23 Des 2016

CNI di Era Millenial, Inovasi Tiada Henti

wall geraicni.com -dokpri 
Nama CNI sudah saya kenal sejak lama, sebagai brand Multi Level Marketing (MLM) terkemuka. Ada satu produk yang melekat dibenak saya, yaitu kopi gingseng beraroma mantap. Masih ada lagi yang saya kenal, yaitu produk peralatan kecantikan dan beberapa produk lainnya.
Seorang teman kuliah dulu sempat menjadi agent, kerap mengajak kenalan untuk menghadiri presentasi product. Selalu bersemangat mengajak saya, datang ke acara presentasi produk CNI. Mungkin si teman sekalian ingin mencari down line, yang akan berpengaruh pada prestasi penjualan. Untuk menjaga hubungan pertemanan, biasanya sih saya iya-in dulu. Apakah nanti menjadi down line atau tidak, baru nanti dipikirkan belakangan.

16 Des 2016

Mengeksplor Kuliner Khas Thailand

Restaurant Khas Thailand di Jakarta -dokpri
Saya termasuk orang yang tidak pemilih, dalam hal konsumsi makanan. Sejak kost pada awal kuliah, makanan warung menjadi menu keseharian. Lidah ini tidak anti terhadap aneka citarasa, semua jenis makanan masuk asal tidak berbahaya saja--hehehe.
Saat bekerja sebagai marketing di sebuah media, saya berkesempatan menikmati menu-menu restoran. Kantor menyediakan budget lunch meeting, untuk menjamu client besar yang akan deal kontrak kerjasama. Sayang banget kalau tidak dimanfaatkan, dana ditarik management kalau tidak habis dipakai.
Alhasil lidah ini mulai kenal, bagaimana rasanya makanan Chinese food, Jappanese food, Italian Food dan lain-lainnya. Namun ada yang membuat perasaan mengganjal, masih pengin menikmati bagaimana lezatnya Tom Yum.
Siapa sih tak kenal Tom Yum, menu Thailand yang sudah populer di seluruh dunia. Hidangan khas yang digemari wisatawan ini, memiliki campuran rasa asam dan pedas. Seperti soup pada umumnya, akan lebih lezat disantap dalam keadaan panas.
Mengamati gambar Tom Yum di majalah, saya terpesona dengan warna kuah yang kuning kemerahan. Bumbu-bumbu diiris ukuran sedang namun menyolok, berhasil menghantar rasa pedas dan asamnya.
Melihat bumbu tom yum, tampak ada serai, cabai, daun jeruk purut, lengkuas, jeruk nipis, kecap ikan dan beberapa bumbu lainnya. saya menarik kesimpulan, selain rasa sedap menyertakan sifat obat dan bahan herbal.
Seperti cabai bisa untuk obat batuk, membantu sistem pernafasan, melancarkan sirkulasi darah dan jantung. Jeruk nipis berfungsi untuk mencegah batuk, flu, bahkan untuk mengobati penyakit kudis.
Tom Yum, makanan popular dari Thailand -dokpri
Sementara untuk bahan utama dipakai udang, kaya akan kandungan kalsium untuk tulang. Nutrisi yang dikandung udang atau seafood pada umumnya, sangat bermanfaat untuk asupan tubuh kita.
Amazing !
Bak dicinta ulampun tiba, doa yang saya munajatkan terkabulkan. Bersama anak dan istri mendapat kesempatan, bersantap siang di Restauran Khas Thailand di Jakarta Selatan. Beberapa menu khas yang akan diorder sudah dihapal, daaan...Tom Yum menjadi makanan paling diincar.
Masuk ke dalam restaurant, saya seperti diajak memasuki suasana khas negeri gajah putih. Pada tembok terdapat mural, bergambar karakter gajah dan gedung pencakar. Bahan dasar papan cukup mendominasi, teraplikasi pada pintu, dinding, meja kursi dan jendela. Semua dilapisi dengan cat tipis, sehingga beberapa bagian papan tampak aslinya.
Tak lama kami dipersilakan duduk, pelayan memberikan daftar menu yang ada di restaurant. Lembar demi lembar menu ditelusuri, memilih menu khas yang belum pernah disantap. Pelayan mencatat apa yang kami sebutkan, dalam hitungan menit satu persatu pesanan datang.
"Silakan Pak" ucap pelayan sambil meletakkan di meja
Satu mangkuk besar berisi Tom Yum, kini ada di meja depan tempat saya duduk. Tak sabar ingin segera mencecap nikmat, menu dengan cita rasa autentic negara asalnya. Penampakkan Tom Yum, persis seperti yang pernah dilihat di foto. Rasanya seperti ingin "balas dendam", perutpun mendadak lapar bahkan sangat lapar.
Serbuuuu..!
Udang dengan ukuran besar mencuat, jamur bulat tak mau kalah merebut perhatian. Bumbu- bumbu diiris memanjang, berpadu dengan kuah yang rasanya asam pedas. Satu persatu bahan utama nangkring sebentar di cekungan sendok, dalam hitungan detik pindah ke mulut. Tak ingin sedikitpun terlewatkan citarasa, demi melepaskan penasaran yang tersimpan lama. Sungguh menggugah selera, sampai-sampai keringat meleleh saat menyantapnya.
"Sruuu....t " kuah terakhir sudah masuk ke mulut.
Mangkok saji yang semula penuh, hanya menyisakan irisan bumbu dan residunya. Puas bisa menyantap Tom Yum, yang diolah chef restaurant khas Thailand.
Phad Thai -dokpri
Phad Thai menjadi pesanan saya berikutnya, penampilannya seperti mie goreng pada umumnya. Mie kuning dengan potongan tahu agak berminyak, bumbunya terasa sangat berani. Pada piring yang sama bersanding, tauge,  plus biji cabe, kacang deplok sedikit kasar dan jeruk nipis.
Sementara istri memesan Ghai Hor Bai Toey, potongan ayam dibungkus daun pandan kemudian dibakar. Saat daging ayam digigit, terasa bumbu meresap dan tekstur daging berubah lembut. Cukup ditekan dengan ujung sendok, daging ayam mudah terurai. Satu porsi berisi tiga potong ayam, cukup untuk sekedar mencoba menu baru.
Pesanan berikutnya Pad Prik Pow Talay, menu dengan irisan seafood dicampur irisan mangga dan irisan bawang bombai. Menu ini langsung menjadi favorit, terlebih ada kuah kental seperti bercampur tepung maizena, menyatu dengan tumisan seafood.
Kuliner Khas Thailand -dokpri
Ghai atau potongan ayam dibakar, di-marinate dengan jeruk nipis. Bumbunya juga sangat berasa, kulit ayampun dengan mudah bisa dikelupas. Rasanya sedikit pedas blackpepper, terasa menempel dilidah setelah selesai menyantap.
Eit's ada snack diberi nama Man Cham, kalau kita di Indonesia meyebutnya dengan singkong kukus.  Daging singkong sangat lembut disiram sauce santan kental, memadukan rasa sedikit asin plus gurih mampir di lidah. Satu piring sajian Man Cham, bisa menjadi menu penutup diakhir hidangan utama.
Green Latte Hot -dokpri
Untuk minuman kami memesan Rayong, minuman dengan buah peach-nya yang segar. Khusus untuk anak memesan Samui, potongan melon dicampur jeruk plus leci ditambah sirup. Green Tea Latte Hot  dipesan istri, yaitu teh hijau dicampur susu sehingga rasa sepat dari teh berkurang. Masih ada satu gelas Krabi kami nikmati, yaitu minuman dingin rasa sereh bercampur hangat rasa jahe.
Rasanya benar-benar puas, menjelejah citarasa menu khas Thailand. Ujung lidah tidak terlalu kaget, meski hampir semua menu diolah dengan bumbu sangat berani.

Saya jadi berandai-andai, suatu saat bisa menikmati semua makanan langsung di Thailand. Semoga saja kesempatan emas menghampiri, sehingga lebih leluasa bereksplorasi kuliner. -salam-

15 Des 2016

Bloggers Belajar Trading Saham

Bloggers belajar trading saham -dokpri
Pagi di lantai empat gedung Indosat Ooredoo, Blogger diajak menelisik lebih jauh tentang Trading Saham. Sungguh bagi saya adalah hal yang baru, tapi cukup membuat tumbuh rasa penasaran. Membayangkan pergerakkan angka-angka Saham, pasti membutuhkan ketelitian tingkat tinggi.
Kalau bicara investasi, sebagian besar blogger yang hadir masih berinvestasi yang lazim. Ada yang berinvestasi dalam bentuk Logam Mulia, ada juga yang masih investasi dalam bentuk Deposito atau Tanah. kegiatan investasi yang umum bagi orang awam, adalah dalam bentuk  tabungan, emas atau tanah masih dianggap aman dan simple. Nah, Indossat Ooredoo punya program ISTC
Apa itu ISTC ?
Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC), adalah suatu program CSR dari Indosat Ooredoo di bidang Investasi. Bertujuan untuk mendukung generasi muda dan masyarakat umum, lebih tahu dan memahami apa itu investasi alternatif selain tabungan atau emas.
ISTC tahun 2016 adalah kali kedua diselenggarakan, bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia dan Trimegah Securities. Dibuatkan sebuah aplikasi virtual mobile trading yang menyenangkan, diharapkan masyarakat lebih mudah memahami tentang saham dengan cara mudah.
Data dari Bursa Efek Indonesia, hanya sekitar 529. 257 orang Indonesia berinvestasi saham. Artinya hanya sekitar 1%, dari total  jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta. Dari angka tersebut hanya 34% yang aktif (Single Investor Identification ; ISD), kemudian hampir separuh total investor Indonesia ada di Jakarta.  Angka ini tentu sangat jauh, dibanding negara lain di Asean terutama Singapura atau Malaysia.
Per February 2016, jumlah investor di Indonesia meningkat 8% dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menempati urutan kedua terbaik di dunia.
Dengan diselenggarakan ISTC, sebagai upaya Indosat Ooredoo mendorong terwujudnya digital entrepreneurship. Utamanya bagi generasi muda terlibat aktif dalam pasar modal, dapat meningkatkan perdagangan saham dan perekonomian Indonesia.
Tahapan ISTC -dokpri
Untuk ISTC tahun 2016, ada tahapan- tahapannya ;
Launching ISTC ; 11 Agustuus 2016
Roadshow ; Agustus 2016  s/d Januari 2017
FGD ; s/d Januari 2017
Batas Akhir Kompetisi ; 31 Januari 2017
Bootcamp (16 finalis) ; 20 -21 Februari 2017
Awarding ; 22 february 2017
Pada kesempatan yang sama, bloggers diajak belajar trading saham. Sebelumnya dimulai blogger download aplikasi ISTC, bisa melalui Android atai IOS. Dengan diberikan modal sebesar limapuluh juta virtual money, blogger diajak simulasi sekaligus praktek membeli dan menjual saham.
Setelah melakukan regristasi dan mendapat email, baru bloggers bisa membuka aplikasi dengan bantuan PIN yang sudah dikirim. Kemudian kami mengisi eformulir, lengkap dengan nomor KTP dan masa berlakunya. Setelah data terekam dan memiliki real account, barulah simulasi trading saham dimulai.
Sungguh saya mulai kebingungan, bagaimana cara memperlakukan angka-angka beserta cara membawa grafik yang tampak. Namun mbak Della dar Trimegah Securitas Indonesia sangat membantu, dengan memandu bagaimana bertransaksi. Kami diajak memantau pergerakan saham, seolah berada di lantai bursa saham.
resume Simulasi trading saham -dokpri
Saya mencoba memantau saham, dari beberapa nama perusahaan terkenal. Pilihan sayapun jatuh pada saham Astra, Unilever dan BNI, total pembelian 4 Lots saham. Alhasil modal limapuluh juta virtual money menipis, setelah terpakai sekitar empat puluh juta lebih.
Cukup membuat kening berkerut, tapi setidaknya saya jadi tahu bagaimana kompleksnya pekerjaan di lantai bursa. Anda tertairik mengetahui lebih jauh, silakan kunjungi web dan medsos ISTC
Web ; www.indosatooredoo.com/istc
Twitter ; @isatooredooistc
FB ; Indosat Ooredoo ISTC
IG ; @indosatooredooistc
Bloggers semangat belajar trading saham -dokpri