Tanggal, 28 september 1945, a itu, 72 tahun yang lalu, sekelompok pemuda, dipelopori Raden Ali Tirtisuwiryo, A.F. Lasut, R. Soenoe Soemosoesastro dan Samsoe M.Bahroem mengambil alih kantor Chisitsu Chosaso dari pihak penjajah Jepang.
Sejak saat itu kantor yang masih kental dengan nama Jepang, langsung dirubah menjadi Djawatan Tambang dan Geologi. Kepres/ Keputusan Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 27 September 2008, nomor 22 tahun 2008 tentang Hari jadi Pertambangan dan Energi adalah tanggal 28 September.
Dalam rangka Temu Netizen, saya berkesempatan hadir di Gedung Geologi Bandung. Dian Lorinza selaku perwakilan dari Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kemen ESDM, menyampaikan “ Temu netizen diisi aneka lomba dan seminar diadakan Kementrian ESDM. Selain itu ada ziarah ke makam A.F Lazut, tokoh penyelamat berkas berkas ESDM. P.”
----
Museum Geologi, kental dengan arsitektur Belanda. Tembok tebal bercat putih menjulang tinggi, dibalut ubin khas jaman dulu tampak dari warna, ukuran sampai motifnya. Beberapa bagian menonjolkan masih bebatuan, sungguh merepresentasikan masa lampau. Langit langit dan kusen khas, masih terkesan kokoh tak lekang dimakan usaia.
Memasuki dapur museum Geologi, terlihat sebuah fosil ditemukan di daerah Tangerang. Fosil yang diperkirakan berasal dari sekitar 2000 sampai 4000 tahun yang lalu, menilik jenis artefak berasal dari jusper.
Artefak pada masa Neolitik
digunakan sebagai mata panah, selain itu terdapat kapak genggam di masa
mesolitikum, meskipun dari sisi bentuk mulai rapi tapi wujudnya belum sempurna.
Museum Geologi Bandung,
memiliki koleksi mata panah yang masterpiecenya hanya ada di Indonesia dan Swedia.
Semua koleksi di museum Geologi, adalah koleksi yang mempunyai nilai untuk
pengetahuan ilmiah.
Masa fosil terbagi menjadi Arkeologi sekitar 4-5 miliar tahun lalu, Paleozoikum 542 juta- 251 juta tahun yang lalu terbagi enam periode (kambium, Silur, Devon, Karbon dan Perm).
Mesozoikum masa selang waktu
geologi, antara 252 - 66 juta tahun yang lalu saat keberadaan Dinosaurus punah.
Berlanjut pada masa geologi Kenozoikum,
yaitu masa 65 juta tahun yang lalu sampai sekarang.
Manusia sendiri baru ada
sekitar 10 ribu tahun, saat masa geologi dan alam lebih stabil. Saya tidak bisa
membayangkan, kalau manusia hidup pada masa Paleozoikum, bisa-bisa keluar rumah
terinjak Dinosaurus- hehehe.
Koleksi yang teridentifikasi
di meseum Geologi, bisa dari membeli, hasil penilitian, sumbangan masyarakat,
imbal jasa, bahkan bisa dari hasil sitaan.
Kalau ada masyarakat yang
dengan sukarela menyerahkan, setelah fosil terverifikasi akan dibuatkan berita
acara nama si penemu akan tercantum di label. Kalau ada masyarakat berniat
memperjualbelikan, bisa terjerat saksi dan terkena undang undang.
Perlu masyarakat menyadari,
bahwa keberadaan museum Geologi paling substansial adalah milik masyarakat sendiri. Jadi peran
aktif masyarakat sangat dibutuhkan, demi keberlangsungan ilmu pengetahuan.
Kalian yang ingin ke Museum Geologi, silakan meluncur ke Jl. Diponegoro 57 Cihaur Geulis Kota Bandung Jawa Barat. –salam museum-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA