Tampilkan postingan dengan label Phillips Lighting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Phillips Lighting. Tampilkan semua postingan

5 Jul 2019

Philips Hue, Solusi Pencahayaan Terkoneksi

PhilipsHue terkoneksi dengan aplikasi

"Bentar, tadi lampu teras sudah nyala apa belum?" ujar istri, di perjalanan menuju Cilegon.

Sabtu pagi, ketika kami di tengah perjalanan menuju rumah Saudara di luar kota. Rencana telah kami susun, yaitu akan menginap semalam dan pulang minggu sore.
Satu kebiasaan istri yang saya hapal, mengecek berulang-ulang lampu dan alat listrik sebelum ditinggal bepergian. Tetapi, meski sudah chek, ada saja yang terlupa (atau kelupaan) dan tidak yakin. Dan pagi itu, adalah lampu teras apakah sudah dinyalakan atau belum.

28 Okt 2017

Kampanye “Eye Comfort’ dari Philips Lighting Mengajak Lebih Peduli dengan Mata


ntionalgheographic.co.id

Sebuah temuan menyatakan, dewasa ini di seluruh dunia kurang memperhatikan mata. Terbukti, dengan tingginya penderita miopoa atau rabun jauh. Hal ini sejalan dengan perkiraan WHO, bahwa satu dari dua orang akan menderita rabun jauh pada tahun 2050.
Waduh begitu berat kerja mata kita, apalagi bagi blogger yang kerjanya di depan layar. Belum lagi, kita dituntut banyak membaca untuk menambah referensi.
Sebagai manusia modern, kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Sambil melihat layar smartphone, komputer, televisi rata-rata 5 jam sehari.
Ayo ngaku, apa yang dicari ketika bangun tidur, bisa jadi langsung meraih handphone. Masih dengan menggunakan lampu tidur, smartphone langsung berada pada posisi on. Alhasil cahaya smartphone terpapar, otomatis mengenai kornea mata kita. Kalau lebiasaan ini dilakukan setiap bangun tidur, betapa berat kerja mata – sambil nunjuk diri sendiri.
Dari penelitian dengan sample delapan ribu orang dewasa di sebelas negara, Tiongkok, Republik Ceko, Perancis, Jerman, Indonesia, Polandia, Spanyol, Swedia, Thailand, Turki dan Amerika Serikat. Menunjukkan rata-rata enam jam sehari berada di depan layar, hanya 42% menggunakan pencahayaan lebih lembut untuk mata.
Menyangkut pencahayaan dan kenyamanan mata, orang tidak bertindak berdasarkan keyakinan. Dari 74% responden, setuju kualitas pencahayaan berdampak pada penglihatan. Namun hanya 28%, akan memilih bohlam yang lebih nyaman bagi mereka.
Philips Lighting, pemimpin dunia di bidang pencahayaan, menyediakan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup. Satu diantaranya, mempersembahkan bohlam LED berkualitas tinggi dan nyaman di mata. Melalui kampanye Eye Comfort, Philips melakukan penelitian global tentang cara menjaga mata. 
Kampanye 'Eye Comfort' dari Philips (ki-ka) moderator, Rowena Lee (GM adan VP Bussines LED Lamps, Global Bussines Group LED, Philips Lighting, dr Gitalisa Andayani, Sp. M (K), Humas Persatuan ZDokter Mata Indonesia, Teuku Rinaldi , Lighting designer and Consultan - dokpri

Bagaimana cara menjaga mata?
Aktivitas di luar rumah ;
Kecenderungan aktivitas di dalam rumah, selain belajar, menonton televisi atau bermain games baik dengan smartphone maupun komputer. Kita para orang tua mengajak anak-anak, meluangkan waktu beraktivitas di luar rumah.
Hal ini dilakukan, untuk membantu melepas beban berat mata, selain itu bagi anak-anak dapat membantu perkembangan mata mereka.
Cahaya yang tepat ;
Saat menghabiskan waktu di dalam ruangan, baik di sekolah, kantor, rumah atau dalam ruang lainnya. Hal penting diperhatikan, sebaiknya menggunakan lampu berkualitas dan nyaman. Philips Lighting, telah mengembangkan LED tidak berkedip, sehingga lebih nyaman untuk mata.
Philips LED, menyediakan pilihan pencahayaan tepat untuk Mata ;
Philips Mini LEDBulbs
Philips Entry LEDBulbs
Philips LEDTube
Philips LED Down Light
Philips LED Batten
Beberapa Tips berikut membantu untuk mata nyaman

  • Kurangi ‘Screen Time’, kalau terpaksa lama di depan layar, gunakan tetes pelumas mata. Setelah memberi tetesan pada mata, tutup mata selama 20 detik, kemudian beri waktu selama 20 menit untu mata beristirahat.
  • Kenakan kacamata hitam saat di bawah sinar matahari, pilih kacamata dengan perlindungan UV 100%.
  • Hindari merokok karena sifat asap beracun bagi mata
  • Jaga pola makan dengan diet seimbang, perbanyak konsumsi sayur dan buah segar, lemak baik serta biji-bijian.
  • Berolah raga secara teratur untuk mempertahankan IMT sehat, sekaligus menolong melawan penyaikt kardiovaskular dan diabetes.
  • Rutin check up kepada dokter spesialis mata
  • Tidur lebih kurang 7 – 9 jam sehari
  • Menjaga kebersihan badan dan cuci tangan, hati hati jika ingin menggosok atau menyentuh mata, demi menghindari resiko infeksi.
  • Gunakan lampu berkualitas baik
  • Berlatih yoga mata sederhana namun sangat efektif.
khasanahquran.com


Pengin tahu yoga mata, yuk ikuti di bawah ini ;
Duduk dalam posisi santai sambil sediakan media baca
Lihat dan focus pada satu huruf dalam jarak baca
Tutup salah satu mata (bisa kanan bisa kiri) dengan telapak tangan, tapi biarkan posisi mata (yang ditutup telapak) dalam kondisi terbuka.
Pilih satu huruf dan telusuri huruf tersebut selama 3 detik
Lihat ke depan, cari benda atau huruf dengan jarak 6 meter
Telusuri bentuknya selama 2 - 3 detik (tanpa menyipitkan mata)
Ulangi langkah 4 – 6 selama 3 – 5 menit
Ganti dengan mata satunya lagi, ulangi langkah 4 – 6 selama 3 – 5 menit.
Mata ibarat jendela dunia, dari mata kita bisa melihat keindahan alam semesta. Melalui mata juga, kita bisa menyerap ilmu pengetahuan. Sudah semestinya, kita memelihara karunia Sang Maha Pencipta yaitu Mata. Tentu dengan merawat dengan sebaiknya, serta menggunakan sebaik-baiknya pula. – salam sehat-

3 Agu 2017

Program Kampung Terang Hemat Energi dari Philips Lighting untuk Desa Terpencil Seluruh Indonesia

dokumentasi pribadi


Saya masih ingat pada awal tahun 2000, untuk sebuah keperluan saya musti pergi ke daerah ujung barat pulau Jawa. Saat itu sekitar jam lima sore, kendaraan melintas di kampung sekitar hutan yang mulai gelap. Kami lima orang dalam satu mobil gelisah, kenapa tidak satu rumahpun terlihat menyalakan lampu penerangan di depan rumah.
Ketika tiba waktu maghrib kami berhenti, menunaikan sholat maghrib berjamaah di sebuah musholla. Hanya lampu minyak menyala, sehingga suasana gelap begitu mendominasi.
Dari seorang warga terbetik sebuah informasi, bahwa listrik belum menjangkau kampung mereka.  Otomatis gelap begitu menguasai malam hari, warga mengandalkan penerangan dari lampu minyak tanah.
Kini daerah yang pernah saya lewati puluhan tahun silam, sudah mulai terang di malam hari. Cahaya listrik telah menyinari daerah dekat hutan, warga tidak kesulitan beraktivitas ketika matahari tenggelam. 
Bagaimana dengan daerah lain di Indonesia ?
Philpis Lighting melalui program CSR, akan menerangi kurang lebih 25 desa di Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku. Saudara sebangsa akan segera menikmat manfaat pencahayaan, untuk mendukung aktivitas mereka setelah matahari tenggelam.
Sebagai pemimpin global di bidang pencahayaan, Philips Lighting akan memperluas instalasi pencahayaan LED tenaga surya. Kurang lebih 25 desa yang belum dialiri listrik di seluruh Indonesia, akan tersentuh program “Kampung Terang Hemat Energi (KTHE)”
Program KTHE sendiri sudah dimulai tahun 2015, saat itu sembilan desa tersebar di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan merasakan manfaat program ini.
Program “Kampung Terang Hemat Energi”, menyediakan penerangan untuk rumah dan fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah dan jalan umum di beberapa desa di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku.
Akan ada 2.886 titik lampu baru, artinya hampir sepuluh kali lebih banyak dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.
ountry Leader Philips Lighting Indonesia Rami Hajjar (tengah) didampingi Country Marketing Manager Philips Lighting Indonesia Lim Sau Hong (kiri) dan Chief Strategy Officer Kopernik Tomohiro Hamakawa (kanan) berbincang sesaat sebelum prosesi penekanan tombol yang menandai peluncuran program CSR Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 Philips Lighting Indonesia.
Dalam acara Press Confrence peluncuran KTHE, Rami Hajjar selaku Country Leader Philips Lighting Indonesia, mengatakan,  Kami sangat senang dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat dengan menjembatani kesenjangan pencahayaan antara kota dan wilayah pedesaan melalui  program ‘Kampung Terang Hemat Energi’. Pencahayaan akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat, memampukan kegiatan sehari-hari seperti belajar atau pekerjaan rumah tangga lainnya untuk dapat dilakukan bahkan setelah matahari terbenam. Puskesmas dapat beroperasi dengan layak dalam keadaan darurat di malam hari dan mobilitas masyarakat serta barang tidak lagi terbatas hanya pada siang hari. Di Philips Lighting Indonesia, kami menerapkan komitmen global perusahaan ini untuk menciptakan kehidupan yang lebih terang untuk dunia yang lebih baik; termasuk di dalamnya, kehidupan masyarakat di desa-desa terpencil di seluruh negeri.
Setiap desa terpilih akan mendapatkan paket pencahayaan LED tenaga surya Philips yang inovatif, yang terdiri atas:
(1) Solar Indoor Lighting System lengkap dengan panel surya,
(2) Philips LifeLight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah,
(3) Solar LED Road Light untuk menerangi jalan-jalan di desa pada malam hari. Tahun ini, program akan diawali dengan menjangkau enam desa di Sumatera Utara.
Sejak tahun 2015, Philips Lighting bermitra dengan Kopernik sebuah LSM bergerak di bidang teknologi untuk memberdayakan penduduk di desa terpencil. Pada tahun yang sama, Philips Lighting secara global menyerukan ajakan untuk mengakhiri kemiskinan cahaya dalam rangka Tahun Cahaya Internasional PBB (UN’s International Year of Light – IYOL)
Program CSR Philips Lighting Indonesia"Kampung Terang Hemat Energi" periode 2017-2018, menyalakan Philips LifeLight, lampu LED berbasis tenaga surya salah satu produk yang akan diberikan kepada masyarakat di desa terpencil melalui program ini.