13 Apr 2016

Menggapai Mulia dengan Ilmu [Review Film MARS]


Poster Mimpi Ananda Raih Semesta (MARS) - sumber indolah(dot)com

Begitu mulia kedudukan penghaus ilmu, hingga Islam memberi tempat khusus bagi penempuh jalan keilmuan. Rasulullah SAW sang manusia sempurna, mengajak seluruh umatnya untuk mencari ilmu sampai negeri Cina.  Dalam sebuah hadist, menegaskan jalan bagi penuntut ilmu karena ridha akan dimudahkan.
 “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud]
MARS atau singkatan Mimpi Ananda Raih semesta, adalah ajakan bagi masyarakat Indonesia menggapai semesta melalui ilmu.
Sekar Palupi seorang gadis berasal dari Gunung Kidul, dua puluh tahun yang lalu digambarkan sebagai daerah kurang subur.  Sang ayah (diperankan Teuku Rifku W) seorang pencari kapur, mengalami nasib tragis meninggal tertimpa bongkahan batu kapur. Sekar hidup bersama ibunya (kinaryosih), dalam keterbatasan ekonomi yang membelit.
Sebuah pencerahan datang, melalui seorang mahasiswa yang kemudian menjadi Ustad Ali (Cholidi Azadil Alam). Bahwa Allah akan memuliakan orang tua, yang mengantar anaknya untuk menuntut ilmu. Dari kalimat "bertuah" ini, semangat sang ibu membara berjuang demi pendidikan anak semata wayang.
00o00
Sahrul Gibran, Sutradara MARS sedang berkisah tentang perjuangannya. Tampak Cholidi Asadil A dan John de Rantau (dokumentasi pribadi)
Koalisi Online Pesona Indonesia atau KOPI, menggelar mini confrence Film Mars. Bertempat di gedung sarinah lantai 12, acara menghadirkan crew dan cast "Mimpi Ananda Meraih Semesta".
Sahrul Gibran sang Sutradara mengungkapkan, MARS adalah karya perdana di dunia film. Tak mengherankan kalau tampak begitu excited, apalagi background pendidikan Sahrul sendiri bukan dari sekolah sinematografi.
Sahrul mengisahkan bagaimana perjuangannya, mewujudkan angannya menjadi Sutradara. Termasuk saat pertama kali berjumpa dengan John de Rantau, yang menjadi idola sekaligus ingin diungguli kemampuannya. Kekurangan keuangan dan minim dukungan keluarga, menjadi fase berat yang harus dilewati. Gaya bercerita Sahrul yang kocak, sesungguhnya mengandung pesan mendalam. Bahwa keterbatasan dan segala hambatan, bukan lagi alasan untuk menyurutkan langkah.

Maka tak mengangetkan saat awal proses Shooting, Sahrul sangat awam dengan istilah teknis produksi. Sang Sstrada justru sebagai tempat meminta pendapat, sekaligus menerapkan proses learning by doing. Hingga rasa percaya diri muncul, beberapa hari setelah proses shoting dijalani.
John de Rantau yang bertindak sebagai penulis naskah meyakinkan, bahwa potensi Sahrul terbentuk secara naluri. "Kegetiran hidup yang pernah dijalani, membuat intuisinya sebagai sutradara terbentuk" ujar John de Rantau.
Dalam dunia perfilman ada istilah, sutradara tidak dibentuk tapi dilahirkan. Apalagi Sahrul punya ambisi mulia, mempersembahkan karya perdana untuk ibunya dan tentu untuk masyarakat luas. Bisa jadi Sahrul memang dilahirkan sebagai sutradara, sementara masalah teknis adalah perkara yang bisa dipelajari.
Hal yang sama diamini Andy Shafik selaku Produser, melihat semangat Sahrul meyakinkanya. Sekaligus melihat peluang, bahwa film MARS akan memiliki nilai jual. Pemilihan cast menjadi pertimbangan utama, memasang nama Acha Septriasa yang perjalanan karirnya terbilang bagus.
Cholidi Asadil Alam namanya identik dengan peran Azam, pada film yang pernah dibintangi tahun 2009 silam. Sangat senang terlibat dalam film MARS, apalagi Odi (sapaan akrabnya) terbilang selektif memilih peran.
"Saya tidak bisa menerima adegan bersentuhan, memeluk apalagi berciuman" ucap Odi
Tokoh Azam pada film yang melambungkan namanya, bagi Odi sebagai sebuah amanan. Maka ketika melihat sosok Ustad Ali pada MARS, pas dengan syarat yang diterapkan.
Lokasi shooting film MARS, sampai di Oxford University UK.  Djonny selaku fasilitator selama di UK, mengisahkan prosedur yang ketat diterapkan pihak Oxford. Termasuk visa yang keluar dalam waktu mepet, namun team inti namanya tidak ada. Aturan tentang kewajiban membayar insurance di awal, sebagai back-up kalau ada fasilitas umum yang rusak akibat proses shooting. Ada beberapa spot, yang tak boleh menampilkan logo Oxford. Adegan per adegan benar-benar diperhitungkan pihak Oxford, karena nama besar yang disandang "dipertaruhkan".
Perpustakaan menjadi lokasi yang krusial, apalagi buku asli aristoteles dan ilmuwan masa lampau ada di tempat tersebut. Setiap buku disisipkan alarm, kalau berbunyi langsung connect ke kantor polisi.
"salah pegang alaram bisa langsung bunyi, saya salut crew MARS sangat profesional dan tidak mau setengah-setengah" ucap Djonny.
Film yang diproduksi oleh Multi Buana Kreasindo , selain menampilkan Acha Septriyasa, Cholidi Asadil Alam dan Kinaryosih juga menghadirkan nama beken lain. Seperti  Chelsia Riansy, Jajang C. Noor, Ence Bagus, Yati Surahman dan nama bintang ternama lainnya. Bagi pecinta film nasional, film Mimpi Ananda Meraih Semesta / MARS sangat recommended. Akan hadir di bioskop kesayangan anda, pada 4 Mei 2016 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional. 
Crew and Cast MARS, berfoto bersama dengan Koalisi Online Pesona Indonesia- KOPI (dokumentasi Kopi)

22 komentar:

  1. Pokoknya wajib nonton film Mars ini. Baru dateng di mini conference udah keren banget film nya. Apalagi nonton di bioskop langsung hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. keren ya kak Bowo
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  2. wah banyak film baru ya skr

    BalasHapus
  3. Penasaran sama film mars.
    Kapan ya diputar di Batam *Langsung cek

    BalasHapus
  4. Wah, banyak film bagus ya yg bisa diambil pelajarannya. Makasih reviewnya. mantaapp!

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sudah berkunjung
      salam sehat dan semangat amin

      Hapus
  5. luar biasa, nampaknya film ini sarat inspirasi & pembuatannya total sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. mongo ditunggu tanggal mainnya tg 4 mei mbak :)
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  6. Kinoryasih ini mmg wajah nya pantes jadi ibu2 yg menderita hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, Kinar seringnya dpt peran yg menderita heee
      salam sehat dan semangat mas Toro

      Hapus
  7. Pas banget ini jelang 21 April 2015 :) #Perjuangan Ibu kartini

    BalasHapus
  8. Bagus film nya Pak Agung, mau nonton bareng keluarga saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat nonton mbak Hehee
      salam sehat dan semangat utk keluarga amin

      Hapus
  9. Inspiratif sekali alur filmnya.
    Film Indonesia semakin membaik ya performa nya. Saya belum sempat nonton bioskop :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat mbak Ani
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  10. Wahh keren nih kayaknya, apalagi pemarannya mas khairul azam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anjar, pas Nobar ga sempat ngobrol ya (sedih)
      salam sehat dan semangat

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA