13 Mei 2015

Kantor Impian dalam Techno Talk


Tiga narasumber dalam techno talk di Plaza Indonesia (dokpri)

Perkembangan jaman beriring dengan kemajuan tehknologi, ruang dalm waktu seolah dapat dilipat menjadi satu. Apa yang berbeda dan tak memungkinkan, bisa dicarikan solusinya dengan tekhnologi. Kendala jarak dan tempat sangat bisa dinihilkan, akibat ketersediaan tekhnologi sebagai jalan keluarnya. Mengatur meeting di era kekinian, tak melulu harus mengatur sebuah ruang pertemuan secara fisik. Kehadiran peserta bisa disiasati dengan tekhnologi, untuk mengabaikan kendala keterbatasan waktu. Maka tak mengherankan seseorang di Surabaya, bisa bergabung dan mengikuti rapat di Jakarta bahkan luar negri. Pasti sering kita mendengar istilah tele confrence, bentuk meeting jarak jauh dengan beberapa orang berbeda.
Saya merasa senang bisa bergabung, dalam  acara Techno Talk Over Coffe, di Kichenette Plaza Indonesia Jakarta Pusat. Acara yang disponsori XL mengupas tentang "office", tidak saja secara fisik dalam bentuk bangunan. Kantor esensinya sebagai sarana bekerja, bisa berwujud dalam technologi untuk memudahkan pekerjaan.  Hal hal teknis seperti mengedit laporan, mempersiapkan presentasi untuk rapat, mencatat hal penting untuk resume kebijakkan, semua tak musti dikerjakan di kantor (secara fisik). Masa sekarang adalah saat "kantor" bisa mengikuti manusia, artinya bisa dimana saja kapan saja. Kita bisa mengerjakan pembuatan laporan di rumah, ditengah kemacetan jalan raya, atau sedang duduk di cafe. Kendala jarak bukan lagi alasan krusial, untuk tidak bisa memberi sumbang pemikiran dan abai dari meeting penting. Dengan teleconfrence semua memungkinkan, melakukan pertemuan dengan orang per orang dari beberapa tempat berbeda.
Tiga pembicara yang kredibel dibidangnya hadir, Bapak Rully Moulanny dari PT Microsoft Indonesia. Sebagai pembicara selanjutnya Bapak Pantro Pander Silitonga, dari PT XL Axiata, Tbk. Kemudian pembicara ketiga Bapak Albert Jeremy, beliau adalah Praktisi Komunikasi Digital.
Peserta membludak sampai keluar cafe (dokpri)
Peserta yang membludak membuat kapasitas tempat tak memenuhi, saya termasuk yang terpaksa berdiri.  Pada awal acara peserta diskusi diminta pemandu acara, berbagi suasana lingkungan kerja yang ideal. Beberapa jawaban dari peserta bisa disimpulkan, bahwa tehnologi memang mempermudah pekerjaan. Kantor masa kini komputer menjadi kebutuhan utama, keberadaannya mutlak tersedia. Tapi tidak berhenti hanya di komputer saja, dari perangkat cerdas ini musti bisa menjadi sarana keterhubungan. Pekerjaan yang memerlukan koordinasi dengan pihak lain, musti bisa saling menghubungkan (conection). Kebutuhan ini bisa tercover, tak lain melalui ketersedian jaringan internet. Masalah berikutnya adalah musti dicari jaringan "kenceng",  guna  memperlancar sekaligus mempermudah pekerjaan. 
Mbak Minar yang seorang pemilik onlineshop memberi testimoni, bahwa sangat tergantung pada koneksi internet. Untuk memenuhi aktivitas berjualan, satu satunya andalan adalah internet. Namun beliau masih mengkombinasikan technologi dengan jasa, terutama untuk pengiriman barang ke konsumen. Satu peserta diskusi lain bekerja di bagian data analys, memberi kesaksian sangat bergantung pada teknologi. Semua pekerjaan base on internet, sehingga mau tak mau seratus persen mengandalkan tekhnologi.
Suasana Techno Talk (dokpri)
Sebaga manusia modern kita sudah "melek" aplikasi, word, powerpoint, excel adalah aplikasi yang tak asing. Masing masing memiliki fungsi sendiri sendiri, untuk menerjemahkan ide atau gagasan dalam bentuk presentasi. Semua pekerjaan yang bisa dikategorikan kegiatan kantor, bisa dipersiapkan tak harus di kantor. Seperti ulasan di awal artikel, kantor bisa berada dan menyesuaikan di mana kita ingini. Dengan kepraktisan yang ada, tentu dampaknya sangat signifikan bagi pekerjaan. Keuntungan kehadiran tekhnologi  akan berdampak positif, dan membuat manusia masa kini menjadi lebih produktif. selama pemanfaatan tekhnologi bijaksana, niscaya bisa menumbuhkan pencapaian yang positif.
Bapak Pantro Pander Silitonga dari PT. XL Axiata, Tbk, merasa peluang berkreasi terbuka luas. Sebagai  perusahaan penyedia layanan jaringan tak henti berinovasi, memberi service terbaik dengan harga yang kompetitif, begitu diungkapkan dalam sessi tanya jawab.
Pada akhir acara tiba saatnya door prize, dua blogger dari BRID beruntung.  Saya dan mbak Liswanti membawa pulang bingkisan menarik, berupa handsfree dan voucher. Acara Bincang Techno berlangsung sangat meriah, karena keterbatasan tempat panitia cukup kewalahan. Dari sisi materi memang sangat menarik, dan berharap acara serupa bisa diadakan tentu dengan persiapan yang lebih matang. Sukses selalu untuk semua pihak yang terkait, semoga kemanfaatanlah yang ditularkan akan berbuah indah pada waktunya. (salam)

4 komentar:

  1. Komunikasi digital memang penting ya diterapkan...

    Wah ada namaku...hehehe

    Salam kenal ya mas Agung

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mbak Liswanti
      terimakasih sdh berkunjung :)

      Hapus
  2. mas siapa yng masih punya kartu vouchernya mas agung han

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Denny Andis, ntar saya bawa kalau kita ketemu

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA