12 Jan 2019

Menemukan Ketulusan di Film “Preman Pensiun”


Medcom.id

Saya yakin anda sudah familiar, dengan sinetron berjudul Preman Pensiun. Sinetron yang ditayangkan RCTI tiga tahun silam, rupanya mendapat tempat di hati pemirsa televisi.
Saking bomingnya sinteron Preman Pensiun, dibuat sampai 3 session, tetap diproduksi MNC Pictures.

Bagi pecinta sinetron Preman Pensiun yang kangen, kini bisa menyaksikan kembali kisah para preman yang unik dalam versi layar lebar.
Ruh sinetron dan film Preman Pensiun, tetap ada di tangan Aris Nugraha, selaku Ide Cerita, Penulis Skenario sekaligus Sutradara.

11 Jan 2019

Kapan Sebuah Ucapan Menjelma Nyata ?

Illustrasi - dokpri

Seseorang dalam menjalani hidupnya (misalnya sudah 40 tahun), saya yakin tidak semua kisah bisa direkam dengan kuat di benak yang bersangkutan.

Saya berani jamin, kebanyakan kita tidak bisa mengingat dengan detil, semasa SD berapa kali jajan dan makanan apa saja sudah dibeli.

Kalau jaman masih SD terlalu lama, sekarang kita geser waktunya, mulai dari anda memutuskan untuk merantau (misal usia 18- 19).
Saya yakin anda kesulitan mengingat jumlah dengan persis, (bagi yang merantau di Jakarta) berapa kali melewati jalan protokol ibukota.

10 Jan 2019

‘Pariban Idola dari Tanah Jawa’ Film Komedi Romantis Berlatar Budaya Batak

 
dokumentasi Stayco Media
Atiqah Hasiholan dan Ganindra Bimo, akan beradu akting di Film ‘Pariban Idola dari Tanah Jawa’. Film besutan sutradara Andi bachtiar Yusuf, bergenre komedi romantic kental dengan budaya Batak.

Rumah produksi Stayco Media, sengaja menyuguhkan keindahan alam Pulau samosir dan Danau Toba melalui #FilmPariban yang kental akan budaya dan adat Batak.
Meskipun mengusung isi regional, #FilmPariban tetap relevan ditonton oleh seluruh suku di Indonesia, karena ceritanya bisa dialai muda-mudi masa kini di manapun.

9 Jan 2019

Sikap Konsisten Memang Tidak Mudah, Namun Bukan Berarti Tidak Bisa


sumber ; arifkancil.com


Sewaktu masih SD di tanah kelahiran, saya punya tukang pecel Madiun langganan. Seorang ibu paruh baya berbadan sedang, biasa memakai kain panjang dengan kebaya kembang-kembang.
Setiap pagi, si ibu rutin menggelar dagangan di samping pos kamling, dari senin sampai minggu, artinya tidak mengenal hari libur.

Setelah tamat sekolah menengah atas dan merantau, sesekali pulang kampung saya masih menjumpai penjual nasi pecel.
Sampai terdengar kabar meninggalnya ibu penjual, setiap mudik saya melihat samping pos kamling tidak ada lagi yang berjualan.