Home

18 Sep 2017

Mengasah Kreatifitas Bersama Buah



Buah Sunpride

Saya yakin semua sepakat, bahwa konsumsi buah itu menyehatkan. Tapi kenapa, anak anak atau mungkin orang dewasa kurang suka buah. Anak saya di rumah juga sama, ada saja alasan untuk menghindari makan buah. 
Buah dianggap makanan pendamping, kehadirannya difungsikan sebagai pencuci mulut. Kalau mau mencermati saat hajatan atau resepsi, tempat buah kerap ada di ujung meja setelah makanan utama.

Secara psikologis kita dianjurkan, mengambil makan besar dulu menyusul buah. Beberapa acara saya temui, mengganti buah dengan puding atau kue manis.


Konsumsi buah, lebih bagus sebelum makan utama. Bagi pelaku diet, hal ini sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa lapar.
Konsumsi buah setelah makan utama, memicu terjadinya perut kembung. Pernah dengar istilah perut ‘bega’, bisa jadi disebabkan makan buah  setelah makan nasi.
-0o0-
Indonesia dengan tanahnya yang subur, nyaris semua tanaman bisa tumbuh di atas bumi pertiwi. Beberapa nama buah, diidentikkan dengan nama daerah di nusantara. Sebut saja Apel Malang, Rambutan Aceh, Duku Palembang, Pisang Ambon, Mangga Purbalingga, Jeruk Banyuwangi dan lain sebagainya.
Buah buahan dijual di pasaran, harganya sangat bersahabat dengan kantong. Beberapa jenis buah bisa ditanam sendiri di pekarangan, bisa dipetik untuk konsumsi keluarga.
Buah terbukti bermanfaat bagi kita, dengan kandungan Vitamin, Protein, Fiber, glukosa alami dan kandungan menguntungkan lainnya. Semua kandungan dalam buah diproses alami, tanpa melalui proses kimia yang berbahaya.

So, mengapa kita masih ogah konsumsi buah. Konsumsi buah hanya seperlunya, tak jarang mengabaikan keberadaannya. Buah yang dibiarkan, lama lama membusuk dan masuk kantong sampah-- sayang kan.

Data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementan tahun 2011, konsumsi buah masyarakat Indonesia hanya 34.55 kilogram/ kapita/ tahun. Jumlah ini jauh dari rekomendasi FAO, yaitu pada angka 73 kilogram/ kapita/ tahun.
Sementara standart kecukupan sehat, konsumsi buah pada angka 91.25 kilogram/ kapita/ tahun.
Buah sebagai penyuplai serat dan mikronutrien, seperti mineral dan beberapa enzim yang membantu pencernaan. Semakin tinggi konsumsi buah, semakin menurunkan resiko penyakit penyebab kematian seperti kardiovaskular, koroner, iskemik dan stroke.
-0o0-
Kreasi Mengupas Buah -dokpri

Untuk menarik minat anak konsumsi buah, saya coba menerapkan cara sederhana. Yaitu menyulap penampilan buah, agar terlihat menarik di penglihatan anak anak. Saya biasanya memakai teknik mengupas, lain dari cara mengupas kebanyakan.

Nah pada satu acara bersama Sunpride, saya lihat buah pepaya dimodifikasi begitu cantiknya. Pada bagian kepala pepaya, dibentuk mirip kepala ikan menyusul bagian bawah ada sisiknya – ada di gambar paling atas--
Buah nanas sangat bisa dikreasikan, dipotong dan sajikan masih berada di atas kulit tebalnya. Buah semangka dibuat seperti bola terbelah, buah melon dengan hiasan di badan buah.
Nah, anda bisa menyulap buah dengan kreasi lainnya. Sehingga semakin menarik minat, terutama anak-anak dalam mengonsumsi buah.-salam sehat-

2 komentar:

  1. Anakku doyan banget makan buah dan sayur, tapi justru akunya yang kurang mengkonsumsi buah, doyan tapi kurang nyempetin buat makan buah :((

    TFS ya Mas, buah dengan tampilan menarik itu emang "godaan" yang menyehatkan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk perbanyak konsumsi buah mbak Hani :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA