Setiap mebaca kisah perang masa Rasulullah, benak ini terbayang hamparan gurun sahara dan bukit nan gersang. Betapa setiap orang musti waspada, membaca tanda tanda alam musti dengan penuh perhitungan.
Setiap mebaca kisah perang masa Rasulullah, benak ini terbayang hamparan gurun sahara dan bukit nan gersang. Betapa setiap orang musti waspada, membaca tanda tanda alam musti dengan penuh perhitungan.
Teman-teman, familiar dong bubur ayam. Biasanya menjadi menu sarapan, tidak terlalu berat tapi cukup mengganjal perut. Nah, buat yang tinggal di daerah Beji Depok – Jawa Barat, ada kabar gembiri. Teman-teman bisa sarapan bubur ayam, secara gratis setiap hari.
Anugerah kehidupan ini, sejatinya
sungguh dahsyat dan luar biasa. Kita semua manusia fakir, dibukakan banyak
kesempatan yang tak terduga. Atas ijin-NYA dipinjami ilmu dan kebisaan, sebagai
bekal menjalani menyelesaikan problem kehidupan.
Hari ke hari sedemikian sangat
berharganya, berlalu hanya sekali selanjutnya pergi. Selaras dengan pameo, waktu
ibarat pedang. Waktu bisa menebas siapapun, yang lalai dan atau abai menjaga
waktunya.
Prihatin, kalau mendapati orantua sudah sepuh, tinggal berdua. Tanpa ada satupun anak mereka, yang bersedia merawat menemani. Terbayang kesehariannya, dengan tubuh ringkih dan tenaga lemah. Anak-anaknya yang banyak, hidup berpencar di tanah rantau. Sibuk dengan pekerjaan, dan urusan rumah tangga masing-masing.
Diawalai dari suatu
sore, kawan blogger mengirim pesan via inbox FB. Pada pesannya tersampaikan,
minta ijin membagikan no WA saya ke agency Wings. Saya meng-iya-kan, berharap
mendapat job dari client besar tersebut.
Astra mengumumkan 84 pemenang Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2023 kategori umum dan wartawan, dengan hasil karya foto dan karya tulis bertema “Semangat Untuk Hari ini dan Masa Depan Indonesia”, di Menara Astra, Jakarta.
Sehingga memberi
kemungkinan untuk berkembang.
Karena hidup tanpa energi
bagaikan kehidupan yang mati.
Bukankah
demikian sunatulloh bekerja.
Bulan januari ini, bisa
dibilang bulan spesial di keluarga kami. Pasalnya istri dan anak, bertambah
usia di bulan ke satu ini. So, far memang tidak ada perayaan khusus.
Selama menikah, belum pernah
kami lakukan. Yaitu sengaja masak besar atau pesan catering, kemudian
mengundang sanak, kerabat, pun sobat. Mengajak banyak orang, merayakan bersama
dengan membawa kado. Bahkan, tidak ada suprise dengan melempar kue. Duuuh,
eman- eman.
Beberapa
waktu silam, di kompasiana menampilkan HL kabar duka kepergian super Admin.
Sontak memantik Kompasianer, menuliskan kesan-kesan dengan almarhum. Terutama
yang mengenal secara pribadi, atau kenal melalui tulisan-tulisan di Kompasiana.
Saya termasuk, di kategori terakhir (hanya via tulisan)
Turut prihatin, mendapati pasangan sepuh tinggal berdua. Tiada satu anak, mau menemani dengan berbagai alasan. Terbayang keseharian lansia, dengan tubuh dan tenaga lemahnya. Anak-anaknya sudah berumah tangga, hidup di tanah rantau dan sibuk dengan urusan keluarga masing-masing.
Pada awal 2018 tersiar kabar, sepasang lansia ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Magelang Jawa Tengah. Sutarjo (70 th) dan Surati (60 th), jasadnya nyaris membusuk. Hasil olah TKP, diperkirakan dua lansia meninggal dua tiga hari sebelum ditemukan.
Relaksasi
berasal dari kata Rileks atau santai, adalah kegiatan untuk melepas ketegangan.
Relaksasi bisa dengan berbagai cara, misalnya olah raga, menonton TV, membaca
buku, rekreasi, bernyanyi, dan lain sebagainya.
Jujurly, saya lumayan kerap
nemu ide, dari hasil scrolling medsos. Entah dari konten yang ngetren, entah
dari musik pengiring, atau dari kejadian yang sedang naik. Misalnya tren ‘Hi
kid, this is you’re mom/dad’, saya bisa menjadikan dua artikel.
Kompasianer’s.
Saya punya teman, memiliki
jiwa filantrophy sangat tinggi. Perkenalan kami, dimulai dari kegiatan berbagi
di daerah Bintaro. Ketika itu, beliau menggawangi warung berkah. Warung yang didirikan,
oleh komunitas haji.
Banyak program makan gratis, diadakan
di warung berkah. Misalnya 10 piring buka puasa gratis, bagi yang puasa
senin-kamis. Bagi pengemudi ojek online, mendapat harga diskon dan free es teh.
Setiap hari jumat, membagikan puluhan bungkus nasi rames.
Tahu dong, Pinguin ?
Binatang
dengan dominasi warna putih di badan, di bagian tertentu berwarna hitam. Paruhnya mungil, berjalan lucu, sayapnya bak
dua tangan. Biasanya pinguin muncul, hanya di daerah beriklim dingin.
Bahagia itu istimewa, tidak terlalu kaku dan terpaku pada
satu keadaan tertentu. Kebahagiaan itu sederhana, bisa datang pada tak melihat kasta.
Kebahagiaan itu nyata, tak segan bersemayam di hati siapa saja.
Kebahagiaan suami semestinya tumbuh, ketika mendapati istri
nyaman dengan kerelaan melewati segala cuaca kehidupan bersama. Kebahagiaan seorang ayah seharusnya tiba,
melihat keceriaan ada di wajah anak-anak, melalui kebersamaan yang dicipta.
Januari, bulan mengawali tahun berhanti. Rinai hujan mewarnai sepanjang hari, awetnya tak terbilang kali. Bulan januari, pengingat semasa telah berlaku. Pengingat pada diri sendiri, tentang sebuah resolusi berlalu. Dan bercermin, untuk melangkah merajut hal-hal yang baru.
Ya Rabb, betapa
cepatnya waktu berjalan. Satu putaran bumi, baru saja dimulai kembali. Begitulah
hukum kehidupan terus berjalan, matahari terbit dan tenggelam adalah keniscayaan.
Silih berganti menghantar cerita. Mengubur peristiwa kelam, di setiap sudut
kalbu menyimpan kenangan.
Memiliki tetangga yang
baik hati, sungguh keberuntungan yang patut disyukuri. Selain hari-hari menjadi
nyaman, kami bisa saling membantu. Saya termasuk, kelompok orang yang (harus)
bersyukur itu.
Saya ingat di hari
pertama kepindahan, sikap mengesankan tetangga itu sungguh menawan hati. Rumah persis di depan kami, mengantarkan teh
hangat manis, sebagai salam perkenalan. Ketika kami sedang bersih-bersih,
setelah serah terima dengan pemilik lama,
Skenario
kehidupan (di dunia) ini, sedemikian dahsyat dan luar biasa. Sedetil kejadian,
terkandung selaksa hikmah tak dinyana. Kita yang musti membekali diri dengan ilmui,
agar bisa memetik pelajaran di setiap detik kejadian. Betapa di setiap peristiwa,
sungguh tiada sia-sia yang dihamparkan- NYA.
Bahwa
datang dan pergi adalah keniscayaan, tak ubahnya malam yang pasti dijemput fajar.
Hidup tidak berhenti di satu titik, terus mengalir menuju muara kehidupan itu
sendiri. Diri yang memutuskan, bagaimana
menyikapi setiap kejadian.
Saya masih ingat, obrolan dengan seorang teman yang penulis senior. Beliau secara pengalaman sangat teruji, pun secara kualitas persona saya menghormati. Usianya di atas saya, tetapi kami saling mengenal dan berteman cukup baik.
Ada yang saya kagumi dari
beliau, yaitu memiliki keahlian di bidang tehnik pesawat. Keahlian yang tak
banyak dimiliki orang, tetapi tak membuatnya tinggi hati. Sangat haus akan
ilmu, di usia tidak muda masih kuliah. Tak ayal, yang ditulis di blognya sangat
menarik.