18 Apr 2015

Nuansa Heritage di Bidadari Eco Resort


Jakarta kota Megapolitan dengan mobilitas ekstra tinggi, terus berdenyut penuh selama 24 jam sehari. Masyarakat yang sibuk tak kenal henti, menyita waktu, tenaga dan pikiran. Tak bisa dipungkiri rekreasi menjadi kebutuhan vital, demi memulihkan stamina yang telah terforsir. Selama ini penduduk ibukota mengalokasikan waktu, khusus weekend plesir ke Puncak atau Bandung. Namun tanpa disadari jalan ke kota tujuan padat, akibat arus pergi terjadi pada saat yang bersamaan. Suasana gembira yang sedianya ingin didapati, berubah stres di tengah kemacetan jalan. Sampai di tempat tujuan badan kadung  capek, tak bisa menikmati libur akhir pekan. Mengapa tak mencari lokasi alternatif berlibur, tetap di ibukota tetapi dengan suasana beda.

Bidadari Eco Resort adalah jawaban, menjadi solusi berlibur dengan jarak tempuh relatif dekat. Pulau Bidadari  merupakan salah satu gugusan pulau, yang terdapat di Kepulauan Seribu.  Dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Pantai Marina Ancol, dapat dicapai pengunjung menggunakan speedboat. Tak jauh dari Pulau Bidadari berada, terdapat Pulau Kahyangan, Pulau Kelor, Pulau Onrust. Pulau- pulau ini memiliki nilai historys, berkaitan dengan batavia pada masa penjajahan kolonial.
PT Seabreez Indonesia sebagai pengelola Bidadari Eco Resort, jeli melihat kekuatan ini untuk dikedepankan. DR. H. Agus Rochyadi selaku presdir, memberi sambutan pada acara Vlogger Gathering. Konsep Heritage atau warisan menjadi keunikan, sekaligus daya tarik mendatangkan wisatawan. Dengan menerapkan budaya perusahaan, bernama "VIPROSITAS" singkatan visioner, profesionalisme, sinergi dan integritas. Budaya perusahaan ini dengan gigih dan spartan ditanamkan, pada aset utamanya yaitu Sumber Daya Manusia. Selaku Presdir Pak Agus tak enggan memberi teladan, dengan memungut sampah plastik yang berserakan. Tak disangka aksi pungut sampah dikuti, oleh karyawan yang melihat sang atasan secara langsung.
"Vlogger bisa melihat di Pulau Bidadari tidak ada sampah plastik" tegas Pak Agus "kalau sampah daun tak bisa dihindarkan" lanjutnya.
*****
Batu Prasasti di Pulau Bidadari (dokpri)
Suasana Heritage yang diciptakan cukup terasa, saat Vlogger datang disambut dua petugas cantik bertopi ala cowboy. Memasuki Bidadari Eco Resort disuguh welcome drink, dan sebuah lagu "Welcome To My Paradise" dari musisi Steven and the coconut tree. Lagu yang cukup familiar ini berkumandang, menjadi backsound welcome dance. Lima penari mengenakan busana khusus, khas pemuda pada masa kolonial Belanda. Prosesi penyambutan yang begitu sempurna, secara pribadi penulis merasa tersanjung. Awal yang sangat mengesankan, seolah berada di film film western jadul di televisi.
Petugas penyambutan vlogger (dokpri)

Welcome drink & Welcome dance (dokpri)

Sebuah batu prasasti berada setelah pintu masuk, diapit dua patung khas kolonial. Pada permukaan batu besar, menjelaskan sekilas tentang Pulau Bidadari. Pada abad XIX dibangun kembali benteng berbentuk bundar, guna mengawasi dan melindungi Pulau Onrust. Penyerangan oleh Ingris yang terjadi pada 1800 - 1810 menghancurkan benteng di pulau ini. kemudian pada 1972 berdasar SK Gubernur kota Jakarta, No. CB 11/2/16/72, ditetapkan sebagai suaka Purbakala.
Dengan dipandu seorang tour guide, Vlogger menjelajah pulau seluas kurang lebih 6 Ha. Bidadari Eco Resort kini menyediakan aneka jenis kamar, dengan type Standar, Deluxe, Family, dan Suite. Satu penawaran unik dan langka, pengunjung bisa merasakan sensasi debur ombak saat lelap tertidur. Terdapat 8 unit Family Floating Cottage, dengan konsep pesisir berbahan dasar kayu. Guna memperkuat suasana yang alami, dibangun gasebo beratap rumbai di beberapa titik. Pendopo juga tersedia di bibir pantai, untuk bensantai menikmati hembusan angin.
Tour Vlogger (dokpri)

Family Floating Cottage (dokpri)

Kondisi Pulau Bidadari cukup istimewa, dibanding gugusan pulau lain di Kepulauan Seribu. 60 % wilayah ini terdiri dari tanaman langka, seperti pohon kepuh atau kelumpang (sterculia foetida), pohon sentigi (pempis acidula), pohon kayu hitam (diospyros maritama), pohon glodokan (polyathea longifolia), dan banyak pohon lainnya. selain itu terdapat dua pohon yang unik, adalah pohon rejeki dan pohon jodoh. Menurut cerita yang beredar, pohon rejeki membawa peruntungan, sedang pohon jodoh akan melangenggkan hubungan suami istri. Fasilitas menarik lain yang disediakan untuk pengunjung, menyaksikan atraksi lumba lumba. Mamalia cerdas ini bisa menjadi media therapy autis, gelombang suara ultrasonicnya bisa merangsang syaraf penderita autis. Selain itu terdapat satu paket langka, yaitu Swim with Dolphin atau Feeding Dolphin.
Tour Vlogger terbilang istimewa saat tiba rumah panggung, tiba tiba melintas seekor Biawak. Jejak jejak Biawak (veranus salvator) tertinggal di permukaan pasir, namun binatang ini cenderung menghindar dari manusia. Biawak sendiri dibiarkan hidup bebas di Pulau Bidadari, sementara saat ini populasinya lebih kurang 100 ekor. Selain Biawak terdapat komunitas Elang Bondol (halias indus), adalah jenis burung yang dilindungi karena hampir punah. Sebuah pohon tinggi di dekat Menara Martello, menjadi tempat bersarang burung gagah ini. Burung Elang Bondol juga menjadi ikon, sekaligus kebanggan ibukota Jakarta.
*****
Menara Martello (dokpri)

Pada abad XVII Pulau Bidadari sebagai penunjang aktivitas Pulau Onrust, alasannya karena posisinya yang berdekatan. Pada 1679 didirikan benteng pengawas, sebagai sarana pertahanan dari serangan musuh. Sekitar tahun 1800 armada laut Britania Raya menyerang, sekaligus menghancurkan pulau ini. Tiga tahun kemudian pada 1803 Belanda menguasai, dan Pulau Bidadari dibangun kembali. Tak selang berapa lama pada 1806 Britania kembali menyerang, Pulau Onrust, Pulau Bidadari dan pulau lainnya diluluh lantakkan. Pada 1827 Belanda kembali membangun, dengan mengerahkan perkerja orang Thionghoa dan tahanan.
Peninggalan yang sampai sekarang tersisa, sekaligus menjadi saksi bisu sejarah. Benteng Martello yang terbuat dari batu bata merah, berbentuk lingkaran agar senjata bisa bermanuver 360 derajad.  Benteng Martello sebagai tempat pertahanan, untuk meredam serangan musuh yang ingin menyerang batavia. Meski kini sudah tak lagi sempurna, namun reruntuhanya masih menarik. Peninggalan bersejarah inilah yang menjadi magnet, tak dimiliki resort selain Bidadari Eco Resort.
Labirin Bidadari (dokpri)

Pulau Bidadari (dokpri)

Tour para Vlogger berlanjut melintasi Labirin Bidadari, untuk menjejakkan kaki ke saung kreatif. Kang Jamil, Kang Darma dan yang lain mempraktekkan, pembuatan benda benda hasil kreasi Pulau Bidadari. Memanfaatkan benda yang sudah tak terpakai, untuk didaur ulang menjadi bernilai ekonomi. Kerang yang berserakkan di pinggir pantai, dibersihkan dan dipoles. Sebagai bahan dasar kerajinan ini, kertas koran bekas diolah (recycle). Pembuatannya cukup sederhana, kertas koran bekas direndam kemudian diblender. Hasil blenderan diletakkan pada media kawat kasa tipis, air yang terkandung dalam bubur kertas ditiriskan sampai habis. Kemudian tinggal dijemur pada panas matahari, selanjutnya disulap menjadi tempat tisu, pigura, bingkai kaca cermin.
Selain proses daur ulang kertas, terdapat pembuatan kompos dari sampah daun. Masih ditempat yang sama, terdapat tempat penyulingan air limbah.  Tersambung kini benang merah penjelasan dari Pak Presdir, mengapa beliau getol memungut sampah plastik. Karena selain plastik susah diurai tanah, yang pasti tidak bisa dijadikan kompos.
 
Saung Kreatif Pulau Bidadari (dokpri)


Pembuatan Kompos (dokpri)
*****
Fasilitas disediakan Bidadari Eco Resort, berupa sarana permainan air seperti water sofa, banana boat dan canoe. Aktivitas lain bersepeda, memancing, billiard, mini futsal, volley, tennis meja, jogging track, semua bisa dilakukan dengan menikmati keindahan laut.
Aktivitas prewed (dokpri)
Posisi yang berdekatan dengan pusat pemerintahan, PT Seabrezz Indonesia sangat inovatif. Dengan mencerate tour khusus anak anak, program eduwisata dalam One Day Program. Siswa SD, SMP, SMU menjadi target, diajak berpetualang sehari ke tiga pulau.  Dengan kegiatan utama di Pulau Bidadari,  diajak menyebrang ke Pulau Onrust, Pulau Kahyangan dan Pulau Kelor. Mengajak belajar tentang sejarah, pembibitan mangrove, pengelolaan sampah, pengenalan biota laut dengan media Touch Poll dan Dolphin Pool.  Program Eduwisata "AYO Ke LAUT", juga menghadirkan Over Night Program. Pada program ini diajak menginap sehari semalam, juga menikmati pembibitan rumput laut dan snorkling. Sementara untuk perusahaan bisa memanfaatkan Pulau Bidadari, untuk outbond, meeting, atau family gathering.
Sepanjang acara tour sedang berlangsung penulis mengamati, aktivitas foto pre wedding sedang dilakukan. Pengelola juga menyediakan paket honeymoon, bagi pasangan pengantin baru menikmati keindahan pantai.
****
Talkshow bersama Management PT Seabreez Indonesia & Viva.co.id (dokpri)
Acara Vlogger Gathering  berujung di Batavia Room,  para blogger diajak beramah tamah dengan management. DR. H. Agus Rochiyardi, MM selaku presdir, memaparkan potensi pariwisata pada umumnya. Bagaimana peluang dan tantangan, khususnya dalam menghadapi MEA 2015. Sementara Pak Maryadi dari Viva.co.id, membocorkan rencana kedepan untuk vlogger. Kebaradaan blogger Viva akrab disebut Vlogger, tak bisa diabaikan dalam era saat ini.  Menyusul dari divisi marketing PT Seabreez Indoensia, ibu Teri memaparkan peluang personal agent pada vlogger. Serta informasi bahwa PT Seabreez Indonesia memiliki unit bisnis, yaitu Planet Games, Columbus Cafe, Columbus Fried Chicken. Khusus Columbus fried chicken, sudah memiliki Outlet di luar Ancol.
Acara paling ditunggu doorprize bagi vlogger beruntung, untuk twitpic selama acara baik single atau group. Tak ketinggalan 10 vlogger terpilih, diajak menikmati banana boat. Diujung Vlogger Gathering foto session, pihak management PT Seabreez Indonesia, Viva.co.id, dan Vlogger. Secara keseluruhan acara berjalan lancar, meninggalkan kesan yang mendalam. Tentang konsep Heritage yang diterapkan sangat terasa, patung patung khas kolonial tersebar.
Merapat di Dermaga 17 Pantai Marina Ancol (dokpri)
Lembayung senja penuh mulai menyapa, speedboat menjemput para vlogger. Kami diajak melewati Pulau Onrust, Pulau Kahyangan dan Pulau Kelor.  Sampai akhirnya merapat ke tujuan akhir, speed sampai ke dermaga 17. Pak Presdir berkenan mengantar vlogger, menjabat satu persatu berharap kembali bersua. (salam)

4 komentar:

  1. kapan2 pengen ke pulau kelor juga pak :)
    katanya kan masih nyambung sama benteng martello di pulau bidadari...

    itu foto terakhir keliatan udah pada lelah
    tapi tetap asyik dan pengen ke sana lagi kapan2
    wkwkwkwkkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengin banget Mas Huda, mudah2an ada rejeki, Aminn
      trimakasih sdh berkunjung
      salam :)

      Hapus
  2. yang menang paket perawatan nggak diceritain, mas? wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya, yang menang Mas Rahab hehhee
      trimakasih Mbak Agita sudah berkunjung
      salam :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA