Guava Crystal Sunpride (dokpri) |
Bagi siapa saja perlu mempersiapkan
diri, tampil terbaik terlebih pada kesan pertama. Manusia memang diciptakan
berpasangan, demi keberlangsungan
keluarga dan keturunan. Mengesankan diri baik adalah penting, agar orang lain
nyaman menerima kehadiran kita. Saya merasakan sendiri bagaimana deg degan,
saat pertama berkenalan dengan calon mertua (camer). Beberapa hari sebelum hari
H, sudah berpikir apa yang harus dipersiapkan. Bawaanpun menjadi prioritas,
agar pantas dan orang tua calon istri terkesan. Browsing artikel pendukung sebagai
referensi, bagaimana cara bisa diterima dengan baik camer.
Hari yang dinanti akhirnya tiba, mulai
sabtu pagi sudah bersiap diri. Membeli bawaan dipersembahkan pada tuan rumah,
tak elok rasanya datang dengan tangan hampa. Setelah berdiskusi dengan calon
istri, sepakat segera pergi membeli buah. Selain praktis dan simpel, buah mudah
bisa didapat di mana saja. Sengaja memilih buah jambu klutuk atau guava crystal,
karena camer ternyata senang buah tersebut. Alasannya juga cukup masuk akal, jambu
klutuk mengandung serat, kaya vitamin A untuk kesehatan mata. Calon istri
bercerita kebiasaan ibunya, membuat juss atau langsung makan jambu klutuk.
Seminggu bisa dua kali belanja di pasar, buah kegemaran untuk stock di rumah.
Karena tak ingin bingung dan salah pilih
, sampai di toko buah berketetapan hati tanpa rasa ragu. Memilih buah jambu dengan
label sunpride, selain kualitasnya terjamin namanya sudah terkenal. Saya
sendiri cukup familiar dengan produk Sunpride, yang berada di bawah bendera PT
Sewu Segar Nusantara.
Menurut informasi yang saya dapatkan di
website, Sunpride bekerja sama dengan
Universitas Padjajaran dan Asosiasi Logistik Indonesia, mengembangkan sistem
rantai pasok sayuran dan buah. Martin M.
Widjaja, Managing Director Sunpride mengatakan, berharap kerjasama yang
dilakukan lebih membantu para petani binaan. Sehingga lebih meningkatkan kesejahteraan
petani, serta meningkatkan hasil panen. Sehingga kendala yang dihadapi oleh para petani lokal,
yaitu bersaing dengan produk hortikultur impor dapat lebih terbantu dan
memiliki hasil panen yang bersaing. (sumber www.sunpride.co.id
)
Calon mertua menerima saya dengan tangan
terbuka, oleh oleh segera berpindah tangan. Melihat yang saya bawa buah jambu
kegemaran, senyum terkembang di bibir tuan rumah. "Wah jambunya segar dan
cantik, terima kasih ya Nak", saya mengangguk takzim mengamini. Obrolan
dan basi basi berjalan lancar, pertemuan pertama bisa dikategorikan sukses.
Buah Pisang Sunpride (dokpri) |
Setelah malam itu saya merasa mendapat tempat, kunjungan berikutnya berjalan lancar. Tak lupa saya sertakan buah tangan, entah pisang, jeruk, salak atau sesekali kue. Setelah mulai akrab dan tak canggung, niat melamar terlontar disambut baik.
Tak jarang calon mertua mengundang saya, untuk datang saat acara keluarga dilangsungkan. Entah arisan keluarga atau kondangan, ketika sebagian besar saudara berkumpul. Moment istimewa seperti ini menjadi kesempatan emas, bagi saya mengenal lebih banyak saudara.
Akhirnya kami menikah dan berumah tangga, dua buah hati hadir menjadi pelipur lara. Sepuluh tahun waktu berlalu dengan cepatnya, ibu mertua masih saja senang buah guava crystal, bahkan menanam pohon jambu di halaman. Saat hari libur keluarga kami berkunjung, ibu mertua membuat Jus jambu untuk anak anak. Selain kaya manfaat bagi kesehatan, Juss jambu berkhasiat membantu penyembuhan demam berdarah dengue (DBD). Pernah satu cucu yang diluar kota terserang DBD, selain berobat ke Rumah sakit, Ibu mertua membuatkan juss jambu. Terbukti cucu lekas pulih, kembali bermain dan ceria dengan saudara sepupu.
******
Sebagai bangsa yang besar, sudah
semestinya menamakan jiwa patriot. Mencintai segenap jiwa terhadap negri
sendiri, dengan banyak cara sesuai kemampuan. Yang paling mudah dilakukan siapa
saja, adalah mencintai produk dalam Negri. Tentu dengan cara membeli, memakai
atau mengkonsumsi semua produk dalam negri.
Gerakan 100 % Aku Cinta Indonesia (ACI), dari Kementrian
Perdagangan RI perlu direspon positif. Gerakan ini untuk menggugah rasa bangga,
terhadap produk Indonesia. Bertujuan
meningkatkan pemahaman dan mendorong masyarakat, dalam menghargai, mencintai
dan menggunakan produk dan jasa-jasa dalam negeri. Logo dari gerakan ini adalah
spirit masyarakat, untuk lebih mencintai brand/produk local. Karena
brand/produk tersebut tidak hanya dapat membantu para pelaku bisnis namun dapat
meningkatkan perekonomian bangsa agar lebih maju kedepannya. Lebih mandiri,
lebih kokoh dibanding brand/produk lain di pasaran. Berawal dengan menggunakan,
lalu menjadi peduli, lalu beranjak mencintai, kemudian menjadi pengguna sejati
brand/produk lokal. (sumber ; http://www.kemendag.go.id)
Bidang Pengawasan Kemanan Pangan dan Bahan
Berbahaya Badan Pengawas Obat dan
Makanan tertanggal 23 januari 2015.Saya pribadi termasuk penikmat dan
pecinta buah lokal, sejak masa di kampung halaman hingga kini di tanah rantau.
Apalagi baru baru ini beredar kabar, tentang bakteri listeria monocytogenes yang terdapat pada buah impor. Khusus Apel
jenis Granny smith dan Gala dalam kemasan Bidart Bros, yang diimpor dari
California Amerika Serikat. Masayarakat dilarang mengkonsumsi dua jenis buah,
demi kesehatan diri dan anggota keluarga. Keputusan pelarangan tersebut
berdasarkan, surat Deputi Bidang Pengawasan Kemanan Pangan dan Bahan
Berbahaya Badan Pengawas Obat dan
Makanan tertanggal 23 januari 2015.
Bakteri listeria ini cukup bahaya,
terutama pada orang dengan sistem imun rendah. Selain bisa terjangkit
meningitis, pada pasien HIV AIDS bisa meninggal. Sedang pada orang sehat, infeksi listeria dapat menimbulkan gejala ringan. Seperti nyeri otot,
demam, mual dan muntah, sampai diare.
Untk amannya tak salah cepat beralih,
mengkonsumsi buak buahan lokal. Bagi saya buah lokal telah menjadi bagian dalam
kehidupan, beberapa nama buah bahkan memiliki history. Contohnya buah jambu
klutuk atau guava crystal, telah membantu saya mengambil hati camer. Saya yakin
anda juga memiliki kesukaan terhadap satu buah, atau mungkin memiliki kisah dibalik
buah. Alangkah lebih bijak mencintai dan mengkonsumsi buah lokal, secara tidak
langsung membantu petani negri sendiri. Kalau bukan kita semua yang peduli,
siapa lagi yang membantu saudara kita para petani. (salam)