Suasana Kelas Blogger 6 di Nutrifood Inspiring Center (dokumen Pribadi)
Beberapa waktu lalu Ibukota ramai, dengan aksi demo
yang dilakukan supir taksi.Sebelumnya
juga sempat ricuh, dengan isupelarangan
ojek online. Tindakan yang dilakukan pendemo berbuntut anarkis, sempat membuat
trauma masyarakat.
Untuk mengeliminiser dampak lebih luas, perusahaan
Taxi yang drivernya berdemo meng-Gratis-kan penumpang sehari setelahnya. Pro
dan kontra terus terjadi, ibarat putaran bola salju menggelinding semakin
membesar.
Fenomena apayang sedang terjadi ?
Tanpa disadari, kita sudah memasuki era yang
dinamakan Millenials. Era yang menandai terjadinya revolusi digital, sekaligus
menyingkirkan cara konvensional.
Temukan Obati Sampai Sembuh Tuvberkolosis #TOSSTB , menjadi gerakan yang melibatkan masyarakat untuk menyebarkan informasinya (dokpri)
Sebagai orang awam, saya belum terlalu paham tentang
penyakit Tuberkolosis (TB).Saya yakin
masih banyak masyarakat, merasakan hal yang sama. Menjadi tugas dan
tanggungjawab Kemenkes, memberi Pencerahan pada masyarakat semua hal terkait
dengan TB. Sehingga Masyarakat bisa melakukan tindakan preventif, sebagai bentuk
upaya pencegahan terkena TB.
Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan, untuk
mendukung program dari Kemenkes. Selain stakeholder dari beragam institusi,
masyarakat khususnya penggiat media sosial perlu digandeng. Tak bisa dipungkiri,
media sosial memiliki impact yang
sangat luar biasa. Facebook, Twitter, Instagram, Path, Google +, Youtube,
menjadi rujukan masayarakat untuk mendapatkan informasi.
Mulai dari peristiwa
bersifat realtime, sampai yang sudah
lampau bisa ditelusuri melalui medsos. Misalnya anda kangen dengan acara televisi
atau film 80-an, youtube bisa sebagai sarana melihat tayangan dimaksud. Atau kalau pengin berusa kawan lama atau saudara
yang merantau di tempat jauh, facebook atau twitter sanggup menghubungkan. Hobi
berfoto sekaligus mengutak-atik, Instagram dan Path memfasilitasi.
Selain ajang conecting
(keterhubungan), medsos menjadi media sharing/
berbagi informasi. Kini semua kebutuhan informasi, tersedia di medsos. Mulai
dari kejadian keseharian, sampai informasi jualan.
Selasa22/maret'16, bertempat di Arstonga Room Balitbangkes Salemba. Blogger's
diundang untuk terlibat aktif dalam
kampanye, gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh TB atau #TOSSTB. Blogger's
sebagai penggiat medsos, dipandang sebagai motor di gerbong terdepan. Kemenkes
menggandeng bloger's, untuk membuka wawasan baru masyarakat tentang penyakit
TB.
Tentang
Tuberkolosis
Kawan's, 1 orang dengan TB aktif ternyata mampu menginfeksi
10- 15 orang/ tahun. 1 dari 10 orang yang terinfeksi TB, berpeluang menjadi TB
aktif selama masa hidupnya. Angka keberhasilan pengobatan TB sensitive di
Indonesia mencapai 90%, sementara 10% sisanya adalah pasien tidak menyelesaikan
pengobatan (meninggal, pindah tempat tinggal, tidak melanjutkan pengobatan atau
kondisi pasien tidak respon terhadap obat yang diberikan).
Yuk kenali, Gejala
TB ;
1. Gejala Utama ;Batuk selama lebih dari 2 - 3 minggu
2. Gejala Tambahan :
Dahak campur darah
Batuk darah
Sesak nafas
Nyeri dada
Badan lemas, nafsu makan turun, malaise, keringat
malam, demam,
Setelah mengenali gejala TB, ada baiknya menjaga
etika batuk. Pun bagi yang berada di dekat orang yang batuk, sebaiknya
menghindar atau memakai pengaman berupa masker. Kalau dipikir memang tidak
sopan ya, mendapayi orang batuk tidak menutup mulut atau mengarahkan ke orang
disekitarnya.
Selain tidak sopan, dampak tersebarnya virus atau
bakteri tentu besar.
Gerakan Temukan
TB Obati Sampai Sembuh, meliputi ;
Penemuan dini orang terduga TB melalui intensifikasi
penemuan secara aktif.
Pengobatan pasien sesuai standart
Promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga
dan masyarakat.
Penggalangan kemitraan agar kegiatan dilakukan
bersama terkoordinasi dengan lintas sektor dan lembaga swadaya masyarakat
Mobilisasi anggota dan tokoh masyarakat
Monitoring evaluasi secara intensif.
Yuk aware dan kenalai tuberkolosis (dokumen pribadi)
Penyadaran tentang TB menjadi tugas bersama, sehingga
masyarakat melek dan aware. Medos yang
saat ini tak lepas dari keseharian, dimanfaatkan kemenkes mendukung gerakan
Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkolosis (#TOSSTB). Disinilah benang merah pertemuan
blogger sore ini, demi penyebaran informasi TB secara aktif dan masif.
Tujuan khusus Penyebaran Informasi TB;
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
definisi TB, gejala TB, bagaimana diagnosa TB, bagaimana pengobatan TB,
informasi mengenai layanan TB dan bagaimana pencegahan TB (pesan kunci TB). Serta
melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB lewat
pertisipasi di medsos.
Meningkatkan kepedulian dan dukungan masyarakat
dalam upaya-upaya pencegahan dan
pengendalian TB lewat partisipasi di medsos.
Meingkatkan keterlibatan pasien dan kelompok
pasien TB dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB lewat partisipasi di
medsos.
O'ya anda bisa follow akun twitter @KemenkesRI dan @TBIndonesia
Keterlibatan Bloger dalam #TOSSTB (dok foto dari FB Bunda Elisa Koraag)
Profil Medsos yang sudah melalui proses Twibbon (dokpri)
Bagaimana cara
masyarakat terlibat ?
- Anda bisa mengganti gambar profil pribadi di akun
medsos (FB), dengan klik http://bit.ly/toss-tb
- Setelah mengganti profil picture medsos, jangan
lupa ajak teman melakukan hal sama.
- Mengaitkan teman melalui tag
- Posting informasi terkait TB beserta foto kegiatan
TB ke facebook dengan hastag #TOSSTB
Saatnya turut berperan aktif, mengkampayekan gerakan "Temukan
Obati Sampai Sembuh Tuberkolosi". Kalau
tidak sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi. (salam)
Foto Bersama Peserta Kelas Blogger 6 (dokumen foto dari group WA)
Kelas Blogger Batch 6 kembali hadir, diadakan di
Nutrifood Inspiration Centre (NIC). Tema yang diusung sangat kekinian, yaitu
tentang Fotografi, Video Blogging dan Generasi 4G.
Beberapa saat lalu saya menghadiri acara food
blogger, di sebuah restaurant ternama. Pengundang sedang memperkenalkan menu
terbarunya, kala itu produk yang sudah ada tampil dengan variasi tambahan dan
hasilnya sungguh berbeda. Padahal sebulan sebelumnya (Februari), Restaurant
yang sama baru launching promo Paket hemat saat itu.
Tiba-tiba bicara Restaurant, trus apa hubungannya dengan Kelas Blogger?
Benang merahnya ada, khususnya dengan materi Video
Blogging dan Generasi 4G di kelas Blogger 6. Adalah kata Inovasi menjadi keniscyaan, agar bisa bertahan dan mendapat tempat.
Seorang blogger atau usaha dan profesi bidang apapun,
tidak boleh stag (berhenti) dalam mengembangkan diri. Era terus berjalan, bagi
yang tak mau bergerak akan tertinggal.
Sesuai jadwal yang dipublish, jam sembilan on time
acara dimulai. Saya kebetulan pernah sekali ke lokasi, jadi tak terlalu
kesulitan menuju tempat dilaksanakan kelas blogger 6.
Nutrifood Inspiring Center, tempat yang nyaman
menjadi lokasi menimba ilmu. Lokasinya di Apartemen Menteng Square, cukup mudah
dijangkau dengan kendaraan pribadi atau publik. Saya kebetulan memilih naik busway,
turun di Halte Matraman tinggal jalan sekitar 5 - 10 menit.
Satu Sudut di Nutrifood Inspiring Center (dokumen Pribadi)
Ada tiga sesi di hadirkan spesial, dibahas dalam
kelas blogger 6 kali ini. (Saya ringkas materinya ya..)
1. Fotografi,
oleh Kang Dudi.
Membahas materi mendasar, tentang tehnik pengambilan
foto. Bahwa gambar yang bagus, lazimnya didapat pada sebelum jam 9 pagi. Entah
itu outdoor atau indoor, apalagi mau mengambll tema bayangan.
Perlu diperhatikan juga perihal komposisi gambar,
focus pandangan manusia umumnya pada area kanan- kiri atas dan kanan-kiri
bawah. Harus dipilih salah satu, otomatis akan membentuk komposisi yang cantik.
Kalau object yang diambil adalah manusia atau hewan,
usahakan melakukan pendekatan terlebih dahulu. Saat obyek mulai mengenal
pemotret, akan muncul ekspresi yang alami.
Pada slide mulai muncul, Foto hasil bidikan
narasumber dan terlihat sangat menakjubkan. Kebanyakan ditampilkan, dalam nuansa
warna hitam putih. Namun terkesan sangat natural, terutama pada foto esai
tentang Kambing untuk Idul Qurban.
(ada di slide video di akhir tulisan)
2. Video
Blogging, Oleh Mas Dede & Mbak Icha.
Kalau mau jadi blogger kekinian, belajar video donk !
Pada bulan Februari, saya sempat mengikuti acara jalan-jalan
masa kini dari satu stasiun TV Swasta. Sepanjang kegiatan selama 3 hari,
peserta diajak membuat video citizen journalist (Vcj). Saat itu produser
eksekutif program berita mengungkapkan, bahwa tak semua moment bisa direkam jurnalist.
Maka kehadiran citizen jurnalism, begitu
sangat dibutuhkan. Teutama untuk menangkap moment, yang ada di lingkungan
sekitar perekam kejadian.
Kehadiran Video mulai dilirik, berperan sebagai media
yang komplit untuk berekspresi. Pesan disampaikan dengan gambar bergerak,
ditambah musik dan suara. Penerima pesan tak perlu upaya ekstra, kecuali melihat
dan mengintepretasikan.
Mas Dede melihat celah,Vloging atau video blogging (bisa dikatakan)
belum banyak "digarap" blogger. Namun narsum yakin trend kedepan,
Vlogging semakin diminati pihak sponsor. Kebetulan ada aplikasi simple, bisa
diunduh via play store.
Mekanisme pembuatan video juga sangat sederhana,
memanfaatkan rekaman pendek (cut to cut. Kemudian digabung- gabung melalui
fitur yang tersedia, baru dicombain bersama musik dan suara.
Saya sudah praktek lho! (lihat diakhir tulisan ini
yaa ! ).
Tiga Pemateri di Kelas Blogger 6 (dokumentasi Pribadi)
3. Generasi 4G
Sesi terakhir yaitu Generasi 4G, dibawakan dengan
santai oleh Mas Seno. Saya baru sekali bersua pembicara, namun langsung akrab
karena pembawaan beliau yang ngakrabi.
Apa sih kebutuhan blogger?
Kalau sudah punya tulisan, tinggal dipublish di blog
atau medsos. Nah untuk melewati proses by proses, tentu butuh jaringan
internet. Agar bisa produktif dan tak terganggu mood, jaringan internet musti lancar
dan sangat mendukung.
Hari gene masih pakai 3G? Keduluan bingits (lawan kata kekinian
heheee)
Era-nya sudah 4G guy's, agar posting dan vlogging tak
lelet memembutuhkan koneksi cepat. Apalagi sekarang masanya, pesan bergerak
lengkap dengan audio menjadi pilihan. So, kalau mau berkembang harus ikuti
perkembangan jaman.
Seperti contoh saya di awal tulisan, Restaurantpun
selalu berinovasi agar bisa bertahan. Maka blogger atau profesi apapun,
mustilah mengembangkan diri dan kemampuan agar seiring dengan perkembangan
jaman.
Ingat !
Kalau diri sendiri tak mau berinovasi, maka pasti
pihak lain akan melakukan itu. Itulah ringkasan tiga materi, yang dibahas dalam
kelas blogger 6.
Behind The Scene Kelas Blogger 6.
Acara semacam ini sudah kerap saya ikuti, namun ada
yang unik dan baru sekali saya alami di kelas blogger kali ini. Untuk kebutuhan
konsumsi, peserta diajak potluck. Wah keren dan asyik tentunya, saya sama
sekali tak keberatan. Syaratnya satu, tak boleh membawa makanan berminyak (baca
gorengan). Mengingat tempat yang digunakan adalah NIC,sebagai tamu mustilah
patuh.
Nutrifood lekat dengan brand mengandalkan kesehatan,
mensyaratkan makanan sehat di konsumsi.
"Ada CCTV yang mengawasi, kalau keukeuh bawa gorengan kena
peringatan" tulis ketua kelas di WA group.
Maka tak mengherankan, makanan seperti ketan, gethuk,
ubi, pisang rebus, kacang rebus, putu ayu, lemper, roti Soes, buah dan aneka
makanan non gorengan lain tersaji. Kami sudah janjian sebelumnya, jadi makanan
yang dibawa bervariasi. Meja lonjong di lantai satu, yang dipenuhi makanan kami
serbu saat break tiba.
Karena makanan masih banyak alias tak habis, akhirnya
dibagi untuk peserta dan dibawa pulang. Saya yang membawa ketan, saat pulang
wadah berganti isi dengan brownies.
Ah serunya, acara kelas blogger 6. O'ya jangan lupa, yuk
saksikan video kreasi saya. Kalau banyak kekurangan mohon dimaklumi, namanya
baru belajar hehe. (salam Inovasi)