28 Mei 2016

Single "Masih Mencintamu" Persembahan Windy Ghemary

Penampilan Windy Ghemary, sangat menghayati lagu "Masih Mencintamu" (dokumentasi pribadi)

Gadis dengan rambut panjang sebahu, menyapa ramah bloggers yang hadir di Laconda Cafe di bilangan Jakarta Selatan. Bahkan pemilik suara indah ini tak enggan, mengajak Wefie kawan-kawan yang hadir. Adalah Windy Yunita Ghemary disingkat Windy Ghemary, penyanyi yang pernah mengikuti ajang bergengsi Indonesia Idol pada 2014 sampai posisi tujuh besar.
Single "Masih Mencintamu", sekaligus sebagai lagu andalan telah dilaunching pada 20 April 2016. Konon single ini telah disebar ke 600 lebih Radio, bisa dinikmati pecinta musik tanah air. Windy telah menyambangi sekitar 80 radio di pulau Jawa, mulai kota ujung timur di Banyuwangi sampai terakhir di Bogor. Posan Tobing bertindak sebagai pencipta lagu, menyatakan takjub dengan mental Windy yang tak terlihat lelah melakukan tour sepanjang ini.
"Rencana usai bulan Ramadhan, akan melanjutkan promo Radio di Pulau Sumatera" ujar Posan.
Kisah lucu pra promo single Masih Mencintamu, Posan Tobing harus berpakaian resmi menghadap dosen Windy untuk minta ijin. Beruntung pihak kampus mengijinkan, bahkan berterimakasih dan berharap Windy membawa nama baik Perguruan Tinggi di kawasan Depok ini.
Bukan tanpa pertimbangan, Posan Tobung memutuskan nama Windy Ghemary untuk membawakan karyanya. Terlebih lagu karya cipta Posan Tobing sebelumnya, sudah dibawakan oleh penyanyi solo dan group band ternama.
Untuk memutuskan siapa penyanyi  yang pantas atas ciptaannya, Posan Tobing melakukan survey di kalangan musisi dan vocal director. Rata - rata mereka memberikan dukungan dan menyatakan, bahwa lagu Masih Mencintamu cocok dibawakan Windy Ghemary. Untuk memoles suara Windy agar lebih maksimal,  dipilih nama Doddy Katamsi bertindak sebagai pelatih vocal.
Windy sendiri surprise dan menganggap kepercayaan Posan Tobing, sebagai pintu untuk mematangkan karakteristik bermusiknya. Lagu Masih Mencintamu, berkisah tentang seorang yang sulit melupakan kekasih yang telah berpisah. Liriknya  sangat kuat dan dalam, pas untuk jenis vocal Windy Ghemary.
"Kenapa bukan "Mencintaimu" tapi "Mencintamu" tanpa huruf I?" tanya seorang blogger
"Huruf I ini nama di balik lagu ini, jadi idenya karena initial "I"" jawab Posan Tobing berahasia.  
Windy menyapa ramah Bloggers (dokpri)

Bahkan yang sering tanya justru Windy hehehe (dokpri)
Agar semakin mendalami single Masih mencintamu, Windy membawakan lagu andalannya di hadapan Blogger's. Yuk coba kita simak, lirik lagu dan video Masih Mencintamu

Hari sangat berat
Telah ku lalui tanpa dirimu
Ku coba berdiri, coba bertahan
Tanpa ada kamu

Ternyata ku masih mencintamu
Ku tak bisa jauh-jauh darimu
Ku tak rela berpisah denganmu
Karena ku terlalu mencintaimu

Hari sangat berat telah ku lalui tanpa dirimu
Ku coba berdiri, coba bertahan, tanpa ada kamu
Perbedaanlah yang telah memisahkan kita
Tapi kini kau telah pergi, ku tak sanggup lagi

Ternyata ku masih mencintamu, ku tak bisa jauh-jauh darimu
Ku tak rela berpisah denganmu karena ku terlalu mencintaimu

Tak ada seperti kamu yang tulus mencintaku
Semakin ku coba lupakan kamu, semakin nyata bayanganmu huu

Ternyata ku masih mencintamu, ku tak bisa jauh-jauh darimu
Ku tak rela berpisah denganmu karena ku terlalu mencintaimu
(ternyata ku) ternyata (masih mencintamu, ku tak bisa)
Ku tak bisa (jauh-jauh darimu) aku tak bisa
Hari sangat berat telah ku lalui tanpa dirimu

--00--
Menghadapi maraknya pembajakan, tak membuat Posan Tobing langsung patah arang. Kondisi yang terjadi dihadapi dengan pasrah, namun harus diiringi strategi penjualan yang mumpuni seperti melalui digital.
"Untuk pembajak, tolong sertakan juga label RBT lagu Masih Mencintamu"Ujar Posan sambil tersenyum "Jadi bisa membantu penjualan RBT kami juga"

Windy  sangat berharap, lagu Masih Mencintamu dapat diterima masyarakat pecinta musik Indonesia. Bahkan sebagai bukti pertemanan, rekan sesama artis  mendukung peluncuran single Windy Ghemari. Sebut saja nama Billy Syahputra, Julia Perez, Edric Tjandra dan pelatih vokal Windy yaitu Dody Katamsi mereka sangat antusias.
Single Masih Mencintamu tentu tak berhenti pada titik ini saja, saat ini Windy sedang proses pengumpulan lagu untuk dibuatkan album. Pembaca yang ingin contact bisa lho follow, Twitter ; @windy_ghemary dan Instagram ; @windyghemary

26 Mei 2016

Tertib Mengemudi Mulai dari Diri Sendiri

Justri Pulubuhu (JDCC- Jakarta Defensive Driving Consulting) -dokumentasi pribadi

Sejak  pertama merantau di Ibukota, saya pergi kemana-mana mengandalkan roda dua. Alasannya sederhana, selain praktis yang pasti hemat waktu dan hemat biaya. Dengan isi bensin limabelas ribu, saya bisa pergi ke beberapa tempat sekaligus. Andai jarak tempuh tak terlalu jauh, sekali isi bahan bakar bisa untuk dua hari.
Kalau jalanan macet, motor relatif bisa nyelip-nyelip di sela antara mobil. Lewat jalan tikus atau pintas, tak kerepotan meski gang sempit. Kalau hujan bisa berteduh di halte atau di teras rumah orang, sambil istirahat sekalian memakai jas hujan.
Tapi bukan berarti tak ada duka naik roda dua, sumuk karena memakai helm. Saat menerobos hujan, kaca di helm berubah buram. Belum lagi kalau melewati genangan air, cengkraman rem sedikit berubah. Tak jarang naik motor saat hujan, kendaraan lain ngebut akibatnya air kotor nyemprot di badan.
Karena kerap bermotor ria, saya selalu tidak tahu kalau ditanya kendaraan umum. Saya paling awam, kalau ditanya (misal) dari lebak bulus ke Pasar Senin naik bus atau kereta. Pun ketika ditanya metromini, (misal) dari Blok M menuju Cileduk apa yang harus dinaiki.
00-00
Kondisi jalan raya diciptakan oleh banyak unsur, selain diri sendiri yang mengemudi ada orang lain juga melakukan hal sama. Belum lagi pejalan kaki, orang lain yang berjualan di pinggir jalan. Kemudian ada bus yang mogok, atau bus dan angkot yang sedang ngetem.
Betapa kompleks yang terjadi di jalan raya, masing-masing saling terhubung menjadi sebab akibat. Satu kendaraan (misal) kecelakaan di daerah fatmawati, bisa jadi imbas macetnya sampai pondok pinang.
Nah, kesadaran disiplin di jalan raya harus dimulai dari diri sendiri. Pada hari Rabu 25/5'16, Mobil123.com Portal  Otomotif no 1 mengadakan acara spesial. Mengetengahkan tema, "Safety Driving" Faktor- Faktor Yang Harus diperhatikan Saat Mengemudi, menghadirkan narasumber Justri Pulubuhu (JDCC- Jakarta Defensive Driving Consulting)
"Penyebab kecelakaan di lalu lintas, penyebabnya adalah ketidaktertiban berlalu-lintas dari pengguna lalu lintas" Ujar Justri di awal presentasi.
Saya sering sekali melihat, aktivitas mmulti-tasking dilakukan saat mengemudi. Pernah saya melihat, pengemudi memegang setir sambil menelpon.
Coba bayangkan !
Kalau saat komunikasi di telepon memicu emosi atau kemarahan, tak mustahil mempengaruhi aktivitas menyetir. Kalau nyetir sambil marah-marah, dampaknya bisa saja dirasakan oleh kendaraan di belakang atau samping kanan kirinya.
Fokus adalah jawabannya.
  • Pastikan kondisi kendaraan telah diperiksa dan yakin semuanya dalam kondisi layak jalan, kondisi kendaraan yang siap membuat perjalanan nyaman, lancar dan pengemudi tidak stress.
  • Tinggalkan segala masalah (mental & fisik) saat merencanakan mengoperasikan kendaraan bermotor, sesuatu terkait fisik (sakit, keseleo, dll) akan membuat keterbatasan gerak dalam mengoperasikan kendaraan. Masalah Keluarga/Pekerjaan/Finansial yang berat akan mengurangi konsentrasi mengemudi, saat ini kualitas safety Anda akan segera menurun!!
  • Upayakan dengan maksimal untuk fokus dengan tugas mengemudi, hindarkan hal-hal yang mendistraksi konsentrasi
Suasana acara Mobil123.com, Safety Driving (dokpri)

Selain Focus, pengemudi harus Mengerti
  •  Melihat tidak selalu linear dengan MENGERTI. Indikasi mengerti salah satunya, tidak mengerem mendadak, tidak melakukan manuver mendadak, tidak kaget atas kejadian yang ada dimukanya, pergerakan kendaraan walaupun tidak terlalu pelan selalu halus, bagi penumpangnya mereka merasa nyaman dikemudikan si pengemudi.
  • Pada bagian mengemudi defensive, mengerti adalah tindakan antisipatif. Ketika indera mata melihat sesuatu, maka pahami objek tersebut. Semisal mata melihat anak kecil di bahu yang ada di bahu jalan 50 meter di muka, pahami ia hanya seorang anak kecil yang dapat bergerak atau memutuskan sesuatu dengan seketika tanpa berpikir panjang, bahkan menyeberang seketika melintasi badan jalan dimuka Anda tanpa menghiraukan sesuatu yang buruk dapat terjadi.
  • Pengemudi yang selalu mengutamakan keselamatan, selain tertib berlalulintas ia memiliki PATTERN mengemudi antisipatif, selalu mengecheck kaca-kaca spionnya kemudian mengerti apa yang tertangkap dengan matanya, mematikan situasi belakang atau samping aman sebelum ia melakukan keputusan sebuah manuver. Saat bahaya dimuka muncul, sebelum mengambil keputusan  mengerem atau menghindar, tindakan pengemudi yang memahami ia berada dimana adalah memastikan sisi belakang atau sampingnya aman atau tidak, barulah keputusan terbaik dilakukannya, ini adalah indikator MENGERTI!

00-00
Saya Sepakat keselamatan berkendara, tak sepenuhnya di tangan diri sendiri. Misalnya diri sudah berhati-hati menyetir, tapi kita tidak bisa mengontrol orang lain. Tapi kalau diri sendiri tak memulai, mustahil kedisiplinan akan terjadi.
Sudahlah tak usah menuntut orang lain disiplin, lebih baik kita menjadi pelopor keselamatan untuk diri sendiri. (salam)

23 Mei 2016

Menjalin Nilai Kebersamaan dari Meja Makan #mejamakanpunyacerita

Acara Blogger Gathering Bersama Tupperware dan Viva 20/5'16- dokumentasi pribadi
"Bun maaf, tadi ayah sudah makan malam diluar" ujar saya sepulang dari ngantor
Kebetulan ada acara dadakan, usai jam kantor Boss mentraktir seluruh staff di sebuah Restaurant berkonsep "All U Can Eat". Karena bayar sama untuk makan sepuasnya, kami yang karyawan kalap ingin mencoba semua menu.
"Oo gitu" jawab istri lirih
Makanan dalam wadah Tupperware yang sudah disiapkan, dengan pelan dan berat hati diberesi. Saya menangkap nada getir dari intonasi suara, namun tak diungkapkan secara panjang. Guratan di wajah istri jelas tergambar kecewa, namun berusaha disamarkan. Saya memang sedang capek fisik dan pikiran, memilih segera membersihkan diri dan tidur. Karena kalau memperpanjang obrolan, bisa-bisa justru emosi yang keluar.
Kawan's, coba bayangkan!
Masalah yang terkesan remeh dan kecil, kalau terjadi berkelanjutan tentu ibarat bola salju. Bukankah sesuatu yang besar, merupakan akumulasi dari masalah kecil yang diulang-ulang.
Entahlah, sejak saat itu saya seperti berjanji di dalam diri. Kalau ada acara makan malam di mana saja, segera mengabarkan kepada istri. Hal ini sebagai upaya, agar masak secukupnya atau bisa beli untuk dirinya dan anak-anak. Pun kalau membawa pulang makanan, saya tetap mengirim kabar agar tidak repot memasak.
Kampung Halaman - Sekitar tahun 1989
Rutinitas ini terjadi nyaris sama setiap usai maghrib, tapi saya tak pernah bosan menjalani. Ibu yang hanya lulusan sekolah dasar, menurut pandangan saya sangat taat pada suami. Makan bersama menjadi kebiasaan keluarga kami, utamanya saat makan malam.
"Mbahmu yang yang ngajari ini" ujar ibu sambil menyiapkan meja makan
Tangan perempuan ini terlihat cekatan, meletakkan menu makan ke piring dan mangkok saji. Saya hanya mengintili, memperhatikan dengan seksama yang dikerjakan ibu. Komposisi dalam mengatur posisi menu juga tak beda setiap hari, konon katanya diajarkan sang mertua. 
Meja kokoh dari kayu jati ukuran  2 m x 1,5 m, dilapisi taplak plastik warna dasar merah bermotif bunga. Dua bakul nasi dengan uap masih mengepul, diletakkan persis ditengah meja makan. Bersanding dua rantang berisi sayur, berada persis di sebelah kanan nasi. Tempe goreng dan perkedel disatukan dalam piring ceper, berhimpitan dengan sambal dan kaleng krupuk.
Piring ditumpuk rapi agak menepi, diatasnya ditaruh sendok tanpa garpu (karena memang tidak punya garpu).  Kemudian gelas ukuran sedang berjajar rapi, sudah diisi air putih di dalamnya.
Kami empat kakak beradik siap bersantap malam, ayah duduk di kursi paling ujung dan ibu duduk di kursi seberangnya. Saya dengan kakak nomor lima di sisi kiri, dua kakak lainnya di sisi meja sebelah kanan.  Dua kakak sulung dan nomor dua kuliah di kota besar, karena kost tak bisa bergabung setiap sore.
Ayah seorang guru SD dan ibu membuka warung di pasar, selalu punya banyak waktu untuk berkumpul. Meski dengan menu ala kadarnya, tapi kebersamaan itu terasa tak ternilai harganya. Prosesi sederhana yang terjadi puluhan tahun silam, kini saya rasakan begitu membekas di nubari.  Meski ayah dan ibu tak paham ilmu parenting, mereka justru telah menerapkan nilai pengasuhan dalam sikap keseharian.
Saya bungsu dari enam bersaudara, merasa dekat dengan keluarga bersahaja kami. Melihat kerukunan ayah dan ibu, meski dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan. Betapa ukuran bahagia menurut pandangan saya, tak berbanding lurus dengan mewahnya menu makanan. Tapi lahir dari hati yang bersyukur, menikmati rejeki yang menjadi bagian kita.
Peran Ibu dalam Keluarga
Ibu saya adalah perempuan tangguh dan luar biasa, meski dari segi pendidikan relatif rendah. Beliau mempersembahkan bahkan sepenuh diri, untuk suami dan anak-anaknya. Beliau selalu pasang badan, ketika kami anak-anaknya sedang berduka.
Termasuk demi menghemat uang belanja, beliau masak sebelum adzan subuh untuk sarapan dan sepulang dari pasar untuk makan siang (biasanya sayur sekaligus untuk makan sore). Memang olahan ibu hanya menu sederhana, tetapi justru membuat rasa kangen ini kembali bertumbuh.
Ibu saya (paling kiri) bersama anak-anak dan Istri sedang makan di resto- foto tahun 2011 (dokumentasi pribadi)
Ah meja makan tua di rumah, selalu menggenang indah kenangan. Komposisi dalam menaruh peralatan makanan, terpertahankan sampai saya hendak merantau seperempat abad lalu.
Pun ketika Istri memilih sebagai ibu rumah tangga, saya mendukung  penuh keputusannya. Sebagai seorang lulusan sarjana, istri  cukup terbuka dengan pengetahuan parenting.
Kalimat "Al-ummu Madrosatul Uula" atau ibu adalah madarasah/ pendidik pertama, coba diterapkan istri dalam keluarga kecil kami. Istri totally mengurusi anak-anak dari bayi, tanpa pengasuh atau istilah kekiniannya baby sister. Ketika anak sedang tidur, masih mengerjakan pekerjaan rumah lainnya termasuk masak.
Setelah anak beranjak besar dan bersekolah, bergaul dengan wali murid lain. Mengisi waktu berjualan, untuk membantu keuangan keluarga. Sambil menjemput anak di sekolah, istri menawarkan dagangan kerudung dan makanan.
Pun makan bersama menjadi saat istimewa, kadang di meja makan kadang sembari melantai. Bungsu kami yang masih lima tahun, dengan manjanya minta disuapi ayah atau bundanya. Sementara sulung berusia sepuluh tahun lebih, tak segan bercerita apa saja yang terjadi tentang teman atau kejadian di sekolah.
Dua perempuan yang kepadanya saya menaruh hormat dan sayang, pertama ibu dan kedua adalah istri. Sebagai manusia pasti mereka berdua jauh dari sempurna, tapi perjuangannya tidak lagi saya sangsikan. Mereka berdua telah menanamkan sebuah nilai bahagia, dengan cara dan gaya masing-masing.
0-00-0
Meja makan bercat putih ditata rapi, berpasangan dengan 4 kursi dengan cat yang senada. Antar kursi yang berhadapan, dihubungkan taplak garis-garis warna kuning putih panjang seperti selendang di atas meja. Sajian siap santap dengan aneka wadah saji tupperware warna hijau muda, seolah tak sabar dinikmati Bloggers. Sendok dan garpu dua pasang ukuran besar dan kecil, menambah penampilan meja makan semakin sempurna.
Jumat sore 20 Mei'16, saya berada di acara "Blogger Gathering bersama Tupperware". Kemeriahan langsung terasa, saat kaki ini melangkah di lantai 12 Squard Quarter Buliding 
Edwin Jonathans, Selaku Product manager Tupperware Indonesia mengungkapkan dalam sambutan di acara Blogger Gathering "Tupperware ingin membuat wanita Indonesia lebih baik lagi, menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu inovasi produk adalah hal penting bagi tupperware, karena harus mengikuti perkembangan jaman sesuai kebutuhan. Salah satu kategori produk sangat penting Tupperware adalah serving, untuk merespon fenomena hoby memasak sedang ngetrend di kalangan banyak orang. Serving membuat suasana makan, menjadi sesuatu yang lebih menyenangkan.
Oleh karena itu fenomena yang terjadi harus kembali dibudayakan, sekaligus mengingatkan pada keluarga indonesia. Untuk menumbuhkan tradisi kebersamaaan, bersantap bersama keluarga di meja makan. Saat  keluarga berada dalam satu meja makan, memungkinkan terdeliveri nilai sebuah keluarga kepada anak-anaknya. Tupperware meluncurkan sebuah kampanye "Meja Makan Punya Cerita", mengingatkan pentingnya meluangkan waktu di meja makan untuk makan bersama".
Edwin JonathansProduct Manager Tupperware Indonesia (dokpri)
Pada acara yang sama juga hadir di panggung Rina Sudiana, beliau adalah Product Manager marketing Dept. Tupperware Indonesia
Pada sesi presentasi Rina mengemukakan, saat ini keluarga Indonesia mulai jarang makan bersama. Saat team Tupperware minta testimoni perihal terakhir makan bersama keluarga, ada yang menjawab dua bulan lalu, setahun yang lalu waktu lebaran, bahkan ada yang lupa kapan makan bersama. 
(sebentar sebelum lanjut, kawan's harus saksikan video ini. haru-sedih-hiks)

Melalui kampanye dengan tema "Meja makan Punya Cerita", Tupperware meluncurkan produk baru. Agar kegiatan makan bersama, keluarga tak perlu booking di resto tapi bisa di rumah. Wadah yang bisa ditempatkan di meja makan, cantik, modern warnanya tegas, ukurannya mungil dan cocok untuk wadah sajian yang di beri nama "Petite Blossom"
Apa saja varian Petite Blossom ?
  • Petite Blossom Soup Server ; berkapasitas ideal untuk menyajikan hidangan berkuah porsi harian.
  • Petite Blossom Saucy Dish ; Aneka hidangan tumisan atau berkuah sedikit, tetap menarik disajikan.
  • Deep Serving Spoon ; cocok untuk makanan berkuah banyak atau sedikit
  • Petite Blossom serving Platter ; untuk makanan pendamping seperti kudapan dsb.
  • Serving Spoon ; cocok untuk mengambil kudapan dsb.
Saya dan teman semeja baru menyadari, ternyata wadah saji tupperware di setiap meja adalah paket Petite Blossom yang baru diluncurkan.
Petite blossom punya double fungsi, bisa untuk wadah saji juga untuk menghangatkan makanan. Saya jadi ingat kebiasaan istri dirumah, sering memasukkan sayur  atau lauk dalam wadah ke rice cooker yang kabelnya masih dihubungkan ke stop contact.
Hasilnya memang sangat memuaskan, makanan dingin berubah hangat. Kami bisa kembali menikmati makanan tersebut, tak perlu memasak yang baru. Selain hemat tenaga karena tak perlu masak lagi, tentu hemat biaya karena tak usah belanja (hehehe)
Trubo Chopper (dokpri)
Selain Persembahan Petite Blossom, Tupperware menghadirkan Turbo Chopper. Alat ini dilengkapi dengan pisau yang bisa diputar di dalamnya, dengan cara menarik manual  tali penghubungnya agar bisa memutar. Fungsi alat ini memudahkan ibu-ibu, terutama untuk membuat sambal dan lain sebagainya. Pisau di dalam Turbo Chopper, akan bertugas menghaluskan bahan yang ada di dalamnya.
00-00
Meja Makan Punya Cerita ala keluarga kami (dokpri)
Weekend  kali ini terasa begitu spesial, kami menyiapkan makanan bersama. Istri sudah memasak makanan, apapun menunya bagi kami sangat istimewa. Kebetulan kami punya wadah saji Tupperware, berbentuk bulat bisa untuk beberapa jenis makanan sekaligus. Bahkan untuk tempat buah dan nasi, kami juga mengandalkan produk Tupperware.
Semur tahu tempe, ayam ungkep, kentang balado, sayur acar dan bihun disajikan dalam satu wadah. Tak lupa buah-buahan disandingkan, menjadi penutup makan siang hari minggu.

Anak-anak berkisah apa saja tanpa sungkan, moment ini cukup efektif untuk berbagai cerita. Si kecil yang maunya disuapi bundanya, tak jarang minta dilayani saya ayahnya. Episode sederhana ini smoga membekas di benak anak-anak hingga kelak, seperti saya yang terbayang episode serupa puluhan tahun silam bersama orang tua.
Meja makan kami seolah selalu siap sedia, untuk menjadi tumpahan kisah setiap anggota keluarga kecil ini.  Bagaimana meja makan anda? (salam)

20 Mei 2016

Paket "Combo Xtra", Satu Tarif Untuk Semua

Siapa tak kenal XL ?
Kalau ada yang ngacung, saya hanya tersenyum sambil geleng geleng (hehehe)
Semua product selalu dituntut berinovasi, agar selalu menyesuaikan kebutuhan jaman. Saya sangat sepakat ketika membaca Quote, "Orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan".
Acara Peluncuran Paket Xtra Combo XL (dokumentasi pribadi)
Nah, XL menyadari pentingnya inovasi.  Pada 18 Mei 2016 mengundang jurnalist dan blogger, dalam "Peluncuran Paket Combo Xtra - satu Tarif Untuk Semua".
David Arselus Oses, selaku Chief of Prepaid Officer XL mengatakan "Untuk lebih menarik perlanggan dan masyarakat beralih ke layanan 4G LTE, kami sengaja meluncukan produk-produk layanan yang menawarkan manfaat ekstra. Paket Combo Xtra ini adalah salah satu satunya, di dalamnya termasuk memberikan manfaat berupa bonus menelpon selain bonus kuota Data 4G yang lebih besar. Dengan demikian, paket ini sekaligus mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang selama ini termasuk banyak menggunakan layanan voice atau telepon.
Paket Combo Xtra ditawarkan mulai dari, Rp 39 ribu (kuota 800MB, 30 menit gratis menelpon ke semua operator). Sementara Paket tertingi sehara Rp. 239 ribu, mendapat kuota 16GB, bonus 40 GB di 4G, unlimited menelpon sesama XL dan 150 menit ke semua operator.
Pelanggan XL bisa mendapat paket terbaru, mulai 9 mei 2016 dengan membeli Kartu Perdana Combo Xtra atau bisa mengaktifkan Paket Combo Xtra melalui UMB **123# atau aplikasi MyXL.
Paket Combo Xtra XL, mengenalkan program tarif kartu perdana yang hemat. Pada paket ini, XL mengenakan satu tarid yang sama ke semua operator.
Berapa?
Rp.100/ 10 detik dan Rp.170 / SMS.
Program ini sudah berlaku nasional, sejak 9 mei 2016. Selain itu pelanggan bisa mendapat manfaat lain, gratis telepon 20 menit ke semua operator setelah pemakaian Rp 1.000 (untuk daerah tertentu).
Saat ini internet cepat 4G LTE XL, sudah melayani di 58 kota didukung 3 ribu BTS 4G. Hingga akhir tahun 2016, XL menargetkan 100 kota/area terlayani layanan 4G LTE.

Selain layanan yang ada sekarang, XL berjanji akan terus berinovasi demi kepuasan pelanggan. (salam)