20 Jul 2016

Tanggapan lightHOUSE Indonesia terhadap kasus Obesitas

Kawan's, masih hangat menjadi bahan perbincangan. Kasus obesitas yang dialami Arya Permana (10 tahun), bocah asal Karawang Jawa Barat. Bobot tubuhnya mencapai angka 190 kg, tentu sangat menganggu gerak dan aktivitasnya.
Arya Permana (10 tahun) bocah dengan berat 190 kg - foto dipinjam dari Republika
Saya pribadi sangat prihatin, melihat anak yang seharusnya lincah hanya bisa berbaring. Keadaan ini tentu tidak begitu saja terjadi, ada andil orang tua akibat kurangnya pengetahuan.
Terkait kasus heboh ini, para pakar dari lightHOUSE Indonesia memberi tanggapan.
“Faktor lifestyle dan genetik mempunyai peran masing masing 50:50 pada peningkatan bobot tubuh Arya. Faktor genetik dapat berupa mutasi pada gen yang berperan mengatur hormon lapar kenyang, hormon yang bertanggung jawab dalam penggunaan energi tubuh serta hormon yang digunakan untuk penyerapan zat gizi” ungkap dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt selaku Founder lightHOUSE Indonesia.

BINUS SCHOOL Bekasi Persembahan untuk Dunia Pendidikan

Akhirnya kaki ini sampai juga menjejak, di lokasi BINUS SCHOOL  Bekasi yang berada di jalan Saraswati No 1 Vida Bekasi.  Saya yakin anda pasti sudah tidak asing nama Bina Nusantara (BINUS), selama 35 tahun berpengalaman memberikan pendidikan terbaik bagi Indonesia.
Saya pribadi pernah menjumpai, BINUS di daerah Senayan, FX Sudirman, Simprug, Summarecon Bekasi. Mungkin pembaca bisa menambahkan, daftar BINUS di daerah yang belum saya tahu (pasti banyak dong)
BINA NUSANTARA SCHOOL Bekasi (dokumentasi pribadi)
BINUS SCHOOL Bekasi  pada tahap awal dibangun pada lahan seluas 2 hektare, secara bertahap dikembangkan hingga 4 hektare. Konsep yang diterapkan adalah green living, mulai beroperasi pada 28 juli 2016.
Pada saat acara tour school, saya dan rekan blogger's meyaksikan sendiri tentang keamanan/ safety diutamakan. Bagi orang tua tak perlu kawatir, di BINUS SCHOOL Bekasi keamanan buah hati sangat diperhatikan.

18 Jul 2016

Program lightHOUSE Indonesia Solusi Mengatasi Obesitas

Acara Healthy Talkshow Liputan 6 bersama lightHOUSE Indonesia - dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt (tengah)  diapit Psikolog Tara de Thouars, B.A, M.Psi (kiri) dan dr. Sophia Hage, SpKO (kanan) - dokumentasi pribadi
Siapa sih mau gendut?
Setiap orang pasti ingin berpenampilan ideal, memiliki tinggi dan berat badan seimbang. Pakai baju apa saja pantas, tak repot cari ukuran karena tidak muat di badan.
Namun fakta berkata beda, keinginan kerap tak diiringi usaha nyata.
Pola konsumsi dan gaya hidup bagus tak diterapkan, sadar tak sadar menjauhkan diri dari bobot tubuh impian. Saya pribadi mengalami hal sama, kurang kuat niat mengerem konsumsi makanan. Ketika sudah bekerja dan memiliki penghasilan, beli apapun kapan saja sesukanya.
Meja di kamar kost, tak pernah kosong dari stock makanan. Suka ngemil biscuit atau snack pada malam hari, sembari nonton teve atau ngobrol dengan teman. Sering datang pada acara makan-makan, kesempatan mengeksplorasi kuliner baru.
Baru deh nyadar, setelah celana tak muat dan badan melar !
Pada acara Healthy talkshow bersama lightHOUSE Indonesia dan Liputan 6, saya mendapat pencerahan dari narasumber dr Grace Judio-Kahl. MSc. MH. CHt.
"Tubuh manusia ibarat motor, mesinnya terus nyala selama 24 jam. Meskipun manusia sedang  tidur, jantung, paru- paru tetap bekerja. Bahan bakar atau bensin tubuh, didapat dari makanan yang masuk ke dalam tubuh" Jelas dokter yang pernah mengeyam pendidikan di University of Tübingen, Jerman ini

15 Jul 2016

Memulai Wirausaha, Siapa Takut !

"Kunci Wirausaha itu adalah segera MULAI", kalimat ini pernah diucapkan (alm) Bob Sadino
Saya pribadi sangat terinspirasi, satu kalimat dari pengusaha bergaya nyentrik ini. Keputusan berwirausaha memang bukan hal mudah, tapi kalau tidak dimulai sekarang terus kapan lagi.
Aneka froozen food- jualan di rumah (dokpri)
Saya termasuk nekad, mengambil keputusan resign saat karir di tempat kerja sedang bagus. Tapi bagi saya hidup adalah pilihan, harus berani keluar dari zona nyaman.
Beberapa usaha pernah saya jalani, tak terasa sudah melewati 5 tahun jatuh dan bangun demi kemandirian. Saya meyakini, betapa rejeki terhampar di muka bumi. Masalahnya siapkah kita menjemput, atau justru bermalas-malasan.