3 Feb 2016

Ketika Orang Biasa Tersangkut Politik [Review A Copy of My Mind]


Gambar dipinjam dari muvila(dot)com

Potret masyarakat kelas bawah, benar-benar tergambar sepanjang film ini. Sari (diperankan Tara Basro) sebagai pegawai salon, tepatnya bagian facial. Karena pelanggan kelas menengah, tak jarang pendatang banyak cakap. Sari yang perantau, tinggal di rumah kost dengan banyak penghuni. Untuk mencapai kostan, musti melewati pasar dan gang sempit.
Ada satu tempat yang kerap dihampiri, yaitu kios DVD bajakan. Kegemaran menonton film, membuat rela menyisihkan uang membeli DVD tak original ini. Sepulang kerja, malam hari melihat film lewat DVD player sambil makan mie instan.
Alex (diperankan Chicko Jerico), pembuat alih bahasa DVD bajakan. Berkat kamus bahasa english di internet, memperlancar pekerjaan Alex. Pada sebuah pengganda DVD bajakan, Alex mendapatkan upah setelah memberi text pada film keluaran terbaru. Alex tinggal disebuah kost, empunya ditinggal anak-anaknya. Alex memanggil budhe, tekun menyiapkan makan ketika saatnya tiba. Karena dianggap anak sendiri, maka Alex bebas uang kost.
Alex dan Sari bertemu di kios DVD bajakan, saat Sari protes pada penjaga. Rupanya text pada film yang ditonton Sari, rusak dan tak bisa dibaca. Protes Sari ditanggapi dingin penjual, DVD hanya diganti kalau gambarnya rusak. Saking kesalnya Sari mencuri satu DVD, ketahuan Alex dan dibuntuti.
Dari sinilah, kisah keduanya dimulai.
Sari diajak ke kost Alex, dipinjami DVD film baru sebelum diberi text. Hal ini sangat menyenangkan hati Sari, bahkan bisa melihat film apapun yang disukai. Hubungan keduanya perlahan berubah, menjadi sepasang kekasih. Sari kerap menginap di kost Alex, keduanya terlelap dalam kenikmatan sesaat.
Pada sisi lain, Sari mulai tak betah bekerja ingin mencari salon yang lebih berkelas. Kesempatan pindah salon datang, berkat pengalaman satu setengah tahun di tempat lama. Karena tempat kerja baru pelanggan dari kalangan berkelas, maka treatmentnya berbeda. Sari diharuskan mengikuti training selama dua- tiga minggu, melihat pekerja senior melayani pelanggan.
Namun baru berjalan beberapa hari sari mulai bosan, mengingat cara facial tak beda dengan ditempat lama. Yang membedakan, hanya pada alat-alat yang tidak ada di salon sebelumnya.
Niat dicetuskan pada pemilik salon, memohon diijinkan menangani pelanggan. Namun sang owner bersikeras, agar Sari bersabar menunggu seminggu lagi. Karena semua pekerja, harus melewati tahapan yang ditentukan.
Namun lelaki tambun akhirnya memberi kesempatan, Sari melayani pelanggan spesial. Seorang perempuan sosialita, yang sedang berada di hotel prodeo. Hal ini dilakukan, karena pegawai sebelumnya tak mau lagi melayani pelanggan di penjara. Tawaran Boss mengejutkan Sari, meyakinkan bahwa dirinya tidak berbahaya kalau datang ke tempat menakutkan.
Namun akhirnya deal, Sari mendatangi tempat berjeruji besi ini.  Awalnya dari rasa iseng Sari, tak disangka membuat masalah menjadi rumit. Alex yang melindungi sang kekasih, terpaksa menerima tindakan kekerasan.
gambar dipinjam dari sgiff(dot)com
00o00
Adegan demi adegan dalam film ini cukup natural, termasuk melibatkan penduduk di perkampungan. Saat di kost perempuan, atau di pasar tempat membeli DVD bajakan. Semua adegan terkesan sangat-sangat alami, seperti layaknya keseharian masyarakat ibukota.
Pemeran utama, benar-benar tak peduli dengan wajah tampan dan cantiknya. Chicko memanjangkan rambut, kumis serta jenggot dibiarkan tumbuh lebat. Pun Tara Basro tampil total, tak tampak sedikitpun polesan make up pada wajahnya.
Potret masyarakat kelas bawah Indonesia ada di film ini, termasuk situasi penjara dan politisi yang kerap diberitakan media. Demontrasi mengkritisi kebijakan, tak sepenuhnya berpengaruh pada ulah oknum pejabat. Kualitas Joko Anwar sebagai sutradara handal benar teruji, mampu menampilkan cerita yang begitu real. Namun pada beberapa point, penonton diajak berpikir sendiri akhir cerita.
Suasana Pressconf (dokpri)
Sebelum tayang di bioskop di Negri sendiri, A Copy of My Mind justru melanglang ke manacanegara. Bermulai dari mengikuti picthing di Asian Project  Market, project disaring menjadi 20 dari ribuan project seluruh dunia. Kemudian Film ini masuk dalam kompetisi, di Venice Film Festival Itali. Kemudian ke Toronto International Film Festival (TIFF), dan ke asal project di Busan Film Festival.
Bagaimana kisah Sari, setelah tahu kekasihnya mendapat perlakuan tak menyenangkan. Bagaimana dua orang biasa, menghadapi ketersangkutannya dalam urusan politik. Pembaca yang sudah penasaran, tunggu tanggal main pada 11 Februari 2016 di bioskop. (salam)

Donasi Networking Ala Blogger, Tanpa Merogoh Kocek


Master atau Masjid Terminal
Manusia memiliki dua kecenderungan, yaitu antara baik dan tidak baik. Saya pernah membaca tulisan Cak Nun, dalam buku beliau "Seribu Masjid Satu Jumlahnya". Satu artikel di buku tersebut cukup menarik, mengulas dua kecenderungan manusia tersebut.
Intinya begini, bahwa setiap manusia tidak akan bisa membungkus dirinya dengan keburukan total. Kemudian sang budayawan memberi analogi, yang cukup menarik dan masuk akal. Bahwa seorang pencuri kelas kakap sekalipun, ketika di rumah memberi belanja istri pun saat anak merengek diraih uang untuk sang buah hati. Pada titik inilah, sejatinya kebaikan itu muncul.
Apalagi KITA !
Yang secara reflek, cepat tersentuh rasa empati dan kepedulian sesama. Selalu memelihara pikiran sehat, mempersembahkan terbaik untuk bekal di alam baqa.
Ada cara donasi unik kawan's, tanpa merogoh kocek sendiri. Caranya mudah, cukup klik kemudian share ke medsos. Apalagi setahu saya, follower blogger biasanya ribuan kan. Kalaupun belum no problem, tetap lakukan jangan menunda kebaikan.
KLIK https://ktbs.in/ecwal  ya Kawan's dan SEBARKAN !
Donasi yang kita sedang upayakan, adalah untuk Master atau Masjid Terminal di Depok. Master  bekerja demi menyediakan ruang kelas, dan sekolah gratis untuk lebih banyak anak jalanan. Puluhan pengamen, pedagang asongan, anak jalanan, diajak bersekolah usai mereka bekerja. Kiprahnya sudah terbukti, Dzulfikar Akbar (Dado) satu anak jalanan berhasil menamatkan FE UI  jurusan Ekonomi Syariah.
Yuk bantu anak yang lain agar seperti dado, untuk mengejar cita-cita dan merubah hidupnya di masa mendatang. (salam)

 





31 Jan 2016

Rekor Muri 200 Jam menyetrika Non Stop Untuk Philips HD1173


Penandatangan Berita Acara Peliputan Pencapaian Rekor Muri Philips HD1173 (dokpri)
Roadshow Truk Setrika Philips, yang digelar 22 - 30 Januari 2016 akhirnya memasuki hari terakhir. Bertempat di area parkir Carefour Lebak Bulus, menjadi tempat untuk detik- detik menuju 200 jam #SetrikaBekerjaTerlama. Selama sembilan hari Truk Roadshow berkeling, singgah di pusat-pusat keramaian.

30 Jan 2016

Nahkoda Baru Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes


Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg. Oscar Primasi, MPH (dokpri)

Selama menjadi anggota #Sahabat JKN, setiap acara kerap saya menjumpai sosok ibu Murti Utami. Kemudian ketika mengikuti acara Launching buku "Prasati  Puskom Publik". baru saya dibuat "ngeh" (paham). Ternyata satu dasawarsa  Biro Komunikasi dan pelayanan Masyarakat Kemenkes, dipimpin tiga ibu yang luar biasa.  
Maka pada perusaan kali pertama, tiba-tiba terasa ada yang beda. Kami dari #sahabat JKN, berjumpa dengan sosok ayah. Beliau adalah drg. Oscar Primadi, MPH, dilantik pada 18 Januari 2016 oleh Mentri Kesehatan. 
Yap betul, nahkoda baru itu seorang Arjuna (yang pasti tampan dan gagah- hehe). Puskom Publik pun berganti nama, menjadi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyatakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sebentar, kalau menilik titel di depan nama beliau adalah drg. Berarti sama dengan nahkoda sebelumnya, memiliki gelar drg. Konon profesi dokter, bekerja penuh ketelitian dan analisa yang komplit dan akurat sebelum menentukan penyakit pasien. Maka saya yakin, sikap teliti dan pertimbangan matang akan diterapkan dalam jabatan apapun yang disandang.
Sebagai pemegang tongkat estafet, Pak Oscar membuka pintu bagi rekan Journalis dan Blogger. Karena sosiaslisai dan kampanye program Kemenkes, sejauh ini benar efektif dengan menggandeng rekan media mainstream dan media sosial. Namun Pak Oscar tetap mengacu mekanisme, apabila ada kasus yang membutuhkan waktu untuk obeservasi mohon dimaklumi. Nah jeda waktu harus dimanfaatkan, memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak gelisah.
Tugas pemahaman ini menjadi ruang, yang musti diisi dengan sebaiknya oleh journalist dan blogger. Meski secara pribadi Pak Oscar mengakui, pelayanan terbaik yang dipersembahkan pada masyarakat bukan hal yang mudah. Namun dengan dukungan penuh seluruh keluarga besar Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, serta komponen masyarakat  (journalis dan blogger) beliau semakin yakin. Amanah akan dapat dijalankan sebaiknya, dibarengi dengan ikhtiar semaksimalnya.
Upaya Pak Oscar lebih dekat tak bertepuk sebelah tangan, journalist dan netizen menyambut dengan harapan tak kalah besar. Beberapa perwakilan mengungkapkan, agar dipermudah akses mendapat informasi selama 24 jam sehari 7 hari seminggu. Beberapa person in charge di Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes, bahkan bersedia membagi no hp pribadi kepada wartawan dan Netizen yang kerap disebut #Sahabat JKN.
Bersama #SahabatJKN (Foto dari FB Rahab G)
Persuaan pada pertengahan januari 2016, adalah baru langkah awal menjalin silaturahmi. Waktu kedepanlah, menjadi kesempatan mengejawantahkan komitmen yang telah tersampaikan.
Selamat bertugas Pak Oscar dan team, saya secara pribadi dan #SahabatJKN lainnya tentu senantiasa mensupport semampunya. Semoga kita bisa bergandengan tangan, mempersembahkan sumbangsih terbaik bagi bangsa. (salam)