23 Nov 2016

Bursa Sajadah Solusi Oleh-Oleh Haji dan Umrah #SKVBerbagi

Bursa Sajadah Cabng Jakarta -dokpri

Bulan Mei 2011
Langkah gontai menahan lelah,  setelah penerbangan panjang lintas benua. Bandara King Abdul Azis Jeddah,  menjadi saksi kedatangan rombongan umrah dari Indonesia. Pelataran yang luas,  mendadak riuh dengan gesekan putaran roda koper warna hitam.
"Assalamualaikum wr, wb. Bapak-Ibu selamat datang,  kita akan lenjutkan perjalanan ke Madinah melalui jalur darat" terdengar suara Muthawif pendamping, mengomando jamaah dengan toak.


Kami satu rombongan berangsur menuju bus, yang parkir tak jauh dari area kedatangan. Waktu tempuh sekitar 6 jam, menjadi sisa perjalanan keberangkatan hari ini. Waktu Jeddah yang sudah senja, kira kira tengah malam sampai di Madinah.
Sepanjang hari ini,  kami menunaikan sholat di perjalanan. Duhur dan ashar,  pun maghrib dan isya dijama' sebagai keringanan seorang musafir. Kegiatan selebihnya, adalah tidur,  makan minum, ngobrol dan membaca buku doa.
Hari Pertama di Madinah
Adzan subuh terdengar dua kali berkumandang,  satu jam sebelum dan saat memasuki waktunya. Sejak dari tanah air saya bertekad,  tak mau melewatkan waktu sholat lima waktu di masjid istimewa.
Satu sudut menjadi favorit  semua jamaah,  adalah Raudah atau taman surga.  Berada persis berhimpitan, dengan dinding makam Rasulullah SAW. Dengan tanda karpet warna beda, dibanding karpet di bagian masjid lainnya. Konon di tempat musjatab inilah, menjadi lokasi yang melangitkan pengharapan.
"Satu sepuluh,  dua limabelas,  satu sepuluh dua limabelas" teriak ibu berkulit hitam dengan jubah warna hitam.
Rupanya dagangan tas sedang digelar, sang ibu menyebutkan angka untuk menggumumkan harga. Usai subuh,  pelataran nabawi riuh rendah pedagang kaki lima. Mereka menggelar kain atau terpal, meletakkan dagangan di atasnya. Sangat paham dan fasih, mengucap hitungan dalam bahasa Indonesia.
Pelataran Masjid Nabawi- Madinah - dokpri
Persis seperti suasana pasar kaget di Jakarta, yang kerap dijumpai usai sholat jumat atau akhir pekan.
Aneka dagangan memikat,  ditawarkan dengan harga sangat bersahabat.  Kerudung khas timur tengah,  baju gamis aneka warna, tas kain,  sajadah,  baju koko,  mainan anak-anak, bahkan baju motif batik,  semua dipajang dan ditawarkan.
Antusiasme berbelanja tak terbendung,  dari jamaah yang sebagian besar berparas asia.  Tak ayal saya larut dalam euforia, membeli beberapa barang untuk oleh oleh.
Hal yang sama terulang, melewati sepuluh hari dari Madinah pindah ke Mekkah dan Jeddah.  Belanja menjadi agenda,  selain prioritas ritual ibadah umrah. Mulai dari kurma, tasbih,  mukena,  sajadah,  dan barang khas lainnya masuk dalam kotak bawaan.
Saat kepulangan bertambah repot, koper beranak pinak trolli bertambah banyak.  Saya berangkat dengan satu tentengan,  saat pulang dua tangan tak bebas melenggang.  Pundak masih mencangklong tas baru,  berisi aneka buah tangan untuk sahabat dan kerabat.
Bursa Sajadah. (Jumat 18-Nov 2016)
Saya merasa beruntung, berkesempatan hadir di Bursa Sajadah cabang Jakarta. Bertepatan dengan Ulang Tahun ke 67, Bapak H. Syahrir Karim Vasandani selaku Owner Bursa Sajadah.
Bursa Sajadah merupakan toko pusat perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji/ umrah. Beroperasi sejak tahun 1998, berpusat di Bandung yaitu di Jl. Inhofank kemudian berkembang satu cabang lagi di Bandung dan menyusul 6 kota lainnya. Rencana kedepan sedang diupayakan, membuka cabang di kota lainnya.
Tak tanggung-tanggung, syukuran hari lahir digelar serentak pada 8 cabang yang ada di 7 kota tempat gerai Bursa Sajadah berdiri.
1. Bandung, dua tempat di Panti Asuhan Anak Al Hilal
2. Jakarta, di Panti Asuhan Muslimin Jaya Putri
3. Bogor, di Panti Asuhan Yayasan Al Atiqiyah
4. Bekasi, di Rumah Yatim
5. Solo, di Rumah Setia Senyum Yatim Indonesia
6. Surabaya, di Panti Asuhan Baitul Maal Hidayatullah
7. Malang, di Yayasan Al Ikhlas

Kegiatan bakti sosial ini, sebagai bentuk kepedulian Bursa Sajadah (anak perusahaan SKV Group) terhadap lingkungan sekitar. Sebelumnya SKV Berbagi, memberikan bantuan kepada anak yatim dan hafiz quran pada Ramadhan lalu.
Dalam press releasenya, Bapak H Syahrir Karim Vasandani menyampaikan, "Kegiatan bakti sosial ini kami laksanakan sebagai salah satu wujud nyata tanggung jawab sosial dengan memberikan santunan kepada mereka yang kurang mampu."
Sementara Ibu Heera Syahir Karim Vasandani, selaku CEO Bursa Sajadah Aarti Jaya menyampaikan "diharapkan melalui program ini, kami dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak yang kami santuni. Membantu memenuhi kebutuhan keseharian mereka, sekaligus menjalin silaturahmi dan menciptakan nilai kebersamaan dengan masyarakat di lingkungan sekitar dimanapun kami berada. Sebagai bagian dari masyarakat, SKV Group selalu berusaha untuk ikut memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. SKV Group ingin terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dengan menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya.
Ibu Herlina Karen, selaku Kepala Cabang Bursa Sajadah Jakarta turut hadir, di Panti Asuhan Muslimin Jaya Putri di Jl Swadaya 3. Tampak juga Bapak Yuvraj S Sadarangani, selaku Wakil kepala cabang dan beberapa karyawan.
"kegiatan ini akan terus dikembangkan, menjadi program rutin setiap minggu yaitu SKV berbagi" jelas Ibu Herlina.
Ibu Herlina, menyerahkan reward bagi pemenang games -dokpri

Wajah anak-anak panti terlihat sumringah, menerima bingkisan dan aneka hadiah dalam games yang diselenggarakan. Bacaan surat Quran terlantun, berlanjut doa dipanjatkan dipimpin ustad.
Usai syukuran di Panti Asuhan, Bloggers menuju Bursa Sajadah cabang Jakarta. Melangkahkan kaki menyusuri etalase, gerai berada di jalan Sahardjo Jakarta Selatan.
Aneka barang oleh-oleh, khas haji dan umroh ada di sini. Mulai dari kurma,  madu, cokelat, kacang almond, makanan khas timur tengah, tasbih,  sajadah,  gamis, pasmina, karpet dan masih banyak barang lainnya.
Kok saya tiba-tiba membayang, pada peristiwa lima tahun berlalu. Betapa repot dengan bawaan, saat perjalanan pulang dari tanah suci. Apalagi badan sudah super capek, masih dibebani beberapa koper yang harus diangkut.
Aneka Souvenir di Bursa Sajadah -dokpri

Semua ada di Bursa sajadah -dokpri

Dengan tersedia oleh-oleh khas umroh dan haji di Indonesia, niscaya ribet belanja tak bakal terjadi. Seandainya kebiasaan belanja di Madinah, Mekah dan Jeddah, dialihkan saja di gerai Bursa Sajadah. Maka sepuluh hari waktu berada di tanah suci, bisa dihabiskan untuk memperbanyak ibadah.
Apalagi lebih dari 7000 produk bisa diperoleh di Bursa Sajadah, tak hanya ofline tapi juga online (klik www.bursasajadah.com) dan mobile store. Bagi pelanggan setia atau loyal customer, tersedia membership untuk mendapat potongan alias harga khusus.
Ibu Herlina Karen, Kepala Cabang Bursa Sajadah Jakarta -dokpri

"Untuk ketersediaan produk terutama makanan, selalu import secara berkala. Kemudian dikirim ke Bandung, untuk dikemas dengan kemasan khusus bursa sajadah baru didistribusikan pada seluruh cabang. Khusus konsumen yang membeli secara online, akan mendapat harga beda karena sekaligus sebagai ajang promosi. Pada hari jumat, Bursa sajadah menggelar dagangan dengan mobil toko. Kalau ingin menemui, bisa ke pelataran masjid Pondok Indah jakarta Selatan" Jelas Ibu Herlina saat diwawancara di Bursa Sajadah gerai Jakarta.

Sepanjang perjalanan pulang, benak ini seperti tertinggal di Bursa Sajadah. Melihat dagangan yang terpajang, seperti dejavu berada di pelataran Masjid Nabawi atau toko sekitar Masjidil Haram. Apalagi saat melihat aneka parfum, saya seperti berada di Pasar di Jeddah. -salam-

2 komentar:

  1. Bursa Sajadah lengkap vbanget. Dari sisi kepraktisan kalau ada di Bursa Sajadah, untuk apa repot bawa-bawa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bun, tak usah repot belanja di tanah suci

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA