Tampilkan postingan dengan label profil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label profil. Tampilkan semua postingan

19 Feb 2016

Giring Ganesha Tak Baper


Selphi Kopiers bersama Giring (dok WA Group)
Siapa tak kenal nama Giring Ganesha, atau lebih ngetop dengan sebutan Giring Nidji. Aksi panggung  khas,  menggetarkan lima jari di depan dada begitu melekat. Lagu Hitznya sudah tak terhitung, disuka bahkan dihapal masyarakat luas. Sebut saja beberapa judul, Biarlah, Selalu Menjagamu, Laskar pelangi, Hapus Aku, Heaven, Bila Ku Jatuh Cinta dan tentu masih banyak judul lainnya.
Kamis siang ini Kopi bersua, dalam acara "Ngopi Bareng Giring" di Kantor Kabarindo.

30 Jan 2016

Nahkoda Baru Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes


Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg. Oscar Primasi, MPH (dokpri)

Selama menjadi anggota #Sahabat JKN, setiap acara kerap saya menjumpai sosok ibu Murti Utami. Kemudian ketika mengikuti acara Launching buku "Prasati  Puskom Publik". baru saya dibuat "ngeh" (paham). Ternyata satu dasawarsa  Biro Komunikasi dan pelayanan Masyarakat Kemenkes, dipimpin tiga ibu yang luar biasa.  
Maka pada perusaan kali pertama, tiba-tiba terasa ada yang beda. Kami dari #sahabat JKN, berjumpa dengan sosok ayah. Beliau adalah drg. Oscar Primadi, MPH, dilantik pada 18 Januari 2016 oleh Mentri Kesehatan. 
Yap betul, nahkoda baru itu seorang Arjuna (yang pasti tampan dan gagah- hehe). Puskom Publik pun berganti nama, menjadi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyatakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sebentar, kalau menilik titel di depan nama beliau adalah drg. Berarti sama dengan nahkoda sebelumnya, memiliki gelar drg. Konon profesi dokter, bekerja penuh ketelitian dan analisa yang komplit dan akurat sebelum menentukan penyakit pasien. Maka saya yakin, sikap teliti dan pertimbangan matang akan diterapkan dalam jabatan apapun yang disandang.
Sebagai pemegang tongkat estafet, Pak Oscar membuka pintu bagi rekan Journalis dan Blogger. Karena sosiaslisai dan kampanye program Kemenkes, sejauh ini benar efektif dengan menggandeng rekan media mainstream dan media sosial. Namun Pak Oscar tetap mengacu mekanisme, apabila ada kasus yang membutuhkan waktu untuk obeservasi mohon dimaklumi. Nah jeda waktu harus dimanfaatkan, memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak gelisah.
Tugas pemahaman ini menjadi ruang, yang musti diisi dengan sebaiknya oleh journalist dan blogger. Meski secara pribadi Pak Oscar mengakui, pelayanan terbaik yang dipersembahkan pada masyarakat bukan hal yang mudah. Namun dengan dukungan penuh seluruh keluarga besar Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, serta komponen masyarakat  (journalis dan blogger) beliau semakin yakin. Amanah akan dapat dijalankan sebaiknya, dibarengi dengan ikhtiar semaksimalnya.
Upaya Pak Oscar lebih dekat tak bertepuk sebelah tangan, journalist dan netizen menyambut dengan harapan tak kalah besar. Beberapa perwakilan mengungkapkan, agar dipermudah akses mendapat informasi selama 24 jam sehari 7 hari seminggu. Beberapa person in charge di Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes, bahkan bersedia membagi no hp pribadi kepada wartawan dan Netizen yang kerap disebut #Sahabat JKN.
Bersama #SahabatJKN (Foto dari FB Rahab G)
Persuaan pada pertengahan januari 2016, adalah baru langkah awal menjalin silaturahmi. Waktu kedepanlah, menjadi kesempatan mengejawantahkan komitmen yang telah tersampaikan.
Selamat bertugas Pak Oscar dan team, saya secara pribadi dan #SahabatJKN lainnya tentu senantiasa mensupport semampunya. Semoga kita bisa bergandengan tangan, mempersembahkan sumbangsih terbaik bagi bangsa. (salam)

9 Des 2015

Panduan Menjadi Onlinepreneur dalam 5W1H Karya Yoris Sebastian



Yoris S bersama Dian Sastro (dokpri)
"Kita berada di era yang terbaik, era di mana peluang terbuka untuk siapa saja, di mana saja". Kaimat keren ini saya cuplik dari lembar Introduction, pada buku 5W1H karya Yoris Sebastian.
Siapa tak kenal nama Yoris Sebastian ?
Seorang praktisi kreatif, telah menyabet aneka penghargaan bergengsi.  Peraih International Young Creative Entrepreneur of The Year Awards 2006 dari British Council, kemudian tercatat  sebagai  GM Hard Rock Cafe termuda di Asia dan termuda kedua di dunia. Pada  April 2014, dinobatkan sebagai salah satu The Progresive Figures oleh Majalah Forbes Indonesia.
Rentetan prestasi Yoris yang lain tentu masih ada, semakin mengokohkan namanya sebagai tokoh muda Indonesia.

27 Mar 2015

Menempuh Onak Duri, Hingga ke Abon Jambrong Unia


Abon Jambrong Unia (dokpri)

Perjalanan kehidupan manusia sangat dinamis, drastis naik pun turun tanpa dinyana. Bisa saja suatu saat berada di atas berjaya, selang beberapa waktu  jatuh tersungkur. Semua skenario dipersembahkan Sang Pencipta, tak ada yang sia sia bagi manusia itu sendiri. 
Kita mahkluk istimewa dianugerahi akal dan budi, mampu dan dimampukan melampui segenap peristiwa kehidupan. Mengambil hikmah dari setiap keadaan, bertransformasi menjadi fitrah diri yaitu sebagai makhluk mulia. 

1 Mei 2014

Lentera di Pelosok Desa (brondong jagung)

Tak semua anak muda bersedia hidup di pelosok desa jauh dari keramaian, namun hal itu tak berlaku bagi Jarno lelaki 39 th. Ketika sebagian besar  para lulusan SMA  merantau ke kota besar lelaki murah senyum ini memilih bekerja di tanah kelahirannya Tulungagung Jawa Timur. Pada tahun 1992 Jarno muda bekerja di sebuah pabrik makanan ringan yang memproduksi brondong jagung dan Jipang, siapa sangka langkah yang diambil ini menjadi cikal bakal keberhasilannya dikemudian hari. Selama 18 tahun bekerja dipelajari seluk beluk dunia makanan ringan mulai dari pembelian bahan produksi sampai pemasaran. Tepat di tahun 2008 lelaki beranak satu ini berhenti dari tempat bekerja, mulai merintis usahanya di desa kecil tempat kelahiran istrinya tepatnya di desa Panekan kab Magetan.
Jagung  sebagai bahan baku pembuatan brondong sangat mudah didapat di daerah Jawa Timur, sementara beras sebagai bahan jipang juga sangat mudah didapat  Makanan ringan yang di bandrol dengan Rp 500,- perbungkus ini dirintis dari sebuah dapur kecil di rumahnya, bersama istrinya. Jarno memproduksi sekaligus memasarkan sendiri. Pola kerja yang diterapkan sehari produksi sehari memasarkan, segala peluh dan rintangan dijalani dengan ketekunan. modal awal  tabungan sebesar Rp 2 juta dibumbui semangat pantang menyerah perlahan tapi pasti masa sulit sampai juga di ujung.
Segala situasi dilalui pasangan suami istri ini, menghadapi ulah agen atau reseller  yang bermacam sifat. Sistem titip barang bayar belakang dimanfaatkan reseller “nakal” untuk mengelak membayar padahal brondong jagung dan bipang sudah laku. Alasan yang dikemukakanpun bervariasi, yang jamak didengar uangnya habis sudah dipakai untuk kulakan. Alhasil yang diterima hanya janji akan dibayar besok yang dijadikan “jurus andalan” reseller nakal, harapan tinggal harapan tagihan tetap tak dibayar sesuai janji. Tampak senyum getir yang terbersit ketika Jarno bercerita tentang suka duka yang dialami.
Banyaknya makanan sejenis yang beredar di pasaran menuntut Jarno dan istri memutar otak, dipilih jagung dan beras kualitas memadai sehingga menghasilkan brondong dan jipang yang enak, kemudian kemasan diperhatikan agar tidak cepat mlempem. System pemasaranpun dirubah menjadi beli putus, istilahnya “ada uang ada barang”, untuk memancing semangat agen belanja disediakan hadiah berupa gelas atau piring untuk pembelanjaan kelipatan tertentu.

Hasil dari ketekunan dan mencermati mekanisme pasar pada tahun 2010 usaha Jarno mulai berkembang. Usaha rumahan yang dimulai dari dapur kecilnya kini sudah bisa pindah ke tempat yang lebih memadai, ia mampu beli sebuah rumah sebagai pusat usaha brondong jagung dan jipang.
Dengan system swakarya 12 tenaga ibu-ibu tetangga difungsikan di bagian pengemasan dan 6 anak muda di bagian produksi dibantu 10 tenaga pemasaran. Kini produk buatannya merambah pasar di Panekan sendiri, Magetan, Plaosan, Ngawi, bahkan sampai Cepu Jawa tengah. Meskipun sudah mulai berkembang dan memiliki karyawan, lelaki rendah hati ini tetap menganggap usahanya adalah usaha rumahan bukan pabrik. Efek domino yang dirasakan warga sekitar adalah ibu-ibu dan pemuda di desa Panekan bisa mendapatkan penghasilan rata rata 900 ribu/ bulan, bahkan bisa lebih apabila musim hujan tiba hal ini dikarenakan produksinya bertambah akibat naiknya permintaan.
Dari perputaran usaha makanan ringan yang dirintisnya dari Nol kini setiap bulan bisa meraup omset rata rata di atas 100 juta.
Jarno bagai lentera di desa terpencil itu,  berkat usahanya maka anak-anak muda lulusan SD, SMP tidak lagi menjadi TKW/ TKI ke Hongkong atau Arab kini memilih tinggal di Panekan, satu langkah kecil yang disertai semangat yang luar biasa ini tanpa disadari bisa menjadi penggerak roda pereknomian. Satu yang menjadi pegangan Jarno adalah sebuah hadist Khairunnas anfa uhum linnas “sebaik manusia adalah yang bermanfaat”, ditanya tentang pengembangan usahanya lelaki sederhana ini berujar “ yang ada ini saja dilakukan dengan sungguh sungguh, kalaupun akhirnya bisa berkembang itu adalah “bonus” dari Gusti Alloh”.
Apa yang dilakukan Jarno selaras dengan program dari #Dompet Dhuafa www.dompetdhuafa.org , Andai saja Jarno- jarno lain bercokol di setiap pelosok desa terpencil di negri tercinta ini, #IndonesiaMoveOn www.dompetdhuafa.org bukan lagi sekedar angan. Insyaalloh aminnn….