Home

29 Apr 2021

Bidan dan Perannya untuk Ketercukupan Nutrisi Bayi dan Balita

tangkaan layar

Siapa bisa menyangkal, tentang persepsi masyarakat yang salah untuk kental manis. Ya, kental manis masih dianggap susu. Parahnya persepsi ini berlangsung lama, sekira seabad yang lalu.

Jaman penjajah, para mener sudah mengonsumi kental manis. Yang kemudian ditiru rakyat terjajah, berentetan hingga sekarang. Semasa masih kanak-kanak, saya juga kerap dibuatkan ibu kental manis (yang disebut ibu Susu). 

Saat ini bukan hanya orang awam, tenaga kesehatan masih ada yang menganggap kental manis adalah susu.

Menurut Arif Hidayat, Ketua Yayayan Abipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), masih ada bidan di daerah  yang menyatakan SKM baik untuk bayi. Sebagian bidan juga menganganggap, bahwa SKM mengandung nutrisi dan mengandung susu.

Melansir survey tahun 2018 yang dilakukan YAICI, bahwa SKM adalah gula beraroma susu karena komposisi gulanya lebih banyak ( 40 – 50%)  dibanding komposisi susunya.

Masih dari survey yang sama, terdapat 97% orang mempersepsikan kental manis adalah susu. Survey dilakukan di Kendari, kala itu ditemukan bayi meninggal karena kebanyakan SKM. Hal ini diakui keluarga bayi. Penelitian juga dilakukan di Batam, bayi sakit karena sering mengonsumsi SKM.

Dan yang menyedikan, 13% nakes (bidan) di puskesmas menyatakan SKM layak untuk balita. Setelah ada intervensi pemerintah (BPOM) tentang tata cara iklan SKM, maka persepsi SKM adalah susu turun 37%.

Akhir tahun 2020, YAICI bekerjasama dengan pimpinan pusat Aisyyah Muslimat NU, mengadakan survey. 1 dari 7 balita di Jatim, NTT, Maluku minum SKM dan 1 dari 4 balita di Jakarta dan Jabar minum SKM. Nakes sebagai pembentuk persepsi (SKM adalah susu), di Jakarta dan Jabar sebesar 12% serta 26%  untuk Jatim NTT dan Maluku.

 

tangkapan layar

Selain survey dan menyebar kuisoner, YAICI mengadakan kunjungan langsung ke masyarakat di Jabodetabek.

Di daerah Cipinang ada anak konsumsi sehari 1-2 kaleng, kebiasan dari  umur delapan bulan sampai dua tahun. Akibatnya balita ini belum bisa jalan, disaat teman usianya bisa berlari.

Faktanya SKM memiliki kandungan gula yang tinggi, dalam jangka panjang menyebabkan obesitas. Seperti kita ketahui, obesitas bisa menjadi pangkal aneka penyakit.

Meksipun SKM dibandrol dengan harga murah, kalau sering mengonsumsi hitungan biayanya lumayan tinggi. Kalau dibiarkan berlanjut, niscaya generasi emas 2045 bisa gagal.

------

Hj. Yani Purwasih, SKM, M.Kes, Ketua IBI PD Banten, menyoroti perihal peran bidan sadar gizi seimbang. Gizi seimbang adalah bahan pangan yang mengandung zat gizi, dengan jumlah dan jenis sesuai kebutuhan tubuh. Gizi seimbang memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan.

Karena asupan gizi seimbang, mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan bayi sampai dewasa kelak. Maka penerapannya tidak bisa disepelekan. Tenaga kesehatan (dalam hal ini Bidan) punya peran, utuk fungsi awarnes gizi seimbang pada ibu hamil.

Manfaat gizi seimbang bagi ibu hamil, adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pada ibu dan janin. Sehingga ibu dapat menjalani masa kehamilan dengan aman, membentuk tumbuh kembang janin dengan baik selama kehamilan.

1000 Hari Pertama Kelahiran adalah masa krusial, ada fase terbentuknya otak bayi sehingga musti diberi asupan yang memadai.

Ibu hamil musti menghindari atau membatasi, konsumsi makanan diawetkan; daging/ telur dimasak kurang matang; membatasi kopi dan cokelat ; membatasi makanan dengan kalori tinggi ( mengandung gula, lemak); membatasi makanan mengandung gas; membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink).

Dengan menghindari bahan pangan yang jauh dari gizi seimbang, sebagai ikhtiar untuk mencegah terjadinya stunting. Sehingga ketika 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka, program generasi emas bisa diwujudkan.

Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. Semoga ya dengan peran bidan untuk terus melakukan edukasinya kepada masyarakat SKM bukanlah susu sehingga anak Indonesia bebas dari susu kaleng

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA