Home

5 Jul 2016

Ngabuburit Bareng Kompas Karier

Narasumber Chaidar Agam (kiri) dalam Ngabuburit bareng Kompas Karier

Mendekati akhir Ramadhan, saya masih punya catatan tentang  Ngabuburit bareng Kompas Karier. Kebetulan  saya berkesempatan bergabung, pada acara super keren menjelang buka puasa. Bertempat di Kafein foundry lot 8, tepatnya di kawasan premium SCBD Sudirman. Tema yang diangkat sangat kekinian, berkaitan dengan pemakaian gadget di lingkungan pekerjaan.
Ibu Sekar salah satu undangan yang hadir, mengungkapkan pendapat tentang pemakaian gadget saat bekerja.

 
"Sebagai profesional sudah dewasa pula rasanya syah-syah saja, biasanya seorang pekerja  dalam memanfaatkan gadget akan tahu mana prioritas mana tidak" ujarnya ketika disodori mike oleh pembawa acara.
Narasumber Bapak Chaidar Agam founder HR Cafe, hadir mengisi materi sembari menunggu kumandang adzan maghrib. Beliau sendiri sudah berkecimpung di dunia HRD, total  selama 15 tahun. Kini beliau sebagai pengusaha, juga sebagai pembicara di acara terkait Human Resource.
"Di Wikipedia Gadget artinya adalah alat alat yang fungsinya menunjang pekerjaan" Jelas Pak Khadir "Seperti komputer, laptop, notebook, dan banyak benda penunjang lainnya. Namun sekarang persepsi gadget sudah bergeser, lebih spesifik pada benda yang bernama smartphone".
Masalah perlu atau tidak gadget (smartphone), bisa disesuaikan dengan kebutuhan sebuah department atau sesuai job desk. Seorang tenaga pemasaran/ marketing, sangat tergantung dengan smartphone. Penggunaan smartphone terkait dengan networking bersama client dari luar kantor, berdampak pada omset atas target penjualan atas marketing tersebut.
Namun bukan berarti departemen lain tidak butuh, seperti divisi finance perlu koordinasi dengan direktur keuangan. Pun bagian gudang yang mengatur keluar masuk barang, perlu memastikan sebelum barang keluar gudang.  Kepala gudang menggunakan smartphone, khusus untuk koordinasi bagian purchasing.
Srmatphone atau telepon pintar, berarti telephone yang (harusnya) digunakan oleh orang pintar. Kalau smartphone, ada ditangan orang yang tidak pintar menggunakan telephone. Maka penggunaannya bisa disalahgunakan, pada hal yang tidak menunjang produktifitas pekerjaan.
Semestinya tidak hanya telephone-nya yang  diupgrade menjadi smartphone, tapi orangnya juga harus mengupgrade dirinya sendiri.
Fungsi Smartphone smestinya sebagai pendukung, jangan justru memecah focus produktifitas. "Jangan menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Penggunaan alat ini musti bijak, tak menyita jam kerja utama di kantor" Tegas Pak Chaidar.
Tak dipungkiri era medsos tengah berlangsung, biasanya dibarengi dengan hasrat update status dalam hittungan menit.  Kadang ada pemilik akun medsos tak peduli, tak bisa membedakan antara jam kerja atau jam santai. Entahlah apa motivasinya, toh setiap orang akan mendapati hasil sesuai yang dikerjakan. Alih-alih menunjang pekerjaan, tapi malah tak ada hubungan sekali dengan job desk.
Kecuali satu hal, memang jobdesk orang tersebut handle medsos perusahaan.
"Jadi Kesimpulannya Ada dua point" jelas Pak Chaidar yang juga owner HR cafe
Smartphone memang untuk kebutuhan pekerjaan
Smartphone digunakan untuk aktivitas yang (mau tak mau) harus menggunakan smartphone (di luar kantor)
-0o0-
Undangan tekun menyimak materi narsum (dokpri)

Dalam hitungan menit sudah mendekati jam berbuka, selesai materi tentang gadget dilanjutkan kultum (Kuliah Tujuh Menit). Hujan di luar kafein semakin deras, undangan semakin betah dan enggan beranjak. Sepanjang acara juga diadakan games, berupa pengundian doorprice.
O'ya, selain materi tentang smartphone, ada juga team Sodexo memberi presentasi usai buka bersama.  Acarapun bertabur hadiah, saya beruntung mendapat parcel dari Tisu Tessa. Selain itu ada undangan lain, beruntung mendapat bingkisan dari Hijabalmia.id.

Terima kasih undangannya, sukses selalu untuk Kompas Karier (salam)  

2 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA