Home

5 Apr 2023

Sedapnya Berbuka Puasa di Kedai Sirih Merah

Assalamualaikum, selamat menunaikan ibadah puasa buat teman-teman muslim.

Tak terasa Ramadan sudah separuh jalan, semoga semakin semangat puasanya. Apalagi kalau ingat kenikmatan berpuasa, adalah pada saat berbuka. Rasanya sayang, kalau sampai batal puasa.

Dan bagi kalian yang pengin berbuka puasa, bareng leluarga, teman atau kerabat. Saya punya rekomendasi, restoran dengan ambience dan bangunan kuno peranakan. Sentuhan ala Tionghoa ada di di sini, pun menu dan citarasanya unik. Dijamin suasana berbuka nyaman dan homy, berbeda dari yang biasanya.

Ya, puasa Ramadan kali ini, saya janjian dengan teman-temen komunitas. Berbuka puasa di “Kedai Sirih Merah”, restoran dengan menu otentik peranakan Nusantara, berlokasi di Jl Taman Kebon Sirih I/5 Kampung Bali Tanah Abang Jakarta Pusat.

Lokasinya sangat strategis, tidak jauh dari Sarinah dan atau kantor Bank Indonesia. Aksesable, baik untuk kendaraan pribadi maupun transportasi publik. Tidak jauh dari stasiun Commuter, MRT, maupun Halte Transjakarta.

Dan ini yang sangat saya suka, adalah melihat penampakan luar restoran. Bangunannya kuno tapi elegan, vibes masa lalu sedemikian kuatnya. Menatap Kedai Sirih Merah dari luar, mengingatkan saya pada film Ca Bau Kan. Kisah pria tionghoa Semarang, yang terpikat dengan perempuan penghibur.

Apalagi setelah menginjak halamannya, kemudian masuk ke dalamnya. Duh, bener-bener seperti masuk ke mesin waktu. Mulai dari pintu jendela dan pemilihan kusen, keramik, meja kursi, lampu-lampu, lukisan dengan bingkai khasnya bikin betah.

Tidak lupa pernak pernik klasik khas peranakan, diaplikasikan di tempat utama ataupun sudut- sudut ruangan. Pemandangan lampion, payung khas, pesawat telepon, radio jadul, arloji, gelas hias dan lain sebagainya. Saya acungi jempol, bagi ide dan kreator design interior restoran ini--- keren abis.

Kedai Sirih Merah memiliki beberapa ruangan, yaitu ruang VIP, gazebo, smoking area, dan ruang semi outdoor. Dan tak perlu kawatir, tersedia mushola yang cukup lega lengkap dengan sajadah. Kebetulan saya datang cukup awal, jadi bisa puas menikmati suasana di setiap ruangan.

E’tapi, namanya restoran. Sebagus, seunik, semenarik apapun bentuk fisiknya. Soal citarasa tetap yang utama, karena menu (bagi sebuah tempat makan) adalah panglimanya. Dan saat berbukapun tiba, kami membatalkan puasa dengan takjil gratis.

Selama Ramadan di Kedai Sirih Merah, menyediakan takjil gratis bagi pengunjungnya. Kebetulan saya mendapat bubur kacang ijo, bersanding dengan aneka gorengan. O’ya, takjil disajikan berbeda setiap harinya, bisa kolak dan atau makanan yang lain.

Setelah menghabiskan kacang ijo dan satu gorengan, saya skip sejenak untuk sholat maghrib. Kebiasaan demikian bagi saya cukup efektif, agar leluasa saat bersantap makanan utama.

Jujurly, dari pertama menggigit menu saya sudah membatin. Bahwa penggunaan bumbu-bumbunya, termasuk berani. Saya yang orang jawa, biasa mengistilahkan dengan “bumbunya medhok”.

 

Saya mulai mencoba ayam Sio, meski tampilannya legam tapi soal citarasa andalan. Bener deh, bumbunya bisa meresap sampai ke tulang. Dagingnya empuk, mudah terurai mesti dicukil dengan ujung sendok. Mengolah ayam sio dengan diungkep lebih dulu, guna mendapatkan tekstur lembutnya.

Bagi pecinta petai ada tumis jagung peda pete, sungguh rasa petenya mengemuka, meski sudah dicampur bahan olahan lainnya. Di peati tumis jagung, ada suwiran ikan peda berpadu butiran jagung, dan tentunya petai.

Kami juga menikmati, gurame ikan asin, baby buncis tumis bawang putih, dengan nasi yang anget-anget. Satu lagi bikin saja jatuh suka, adalah sup penganten yang rasa kuahnya cukup unik, ada asem-asemnya. Pun soka salad mangga, saya tak mau kelewatan.

Untuk dessert ada es sirih merah, dengan rasa yang unik kombinasi asam dan manis tapi menyegarkan. Di dalamnya ada campuran selasih, kolang kaling, concau hitam, agar-agar dan manusian mangga yang disiram sari lemon dan jeruk nipis. Tak mengherankan, kalau es sirih merah menjadi minuman best seller.

Secara keseluruhan, menu Kedai Sirih Merah bener-bener yummy. Saya sampai terngiang ngiang, khususnya untuk ayam sio, soka salad mangga, sup penganten dan es sirih merah. Tanpa ragu-ragu, saya berani memberi angka 9 untuk citarasa menu yang terbilang unik.

Selamat berpuasa teman-teman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA