22 Apr 2019

Siapapun Bisa Menjadi Fruitaholic !

dokumentasi pribadi

Disiplin mengonsumsi buah dan sayuran, ternyata penuh tantangan, apalagi ketika musti diimbangi memperbanyak aktivitas fisik.
Tantangan terberat sesungguhnya adalah melawan (ego) diri sendiri, karena musti sekuat tenaga bertempur menghalau keinginan – keinginan “besar” yang sejak lama digemari.

Dulu, saya gemar makan gorengan, nyaris setiap pagi dan sore, empat atau lima gorengan tandas. Belum kalau nonton teve atau baca buku, tak lengkap tanpa bersanding bakwan, tahu isi, tempe tepung dan semacamnya.

Menemani nguyah gorengan, biasanya bersanding dengan teh manis hangat, atau sesekali kopi susu (saya suka stock sachetan).
Kalau hari terik, saya suka membeli es kelapa muda diguyur syrup vanila, kadang es campur atau bubur kacang ijo plus santan dan lelehan kental manis diatasnya.

Setelah badan saya pernah sakit yang sangat, kepayahan ketika digerakkan sedikit saja bahkan sampai tidak bisa bangkit, kebiasaan makan sembarangan susah payah saya stop.
Menjalankan diet,  adalah keputusan besar pernah saya ambil. Karena setengah mati saya musti merubah kebiasaan.

Apalah saya “putus total” dengan semua makanan tersebut? Jujur kalau seratus persen putus tidak, tapi disiplin mengurangi secara bertahap dengan konsisten.
Dalam seminggu, saya hanya sekali dua kali makan gorengan. Itupun sekedarnya (tidak sampai satu gorengan utuh) untuk menghilangkan rasa kepingin.

Sementara untuk konsumsi yang manis dari gula, saya bisa menghindari cukup cepat bahkan pada awal bisa nyaris 90 persen berkurang.
Cara menyiasati cukup simpel, yaitu mengganti  asupan manis gula dengan rasa manis yang alami –dari buah. 

Misalnya minum kelapa muda tanpa syrup, toh air dari kelapa muda sudah manis alami, atau menikmati manis alami dari semangka, pepaya dan seterusnya.

Untuk camilan, saya menggantinya dengan makanan diolah dengan cara direbus, seperti ubi, singkong atau jagung, selain itu ada dimsum, somay yang diungkep.
Kalau mau yang bervariasi, bisa mengonsumsi makan olahan dengan cara panggang, bakar atau oven, sangrai begitu seterusnya, asal jangan digoreng dengan minyak.
konsumsi buah - dokpri

Buah dan sayur, menjadi pilihan yang saya konsumsi setiap hari, apalagi keduanya sangat mudah ditemui dan dibeli dengan harga sangat terjangkau.
Pada awal konsumsi (hanya) sayur dan buah, kepala sempat agak pusing dan kliyengan, tapi kalau dibiasakan, lama-lama kliyengan dan atau pusing hilang dengan sendirinya.

Kuncinya adalah konsisten, memegang komitmen dengan pilihan yang telah ditetapkan. Hidup sehat adalah pilihan, keuntungan akan kira rasakan sendiri di kemudian hari.

Satu setengah tahun berlangsung, perubahan drastis mulai saya rasakan, baik dari penampilan luar maupun dari dalam.
Perut yang semula maju di bagian depan (buncit), perlahan mulai mengempis, alhasil “tas pinggang” di perut hilang dengan sendirinya-- hehehe
Badan terasa lebih segar, tidak mudah capek dan tidak mudah masuk angin, saya mulai menghilangkan kebiasaan kerokan (dulu rutin dua tiga minggu sekali).
Kalau badan kita segar, otomatis yang diuntungkan bukan siapa-siapa kecuali diri sendiri, sehingga kita bisa lebih produktif.

Yuk, hidup sehat dengan rajin konsumsi buah. Siapapun sangat bisa menjadi fruitaholic, caranya juga sangat mudah yaitu rajin mengonsumsi buah setiap hari.

Tidak ada cara lain membuktikan tulisan saya di atas, kecuali dengan mempraktekkan dan lihatlah hasil mustajabnya di kemudian hari. 
dokumentasi pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA