Perayaan 100 tahun Azerbaijan - dokpri |
Petikan dawai Tar dan pantulan suara perkusi
Naghara, menggema indah di ‘Bali Room’ Hotel Kempinski Jakarta Pusat.
Perpaduan bebunyian yang apik dan ritmis menyambut
tamu, sekaligus membawa pendengarnya menikmati alunan dua alat musik tradisonal Azerbaijan.
Melangkahkan kaki di ruangan megah ini, seolah saya
ditarik menjelajah padang sahara dengan suasana magis dan lepas.
Kolaborasi dua musisi, Mr. Shahriyar Imanov (pemain
tar) dan Mr. Shukur Aliyev (pemain naghara), terasa khusyu dan syahdu.
Membawakan beberapa reportoar secara medly. Terdengar
instrumen musik mulai dari “Nəbz” (Pulse), “əzis
Dostum” (Dear Friend), “Sari Gəlin” (Golden Bridge), “Getmə - getmə” (Do not
leave) dan “Daǧlarda Duman Gὅzəldi” (Beautiful Fog in the Mountain).
Shahriyar Imanov (Kiri- memegang tar) Shukur Aliyev ( kanan- memegang naghara) - dokpri |
Pada musik dengan beat sedikit cepat, beberapa
tamu melantai. Kedua tangan diangkat dan melambai, mengimbangi gerakan badan
dan kaki menyesuaikan nada.
Rupanya tarian khas Azerbaijan bernama milli Reqs, sedang dipertontonkan pada malam yang istimewa.
Sejenak saya seperti tidak berada di Jakarta, memasuki
atmosfir Azerbaijan dengan pesta yang khas terasa kental dan kuatnya.
Duta Besar Azerbaijan dan Tamu tampak menari gembira -dokpri |
-00o00-
Hari itu, Rabu 2 Mei 2018, tepat seratus tahun
telah berlalu, menjadi tonggak penting dalam sejarah negara Republic Democratic
Azerbaijan.
Saya merasa sangat beruntung, menjadi bagian dari suasana perayaan yang menggembirakan dan penuh suka cita.
Azerbaijan sendiri telah memiliki sejarah panjang, dengan tradisi dan budaya kuno, potensi sumber
daya alam serta lokasi yang strategis.
Setelah merdeka pada 1918, dua tahun berikutnya (tahun
1920) Azerbaijan menjadi negara bagian Uni Soviet.
71 tahun kemudian Uni Soviet bubar, menyusul pada 18 Oktober
1991 negara Api ini mendapatkan kembali kemerdekaannya.
Tamerlan Garayev, Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia menyampaikan kata sambutan - dokpri |
“Setelah
perjuangan panjang berdarah-darah melawan kekuatan eksternal, akhirnya seratus
lalu yang lalu Republik Demokratic Azerbaijan berdiri,” jelas Tamerlan Garayev, Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia dalam sambutannya.
Aktif menjalin kerjasama baik skala regional maupun
global, demi mewujudkan perdamaian dunia dan dialog antar bangsa.
Seratus tahun perayaan kemerdekaan Azerbaijan,
sekaligus perayaan seratus tahun usia parlemen, hak pilih perempuan dan hak
pilih bersenjata.
Mengusung nilai-nilai tentang kesetaraan gender, solidaritas,
multikulturisme, kehidupan penuh toleransi.
Tahun ini juga diperingati, 10 tahun perayaan Baku
Process, dialog antar budaya antara Azerbaijan dan United Alliance of
Civilizations.
Perayaan seabad Azerbaijan semakin lengkap, pasalnya
pada 10 Mei bertepatan dengan ulang tahun ke 95 Heydar Aliyev, pendiri
Azerbaijan Modern.
“Selain
bidang kemanusiaan, budaya dan politik, Azerbaijan memainkan peran global dalam
perdagangan dan integrasi ekonomi” tambah Tamerlan Garayev.
Dubes bersama staf kedutaan menyambut kedatangan tamu - dokpri |
Pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif, mulai
dari pembangunan pelabuhan modern di Baku, rel kereta api yang menghubungkan
dengan wilayah Turkiye.
Fasilitas transportasi yang menghubungkan Teluk
Persia, antara Asia selatan dan Tenggara melalui Iran dan Eropa utara melalui Rusia.
Keamanan energi Azerbaijan sudah diakui, diwujudkan
dengan proyek energi transnasional terbesar, pipa minyak mentah Baku- Tbilisi-
Jeyhan.
Serta coridor gas selatan – mencakup pipa gas TANAP
dan TAP - , Baku melalui Georgia dan Turkiye ke Eropa sampai Italy.
Tahun 2015 diadakan Eropa Games pertama di kota Baku,
di tahun yang sama digelar ‘Islamic Solidarity Games IV’.
Beberapa hari yang lalu, baru saja selesai diselenggarakan
ajang balap dalam Formula One Azerbaijan Grand Prix.
‘Davos World Economis Forum’ menempatkan
Azerbaijan, dalam peringkat ke 35 negara dengan daya saing diperhitungkan.
Sekaligus membawa posisi Azerbaijan, sebagai peringkat
tiga untuk pembangunan inklusif antar negara berkembang.
Hubungan Biateral dengan Indonesia, ditandai
pengakuan kedaulatan Azerbaijan oleh Indonesia pada 28 Desember 1991.
Secara diplomatic hubungan billateral kedua negara, dengan resmi dikukuhkan pada 24 September 1992.
Kerjasama Azerbaijan - Indonesia relatif cepat dan
dinamis, tanpa terasa telah berjalan selama duapuluh lima tahun.
Dubes Azerbaijan, didampingi Menpan RB , Asman Abnur (kiri) dan Ketua DPD Osman Sapta Odang (kanan) - dokpri |
-00o00-
Pada kesempatan yang sama, Mentri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur – mewakili pemerintah—mengucapkan
selamat dalam perayaan seabad kemerdekaan Azerbaijan.
Beberapa tokoh ternama juga tampak hadir, seperti
Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Ustad Yusuf Masyur, pengusaha Poppy Dharsono.
Layaknya sebuah perayaan, tak luput dari suguhan makanan khas, adalah roti Lavash yang menggenapkan suasana Azerbaijan semakin kental.
Lavash - Roti khas Azerbaijan -dokpri |
Dari namanya kukira negara ini di bagian benua afrika sana. Ternyata uni sovyet ya. Baru ngeh setelah baca ulasan mas ini
BalasHapusPenasaran sama Lavashnya nampaknya enak itu ya
BalasHapusduh cantik canntik bacanya, aku jadi tau tentang azerbaijan :D wish i could go there
BalasHapusSelamat hari kemerdekaan Azerbaijan! Eh kenapa negara ini dibilang negara api ya? Aku baca bolak balik tapi nggak ketemu penjelasannya.
BalasHapusdi Azerbaijan, punya gas alam yang berkobar terus menerus di bukit di kota baku
Hapusberasa pinter abis mampir disini... keren bgttttttttt.. inpired me so
BalasHapusSukses untuk Azerbaijan dan selalu langgeng menjalin kerjasama dengan Indonesia. Selamat hari kemerdekaan Azerbaijan.
BalasHapusKukira Azerbaijan itu masuk ke timur tengah, bukan yaa ternyata. Musiknya seperti apa ya?
BalasHapusAkh batal hadir ini kemarin karena waktu mepet dengan ngajar yang mundur. Batal cobain roti khas Azerbaijan deh. Sukses yang pasti ya perayaan 100tahunnya
BalasHapusAku bahkan baru tahu Azerbaijan, hahaha
BalasHapusBagus ya hotel kempinsky dibuat seperti di azerbaijan
BalasHapusMakanannya mantab nih, rotinya di Malang ada gak ya... hehe
BalasHapusNice info, mas! Aku juga baru tau soal Azerbaijan
BalasHapusya ampun aq baru tahu ada negara Azerbaijan.. semoga selalu terus menjalin kerja sama dengan indonesia.. tfs mas agung
BalasHapuswah, jadi tahu azerbaijin. lavashnya bikin ngiler nih.
BalasHapusDalam usia 100 tahun, Azerbaijan sudah mengalami pernah menjadi bagian Soviet dan memperoleh kembali kemerdekaannya. Senangnya bisa mengetahui budaya negara lain dan mencicipi roti lavash yang terlihat enak.
BalasHapusSenangnya bisa datang ke acara ini ya mas. Aku baru tahu nih nama negaranya.
BalasHapusTau negeri ini dari teman yang kuliah dulu. Menyimpan energo alam yang besar dan jadi modal untuk dia berkembang. Semoga sukses menyejahterakan masyarakat ya, diantara pembangunan dan juga kalau ga salah ada perang saudara or gangguang dari negara lain (Rusia?)
BalasHapusRoti khasnya mengingatkanku dengan roti bantal tapi digebuk-gebukin dulu wkwkwk
BalasHapus