7 Mei 2015

Ciri Khas Pizza Signora Pasta Hadir di The Breeze BSD City


Signora Pasta at The Breeze BSD City (dokpri)
 Saya merasa beruntung bisa menjadi bagian, dalam acara "Food Lovers Meetup" bersama Signora Pasta. Memasuki areal The Breeze yang sejuk dan nyaman, saya tak kesulitan mencari letak Signora Pasta. Bangunan berlantai dua ini sangat identik, dengan rumah makan khas Italia yang sering terlihat di layar televisi.  Pintu dan jendela  lengkap dengan kaca berbentuk kotak,  di atas pintu masuk terdapat penutup setengah lingkaran. Terdapat  payung hijau lebar  lengkap dengan meja kursi, berdiri di teras sebelah pintu masuk Signora Pasta. Pemilihan warna cat sangat serasi, dinding dengan warna coklat kekuningan (krem), berpadu warna coklat tua pada kayu pintu dan jendela. Banner panjang dipasang  tepat ditengah, seolah menjadi pemisah lantai satu dan dua. Dengan tiga bagian warna  yang cukup kontras yaitu hijau tua, putih dan merah tua. Tulisan Signora Pasta jelas terbaca, dengan warna yang cukup "eye cacthing".
Menjejak di ruangan Signora Pasta tak kalah unik, sudut sudut khas Italia sangat kental.  Berada di lantai dasar foto pemain bola kenamaan dari club Juventus, dipajang menghiasi dinding Signora Pasta. Tanaman hias di letakkan pada undakan di dinding, dipadu dengan foto  artistik berpigura sangat elegan. Cermin berbingkai bulat  di sudut dekat tangga, satu set dengan meja kecil, lampu dan vas bunga. 
Foto pemain Bola club Juventus (dokpri)
 
Sudut cantik Signora Pasta (dokpri)
Naik ke lantai dua ruangan lebih lapang, tertata rapi meja kayu berbentuk kotak. Tekstur pada kayu di meja dan kursi menonjol, dipulas plitur memberi kesan artistiknya. Setiap meja dengan empat kursi senada, diatasnya terdapat talenan selebar meja, bersanding degan Rolling spin dan celemek  hijau digulung cantik. Dinding lantai dua dipajang foto foto khas Italia, menambah ruangan terasa hidup. Pada satu sudut terdapat alat musik, saya menebak sang pemilik gemar bermusik.  Secara keseluruhan benar benar sangat detil dekorasi ruangan ini, atmosfir  dan aura italia berhasil dihadirkan dan sangat saya rasakan.
******
Food lovers Blogger yang datang mengisi daftar hadir, kemudian duduk di kursi yang tersedia. Mr. Pinno Colligtore dengan ramah menyapa kami, menghampiri setiap meja untuk bertegur sapa. Ibu Maria melakukan hal yang sama, mempersiapkan segala sesuatu begitu sempurna. Masing masing blogger saling bersapa, memperkenalkan nama pada yang lain.
Meja di lantai dua (dokpri)
Mr.Pinno Ibu Maria & Staff (dokpri)
 Acara dimulai dengan sedikit sambutan dari Ibu maria, kemudian satu persembahan lagu dari Mr. Pinno.  Terus terang saya tidak meyangka, pria paruh baya asli Italia ini membawakan lagu Cintaku. Ketika intro dimainkan saya sudah akrab dengan melodinya, namun masih ragu apa benar lagu milik (alm) Chrisye. Tebakkan tidak salah saya tak mau ketinggalan, ikut mendendangkan lagu favorit dan sudah saya hapal. 
Mr.Pinno mempersembahkan sebuah lagu (dokpri)
Ibu Pramitha dari Sinar Mas memandu acara, membentuk kelompok untuk membuat Pizza. Setiap kelompok terdiri dari empat orang, total sekitar delapan kelompok. Satu orang ditunjuk sebagai leader maju ke depan, mengambil tepung dan terdapat tanda toping yang dipilih. Kelompok saya mendapat bagian pilihan, membuat pizza dengan toping keju. Dalam istilah Italia tersemat di kertas kecil, Pizza Al Quarto Formaggi. Topingnya terdiri dari Mozarella, di tumpuk dengan keju slice terakhir ditaburi keju parut. Sehingga Pizza buatan kelompok kami, di dominasi oleh bahan keju slice atau parut. Segera kelas membuat Pizza dimulai, Ibu Maria memberi contoh kepada kami food lovers blogger.
Langkah langkah pembuatan Pizza ala Signora Pasta
  • Mencampur tepung Pizza dengan pengembang, gula, dan garam (diaduk menggunakan ujung sendok). Sebaiknya memakai mangkok yang lebar, agar tepung tidak tumpah.
  • Setelah tercampur segera tuang dengan olive oil (minyak khusus Pizza) dan campur lagi dengan air. Aduk lebih cepat agar membentuk gumpalan, dan segera angkat dari mangkok.

Adonan tepung (dokpri)
  • Sediakan talenan lebar dan taburi dengan tepung, kemudian gumpalan campuran tepung letakkan diatasnya untuk diuleni. Proses menguleni menggunakan tangan, prosesinya mirip dengan mengucek baju saat mencuci. Lakukan terus sampai tepung kalis, atau air tidak bisa menyerap masuk tepung.
adonan dibentuk seperti bakpau (dokpri)
  • Adonan tepung bentuk bulat seperti kue bakpau, letakkan kembali di mangkok. Tutup dengan kain bersih, biarkan selama 10 sampai 20 menit agar adonan mengembang.
adonan siap digilas dengan Rolling spin (dokpri)
  •  Setelah adonan mengembang kembali letakkan di atas talenan, siap digilas menggunakan Rolling Spin. Bentuklah gilasan bundar seperti martabak telor, dengan diameter kira kira sebesar loyang.
Adonan siap dimasukkan oven (dokprI)
  • Siapkan loyang dan olesi dengan minyak, agar adonan tidak lengket dengan. Kemudian adonan bagian atas olesi dengan saos, menyusul dengan toping pilihan. Kelompok saya yang memilih toping keju, segera ditaburi dengan mozarella, diatasnya diletakkan keju slice, kemudian menyusul keju yang diparut.
  • Setelah semua toping selesai segera dimasukkan oven, tunggu sekitar 15 sampai 30 menit sampai Pizza siap dihidangkan.
******
Acara food lovers blogger dilanjutkan dengan tour, mengelilingi The Breeze BSD City. Ibu Pramita sang pemandu acara dari Sinar Mas, menemani kami para blogger didampingi Pak Adi juga dari Sinar Mas. Saya yang baru kali pertama mengunjungi The Breeze, dibuat terkagum dengan konsep yang dihadirkan. Sejauh yang saya ketahui seperti biasanya, pusat perbelanjaan berdiri menjulang tinggi. Terdapat beberapa lantai untuk menyiasati, keterbatasan lahan terutama di Ibukota. 


Tour at The Breeze BSD City (dokpri)
Namun lain dengan The Breeze BSD City, berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 25 hektare. Berada satu lokasi dengan kantor pengelola, yaitu BSD Green Office Park. Restaurant atau Cafe kenamaan mengisi The Breeze, terdapat Jco, Roemah Makan Phie, Osaka Mao Steak, Town White Coffe, Gubung Makan mang Engking, Selain restaurant ternama dalam bangunan, terdapat foodcourt atau pujasera.
Sport Centre yang tampak adalah Gold Gym, berdiri persis dipinggir danau yang asri. Untuk pengunjung yang hoby gadget dan elektronik, terdapat Samsung, Vertex dan Erafone. Supermarket kenamaan Ranch Market, mengisi salah satu arela The Breeze. Aroes gallery, The Body Shop, Motoritz pun, mengisi suasana The Breeze BSD City. 
Selain itu suasana beda santap malam ditawarkan, secara spektakuler dan dinamis. Panggung berada di tengah lokasi, mengiringi dengan live music saat pengunjung dinner. Gemericik air berada di tengah tengah, menambah rasa sejuk dan nyaman. Terdapat bangunan bernama Cakra Hall, didesign floating (mengapung) diatas air. Kolam lengkap dengan wana warni ikan, berenang dan muncul disela bunga teratai yang cantik. Pepohonan dirawat dengan daunnya yang rimbun, membuat oksigen bebas menguasai udara. Menghirup udara bersih di pelataran The Breeze, terasa segar sampai masuk ke paru paru. 
 The Breeze sebagai persembahan dari Sinar Mas Land, pengembang property terkemuka dan disegani di Asia Tenggara. Kesuksesan Sinar Mas Land sudah terbukti, meraih berbagai penghargaan bergengsi di tingkat international. Pada tahun 2014 kembali mengukir prestasi, meraih penghargaan Cityscape Awards Market di Dubai. Tercatat sudah lebih 50 proyek besar dikembangkan di Indonesia, bahkan memiliki lebih dari 10.000 ha land bank.  
The Breeze BSD City (dokpri)
Posisi The Breeze sementara belum dilewati public transportasi, pengunjung dengan kendaraan pribadi yang bisa datang. Pak Adi menginformasikan tidak lama lagi akan ada shuttle bus, melayani rute dari The Breeze ke  Teras Kota BSD demikian pula sebaliknya. Pengadaan shutle bus akan memudahkan pengunjung, menjangkau lokasi The Breeze yang luar biasa ini.
*****
Pizza hasil buatan Blogger (dokpri)
 Usai acara Tour The Breeze berakhir kembali menuju Signora Pasta, deg degan menunggu Pizza siapa yang menjadi pemenang. Ibu maria dan Mr Pino menyatakan semua Pizza bagus hasilnya, namun tetap saja harus memilih satu pemenang. Akhirnya ditetapkan kelompok pemenang,  tiga orang mendapat bingkisan berupa Rolling Spin. Mr Pinno menambahkan satu bungkus tepung Pizza, dan juga olive oil khusus untuk membuat Pizza.
 
Blogger Pemenang (dokpri)
Pizza Signora Pasta diolah dengan tehnik hand- tossed Pizza, yaitu tehnik yang sering digunakan orang Italia dalam membuat Pizza. Ciri khas Pizza Signora Pasta, adalah rasanya yang autentic dan layaknya makanan rumahan. Ibu Maria dan  Mr Pinno tinggal di Italia selama 10 tahun, bertekad mempertahankan rasa original Pizza. Bahan bahan pembuatan Pizza tidak tanggung tanggung, diimpor langsung dari asalanya yaitu Italia. Namun Mr Pinno menambahkan, tentang rasa Pizza disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Usaha kuliner khas Italia berdiri pertama kali di daerah Cirendeu pada 2011, menyusul outlet kedua di Bintaro Exchange. Kemudian meresmikan outlet ke tiga, pada desember 2014 di The Breeze BSD City.
Pizza Signora Pasta adalah Pizza kulit tipis, dengan topping Mozarella, Daging Asap, serta Tomat dan Paprika Merah. Total terdapat delapan menu pilihan, yaitu Signora Pizza, Pizza Al Fungi, Pizza Al Quartro Formaggi, Pizza Ai Daviola, Pizza Al Slamino, Pizza Al Tono, Pizza Capriciosa dan Pizza Gorgonzola e ruciola. Pengolahan ala rumahan ini mengacu pada pepatah," La cucina picolla fala casa grande" - a little kichten makes a large home. Artinya kurang lebih adalah sebuah kebudayaan dari Italia, bahwa masakan rumahan dapat mengakrabkan keluarga dan teman teman.


Kemeriahan acara Food Lovers Meetup belumlah usai, pengumuman untuk dua peserta terakhir. Saya beruntung terpilih bersama Mbak Ani Bertha, mendapat voucher dari Innovate yang menjadi sponsor acara. Innovate memberikan persembahan kepada saya, berupa fasilitas gratis berlangganan Paket Fun (Internet Upto10 Mbps + TV 49 Channel).

Mr.Pinno dan Penulis (dokpri)




Setelah bersantap siang dengan menu Pasta, daging asap,  dan spagethi, tak lupa kami menikmati Pizza buatan sendiri. akhirnya sampai dipenghujung acara sebelum pamitan, kami food lovers blogger berfoto bersama owner Signora Pasta. Kebersamaan yang berkesan ini terlalu sayang dilupakan, saya persembahkan artikel ini untuk merekam suasana hangat dan akrab. Terimakasih dari dalam hati saya sampaikan, kepada Signora Pasta atas kesempatan yang berharga ini. terkhusus juga kepada The Breeze BSD City, tempat istimewa dengan suasana istimewa juga. Semoga ruang dan waktu kembali mempertemukan, dan sukses untuk semua pihak yang terlibat dalam acara ini. (salam)

1 Mei 2015

Keseruan Acara "Blogger Meetup" Signora Pasta The Breeze - BSD


Signora Pasta di The Breeze BSD City
Siapa yang tak kenal dengan Pizza atau Pasta, makanan khas Italia yang sudah sangat populer. Kerap kali kita jumpai Restaurant Pizza, baik di Mall, Pusat Perkantoran, Pusat Perbelanjaan Megah, atau lokasi strategis lainnya. Pizza terlanjur mendapat tempat di hati masyarakat, dianggap memiliki gengsi tersendiri kala menyantapnya.
Rabu 29 April 2015 digelar acara istimewa,  Blogger Meetup "Hand- Tossed Ala Signora Pasta At The Breeze". Food Blogger diajak belajar membuat Pizza, langsung dari ahli sekaligus ownernya.  30 blogger pecinta kuliner diajari sang pakar, langkah langkah membuat Pizza khas Signora Pasta. Jangan dulu bilang tidak bisa atau sulit, kalau belum mencoba dan menyimak arahan Mr Pino dan Ibu Maria.
Ciri khas dari Pizza Signora Pasta sendiri adalah Pizza berkulit tipis, dengan topping Mozarella, Daging Asap, serta Tomat dan Paprika Merah. Terdapat delapan menu Pizza menjadi pilihan, yaitu Signora Pizza, Pizza Al Fungi, Pizza Al Quartro Formaggi, Pizza Ai Daviola, Pizza Al Slamino, Pizza Al Tono, Pizza Capriciosa dan Pizza Gorgonzola e ruciola. Sebuah pepatah Itali yang unik kali pertama saya dengar, " La cucina picolla fala casa grande" - a little kichten makes a large home. Adalah sebuah kebudayaan dari Italia, bahwa masakan rumahan dapat mengakrabkan keluarga dan teman teman.
Signora Pasta sendiri hadir di Indonesia, melalui kerja keras pasangan suami istri yang hoby memasak. Ibu Mariamah asli Palembang bersama sang suami Mr. Pino Coglitore, membuka usaha kuliner pada tahun 2011. Outlet pertama bertempat di daerah Cirendeu, menyusul yang kedua di kawasan Bintaro Exchange. Kemudian pada 14 Desember 2014 resmi dibuka outlet ketiga, tepatnya berada di The Breeze BSD City. Signora Pasta The Breeze sudah siap, menyuguhkan kenikmatan cita rasa makanan rumahan khas Italia. Lokasinya yang unik dan nyaman, membuat pengunjung merasakan atmosfir homey.
Posisi Signora Pasta sungguh sedap di pandang mata, setelah membuka pintu restaurant terdapat teras. Berdiri payung berwarna hijau lengkap dengan kursi dan meja, bisa makan pizza sambil menikmati suasana. Tak jauh dari tempat duduk terdapat kolam, juga jalan setapak berbentuk persegi empat. Untuk menyebrangi kolam menuju seberang, diiringi percikan suara air dan ikan berseliweran.
*****
Suasana di meja Regristasi (dokpri)
Jarum pendek sudah mendekati angka dua, acara Blogger Meetup Signora Pasta segera dimulai. Food lover bloger dibagi dalam beberapa kelompok, masing masing terdiri dari tiga atau empat orang. Setiap kelompok menunjuk satu leader, untuk memilih menu yang hendak dipraktekkan. Kebetulan kelompok saya, mendapat tugas membuat Pizza Al Quarto Formaggi. Topingnya terdiri dari Mozarella, di tumpuk dengan keju slice terakhir ditaburi keju parut. Sehingga Pizza keju buatan kelompok kami, benar benar di dominasi oleh bahan dari keju.
Ibu Maria dan Mr. Pinno membuka acara (dokpri)
Ibu Maria dan Mr Pinno berada di depan kelas, bersiap memandu proses pembuatan Pizza. Kami dengan empat anggota tak mau ketinggalan, saling membahu mengikuti langkah demi langkah pembuatan Pizza. Sambil memberi pengarahan kepada Blogger, terlihat tangan ibu Maria sangat lihai menari di atas talenan lebar. Mencampur tepung dengan bahan lain menjadi adonan, kemudian menyulapnya berbentuk menjadi bulat seperti bakpau.
Bahan -bahan Pizza (dokpri)
Adapun langkah langkahnya yang kami catat:
1. Siapkan tepung Pizza dalam mangkok, pengembang, gula, garam, oliv oil, dan air putih.
2. Tepung di mangkok campur dengan pengembang, gula, garam (sambil diaduk).
3. Menyusul oliv oil, dan air (aduk lebih cepat) sampai tepung menyatu dan mulai menggumpal.
4. Siapkan talenan dari kayu lebar, kemudian tepung ditabur tipis di atas talenan.
5. Adonan tepung diuleni dengan tangan di atas talenan, diaduk seperti gerakan tangan mencuci pakaian.
6. Pastikan adonan terus diuleni sampai kalis.
7. Bentuk dalam keadaan bulat (seperti kue bakpau) dan masukkan dalam mangkok lalu tutup dengan kain
8. Biarkan selama 10 sampai 20 menit agar adonan mengembang.
9. Setelah adonan mengembang, angkat dan taruh di atas talenan lebar.
10. Adonan siap digilas dengan Rolling Pins sampai penyet / menipis bentuk lingkaran seperti martabak telor.
11. Siapkan loyang sudah diolesi oliv oil, letakkan adonan bulat tipis diatas loyang.
12. Adonan diatas loyang diolesi saos di atasnya dan taburi Mozarella, menyusul taburi toping yang dikehendaki.
(khusus kelompok kami, keju slice dipotek kecil disebar, ditimpa dengan keju parut lembut)
13. Kemudian masukkan dalam oven lebih kurang 15 - 30 menit.
Blogger sedang sibuk membuat adonan Pizza (dokpri)

Sambil menunggu Pizza diangkat dari oven, Blogger diajak panitia tour berkeliling menikmati suasana The Breeze BSD City.
*****
 
Teras Signora Pasta The Breeze - BSD (dokpri)
Pak Adi dan Ibu Pramita dari Sinar Mas, berkenan menemani kami para blogger. Menjelaskan fasilitas dari The Breeze, menjawab dengan telaten keingintahuan kami. Saya pribadi kagum dengan konsep The Breeze, tak seperti pusat perbelanjaan yang sudah ada. Berada diatas lahan seluas kurang lebih 25 hektare, menyajikan aneka tempat pilihan pengunjung. Terdapat Restaurant, Coffeshop, Foodcourt, Sport Centre, Gadget,  Beauty and Health.  The Breeze berada dalam satu lokasi dengan BSD Green Office Park, menawarkan suasana santap malam yang spektakuler dan dinamis, serta aktivitas liburan yang menyenangkan. Terdapat panggung ditengah untuk live music, mengiringi pengunjung saat makan malam.
Terdapat nama Restaurant kenamaan, seperti Sate  Khas Senayan, Roemah Makan Phi, Old Town White Coffe, Osaka Mao Steak & Grill, Gubug Makan Mang Engking, dan masih banyak pilihan lainnya. Selain beberapa Restaurant yang saya sebutkan, berada di lantai dua disediakan foodcourt atau pujasera.
Bagi pecinta gadget dan elektronik jangan khawatir, Erafone, Samsung, dan vertex hadir di The Breeze. Supermarket terkenal Ranch Market, Gold Gym, The Body Shop, Aroes gallery, Motoritz tak mau ketinggalan turut hadir. 
The Breeze at BSD City (dokpri)
Ada tempat yang membuat suasana begitu asri, yaitu aliran sungai Cisadane. Mengalir di tengah The Breeze dengan kondisi yang bersih, bahkan bangunan Cakra Hall dibuat floating (mengapung) diatas air. Kolam dengan ikan sedang berenang, lengkap dengan bunga teratai cantik. Menghiasai pelataran The Breeze, gemericik air menghadirkan suasana nyaman. Pepohonan rimbun menyebar di beberapa tempat, membuat sirkulasi udara sangat sehat.
The Breeze merupakan persembahan dari Sinar Mas Land, pengembang property terkemuka di Asia Tenggara. Lebih dari 50 proyek besar dikembangkan di Indonesia, memiliki lebih dari 10.000 ha land bank. Kesuksesan Sinar Mas Land sudah diakui dunia, dengan meraih berbagai prestasi bergengsi tingkat international. Rekam jejak emas kembali ditoreh pada 2014, menyabet penghargaan Cityscape Awards Market di Dubai.
Terus terang saya merasa betah berlama lama, atmosfir The Breeze memang beda dengan pusat perbelanjaan yang sudah ada. Pak Adi menambahkan akan ada shuttle bus, rute The Breeze ke  Teras kota BSD dan sebaliknya. Hal ini tentu akan memudahkan pengunjung, menjangkau lokasi wisata belanja luar biasa ini.
*****
 
Pizza buatan blogger (dokpri)
 Usai tour The Breeze dilaksanakan, blogger diajak kembali ke Signora Pizza. Melihat hasil kreasi mengolah Pizza, hasil tangan dari blogger food lover. Tak henti owner memuji bahwa semua Pizza hasilnya bagus,  beliau berdua sampai bingung menentukan pemenangnya. Kami merasa tersanjung dengan ungkapan tersebut, ternyata membuat Pizza cukup simple. Bagaimanapun juga tentang rasa pizza dari blogger, saya tidak berani menjamin akan selezat ahlinya.

Blogger Pemenang (dokpri)
Mr Pinno dan Bu Maria sudah mengajari blooger, bagaimana membuat dengan tehnik hand- tossed Pizza. Tehnik tersebut sering digunakan orang Italia dalam membuat Pizza, sekaligus menjadi ciri khas dari Pizza di Signora Pasta menjadi lebih unik. Kelebihan Signora Pasta dibanding Pizza yang lain, adalah rasanya yang autentic dan layaknya makanan rumahan. Masalah hargapun sangat dipertimbangkan ownernya, cukup terjangkau dan tak menguras kantong. Ibu Maria tinggal di Italia bersama suami selama 10 tahun, begitu mempertahankan rasa original negari aslinya. Maka tak mengherankan beliau sangat teliti, mayoritas bahan dan bumbu diimpor langsung dari Italia. Meskipun menggunakan bahan impor, tentang rasa tentu disesuaikan dengan lidah indonesia.
Akhirnya tiba saat ditunggu diumumkan pemenangnya, tiga orang berhak membawa Rolling Pins. Kepada group pemenang Mr Pinno menambahkan, satu kantong tepung dan Oliv Oil. Sang chef berharap pada tiga pemenang, bisa mempraktekkan di rumah masing masing.
Kemeriahan acara belumlah berakhir, blogger diajak bersantap makanan khas Italia. Dalam satu piring saji saya bagi empat bagian, Daging Sapi Asap, Pasta, Spagetti dan Salad. Tak lupa menikmati Pizza buatan sendiri, rasanya puas mesti rasanya tak sempurna seperti ahlinya.
Mr Pinno yang piawai memainkan piano, sepanjang acara mempersembahkan tiga lagu. Saya hampir tak percaya ketika diawal acara, mendengar intro sebuah lagu yang akrab di telinga. Sambil menunggu notasi berikutnya tebakkan saya tidak salah, Mr Pinno menyanyikan lagu milik (alm) Chrisye berjudul Cintaku. Saya sangat antusias turut berdendang, lagu berirama beat dan bersemangat itu. Lagu pembuka acara ini terasa sangat nendang, dan berhasil menghidupkan suasana.  Pada saat break menunggu adonan mengembang, kembali mengalun lagu terkenal dari Italia. Penonton yang sering meyaksikan talkshow komedi, pernah mendengar lagu ini diplesetkan oleh presenter Sule dan Andre Taulani. Sebuah lagu latin yang sudah cukup populer, akrab ditelingi pendengar acara Sule dan Andre. Persembahan ketiga menjelang akhir acara, Mr.Pinno menghadirkan lagu lama Pelangi dari KoesPlus.
Mr.Pinno dan Penulis (dokpri)
Setelah acara inti selesai diumumkan peserta teraktif, Mbak Ani Bertha dan saya beruntung terpilih. Kami berhak membawa voucher dari Innovate, yang menjadi sponsor acara Signora Pizza. Innovate memberikan persembahan kepada saya, berupa fasilitas gratis berlangganan Paket Fun (Internet Upto10 Mbps + TV 49 Channel).
Sayang waktu terus merambat menuju senja, tak terasa keseruan acara  Blogger Meetup harus berakhir. Kami semua berfoto bersama sebagai kenang kenangan, menjadi bukti jejak kebersamaan yang kami lalui.
Terimakasih dengan sangat saya sampaikan, kepada Signora Pasta The Breeze atas undangannya. Tak lupa kepada Innovate atas vouchernya, dalam godybag terdapat mug dan topi cantik dari Sinar Mas. Serta masih lagi dan lagi voucher discount, dari Signora Pasta The Breeze. Semoga sukses untuk semua pihak yang terlibat, dan sampai berjumpa di lain kesempatan. (salam)

27 Apr 2015

Tempat Hangout Asyik Harga Tak Bikin Sirik


 
Kedai Ketan Susu di Jl Cilandak Tengah no 3 Jaksel - dokpri
Menikmati  suasana di Kedai  memang mengasyikkan, apalagi jika pilihan menu tak menguras kantong. Satu tempat nongkrong ini bisa jadi jujukan, bagi yang menginginkan suasana beda. 
Bagi warga Jakarta yang sering melintas Cilandak Tengah, mungkin tak asing dengan nama Kedai Ketan Susu. Posisinya tak jauh dari Cilandak Town Square (Citos), dengan berjalan kaki ditempuh tak sampai 30 menit. 

18 Apr 2015

Nuansa Heritage di Bidadari Eco Resort


Jakarta kota Megapolitan dengan mobilitas ekstra tinggi, terus berdenyut penuh selama 24 jam sehari. Masyarakat yang sibuk tak kenal henti, menyita waktu, tenaga dan pikiran. Tak bisa dipungkiri rekreasi menjadi kebutuhan vital, demi memulihkan stamina yang telah terforsir. Selama ini penduduk ibukota mengalokasikan waktu, khusus weekend plesir ke Puncak atau Bandung. Namun tanpa disadari jalan ke kota tujuan padat, akibat arus pergi terjadi pada saat yang bersamaan. Suasana gembira yang sedianya ingin didapati, berubah stres di tengah kemacetan jalan. Sampai di tempat tujuan badan kadung  capek, tak bisa menikmati libur akhir pekan. Mengapa tak mencari lokasi alternatif berlibur, tetap di ibukota tetapi dengan suasana beda.

16 Apr 2015

Pengumuman "Give Away" Abon Jambrong Unia


dok. Medsos Abon Jambrong unia

Assalamualaikum wr wb, apa kabar kawan's
Industri makanan tak henti berinovasi, menawarkan kejutan pada konsumen. Pilihan semakin beragam, menuntut penikmat makanan lebih bijak mengambil keputusan. Membeli suatu produk makanan adalah keputusan, menambatkan pilihan pada suatu produk juga keputusan. Maka memilih makanan sehat dan menyehatkan, adalah sebuah pilihan bijak yang menguntungkan diri.

8 Apr 2015

Wisata Kuliner Bernuansa Digital


Food Truck Festival Digitalicious 2015 (dokpri)

Kuliner sudah menjadi gaya hidup kaum urban, bertumbuh seiring perkembangan jaman. Focus utamapun tak lagi sekedar pada makanan saja, tapi faktor pendukung kegiatan berkuliner tersebut. Manusia modern yang penat dengan aktivitas, membutuhkan sarana untuk menyegarkan pikiran dan stamina. 
Keterbatasan waktu menjadi faktor, bagaimana agar satu kegiatan mengandung beragam fungsi. Kebutuhan utama yang musti dipenuhi setiap hari, adalah makan setidaknya tiga kali dalam sehari. Maka mengkreasikan agar aktivitas harian, memiliki nilai plus dan diminati konsumen adalah tantangan. Pelaku usaha di industri kuliner, dituntut cermat dan piawai mengemas bisnisnya.

28 Mar 2015

Surga yang Paling Dekat [Review Film]



Poster Ada Surga Di Rumahmu (dokpri)
"Wahai Rasulullah siapa yang harus aku hormati" tanya seorang sahabat suatu ketika.  "Ibumu" Jawab  Rasul.
"Kemudian siapa lagi Ya Rasul"tanya sahabat.  "Ibumu" ulang Rasulullah.
"Kemudian siapa lagi wahai Rasul"sahabat bertanya lagi.  "ibumu" jawab Rasulullah lagi.
"Kemudian siapa lagi Rasulullah" sahabat  masih bertanya. "Ayahmu" Jawab Rasulullah
Penggalan percakapan  Rasulullah dengan seorang  sahabat, menjadi penguat keberadaan ibu yang begitu penting. Bahkan  manusia pilihan itu menjawab tiga kali, perihal letak kedudukan seorang ibu,  sebelum yang keempat barulah ayah.
Sutradara Aditya Gumay mengangkat pesan penting ini, dalam sebuah karya bertajuk "Ada Surga Di Rumahmu" (ASDR). Melalui bendera Mizan Production, menjadi kerjasama kedua setelah "Emak Pengin Naik Haji". 
Fenomena yang berlangsung dewasa ini, memang sungguh miris dan memprihatinkan. Kerap terkabar di media massa, anak tega membunuh ibu atau ayahnya karena persoalan sepele. Bahkan ada yang membawa masalah dengan orang tua, ke ranah hukum sampai ibu atau ayahnya di sidang. Jaman yang semakin renta, anak sudah jauh dari kata berbakti. Berangkat dari keprihatinan ini Mizan Production, mempersembahkan alternatif tontonan bagi pecinta bioskop tanah air.
*****
Suasana Conpres (dokpri)

Ramadhan bocah tinggal di sekitar sungai Musi Palembang, setiap sore rajin mengaji di musholla dekat rumah. Memiliki cita cita menjadi artis terkenal, kerap tampil di televisi dan banyak duit. Berasal dari keluarga kebanyakan, sang ayah memiliki warung dan ibu menjahit. Suatu ketika sang ayah melontarkan ide, Ramadhan dimasukkan ke Pesantren. Kebetulan pengasuh pondok adalah sang paman (adik dari ayah), jadi bisa dititipkan secara khusus. Dunia pesantren tak terlalu detil diterjemahkan, namun secara garis besar bisa ditangkap penonton.
Ramadhan mulai tumbuh besar, bersama dua sahabat mejadi pengajar di Pesantren. Sesekali mengujungi rumah, menemui ibu ayah dan gadis tetangga bernama Nayla. Sejak kecil gadis ini ibunya sudah meninggal, menganggap ibu Ramadhan seperti ibunya sendiri. Tak disangka antara ramadhan dan Nayla tumbuh, perasaan ketertarikan layaknya seorang lelaki dan perempuan. Ustad Attar pengasuh pondok pesantren semakin tua, didera penyakit gagal ginjal. Raganya tak begitu kuat, sehingga kalau ada undangan ceramah diwakilkan. Ramadhan yang direkomendasikan kepada pengundang, mengisi ceramah dihadapan majelis pengajian. Kerap mengisi ceramah membawa satu keberuntungan, Ramadhan dihubungi stasiun televisi untuk tampil.
Ramadhan anak yang berbakti, selalu teringiang nasehat ustad Attar. Bahwa Ridho Allah tergantung Ridho orang tua, bahwa surga bisa diraih melalui bakti pada orang tua. Tak perlu lagi jauh jauh mencari surga, sesungguhnya surga terdekat ada di rumah yaitu ibu, ibu, ibu, kemudian ayah.
***
Adegan ASDR (dokpri)

Cerita yang tertuang dalam film ini dikemas ringan, penonton tak perlu mengerutkan kening mengikuti kisahnya. Tak terlalu menonjol adegan kekerasan dan menegangkan, aman membawa serta anak anak karena nihil adegan dewasa. Aksi pemain rata rata cukup bagus, tak ada acting yang terlalu kaku. Husein Idol yang dipasang sebagai bintang, cukup bisa memegang peranan.
Sepanjang scene yang melibatkan perasaan bakti pada ibu, penonton akan dikuras air mata. Penataan musik mampu menghidupkan suasana, menyatu dengan pesan yang hendak disampaikan. Saya pribadi tak lepas dari rasa haru, ketika si Ramadhan menunjukkan bakti pada ibu dan ayahnya.
Sedikit yang saya cermati dan agak janggal, adalah seorang ustad muda mengekspresikan rasa suka pada Nayla. Pergi berdua melewatkan waktu di pinggir sungai Musi, bahkan sempat selfi berdua dengan kamera handphone. Kemudian juga berboncengan dengan vespa berdua, meski nayla bilang bukan mahram. Meski saat conpres sang pemain bilang tidak ada adegan sentuhan, namun tetap terasa kurang pas. Bukankah seorang ustad pasti sudah tahu ilmunya, bahwa apabila ada dua orang berlainan jenis berduaan maka yang ketiga adalah setan.
Selebihnya film ini menjadi tontonan yang menghibur, dan pesa yang disampiakan sukses ke benak penonton. Jadi tak perlu mencari surga di tempat lain, ternyata ada di setiap rumah yaitu ibu. (salam)

27 Mar 2015

Menempuh Onak Duri, Hingga ke Abon Jambrong Unia


Abon Jambrong Unia (dokpri)

Perjalanan kehidupan manusia sangat dinamis, drastis naik pun turun tanpa dinyana. Bisa saja suatu saat berada di atas berjaya, selang beberapa waktu  jatuh tersungkur. Semua skenario dipersembahkan Sang Pencipta, tak ada yang sia sia bagi manusia itu sendiri. 
Kita mahkluk istimewa dianugerahi akal dan budi, mampu dan dimampukan melampui segenap peristiwa kehidupan. Mengambil hikmah dari setiap keadaan, bertransformasi menjadi fitrah diri yaitu sebagai makhluk mulia.