Tampilkan postingan dengan label hiburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hiburan. Tampilkan semua postingan

18 Feb 2016

Kabar Gembira Penggemar OK-Jek NET


All Cast OK-Jek (dok NET)
Siang mendung, saya turut dalam keseruan crew dan cast program NET. Beberapa teman dibagi naik Ojek, Mbak Shinta Ries (blogger) dibonceng Mas Seno, Mbak Nurhasanah (blogger) dibonceng Mas Mul, Saya yang order OK-Jek kehabisan terpaksa sama Opang (Ojek Pangkalan). Dua rekan media lainnya, ikut Mas Iqbal (pakai Q) dan Mbak Asna.
Konvoi singkat akibat hujan, mengantar ke panggung di Mitra Terrace tempat dilangsungkan Meet & Great OK-Jek. Kami dari media dan blogger, "diculik" ikut acting dadakan di atas panggung. Tak pelak suasana mendadak riuh, begitu pemain OK-Jek naik ke panggung. Penonton yang sebagian besar para fans, sangat antusias menyambut sang bintang.
Sitkom OK-Jek yang hadir saban hari jam 19.00, mendapat sambutan positif pemirsa di rumah. Apalagi layanan online sedang dicintai masyarakat, sehingga sitkom ini sangat aktual dan kekinian (biar gaul getho loh). OK-Jek dikemas menjadi cerita komedi, menggambarkan dinamika dunia ojek online.
"Keberadaan layanan ojek online, menghadirkan banyak cerita menarik seputar layanan tersebut. NET menangkap fenomena, sebagai suatu hal yang menarik untuk diangkat menjadi sebuah cerita" Ungkap Roan Y. Anprira, selaku Kadiv Production & Programming NET "setelah ditayangkan, ternyata mendapat animo positif dari masyarakat, khususnya pemirsa NET".
Pada sessi Talkshow, Yuli, selaku Kepala Department menambahkan "OK-Jek akan ditambah durasi menjadi 60 menit pada April". Tentu saja berita ini disambut tepuk tangan, dari semua fans yang hadir.
O'ya tahu kan siapa saja tokoh di OK-Jek, yuk cekidot komentarnya.
Ibnu Jamil (pemeran Seno) "Saya bukan seorang komedian, namun cerita ini merupakan situasi komedi yang cerita dan skenarionya sudah menarik dan lucu, sehingga berbeda dengan komedi slapstick yang selama ini ada di televisi".
Atiqah hasiholan (pemeran Asna) "Selama Syuting OK-Jek, saya tidak pernah menggunakan stand in dan harus belajar mengendarai motor, berkat bantuan teman-teman di lokasi syuting saya bisa belajar motor dengan cepat"
Oka Antara (pemeran Iqbal), driver OK-Jek type anak mami dan belum menikah. Jajang C Noor, sebagai ibunda Iqbal. Masih ada nama lain, Girindra Kara, Abdul, Dodit Mulyadi dan Baby Jovanca.
Nucky Rozandy, selaku Produser dari NET. Mengajak masyarakat berbagai pengalaman tentang layanan ojek online, bagi cerita yang diangkat akan mendapat apresiasi.
Pemenang Kuiz (dokpri)

Keseruan Meet & Great (dokpri)
Kemeriahan acara Meet &Great belum berakhir, selanjutnya kuis dilontarkan setiap pemeran. Hadiahnya tak tanggung-tanggung, jaket OK-Jek plus tanda tangan all cast. Sepanjang acara digelar juga live twit, dua pemenang berhak membawa pulang helm OK-Jek.
Semua program baru ini dapat dinikmati melalui akses multiplatform, termasuk siaran TV free-to-air lewat antena rumah dan langganan televisi berbayar, di antaranya: First Media (channel 390 HD), BIG TV (channel 232), dan Orange TV. Sementara para pelanggan internet, dapat mengakses live streaming melalui youtube.com/netmediatama, www.netmedia.co.id, serta melalui aplikasi di iOS dan Android dengan memasukkan kata kunci : Netmediatama Indonesia.
( Keseruan Meet & Great OK Jek direkam Choirul Huda sumber di SINI)

14 Feb 2016

Perayaan Imlek Perdana & Imlek Masa Kini


Illustrasi (dokpri)
Dalam tubuh saya mengalir deras darah jawa, almarhum Ayahanda berasal dari Ngawi sementara ibu dari lahir sampai saat ini menetap di daerah Magetan.
Semasa kecil para tetua memelihara keyakinan, tentang  benda memiliki daya magis. Kakek dari garis ibu, dikenal orang pintar kala itu. Hampir setiap hari tamu datang, mengadukan segala permasalahan. biasanya saat pulang, dibekali air yang diberi doa atau bungkusan yang tidak saya tahu isinya. Prosesi menyediakan sesajen bersanding asap dupa, tentu tak lagi asing bagi saya.
Masa kecil hingga menjelang dewasa, saya lalui di kampung halaman. Baru selepas sekolah atas, tradisi merantau saya jalani.

10 Feb 2016

Harapan adalah Sumber Kekuatan [Review Film I Am Hope]


Gambar dari CD Press Release Wardah Cosmetic

Saya membayangkan, betapa kering dan sepi kehidupan ketika setiap kita tak memiliki harapan. Hari ke hari akan terasa hampa, hanya bergulir tanpa tahu target yang hendak dicapai.
Pun pada selasa 9/2'16, saat langit semakin gelap. Roda dua saya terus melaju, menuju XXI Epicentrum Kuningan. Tentu bukan tanpa sebab, ada harapan yang saya sematkan di kalbu. Adalah menghadiri Press Screening film I Am Hope.
Yup, agar kehidupan penuh gairah haruslah menyertakan harapan di dalamnya. Harapanlah yang menjadi pelecut semangat, sebagai sumber energi yang melibas kemalasan.  Akhirnya, semangat dan harapan pula, membuat saya terlepas dari guyuran hujan. Saat air mulai turun dari langit, tepat  motor saya menginjak pelataran lokasi dicapai.
Besua dan bersapa dengan rekan Koalisi Pesona Indonesia (KOPI), bertukar kabar dan saling berbagi salam persahabatan. Sore menjadi semakin sempurna, ketika teh hangat dan snack menemani obrolan. Sampai tiba saat, kami semua memasuki studio pemutaran bioskop.
00o00
Potret keluarga ideal tampak tergambar, dari keluarga dengan kepala keluara Raja (diperankan Tio Pakusadewo), istri (diperankan Feby Febiola) dan putri tunggalnya Mia (Tatjana Saphira). Sang ayah yang seorang musisi, darah seni teater sang ibu menurun pada putrinya. Kebahagiaan yang mereka rasakan, mendadak terenggut oleh penyakit Kanker yang diidap ibu.
Penyakit inilah yang menguras tabungan, serta harta benda yang dimiliki keluarga. Produktifitas Raja sebagai musisi terpengaruh, tak bisa menghasilkan karya maksimal. Demo lagu yang dibuat Raja, ditolak perusahaan rekaman. Hingga akhirnya Nyonya Raja menghembuskan nafas terakhir, sekaligus menjadi ujung perjuangan melawan penyakit yang diderita.
Mia dan sang ayah pindah rumah yang lebih kecil, setelah kemerosotan ekonomi dialami. Kemudian masalah baru muncul, ketika Mia didiagnosa terkena kanker juga. Tepat pada ulang tahun ke 22, barulah penyakit itu disampaikan pada ayahnya.
Gambar dari CD Press Release Wardah Cosmetic

Gambar dari CD Press Release Wardah Cosmetic
Hancur, Sedih, Pedih, Lebur menjadi satu !!
Sang ayah semakin protektif terhadap Mia, memohon sang putri membatasi kegiatan agar tidak terlalu capek. Namun ada satu tokoh Maya (diperankan Alexandra Usman),  hadir sebagai sosok imajinatif Mia. Mayalah yang bisa hadir kapan saja, "membisiki" agar Mia bangkit dari keputusasan.
Teater, adalah pilihan jalan hidup Mia. Dari berteaterlah mempertemukan sosok lelaki bernama David (diperankan Fachri Akbar), yang mensupport cita-cita Mia termasuk meloloskan naskah pada seorang seniman terkenal. Akhirnya project teater disetujui, melibatkan sang ayah sebagai penata musik. Namun ditanggapi dingin sang ayah, menginginkan Mia tetap focus pada pengobatan penyakit yang diderita.
Konflik terjadi, antara Ayah, Mia dan David ketika doter memberi vonis usia Mia tinggal 8 bulan. Mia tetap bersikeras mementaskan pertunjukkan, tanpa ada alasan apapun yang menghalangi. Sementara sang ayah bersikukuh putrinya harus istirahat, apalagi saat mendapati Mia berulang ambruk tak sadarkan diri saat latihan. Mia di Chemotherapy untuk mematikan sel jahat, rambutnya mulai rontok harus dibotak.
Kondisi Mia terlihat memprihatinkan dan rapuh, saat memasuki ruang operasi. Sementara sang ayah tak kalah hancur, mendapati buah hati mengidap penyakit yang dialami istrinya dulu.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Apakah project teater Mia akan sukses, ataukah maut akhirnya merenggut. Tunngu dulu, Pecinta Film musti bersabar. Jaga dan tunggu tanggal main, serentak diputar pada 18 februari 2016 di Bioskop kesayangan.

--0--0--
Suasana Press Confrence (dokpri)
Film ini dibuat sebagai rangkaian project I Am Hope lainnya, seperti buku, music, movement, gelang harapan dan kegiatan lainnya. Sebagaian penghasilan dari project ini, disumbangkan untuk membantu penderita kanker. Kecuali Gelang Harapan, 100 persen disumbangkan.
Selain Tatjana, Tio Pakusadewo, Alexandar usman dan fachri Akbar, nama besar lainnya ikut mendukung meski porsi perannya tidak terlalu besar. Seperti Sophia latjuba, Ray Sahetapy, Fauzi Baadillah, Kenes Andari, Ariyo Wahab, Ine Febriyanti dan masih banyak nama lainnya.
Film I AM Hope diproduksi Alkimia Production, digawangi Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah- Joesoef selaku team Produser. Bertindak sebagai Sutradara Adilla Dimitri, nama Yudhi Datau sebagai  Director of Photography.
I Am Hope dipersembahkan sepenuhnya oleh Wardah Cosmetic, didukung Kania  Pictures, Berlian Entertainment, Oasis, Blue Bird, Ghea Fashion Studio dan Ciputra Artpreneur. -Harapan- menjadi kata kunci dalam film ini, mampu menumbuhkan semangat bertahan menggapai mimpi. (salam)

9 Feb 2016

Fortune Market di Grand ITC Permata Hijau


Foto dipinjam dari FB Tina Sindi
Kalau pembaca tinggal di Ibukota, siapa tak kenal kawasan Permata Hijau. Lokasi strategis mudah dijangkau, berada dalam rangkaian kawasan elite. Sebagai penghubung daerah Senayan, Arteri Pondon Indah, Kebayoran Lama, Simprug dan Gandaria. Grand ITC Permata Hijau, berdiri di kawasan strategis ini.
Saya pribadi sudah tidak asing, dengan nama besar ITC. Keberadaannya rata menyebar, hampir di seluruh wilayah Ibukota (Jakarta Selatan, Utara, Timur, Barat, Pusat). Tak dipungkiri juga  ada sebagian ITC, yang menyasar market kelas menengah bawah. Sehingga kesan sumpek, sumuk, padat dan tidak nyaman langsung mengemuka.
Namun yang ini lain!
Pada  tahun 2004 Pengembang PT. Duta Pertiwi (sekarang Sinar Mas land), membangun Grand ITC Permata Hijau. Satu hal yang membedakan dengan ITC lain, adalah satu-satunya ITC yang menggunakan kata GRAND di depannya. Berbekal brand besar ITC dan kata Grand di depannya, Grand ITC Permata Hijau terus berupaya mempertajam image dengan membidik sekaligus memperkuat market kelas midle (menengah).
Melihat performance secara fisik bangunan, saya merasa ada yang membedakan dengan ITC lain. Selain nama Grand, ukuran kios tenant yang lebih luas. Akses menuju lokasi cukup mudah dijangkau, baik dengan publik transportasi atau kendaraan pribadi.
Grand ITC  Permata Hijau terdiri dari
- 108 Unit Kantor
- 26 lantai Apartment (2 tower)
- 1.559 unit kios (4 lantai)
Saat kondisi ekonomi tengah lesu, per november 2015 tingkat occupancy penyewa di angka 65%. Namun pengelola Grand ITC Permata Hijau optimis, akan terus bergerak maju dengan berbagai inovasi program dan gebrakan promosi.
Fortune Market di Grand ITC Permata Hijau (dokpri)
Fortune Market
Dalam rangkaian hari Imlek, Grand ITC Permata Hijau menghadirkan Fortune Market/ Pasar Keberuntungan.  Promosi dan acara Fortune Market, sudah berlangsung sejak 16 Januari - 14 Februari 2016. Pada Minggu 7 Februari, Blogger diundang menyemarakkan acara Fortune market.  
Memasuki loby Grand ITC Permata Hijau, ornamen khas Imlek  tampak mendominasi terutama pada lantai dasar. Pada sudut loby, dipasang pohon buatan dengan angpao merah bergantungan. Tak lupa backdrop merah senada dengan tema Imlek, bertulis -Fortune Market, Grand ITC Permata Hijau-.
Atraksi barongsai (dokpri)
Pernak-pernik Imlek di Grand ITC PH (dokpri)

Lampion bundar khas berjajar, digantung melintang ditautkan pada kawat. Stand penjual kue keranjang, dodol dan aneka makanan khasa Imlek tersedia.  Stand penjual baju Cici dan topi koko, serta pernak- pernik Imlek tutut dijajakan. Yang pasti tak boleh ketinggalan dan wajib ada, adalah penampilan barongsai. Dengan alat musik yang ditabuh, dan logam bulat bersuara berisik. Namun justru pada alat inilah, kemeriahan suasan Imlek menjadi nyata. Kami para bogger, benar-benar bisa merasakan sekaligus meresapi suasana Imlek yang semarak.
Rangkaian Acara Fortune market Grand ITC Permata Hijau ;
1. Atraksi Wushu, 22 - 29 Januari 2016
2. Lomba Cici Koko, 7 - 8 Januari 2016
3. Dewa uang, pada 23, 30 Januari & 6 Februari 2016
4. Barongsai Meja, 6,7,8 Februari 2016
Untuk tempat Hangout juga disediakan, Pasar Keberuntungn menawarkan aneka kuliner. Mulai dari nasi goreng, kebuli, nasi pecel, empal gentong, somay, mie, kwitau dan banyak pilihan lainnya tersedia.
Cara bertransaksi cukup unik, pengunjung harus membeli voucher di kasir. Kemudian voucher tersebut, menjadi alat transaksi di Pasar Keberuntungan.
Siang itu saya memesan pecel sayur, plus ati ayam goreng, tempe dan tahu. Cukup dengan menyerahkan voucher senilai 30 ribu, makanan khas Jawa Timur ini bisa saya nikmati. Beberapa rekan blogger, ada yang memesan kerak telor, empal gentong, kwitiau, nasi goreng, dan makanan lain sesuai selera. Kemudian pulang dengan membeli kue keranjang atau makanan khas Imlek, sebagai penanda turut merayakan tahun baru China.
Hastari Sugesti, selaku Lease Promotion Grand ITC Permata Hijau mengungkapkan "untuk makanan memang universal (tidak khusus chinise food), tapi tampilan stand dan suasana Imlek tetap dikedepankan"
Blogger memetik angpao (dokpri)
Sebagai penutup acara, blogger diajak mengambil angpao merah yang ada di sudut loby. Saya mendapat souvenir berupa lampion mini, ada juga yang mendapat voucher belanja serta gift persembahan Grand ITC Permata Hijau.
Sementara Barongsai terus beraksi, berarak mengelilingi Fortune market. Para Blogger mulai berpamitan, "sampai ketemu lagi" ucap mbak tharie.
Sukses selalu untuk program Grand ITC Permata Hijau, dan Gong Xi Fat Cai. (salam)

3 Feb 2016

Ketika Orang Biasa Tersangkut Politik [Review A Copy of My Mind]


Gambar dipinjam dari muvila(dot)com

Potret masyarakat kelas bawah, benar-benar tergambar sepanjang film ini. Sari (diperankan Tara Basro) sebagai pegawai salon, tepatnya bagian facial. Karena pelanggan kelas menengah, tak jarang pendatang banyak cakap. Sari yang perantau, tinggal di rumah kost dengan banyak penghuni. Untuk mencapai kostan, musti melewati pasar dan gang sempit.
Ada satu tempat yang kerap dihampiri, yaitu kios DVD bajakan. Kegemaran menonton film, membuat rela menyisihkan uang membeli DVD tak original ini. Sepulang kerja, malam hari melihat film lewat DVD player sambil makan mie instan.
Alex (diperankan Chicko Jerico), pembuat alih bahasa DVD bajakan. Berkat kamus bahasa english di internet, memperlancar pekerjaan Alex. Pada sebuah pengganda DVD bajakan, Alex mendapatkan upah setelah memberi text pada film keluaran terbaru. Alex tinggal disebuah kost, empunya ditinggal anak-anaknya. Alex memanggil budhe, tekun menyiapkan makan ketika saatnya tiba. Karena dianggap anak sendiri, maka Alex bebas uang kost.
Alex dan Sari bertemu di kios DVD bajakan, saat Sari protes pada penjaga. Rupanya text pada film yang ditonton Sari, rusak dan tak bisa dibaca. Protes Sari ditanggapi dingin penjual, DVD hanya diganti kalau gambarnya rusak. Saking kesalnya Sari mencuri satu DVD, ketahuan Alex dan dibuntuti.
Dari sinilah, kisah keduanya dimulai.
Sari diajak ke kost Alex, dipinjami DVD film baru sebelum diberi text. Hal ini sangat menyenangkan hati Sari, bahkan bisa melihat film apapun yang disukai. Hubungan keduanya perlahan berubah, menjadi sepasang kekasih. Sari kerap menginap di kost Alex, keduanya terlelap dalam kenikmatan sesaat.
Pada sisi lain, Sari mulai tak betah bekerja ingin mencari salon yang lebih berkelas. Kesempatan pindah salon datang, berkat pengalaman satu setengah tahun di tempat lama. Karena tempat kerja baru pelanggan dari kalangan berkelas, maka treatmentnya berbeda. Sari diharuskan mengikuti training selama dua- tiga minggu, melihat pekerja senior melayani pelanggan.
Namun baru berjalan beberapa hari sari mulai bosan, mengingat cara facial tak beda dengan ditempat lama. Yang membedakan, hanya pada alat-alat yang tidak ada di salon sebelumnya.
Niat dicetuskan pada pemilik salon, memohon diijinkan menangani pelanggan. Namun sang owner bersikeras, agar Sari bersabar menunggu seminggu lagi. Karena semua pekerja, harus melewati tahapan yang ditentukan.
Namun lelaki tambun akhirnya memberi kesempatan, Sari melayani pelanggan spesial. Seorang perempuan sosialita, yang sedang berada di hotel prodeo. Hal ini dilakukan, karena pegawai sebelumnya tak mau lagi melayani pelanggan di penjara. Tawaran Boss mengejutkan Sari, meyakinkan bahwa dirinya tidak berbahaya kalau datang ke tempat menakutkan.
Namun akhirnya deal, Sari mendatangi tempat berjeruji besi ini.  Awalnya dari rasa iseng Sari, tak disangka membuat masalah menjadi rumit. Alex yang melindungi sang kekasih, terpaksa menerima tindakan kekerasan.
gambar dipinjam dari sgiff(dot)com
00o00
Adegan demi adegan dalam film ini cukup natural, termasuk melibatkan penduduk di perkampungan. Saat di kost perempuan, atau di pasar tempat membeli DVD bajakan. Semua adegan terkesan sangat-sangat alami, seperti layaknya keseharian masyarakat ibukota.
Pemeran utama, benar-benar tak peduli dengan wajah tampan dan cantiknya. Chicko memanjangkan rambut, kumis serta jenggot dibiarkan tumbuh lebat. Pun Tara Basro tampil total, tak tampak sedikitpun polesan make up pada wajahnya.
Potret masyarakat kelas bawah Indonesia ada di film ini, termasuk situasi penjara dan politisi yang kerap diberitakan media. Demontrasi mengkritisi kebijakan, tak sepenuhnya berpengaruh pada ulah oknum pejabat. Kualitas Joko Anwar sebagai sutradara handal benar teruji, mampu menampilkan cerita yang begitu real. Namun pada beberapa point, penonton diajak berpikir sendiri akhir cerita.
Suasana Pressconf (dokpri)
Sebelum tayang di bioskop di Negri sendiri, A Copy of My Mind justru melanglang ke manacanegara. Bermulai dari mengikuti picthing di Asian Project  Market, project disaring menjadi 20 dari ribuan project seluruh dunia. Kemudian Film ini masuk dalam kompetisi, di Venice Film Festival Itali. Kemudian ke Toronto International Film Festival (TIFF), dan ke asal project di Busan Film Festival.
Bagaimana kisah Sari, setelah tahu kekasihnya mendapat perlakuan tak menyenangkan. Bagaimana dua orang biasa, menghadapi ketersangkutannya dalam urusan politik. Pembaca yang sudah penasaran, tunggu tanggal main pada 11 Februari 2016 di bioskop. (salam)