ternyata
daging kambing lebih aman dibanding sapi, namun sebaiknya jangan diolah menjadi
sate.
Sate dipanggang
dekat dengan api, protein bisa rusak terkena arang penyebab cancer. Untuk amanya
konsumsi steak kambing, diolah memakai asap atau uap panas untuk mematangkan
daging. Daging kambing, memiliki kandungan
kolesterol rendah, serat tinggi, vitamin lebih banyak.
Kartika
Susanti akrab dipanggil Tika, menjadi pembicara keempat. Sebagai sebuah
komunitas, Mafindo berisi relawan yang focus edukasi enyikapi informasi.
Hoax itu
berbahaya, sudah jelas berita bohong diciptakan untuk tujuan tertentu. Hoax
speutar kesehatan kadang kurang dikritisi, orang dengan cepat menyebarkan.
Nah
untuk mendeteksi, apakah informasi Hoax atau bukan ada 6 P.
- Perhatikan Hati ; Saat menerima informasi ada kata “hati-hati” atau sejenis, sebaiknya radar hoax diaktifkan. Informasi yang membuat emosi, marah, benci, justru musti diwaspadai.
- Potong Rantai ; Hoax paling banyak disebar di medsos termasuk di WA, kita harus menahan diri tidak menyebarkan
- Periksa Sumber; Setiap informasi, sangat mudah dicros chek sumbernya. Kalau sekiranya sumbernya meragukan, sebaiknya segera diabaikan.
- Periksa Redaksi ; terkait dengan situs penyebar informasi, kalau tidak ada susunan redaksi dipastikan tidak kredibel
- Pakai Akal sehat ; Kalau informasinya tidak masuk akal, tidak usah terlalu diperhatikan.
- Pasang sikap kritis ; meskipun pengirim kabar orang dekat, kita musti tetap kritis. Kadang kita gampang percaya, ketika kabar disebar orang yang dikenal.
Kinaryosih
ternyata pernah sekali broadcast tiket gratis, setelah itu berita bohong tidak
pernah diulangi. Sejak saat itu Kinar tidak menanggapi, dengan menerapkan putus
rantai informasi pada diri sendiri.
Sementara
Rahne kerap mendapat hoax, justru dari wa group keluarga. Masih beranggapan “sharing
is caring”, tapi tetap saja musti ada filter pad diri sendiri. Kebetulan Rahne
bergelut dibidang digital, lebih aware mengedukasi lingkungan terdekat.
Dr
Yuslam berbagi pengalaman, menanggapi sebuah
informasi kalau perlu saja. Selebihnya kalau tidak perlu, tidak terlalu
ditanggapi apalagi Hoax.
Nah bagaimana
dengan anda?
Ada baiknya
setiap informasi dicros chek, sehingga ada pembanding atau penguatnya. –salam-