1 Jan 2019

Lakukan Pekerjaanmu dengan Dedikasi



foto Ihsan dari Gozzip.id
Mungkin anda pernah melihat  (atau masih ingat) penampilan Muhamad Ihsan Tarore, kontestan ajang pencarian bakat ‘Indonesian Idol’.
Pada babak spekta II kala itu, Ihsan membawakan lagu berjudul ‘Untuku’ ciptaan Yovie Widianto – lagu ini pernah dipopulerkan alm Chrisye dan dirilis ulang Kahitna.
Kemana langkahku pergi

Selalu ada bayangmu

Kuyakin makna nurani

Kau takkan pernah terganti



Saat lautan kau seberangi

Janganlah ragu kau bersauh

Kupercaya hati kecilku

Kau tak akan berpaling


31 Des 2018

Jadikan Tulisanmu Sebagai Doa


Illustrasi - dokumentasi pribadi

Saya pernah bergabung, dalam sebuah kelas menggambar bersama Dik Doank di Kandang Jurang Doank Ciputat- Tangsel.
Om Ganteng (sapaan akrab Dik Doank) terbilang jago melukis, hasil karyanya diperlihatkan kepada peserta kelas menggambar kala itu.

Sebuah sketsa gambar rumah, dengan halaman luas dan pernak-pernik, mirip rumah yang ditempati Dik Doank bersama keluarga.
Menurut pengakuan presenter bola ini, lukisan tersebut digambar jauh sebelum membeli tanah dan membangun rumah diatasnya.

29 Des 2018

Keseruan Hajatan Pernikahan di Desa

resepsi pernikahan di desa- koleksi pribadi

Seperempat abad lebih merantau, tanah kelahiran tidak pernah terhapus dari benak. Selalu saja ada alasan, untuk bisa mudik melepas kangen.
Termasuk di bulan terakhir tahun ini, saya punya jadwal pulang kampung bersama keluarga – terhitung tahun ini tiga kali saya mudik.

Rencana dicanangkan jauh hari, menghadiri acara cukup penting, yaitu adik sepupu (anak dari bulek) hendak melaksanakan ijab kabul.

Ojo sampai nggak muleh yo, ajak sekalian anak istri” Ibu mewanti-wanti.

28 Des 2018

Waspada di Usia 40 Tahun !

sumber muslimmoderat.com
(artikel ini pernah ditayangkan di Kompasiana dengan Penulis yang sama)
“Istrinya Pak (sebut saja) Aman, minta tolong mobil dan rumahnya dijual.”
“Oo, memang kenapa dijual ?” jawab saya balik bertanya.
“Mereka mau pindah ke kampung.”

Siang di hari libur, saya sempat ngobrol dengan tetangga. Kebetiulan kami sama-sama sedang ada di depan rumah, sedang membersihkan rumput.
Meski bertetangga, kami relatif jarang ketemu dan ngobrol. Seperti keseharian warga urban pada umumnya, masing-masing punya kesibukan, belum tentu bisa santai setiap hari.

“Anaknya kan belum lulus, kasian kalau diajak pindah.” Saya tidak bisa menyembunyikan rasa heran.
“Itu, Pak Aman musti cuci darah.”
“O’ YA....!” sontak, saya kaget.
“Mungkin, kalau di kampung kan banyak saudara.”

Obrolan singkat, pada siang yang mendung. Benar-benar menyampaikan kabar sedih sekaligus menyedihkan, datang dari tetangga berbeda gang.