17 Jun 2017

Blogger's Berbagi di Panti Asuhan Yayasan Amal Wanita



Panti Asuhan Yayasan Amal Wanita Ciputat Tangsel - dok Ani Berta

Bulan Ramadan bulan berbagi, ajang untuk berlomba berbuat kebaikan bagi umat muslim. Blogger’s tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini, dengan cara berkunjung ke Panti Asuhan yang berada di daerah Ciputat Tangerang Selatan.
“Blogger Care” adalah acara yang diinisiasi Indonesia Sociobloggerpreneur (ISB) bersama Blogger Crony Communty (BCC), diadakan pada pertengahan bulan Ramadan. Panti Asuhan Yayasan Amal Wanita di Jl Re Martadinata Gg Dukuh No 37 Ciputat Tangsel, menjadi jujugan kami berbagi kebahagiaan.
Bagi saya yang tinggal di Tangsel, tidak terlalu susah menemukan alamat panti ini berada. Lokasinya tak jauh dari Pasar Ciputat, kalau ke arah gaplek tidak sampai satu kilometer berada di kiri jalan. Orang sekitar lebih familiar dengan sebutan gang panti, nama yang tertempel di gapura pinggir jalan adalah gang dukuh.
Panti Asuhan Amal Wanita berdiri sejak tahun 1964,  sampai saat ini masih eksis menunaikan misi sosialnya.  Anak asuh di panti ini mendapat pendidikan di luar asrama,  mulai dari SD hingga perguruan tinggi dengan biaya ditanggung panti.
Selain pendidikan formal diberikan pula pendidikan non formal, seperti menjahit, beternak, berkebun, mengetik/ komputer. Anak asuh juga mendapat bimbingan berupa kedisiplinan organisasi, keagamaan, ceramah, pidato dan ketrampilan lainnya.
Sore di pelataran yang sejuk, blogger’s mulai berdatangan ke Panti Asuhan Yayasan Amal Wanita. Pelataran yang luas tumbuh pepohonan rindang, membuat suasana panti semakin asri. Beberapa anak asuh terlihat baru pulang sekolah, tampak dari baju seragam yang melekat ditubuhnya.
Kalau menilik dari perawakan beberapa dari anak asuh,  saya taksir pada rentang umur SD hingga Sekolah Menengah Atas. Kesan pertama saya tangkap, mereka sopan kepada tamu namun tetap percaya diri. Bara yang masih duduk di bangku sekolah dasar, saat dipanggil langsung mendekat dan menyalami tidak terlihat malu.
Kak Asykur (kacamata) memulai kelas creasi kurma -dokpri
Kelas pertama Blogger Care sore ini dimulai bersama Kak Asykur, seorang food stylist yang siap mengajari adik adik panti berkreasi dengan panganan berbahan kurma. Caranya cukup sederhana, namun butuh ketelaten dan ketelitian.
Pertama keluarkan biji kurma dari tempatnya, ganti isi dalam kurma dengan selai kacang. Kemudian panasi cokelat pilih yang ada rasa mint atau sesuai selera, setelah mencari kurma isi selai kacang celupkan dalam lelehan cokelat.
Kurma yang sudah berbalut cokelat (misalnya mint), beri taburan meisis halus pilih yang warna-warni. Agar kurma bisa tampil dengan cantik, letakkan di atas kertas khusus kemudian masukkan dalam plastik.  Satu wadah bisa untuk lima atau enam kurma dijajar rapi, kemudian ujung plastik yang terbuka diikat dengan tali khusus.
Ketrampilan kreasi kurma, tentu membuka peluang bagi adik adik panti untuk berjualan cokelat kurma. Saya dibuat takjub, melihat kreasi adik adik panti yang cukup rapi dan layah jual.
Sesi berkreasi dengan panganan kurma selesai beriring adzan ashar, mushola sederhana di kanan panti melantunkan adzan dengan syahdu. Langit mulai gelap beriring rintik hujan, beberapa teman blogger tampak menyusul hadir.
Kak Zata dan Bunda Wylvera - IG Blogger Crony
Sesi berikutnya adalah membuat blog bersama kak Zatta, mengajak adik adik belajar menulis dan membuat blog pribadi. Anak anak panti usia remaja tampak antusias, menyimak setiap pemaparan kak Zata sambil mencatat beberapa point penting.
Kak Zata memberi motivasi tentang pentingnya menulis, bahkan kalau tulisan bagus bisa mendapat apresiasi dalam bentuk materi.  
Kemudian dilanjutkan dengan sesi menulis buku, diisi bunda Wylvera yang telah menerbitkan beberapa judul buku, Bunda Wylvera dengan gaya bahasa yang mudah dicerna, menantang adik-adik bercerita di hadapan teman-temannya. Tema yang diangkat adik adik cukup sederhana, yaitu bagimana cara berkisah mendapatkan ice cream.
Alhasil satu adik panti menaklukkan tantangan, berhasil mendapatkan satu buah buku dari bunda. Masih ada beberapa buku lain disediakan, tentu dengan tantangan lain yang tidak kalah seru. Alhasil buku cerita di tangan bunda Wylvera habis, berpindah ke tangan adik adik panti yang memang cerdas dan berani.
Penyerahan sumbangan dari Blogger's Jabodetabek -dokpri
O’ya,  ada penyerahan sumbangan dari kakak bloger’s se Jabodetabek. Total sumbangan Rp. 10.075.000,- diserahkan dalam bentuk cash, oleh founder ISB didampingi founder BCC.
Menunggu saat berbuka diisi kultum oleh Kak Agung, tidak lupa ada sesi kuis berhadiah boneka, tas, kotak makan. Waaw, leseruan dan kecerian tampak terpancar di wajah adik-adik yang hadir. Mereka berebut menjawab, demi mendapatkan souvenir yang disiapkan kakak bloger’s.
dokumentasi IG ISB
Akhirnya waktu berbuka tiba, semua menikmati minuman kacang hijau segar persembahan dari Gula Jawa. Kalau saya membatalkan puasa dengan kurma cokelat isi selai kacang, kebetulan anak saya juga ikut berkreasi bareng adik panti. Sementara untuk berbuka, ada persembahkan dari rolas catering dengan menu spesial.
Pada ujung acara buka puasa bersama, hadir penyanyi Windy Gemari yang menghibur dengan lagu yang diiringi petikan gitar anak panti. Acara diakhiri dengan pembagian goodybag dari Windy Gemari, tak lupa anak-anak panti kembali menampilkan kepandaian marawis.
Hujan di luar panti baru saja reda, saya bergegas mengejar sholat isya berjamaah dan taraweh. Malam terasa adem dan segar, apalagi setelah bersua dengan adik adik Panti Asuhan Yayasan Amal Wanita, Ciputat tangerang Selatan.

14 Jun 2017

Sahur Sehat dengan Pisang Cavendis

Pisang Cavendish Sunpride -dokpri
Siapa tak kenal buah pisang ?
Saya yakin semua orang pasti kenal, dengan buah berkulit kuning kehijauan yang tampak begitu mempesona.
Beragam jenis pisang bisa didapati, seperti pisang kepok, pisang ambon, pisang tanduk, pisang emas dan masih banyak jenis pisang lainnya.
Sepanjang Ramadan, biasanya pisang tanduk sering dihadirkan dalam bentuk sajian kolak. Pun kalau sedang selamatan, pisang jenis tanduk pula kerap dijadikan hantaran.

13 Jun 2017

Subsidi Listrik Tepat Sasaran Menuju Tarif Keekonomian


Acara bincang Netizen -dokpri

Pernah gak membaca di media sosial, bertebaran status tentang kenaikan tarif listrik. Ada  seorang ibu kaget naik sampai limapuluh ribu, sembari bingung apa karena penggunaan yang boros atau memang tarifnya naik.
Temu netizen yang diinisiasi Kementrian ESDM, sedikit memberi pencerahan bagi blogger dan netizen yang saat itu hadir.
Apakah memang tarif listrik naik ?
Tarif listrik terjadi penyesuaian sejak januari 2017, menuju tarif keekonomian bagi masyarakat yang tidak berhak menerima subsidi. Artinya tarif listrik tidak naik, khususnya diberlakukan bagi rakyat miskin.
Kebijakan ini dilakukan demi peningkatan pembangunan infrastruktur, sehingga pemerintah mempunyai ruang fiksal yang memadai. Subsidi energi pernah mencapai 342 T, kalau tidak dikelola dengan sebaik-baiknya akan menyebabkan pembangunan infrastruktur terhambat.
Masyarakat miskin tetap perlu dibantu, dengan cara mengurangi subsidi bagi masyarakat yang sudah mandiri. Jadi jelas subsidi listrik rakyat miskin tidak dicabut,  langkah pemerintah untuk pengalokasian subsidi yang tepat sasaran.
Saat ini 92 % wilayah di Indonesia sudah dialiri listrik, artinya masih ada 8 % belum tersentuh listrik atau 6 – 7 juta jiwa. Sementara wilayah Thailand sudah 99% berlistrik, negara Brunei dan Vietnam sudah sampai 98% wilayah terjangkau listrik.
Sebaran 8% wilayah belum terjangkau listrik, terdiri dari Papua, Sulteng, Maluku, NTT, Kalteng, target pada tahun 2019 listrik menjangkau 97% wilayah di Indonesia. Hal ini perlu biaya besar, membutuhkan investasi sekitar 1300 T sampai tahun 2019, untuk pembangunan pembangkit, transmisi, distribusi dan lain sebagainya.
Semakin banyak listrik digunakan, semakin besar subsidi diterima sementara pengguna subsidi justru dari kalangan masayarakat mampu. Pemerintah akhirnya mencari jalan keluar, sesuai Undang-undang tetap diberikan Subsidi pada masyarakat tidak mampu.
Program subsidi listrik tepat sasaran, memcakup subsidi listrik bagi rakyat miskin. Sementara yang mampu disesuaikan/ dipindahkan,  namun dilakukan secara bertahap dengan persetujuan pembuat kebijakan (DPR).
Subsidi listrik juga diberikan pada masyarakat kategori rentan miskin, karena pada golongan masyarakat kategori ini masih sangat perlu dikuatkan.
Dari data  yang tercatat 23.1 juta pelanggan 900 V, didalamnya terdapat 4.05 juta termasuk miskin dan rentan miskin. Artinya ada 19 juta harus mengalami penyesuaian, kalau dari 19 juta ini masih ada yang ternyata masuk kategori miskin dan atau rentan miskin, bisa mengajukan pengaduan melalui kelurahan.
Data per september 2016 terdapat 10.70 % atau 27 juta, intervensi subsidi diberikan pada rakyat miskin dan rentan miskin. Kategori rentan diperkirakan 40%, mereka yang rentan terhadap gagal panen, memiliki pendapatan dengan upah minimum.
So, sampai saat ini hanya berlaku dua tarif, satu tarif listrik bersubsidi dan tarif yang full keekonomian. Dengan pemberlakuan tarif keekonomian bagi masyarakat mampu, maka rakyat miskin tetap menggunakan hak sesuai amanat undang-undang.
Profil penerima subsidi listrik sama dengan profil penerima subsidi BBM, sayangnya masih banyak masyarakat mampu masih menerima karena yang diberlakukan subsidi komoditas. Jangan sampai hal ini terus terjadi, listrik rakyat miskin digunakan orang kaya.
Kriterianya kaya dan miskin didata dengan menggunakan komposit dari puluhan variabel, dengan datangnya petugas BPS mencacah data setiap warga. Mulai dari kondisi pekerjaan, kepemilikan asset dan sebagainya kemudian dimasukkan grafik dan di klasifikasikan dalam rangking. Cara untuk menentukan cukup komplek, menggunakan beberapa macam variable supaya objektif.
Makanya program subsidi tepat sasaran musti terus disosialilsasikan, melalui website dan medos termasuk melalui artikel dari blogger dan netizen.
Kalau ada yang bilang tarif listrik naik, bisa jadi petanda anda masuk kategori masyarakat mampu. Artinya sudah saatnya subsidi listrik dialihkan, bagi masyarakat miskin yang lebih berhak sesuai amanat undang undang.