26 Jul 2016

Memenuhi Asupan Nutrisi Saat Puasa di Kampung Halaman

Tiga hari sebelum sholat idul fitri, saya sekeluarga sudah ada di kampung. Merasakan tradisi pulang kampung, sembari bernostalgia dengan dunia kecil. Meskipun berada di daerah pelosok, hasrat mengonsumsi buah tak boleh surut. Karena aktivitas puasa, musti diimbangi asupan nutrisi yang mencukupi.
Meski di kampung, saya juga konsumsi buah Sunpride lho (diselang-seling). Karena saya yakin siapapun sepakat, Buah Pasti Sunpride selalu identik dengan jaminan mutu dan kualitas.
Yuk ikuti keseruan saya, mengonsumsi buah selama di kampung halaman.
-Baca Sampai Tuntas, YA!!-
Suasana Pasar kecil di kampung halaman saya - dokpri
"Saya biasa kulakan Pisang ke Ngawi, langsung datang ke pemilik pohon" Mas Pardi menjawab pertanyaan saya.
Lelaki tigapuluh tahun penjual pisang, menggelar dagangan di lantai semen pasar desa. Menjelang hari lebaran, banyak pembeli mencari buah pisang. Biasanya sebagai buah hantaran atau persembahan, untuk orang tua atau orang yang dituakan. Pisang seolah menjadi buah wajib, ketika mengadakan syukuran atau selametan.
Jenis Pisang ambon, dibeli untuk langsung konsumsi. Semetara pisang jenis lain, ada yang diolah dulu menjadi kolak, pisang goreng, pisang molen atau olahan lainnya.
Siang itu saya membeli satu sisir pisang berkulit hijau, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat berbuka.  Makan buah pisang menjelang imsyak juga sangat bagus, kandungan air dalam buah ini berguna untuk menahan rasa haus.
Do you know ?
Pisang mengandung vitamin B dan mineral, juga mengandung dopamin dan serotonin membuat mood menjadi bagus. Pisang dengan kulit sudah ada bintik cokelat (sugar spot), ternyata berkhasiat tinggi untuk menangkal sel kanker. Karena pisang dengan sugar spot, menghasilkan Zat TNF (Tumor Nacrosis Factor) berfungsi menambah sel darah putih dan mengganti sel-sel rusak.
O'ya, kini buah pisang "naik kelas" !
Anda pasti tak asing dengan brand Sunpride, orang selalu mengidentikkan dengan Pisang Cavendish premium. Pelekatan image ini sangat dimaklumi, mengingat 90% produk Sunpride adalah buah pisang. Penampilan Pisang Cavendis sangat cantik, kulitnya kuning kehijauan bersih dan dagingnya sempurna.
Pisang Cavendish Sunpride - dokpri
Pada lahan seluas 2.200 hektare di daerah Lampung, Pisang Cavendish dibudidayakan sangat serius dan teliti.  Prosesnya sangat diperhitungkan, dimulai dari pembibitan sampai panen. Saat panen melalui sortir yang ketat, sehingga Pisang Cavendis dalam keadaan segar sampai tangan konsumen.
Ssst, tau gak? Saat panen, pisang ini digendong seperti layaknya bayi baru lahir.
Wah jangan-jangan dikasih jampi-jampi ya (hehe), biar penasaran tulisan tentang Pisang Cavendish saya ulas di artikel ini (wajib mampir, Please! J ).
Pepaya
Buah  berkulit hijau dengan gradasi warna merah kuning, dagingnya berwarna senada yaitu merah kekuningan. Saya konsumsi di kampung saat berbuka puasa, tersebab rasanya yang manis dan segar. Buah ini pula menjadi andalan ibu saya, ketika dulu anak-anaknya susah buang air besar.
"Buuuk, aku gak iso Pup" teriak saya saat masih kelas tiga SD
"Makane kalau disuruh makan kates (pepaya) jangan susah" balas ibu setengah marah

Kebun disamping rumah orang tua, kala itu dua pohon pepaya tumbuh dengan suburnya. Kalau buah sudah menua, biasanya matang di pohon bergantian setiap hari.  Waktu masih berseragam merah putih, saya paling rajin memanjat memetik buah favorit ini.
Kandungan vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata, baik untuk jantung dan kesuburan. Seratnya memperlancar saat buang air besar, mempercantik kulit dan melarutkan sel kulit mati.
Pepaya adalah buah kegemaran saya (dokpri)
AHAAA, saya mendapat pencerahan baru!
Mengoleskan getah pepaya ke wajah, dapat membantu menghilangkan jerawat, mengurangi kerutan, serta mencerahkan kulit wajah agar tampak berkilau.
Lebaran kurang dua hari, untuk mengantisipasi stock buah saya punya strategi.
Membawa tiga jenis buah berlabel Sunpride dari Jakarta, karena yakin tidak akan ketemu di kampung halaman. Maklum di desa kecil dan terpelosok, belum (tepatnya TIDAK) ada supermarket atau toko buah. Penjual buah buka sesuai jadwal pasar, dari jam 06 sampai 11 siang. Kalau sedang hari pasaran ramai yaitu Pon dan Kliwon, tutup lebih lambat sampai jam 13.00.
Penjual buah biasanya langsung pemilik pohon, atau tangan kedua yaitu pedagang yang kulakan langsung ke petani buah. Seperti kisah saya membeli pisang di awal tulisan, dagangannya hanya buah pisang yang dijual. Setelah habis dagangan dihadapan, artinya tiba saat pulang ke rumah.
Nah ada tiga jenis buah Sunpride yang saya bawa
Baby Orange
Warna kuning pada kulit jeruk, sungguh menggoda selera menikmatinya. Tak mengherankan banyak yang suka, sampai ada minuman kemasan botol dengan rasa orange. Perihal cara mengonsumsi, saya lebih nyaman diperas kemudian diminum menggunakan gelas.
1 buah jeruk memenuhi asupan vitamin C sebesar 116.2%, berfungsi sebagai antioksidan, mengobati sariawan dan mencegah sakit flu. Karena air jeruk sudah manis, saya tidak perlu mencampur dengan gula. (apalagi saya sudah manis #Halah)
Aah, nikmatnya saat berbuka.
Sisa butiran jeruk yang masih utuh, mendadak "CRESS" pecah dan keluar air saat di tekan lidah dengan langit-langit di rongga mulut.
Guava Crystal
Jambu kluthuk atau Guava Crystal Sunpride, adalah buah yang saya bawa dari Jakarta juga. Aman dikonsumsi langsung sekalian kulitnya, yang perlu dicatat sudah mendapat sertifikasi "Bebas Residu Pestisida dan Tanpa Formalin".
Kebiasaan saya makan guava memang tanpa dikupas, ternyata memiliki dampak yang bagus. Makan Guava Crystal sekalian kulitnya, sebagai cara mendapatkan fiber atau serat  terbaik. Selain itu Jambu mengandung potasium dan kalium, berfungsi mencegah terjadinya kram otot, menambah energi, membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh setelah berkeringat.
Saya pernah membaca artikel dari ahli nutrisi, Guava Crystal baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Ketika saya praktekkan saat berbuka, hasilnya konsumsi nasi (karbohidrat) lebih sedikit. Karena rasa kenyang lebih dulu muncul, akibat makan guava crystal sebagai takjil (pembatal puasa),
Tapi ga masalah dong, biar bobot tubuh bertambah turun (hehehe)
Buah berlabel Sunpride tak ketinggalan di bawa -dokpri
Pacific Rose Apple
Tersisa satu jenis buah berlabel Sunpride, kulitnya berwarna merah cerah berbaur sedikit warna kuning pucat.
Yup, Pacific Rose Apple, masih dalam keadaan terbungkus foam net (bahan empuk warna putih) baru dikemas plastik aman dan bersih. Saat membawa buah apel ini, saya tidak kawatir bercampur dengan bawaan lain. Buah dimasukkan koper tak perlu diplastik lebih dulu, saya tak risau berhimpit dengan botol minuman dan bungkus biscuit.
O'ya, untuk plastik pembungkus bukan sembarang plastik !
"plastik yang dipakai sunpride adalah khusus plastik food" jelas Sri Astusti Handayani selaku Produk Management PT.Sewu Segar Nusantara dalam sebuah acara Talkshow.
Lagi-lagi saya tidak perlu mengupas kulit (seperti Guava Crystal), langsung mengonsumsi demi mendapat serat terbaik. Ketika dikunyah, dagingnya terasa renyah dan empuk, gigi tak perlu bekerja ekstra.
-Apel memiliki kadar lemak rendah tetapi kaya serat, sanggup memenuhi 20 persen nilai asupan gizi harian-. Sangat  baik menahan rasa kenyang lebih lama, sehingga cocok bagi yang menjalani diet.

Melewati puasa di kampung, cukup mengasyikkan sambil mengonsumsi buah. Sembari mengenang perjalanan masa lampau, kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.
Ada saran bagus dari ahli nutrisi, mengonsumsi buah sebaiknya sebelum makan utama (nasi). Makan buah setelah makan nasi, bisa menyebabkan perut kembung.
O'ya selain tiga buah Sunpride yang saya bawa, banyak lagi jenis buah lain detilnya ada di SINI dan di SINI
 
Aneka buah Sunpride - dokumentasi pribadi
Indonesia negeri yang kaya raya, sebagian besar tanaman buah bisa tumbuh di tanah pertiwi. Berdasarkan survey diet total seluruh Indonesia tahun 2015, dilakukan Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI. Konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia sekitar  91 gram per hari, angka ini adalah setengah dari masyarakat Thailand atau seperlima masyarakat Singapura atau 518 gram per hari (sumber ; berita satu). Hal ini jelas mengindikasikan, bahwa masyarakat Indonesia kurang dalam hal konsumsi sayur dan buah.
Seorang kenalan pernah berkisah, saat ini sedang tugas di pedalaman Papua. Masyarakat pedalaman masih mengandalkan sistem barter, bahan makanan bisa sayur atau buah justru ditukar dengan rokok atau tembakau. Kisah ini menggambarkan, minimnya informasi menyebabkan masyarakat kurang aware terhadap manfaat buah dan sayur.
Padahal kalau kita mau, buah-buahan relatif dengan mudah bisa didapatkan atau ditanam. Kampanye konsumsi buah perlu didukung dan digalakkan, tentu buah-buahan lokal harus menjadi prioritas. Karena mengonsumsi buah lokal, selain menyehatkan tentu membantu petani buah Indonesia.
Hal ini sejalan dengan upaya PT Sewu Segar Nusantara (SSN), menerapkan sistem lokal partnership. Sistem ini memberi peluang bagi petani, terbuka wawasan tehnik menanam buah yang baik dan benar.
Ssampai saat ini produksi buah di SSN terdapat prosentase, lokal group 75%, lokal partnership  15%, impor 10%. Target pada tahun 2016, menggandeng 200 petani untuk berpartner. Upaya mulai SSN ini musti didukung, demi kesejahteraan petani buah Indonesia.
-o0o-
Tanpa terasa seminggu dilalui di kampung halaman,puas bisa bersua dengan kerabat handai taulan. Wajah teman lama semasa kecil mulai berubah, menyadarkan diri sendiri sudah bertambah umur (hehe). Bagi saya hal ini sudah sewajarnya, kehidupan terus berjalan maju meninggalkan masa lalu.

Yang lebih utama, adalah badan selalu sehat dan terpenuhi kebutuhan nutrisi. Sunpride selalu siap menghadirkan buah berkualitas, untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia. (salam)

24 Jul 2016

Nusantara Sehat Upaya Pemerataan Hak Kesehatan

Diskusi Terbuka Team NS bersama Mentri Kesehatan (dokpri)
Pada bulan april 2016 saya beruntung, berkesempatan mengunjungi team Nusantara Sehat (NS) di Batam. Bukan Batam kotanya lho, tapi di pulau Penawar Rindu, Belakang Padang Batam. Kami harus menyebarangi selat, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Menjumpai team NS kali pertama, saya melihat wajah muda optimis. Mereka adalah anak-anak muda, rela berbakti pada negri di daerah perbatasan dengan negara Singapore. Meski berada di daerah yang sangat butuh penyesuaian, tak tampak raut muka menyerah
Coba saja bayangkan, air bersih sebagai kebutuhan utama sangat sulit didapatkan. Saat saya buang air kecil, air yang dipakai membersihkan diri adalah air payau karena dekat laut. Masyarakat tak segan menggunakan air tadah hujan untuk masak, padahal rentan dipenuhi jentik pada bak penampungnya.
Saya yang hanya setengah hari di daerah tersebut, merasakan betapa susahnya hidup bersih dan sehat. Bagaimana dengan adik-adik team NS, mereka harus bertahan sampai dua tahun lamanya.
Team Nusantara Sehat, adalah wujud kehadiran negara, ada di tengah masyarakat yang berada di daerah pelosok, pinggiran dan perbatasan. Sebagai upaya pembangunan nasional, untuk tercapai kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk. Dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat, bukan hal mustahil kesehatan optimal akan dicapai.
Dengan bergabung dalam team NS, mereka akan praktik secara konkret di lapangan. Setiap daerah idealnya terdapat 9 orang dalam team NS, terdiri dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, analis laboratorium, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Saat saya di Pulau Penawar Rindu, masih terdiri dari lima orang. Artinya program NS, masih banyak membutuhkan tenaga kesehatan. Yuk, tenaga muda kesehatan indonesia bergabung dalam NS.
Ketika saya melihat sendiri team NS di Batam, yang dibutuhkan lebih dari sekedar ilmu kesehatan saja. Selain sekadar skill di bidang kesehatan, mereka butuh jiwa pengabdian dan patriotisme yang tinggi. Terutama bagi anak muda yang biasa hidup di kota besar, butuh nyali yang besar untuk menaklukkan egoisme. Maka dalam pelatihan pra penempatan, adik-adik team NS dibekali materi bela negara.
Kehadiran saya pada acara Diskusi Terbuka bersama NS, mendapat tambahan informasi penting. Seorang dokter di Nusantara Sehat, bisa mendapat insentif Rp 11,2 juta/ bulan.  Mungkin angka ini cukup fantastis, apabila di perbandingkan dengan UMR Jakarta sebesar Rp. 3.100.000.
Eits, tapi jangan panas dulu.
Saya pernah menuliskan kisah team NS di Lowe Hitam Papua, betapa berat menempuh antar desa di daerah hutan (klik SINI). Pernah juga saya menulis team NS di Bove Digul, hidup di daerah minim listrik (klik SINI). Kalau anda membaca kisah yang saya tuturkan ulang, saya yakin angka Rp 11,2 juta/bulan terasa tidak ada apa-apanya. Tak perlu mendangkalkan pikiran, melihat satu permasalahan berhenti pada hitungan angka.
-0o0-
Team Nusantara Sehat di Pulau Penawar Rindu- Belakang Padang Batam (dokpri)

Meski perjuangan luar biasa dilalui, tapi saya yakin team NS akan menjadi pribadi luar biasa pula.
Pasca bergabung menjadi team NS, pasti peluang akan terbuka di banyak tempat. Kalau berminat menjadi PNS tidak masalah, tetapi harus melewati mekanisme yang ditetapkan Kemenkes. Atau kalau mau berkarir (misal) di Rumah Sakit Swasta, tentu bukan hal baru apalagi sudah berpengalaman.
Saya punya pandangan
Team NS dengan bekal pengalaman, pasti banyak pihak membutuhkan dan menerima dengan tangan terbuka. Team NS sudah terbentuk mentalnya, mereka bukan lagi pribadi manja dan banyak menuntut.  Team NS terbukti berjiwa handal, niscaya sanggup dan terbiasa menaklukkan tantangan.
Bagi anda tenaga kesehatan dan calon Team NS, musti memanfaatkan kesempatan luar biasa ini. Usia muda adalah kesempatan emas, karena waktu tidak akan bisa diulang lagi.


Tak perlu bimbang dan ragu, segera cari informasi pendaftaran team NS. (salam)

Rutin Olah Raga tapi Berat Badan Tidak Turun


koleksi pribadi

Acara Healthy takshow liputan 6 dan lightHOUSE Indonesia, memberi manfaat sekaligus membuka wawasan baru bagi saya. Pembicara ketiga atau terakhir adalah dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis olah raga dari lightHOUSE Indonesia. Beliau memberi pemaparan bertema Sedentary, setelah pemateri sebelumnya yaitu dr. Grace Judio  dan Psikolog Tara de Thouars, B.A, M.Psi. (lihat tautan di akhir artikel)

Perhatikan Signal Perut untuk Tanda Lapar


lightMEAL Persembahan lightHOUSE Indonesia - dokumentasi pribadi
Saya masih ingat, waktu awal bekerja dan punya penghasilan sendiri. Kebiasaan makan saya berubah drastis, baik waktu makan atau porsi makannya. Selain makan besar seperti biasa, masih ditambah lagi makan sampingan alias ngemil.