Home

27 Feb 2017

Obrolan Santai Seputar Mitos Kehamilan



Ki -ka ; kartika Susanti, Rahne Putri, Dr Yuslam, Kinaryosih, Moderator -dokpri

Sebagai ayah dua anak, saya pernah mengalami bagaimana bingung mengambil sikap. Terutama menanggapi pendapat orang tua, saat masa kehamilan istri. Tentang larangan berdiri di pintu, larangan makan sambil menghadap arah tertentu. Bahkan pernah saya dapati, saudara yang hamil mandi saat bulan purnama.
Sebagai orang modern rasanya gemas, tapi tak tega menangkis keinginan tetua. Kalau coba diberi pengertian, yang dituakan merasa tidak dipatuhi wejangan. Sungguh berada di posisi tak enak, antara mau nurut atau membangkang.
Nah, saya berkesempatan hadir di acara Obrolan Santai (Obsat) ke 190. Acara diselenggarakan pada 23 Februari 2017, bertempat di Beranda Kitchen Kebayoran baru Jakarta Selatan. Mengulas tema khusus seputar mitos kehamilan, menghadirkan empat narasumber.
Narsum pertama Kinaryosih, artis sekaligus ibu dari anak usia 5 tahun dan sedang hamil 7 bulan. Rahne Putri seorang ibu blogger dan sosmed Influence, narsum ketiga Kartika Susanti dari Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Narasumber ke empat adalah dr. Yuslam Edi Vidianto Spog, beliau dokter dari Mayapada Hospital.
-0o0-
“Ketika hamil ada dua perasaan, antara amazing dan bingung dengan informasi” ujar Kinaryosih.
Saat  Kinar hamil anak kedua, rajin minum air kelapa hijau dan atau makan kacang hijau. Kinar berpikir positif saja, mungkin bawaan janin yang menurut USG berjenis kelamin perempuan.
Sementara Rahne Putri, merasa antara senang dan clues. Apalagi saat hamil pertama, keluarga terdekat paling kerap menyampaikan informasi. Baik itu mitos atau fakta, namun Rahne menampung masukan demi menghormati orang tua.
Untung suami Rahne cukup toleran, membebaskan si ibu hamil menentukan sikap. Karena ibu hamil justru menghindari stress, agar tidak membawa dampak pada janin di kandungan.
Nah, Dr Yuslam selaku ahlinya memberi jawaban.
Sebenarnya masalah mitos bisa dipandang dari sisi logika, misal air kelapa hijau itu baik karena ada elektrolit, kalium, lukosa dan vitamin. Namun pada takaran yang berlebih tidak bagus, terlalu banyak kalium akan membuat tubuh lemas. Demikian pula kalau kekurangan eletrolit, maka daya tahan tubuh akan menurun.
“Sebaiknya minum air kelapa dalam seminggu dua atau tiga kali” pesan Dr Yuslam.
Yang perlu diwaspadai bagi Ibu hamil, adalah penyakit demam dan diare yang berpotensi kehilangan carian. Ibu hamil yang kekurangan jadi lemas, ibu demam tinggi menyebabkan kemampuan jantung janin menurun.
Blogger menyimak di acara Obsat -dokpri
Menjawab pernyataan Kinaryosih, tentang konsumsi kacang hijau. Dr yuslam justru sangat menganjurkan, kacang hijau mengandung sumber karbohirat utama dan vitamin. Pola makan yang bagus itu berimbang, misalnya hari ini gizi bagus besok diturunkan.
Hal ini sangat diperlukan, untuk mengatur agar berat badan ideal. Kegemukan bisa disebabkan, karena konsumsi gizi yang tidak berimbang.
Bagimana kalau makanan ber MSG?
Dalam jumlah tertentu, MSG diperlukan untuk energi otak. Saat kita berpikir keras, energi otak sangat berperan dan digunakan. Tapi MSG dalam jumlah besar, bisa menyebabkan gangguan saluran cerna penyebab cancer.
-Kata kuncinya, adalah pola konsumsi dalam jumlah tertentu-
O,ya kawan
Ternyata daging kambing lebih aman dibanding sapi, namun sebaiknya jangan diolah menjadi sate.
Sate dipanggang dekat dengan api, protein bisa rusak terkena arang penyebab cancer. Untuk amanya konsumsi steak kambing, diolah memakai asap atau uap panas untuk mematangkan daging.  Daging kambing, memiliki kandungan kolesterol rendah, serat tinggi, vitamin lebih banyak.
Kartika Susanti akrab dipanggil Tika, menjadi pembicara keempat. Sebagai sebuah komunitas, Mafindo berisi relawan yang focus edukasi enyikapi informasi.
Hoax itu berbahaya, sudah jelas berita bohong diciptakan untuk tujuan tertentu. Hoax speutar kesehatan kadang kurang dikritisi, orang dengan cepat menyebarkan.
Nah untuk mendeteksi, apakah informasi Hoax atau bukan ada 6 P.

  1. Perhatikan Hati ; Saat menerima informasi ada kata “hati-hati” atau sejenis, sebaiknya radar hoax diaktifkan. Informasi yang membuat emosi, marah, benci, justru musti diwaspadai.
  2. Potong Rantai ; Hoax paling banyak disebar di medsos termasuk di WA, kita harus menahan diri tidak menyebarkan
  3. Periksa Sumber; Setiap informasi, sangat mudah dicros chek sumbernya. Kalau sekiranya sumbernya meragukan, sebaiknya segera diabaikan.
  4. Periksa Redaksi ; terkait dengan situs penyebar informasi, kalau tidak ada susunan redaksi dipastikan tidak kredibel
  5. Pakai Akal sehat ; Kalau informasinya tidak masuk akal, tidak usah terlalu diperhatikan.
  6. Pasang sikap kritis ; meskipun pengirim kabar orang dekat, kita musti tetap kritis. Kadang kita gampang percaya, ketika kabar disebar orang yang dikenal.
Kinaryosih ternyata pernah sekali broadcast tiket gratis, setelah itu berita bohong tidak pernah diulangi. Sejak saat itu Kinar tidak menanggapi, dengan menerapkan putus rantai informasi pada diri sendiri.
Sementara Rahne kerap mendapat hoax, justru dari wa group keluarga. Masih beranggapan “sharing is caring”, tapi tetap saja musti ada filter pad diri sendiri. Kebetulan Rahne bergelut dibidang digital, lebih aware mengedukasi lingkungan terdekat.
Dr Yuslam berbagi pengalaman, menanggapi  sebuah informasi kalau perlu saja. Selebihnya kalau tidak perlu, tidak terlalu ditanggapi apalagi Hoax.
Nah bagaimana dengan anda?
Ada baiknya setiap informasi dicros chek, sehingga ada pembanding atau penguatnya. –salam-
 

2 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA