29 Mar 2016

Setiap Kita Istimewa [Sebuah Catatan]


Diriwayatkan dari Jabir berkata,” Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,
’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni) 
Illustrasi - acara dari food container
Saya pribadi mengambil dua point dari hadist tersebut, adalah "sikap ramah" dan "kemanfaatan". Keramahan dan kemanfaatan sangat mungkin, dihadirkan dalam setiap detik hidup kita mulai dari hal sederhana.
Senyuman terbaik ketika bersua, memulai menyapa ketika mengenal nama, mempersembahkan sikap dan kalimat terbaik pada orang tua, kerabat, teman dan sahabat.  Sekedar menyingkirkan kayu yang melintang di jalanan, mungkin terkesan sepele tapi terhitung dalam timbangan kebaikan. Kelak kebaikan sebesar biji sawipun, tak luput dari perhitungan  (Subhanallah..)
Masalahnya, apakah hal kecil dan sepele sudah jadi bagian keseharian?
Tanpa pembiasaan, mustahil timbul inisiatif untuk sekedar senyum menyapa apalagi harus menyingkirkan kayu melintang.
Namun jika sudah menjadi kebiasaan, ibarat tombol otomatis tak perlu repot diingatkan.  Seperti orang biasa mengemudikan mobil di depannya  ada pagar, reflek kaki kanan berpindah dari gas menginjak rem.  
itulah fungsinya pembiasaan !
Kebiasaan yang diulang ulang menimbulkan efek otomatis, intuisi dan insting bekerja dengan sendirinya tanpa diperintah.
00o00
Setiap kita membawa keunikkan, sungguh sempurna Sang Khaliq menciptakan  manusia. Setiap individu hadir lengkap dengan spesifikasi, dijamin tidak dimiliki individu yang lain.  Bahkan yang lahir kembar sekalipun, niscaya memiliki perbedaan sekecil apapun.
Justru perbedaan menumbuhkan sikap membutuhkan, saling membantu dan melengkapi. Seorang yang jago otomotif, membutuhkan tukang masak untuk mengisi perutnya. Chief terkenal dan termahal, membutuhkan tukang jahit untuk membuat seragamnya. Seorang designer papan ataspun, bisa saja membutuhkan mbok tukang jamu saat masuk angin.  Dunia memang lahan kerjasama, setiap profesi dijadikan ajang untuk memberi manfaat.
Maka kebisaan yang dimiliki, smestinya terus diasah agar menjelma menjadi ahli. "Bisa" dan "Ahli" biasanya beda apresiasinya, musabab pembeda ada pada prosesnya.
Coba simak !
Kebisaan  memasak mungkin banyak orang melakukannya, tapi ahli masak mungkin tak semua orang meraihnya.  Seorang  Chief professional, mampu menakar komposisi bumbu sebuah masakan, sanggup mengkombinasi rasa agar menggugah selera.
Mungkin siapa saja bisa menyanyi,  tetapi  sedikit yang paham tehnik menyanyi. Mau mememahami notasi, mengelola nafas dan tahu kebutuhan nada dalam sebuah lagu. Inilah pembeda, menyanyi dengan penyanyi.
Menjadi profesional di bidang digeluti, otomatis meningkatkan apresiasi.
Seporsi masakan Chief, harganya pasti beda dengan masakan seorang yang biasa.  Baju karya designer, upahnya tak sama  dengan tukang jahit biasa saja. Tiket konser  penyanyi profesional mungkin terjual habis, daripada seorang yang sekedar menyanyi
00o00
Qalam/ menulis berkait erat dengan Iqro'/baca, kebiasaan membaca sebaiknya dibarengi dengan menulis.
Keberadaan Blogger saat ini mendapat tempat khusus, hampir setiap hari ada acara yang melibatkan blogger. Bisa saja jumlah blogger terus meningkat, seiring dengan meningkatnya permintaan.
Tapi jangan Kawatir !
Kalau setiap hari kemampuan menulis diasah, maka perlahan tapi pasti akan menjadi kebiasaan. Kalau  kebiasaan terus ditingkatkan, akan menjadi ahli/ profesional. Patut diingat, meskipun dengan tema sama dijamin setiap blogger akan beda dalam menulis.
Yang membedakan, adalah ramuan kata menjadi kalimat, sudut pandang penulisan, dan tentu saja "feel" yang diterapkan dalam menulis.
Sungguh setiap diri dihadirkan Istimewa, tugas kita adalah mengasahnya. (Wallahua'lam bissawab)  

24 Mar 2016

Era Millenials Generasi 4G #KelasBlogger6


Suasana Kelas Blogger 6 di Nutrifood Inspiring Center (dokumen Pribadi)

Beberapa waktu lalu Ibukota ramai, dengan aksi demo yang dilakukan supir taksi.  Sebelumnya juga sempat ricuh, dengan isu  pelarangan ojek online. Tindakan yang dilakukan pendemo berbuntut anarkis, sempat membuat trauma masyarakat.
Untuk mengeliminiser dampak lebih luas, perusahaan Taxi yang drivernya berdemo meng-Gratis-kan penumpang sehari setelahnya. Pro dan kontra terus terjadi, ibarat putaran bola salju menggelinding semakin membesar.
Fenomena apa  yang  sedang terjadi ?
Tanpa disadari, kita sudah memasuki era yang dinamakan Millenials. Era yang menandai terjadinya revolusi digital, sekaligus menyingkirkan cara konvensional.

Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkolosis #TOSSTB


Temukan Obati Sampai Sembuh Tuvberkolosis #TOSSTB , menjadi gerakan yang melibatkan masyarakat untuk menyebarkan informasinya (dokpri)
Sebagai orang awam, saya belum terlalu paham tentang penyakit Tuberkolosis (TB).  Saya yakin masih banyak masyarakat, merasakan hal yang sama. Menjadi tugas dan tanggungjawab Kemenkes, memberi Pencerahan pada masyarakat semua hal terkait dengan TB. Sehingga Masyarakat bisa melakukan tindakan preventif, sebagai bentuk upaya pencegahan terkena TB.
Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan, untuk mendukung program dari Kemenkes. Selain stakeholder dari beragam institusi, masyarakat khususnya penggiat media sosial perlu digandeng. Tak bisa dipungkiri, media sosial memiliki impact yang sangat luar biasa. Facebook, Twitter, Instagram, Path, Google +, Youtube, menjadi rujukan masayarakat untuk mendapatkan informasi.
Mulai dari peristiwa bersifat realtime, sampai yang sudah lampau bisa ditelusuri melalui medsos. Misalnya anda kangen dengan acara televisi atau film 80-an, youtube bisa sebagai sarana melihat tayangan dimaksud.  Atau kalau pengin berusa kawan lama atau saudara yang merantau di tempat jauh, facebook atau twitter sanggup menghubungkan. Hobi berfoto sekaligus mengutak-atik, Instagram dan Path memfasilitasi.
Selain ajang conecting (keterhubungan), medsos menjadi media sharing/ berbagi informasi. Kini semua kebutuhan informasi, tersedia di medsos. Mulai dari kejadian keseharian, sampai informasi jualan.
Selasa  22/maret'16, bertempat di Arstonga Room Balitbangkes Salemba. Blogger's diundang  untuk terlibat aktif dalam kampanye, gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh TB atau #TOSSTB. Blogger's sebagai penggiat medsos, dipandang sebagai motor di gerbong terdepan. Kemenkes menggandeng bloger's, untuk membuka wawasan baru masyarakat tentang penyakit TB.
Tentang Tuberkolosis
Kawan's, 1 orang dengan TB aktif ternyata mampu menginfeksi 10- 15 orang/ tahun. 1 dari 10 orang yang terinfeksi TB, berpeluang menjadi TB aktif selama masa hidupnya. Angka keberhasilan pengobatan TB sensitive di Indonesia mencapai 90%, sementara 10% sisanya adalah pasien tidak menyelesaikan pengobatan (meninggal, pindah tempat tinggal, tidak melanjutkan pengobatan atau kondisi pasien tidak respon terhadap obat yang diberikan).
Yuk kenali, Gejala TB ;
1. Gejala Utama ;  Batuk selama lebih dari 2 - 3 minggu
2. Gejala Tambahan :
  • Dahak campur darah
  • Batuk darah
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada
  • Badan lemas, nafsu makan turun, malaise, keringat malam, demam,
Setelah mengenali gejala TB, ada baiknya menjaga etika batuk. Pun bagi yang berada di dekat orang yang batuk, sebaiknya menghindar atau memakai pengaman berupa masker. Kalau dipikir memang tidak sopan ya, mendapayi orang batuk tidak menutup mulut atau mengarahkan ke orang disekitarnya.
Selain tidak sopan, dampak tersebarnya virus atau bakteri tentu besar.

Gerakan Temukan TB Obati Sampai Sembuh, meliputi ;
  • Penemuan dini orang terduga TB melalui intensifikasi penemuan secara aktif.
  • Pengobatan pasien sesuai standart
  • Promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat.
  • Penggalangan kemitraan agar kegiatan dilakukan bersama terkoordinasi dengan lintas sektor dan lembaga swadaya masyarakat
  • Mobilisasi anggota dan tokoh masyarakat
  • Monitoring evaluasi secara intensif.
Yuk aware dan kenalai tuberkolosis (dokumen pribadi)
Penyadaran tentang TB menjadi tugas bersama, sehingga masyarakat melek dan aware. Medos yang saat ini tak lepas dari keseharian, dimanfaatkan kemenkes mendukung gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkolosis (#TOSSTB). Disinilah benang merah pertemuan blogger sore ini, demi penyebaran informasi TB secara aktif dan masif.
Tujuan khusus Penyebaran Informasi TB;
  • Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai definisi TB, gejala TB, bagaimana diagnosa TB, bagaimana pengobatan TB, informasi mengenai layanan TB dan bagaimana pencegahan TB (pesan kunci TB). Serta melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB lewat pertisipasi di medsos.
  • Meningkatkan kepedulian dan dukungan masyarakat dalam upaya-upaya  pencegahan dan pengendalian TB lewat partisipasi di medsos.
  • Meingkatkan keterlibatan pasien dan kelompok pasien TB dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB lewat partisipasi di medsos.
  • O'ya anda bisa follow akun twitter @KemenkesRI dan @TBIndonesia
Keterlibatan Bloger dalam #TOSSTB (dok foto dari FB Bunda Elisa Koraag)

Profil Medsos yang sudah melalui proses Twibbon (dokpri)

Bagaimana cara masyarakat terlibat ?
- Anda bisa mengganti gambar profil pribadi di akun medsos (FB), dengan klik http://bit.ly/toss-tb
- Setelah mengganti profil picture medsos, jangan lupa ajak teman melakukan hal sama.
- Mengaitkan teman melalui tag
- Posting informasi terkait TB beserta foto kegiatan TB ke facebook dengan hastag #TOSSTB
Saatnya turut berperan aktif, mengkampayekan gerakan "Temukan  Obati Sampai Sembuh Tuberkolosi". Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi. (salam)

22 Mar 2016

Fotografi, Vlogging & Generasi 4G #KelasBlogger6


Foto Bersama Peserta Kelas Blogger 6 (dokumen foto dari group WA)

Kelas Blogger Batch 6 kembali hadir, diadakan di Nutrifood Inspiration Centre (NIC). Tema yang diusung sangat kekinian, yaitu tentang Fotografi, Video Blogging dan Generasi 4G.
Beberapa saat lalu saya menghadiri acara food blogger, di sebuah restaurant ternama. Pengundang sedang memperkenalkan menu terbarunya, kala itu produk yang sudah ada tampil dengan variasi tambahan dan hasilnya sungguh berbeda. Padahal sebulan sebelumnya (Februari), Restaurant yang sama baru launching promo Paket hemat saat itu.
Tiba-tiba bicara Restaurant,  trus apa hubungannya dengan Kelas Blogger?
Benang merahnya ada, khususnya dengan materi Video Blogging dan Generasi 4G di kelas Blogger 6. Adalah kata Inovasi menjadi keniscyaan, agar bisa bertahan dan mendapat tempat.
Seorang blogger atau usaha dan profesi bidang apapun, tidak boleh stag (berhenti) dalam mengembangkan diri. Era terus berjalan, bagi yang tak mau bergerak akan tertinggal.
Sesuai jadwal yang dipublish, jam sembilan on time acara dimulai. Saya kebetulan pernah sekali ke lokasi, jadi tak terlalu kesulitan menuju tempat dilaksanakan kelas blogger 6.
Nutrifood Inspiring Center, tempat yang nyaman menjadi lokasi menimba ilmu. Lokasinya di Apartemen Menteng Square, cukup mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi atau publik. Saya kebetulan memilih naik busway, turun di Halte Matraman tinggal jalan sekitar 5 - 10 menit.
Satu Sudut di Nutrifood Inspiring Center (dokumen Pribadi)
Ada tiga sesi di hadirkan spesial, dibahas dalam kelas blogger 6 kali ini. (Saya ringkas materinya ya..)
1. Fotografi, oleh Kang Dudi.
Membahas materi mendasar, tentang tehnik pengambilan foto. Bahwa gambar yang bagus, lazimnya didapat pada sebelum jam 9 pagi. Entah itu outdoor atau indoor, apalagi mau mengambll tema bayangan.
Perlu diperhatikan juga perihal komposisi gambar, focus pandangan manusia umumnya pada area kanan- kiri atas dan kanan-kiri bawah. Harus dipilih salah satu, otomatis akan membentuk komposisi yang cantik.
Kalau object yang diambil adalah manusia atau hewan, usahakan melakukan pendekatan terlebih dahulu. Saat obyek mulai mengenal pemotret, akan muncul ekspresi yang alami.
Pada slide mulai muncul, Foto hasil bidikan narasumber dan terlihat sangat menakjubkan. Kebanyakan ditampilkan, dalam nuansa warna hitam putih. Namun terkesan sangat natural, terutama pada foto esai tentang Kambing untuk Idul Qurban.
(ada di slide video di akhir tulisan)
2. Video Blogging, Oleh Mas Dede & Mbak Icha.
Kalau mau jadi blogger kekinian, belajar video donk !
Pada bulan Februari, saya sempat mengikuti acara jalan-jalan masa kini dari satu stasiun TV Swasta. Sepanjang kegiatan selama 3 hari, peserta diajak membuat video citizen journalist (Vcj). Saat itu produser eksekutif program berita mengungkapkan, bahwa tak semua moment bisa direkam jurnalist.  Maka kehadiran citizen jurnalism, begitu sangat dibutuhkan. Teutama untuk menangkap moment, yang ada di lingkungan sekitar perekam kejadian.
Kehadiran Video mulai dilirik, berperan sebagai media yang komplit untuk berekspresi. Pesan disampaikan dengan gambar bergerak, ditambah musik dan suara. Penerima pesan tak perlu upaya ekstra, kecuali melihat dan mengintepretasikan.
Mas Dede melihat celah,  Vloging atau video blogging (bisa dikatakan) belum banyak "digarap" blogger. Namun narsum yakin trend kedepan, Vlogging semakin diminati pihak sponsor. Kebetulan ada aplikasi simple, bisa diunduh via play store.
Mekanisme pembuatan video juga sangat sederhana, memanfaatkan rekaman pendek (cut to cut. Kemudian digabung- gabung melalui fitur yang tersedia, baru dicombain bersama musik dan suara.
Saya sudah praktek lho! (lihat diakhir tulisan ini yaa ! ).
Tiga Pemateri di Kelas Blogger 6 (dokumentasi Pribadi)
3. Generasi 4G
Sesi terakhir yaitu Generasi 4G, dibawakan dengan santai oleh Mas Seno. Saya baru sekali bersua pembicara, namun langsung akrab karena pembawaan beliau yang ngakrabi.
Apa sih kebutuhan blogger?
Kalau sudah punya tulisan, tinggal dipublish di blog atau medsos. Nah untuk melewati proses by proses, tentu butuh jaringan internet. Agar bisa produktif dan tak terganggu mood, jaringan internet musti lancar dan sangat mendukung.
Hari gene masih pakai 3G? Keduluan bingits (lawan kata kekinian heheee)
Era-nya sudah 4G guy's, agar posting dan vlogging tak lelet memembutuhkan koneksi cepat. Apalagi sekarang masanya, pesan bergerak lengkap dengan audio menjadi pilihan. So, kalau mau berkembang harus ikuti perkembangan jaman.
Seperti contoh saya di awal tulisan, Restaurantpun selalu berinovasi agar bisa bertahan. Maka blogger atau profesi apapun, mustilah mengembangkan diri dan kemampuan agar seiring dengan perkembangan jaman.
Ingat !
Kalau diri sendiri tak mau berinovasi, maka pasti pihak lain akan melakukan itu. Itulah ringkasan tiga materi, yang dibahas dalam kelas blogger 6.
Behind The Scene Kelas Blogger 6.
Acara semacam ini sudah kerap saya ikuti, namun ada yang unik dan baru sekali saya alami di kelas blogger kali ini. Untuk kebutuhan konsumsi, peserta diajak potluck. Wah keren dan asyik tentunya, saya sama sekali tak keberatan. Syaratnya satu, tak boleh membawa makanan berminyak (baca gorengan). Mengingat tempat yang digunakan adalah NIC,sebagai tamu mustilah patuh.
Nutrifood lekat dengan brand mengandalkan kesehatan, mensyaratkan makanan sehat di konsumsi.
"Ada CCTV yang mengawasi, kalau keukeuh bawa gorengan kena peringatan" tulis ketua kelas di WA group.
Maka tak mengherankan, makanan seperti ketan, gethuk, ubi, pisang rebus, kacang rebus, putu ayu, lemper, roti Soes, buah dan aneka makanan non gorengan lain tersaji. Kami sudah janjian sebelumnya, jadi makanan yang dibawa bervariasi. Meja lonjong di lantai satu, yang dipenuhi makanan kami serbu saat break tiba.
Karena makanan masih banyak alias tak habis, akhirnya dibagi untuk peserta dan dibawa pulang. Saya yang membawa ketan, saat pulang wadah berganti isi dengan brownies.
Ah serunya, acara kelas blogger 6. O'ya jangan lupa, yuk saksikan video kreasi saya. Kalau banyak kekurangan mohon dimaklumi, namanya baru belajar hehe. (salam Inovasi)
Sumber Video klik di SINI