Saya,
tidak pemilih soal makanan. Semasa kecil, tak ada pantangan olahan. Semasa
merantau, makanan warung adalah menu keseharian. Aneka citarasa dicecap lidah, asal
tidak makanan haram dan berbahaya, oke saja.
Setelah
ngantor dan membangun networking, mulai menikmati menu-menu resto. Kantor
menyediakan budget, menjamu client yang akan deal kontrak. Sayang kalau tidak
dimanfaatkan, dana ditarik apabila tidak habis dipakai.