27 Jun 2016

Internet Sehat dalam Simfoni Kebersamaan #BukberBloggerVIVA

Penyerahan santunan dari Management Hotel Millenium kepada adik-adik yayasan (dokpri) 
Bulan Ramadhan 1437 H sudah masuk hitungan 10 hari terakhir, namun tak menyurutkan semangat Blogger berpuasa. Bertepatan pada hari Senin 27 juni'16, VIVA log mengadakan bukber di Hotel Millenium Jakarta Pusat. Mengajak adik- adik dari dua Yayasan, membuat acara semakin meriah dan penuh hikmah.
Saya datang cukup awal, bersama tiga blogger's lainnya menunggu lebih dulu di loby. Untung sesama blogger cukup akrab, jadi tak pernah mati gaya kalau berjumpa (hehehe)
Ibu Dewi selaku perwakilan management Hotel Millenium mengungkapkan "Acara bukber seperti sore ini rutin dilakukan setiap tahun di Hotel Millenium, tahun sebelumnya juga mengundang sebuah Yayasan dan berlangsung sukses. Semoga acara saat ini juga berjalan lancar" pungkas bu Dewi disambung -AMIN- oleh hadirin secara serentak.
Meyusul Bapak Ahmad Fauzi, dari management VIVA.co.id diwakili mas Dest" Kami ucapkan terimakasih pada management Hotel Millenium, acara ini sebagai penanda kerjasama perdana. Secara khusus juga mengucapkan terimakasih pada adik-adik, juga teman blogger yang mengisi kanal VIVAlog.co.id. berharap acara sore ini membawa kebaikan".
Acara Bukber bertema Simfoni Kebersamaan semakin meriah, adik-adik yang memenuhi meja sisi kanan panggung tak tampak kelelahan. Mereka tak segan, minta foto bersama denga blogger's. Tentu tak kami sia-siakan moment istimewa, berbagi bahagia bersama adik-adik panti.
Ibu Dewi perwakilan Management Hotel Millenium (dokpri)
Internet sehat
Ada dua kata yang akan dibahas, yaitu Internet dan Sehat.
Apa itu Internet? Tanya Bapak Shahdan Nurdin editor VIVA.co.id
Jangan salah lho ya, internet bukan singkatan dari INdomie TElur & koRNET (disambut tawa adik-adik).
Dalam sebuah penelitian, dari 250 juta  jumlah penduduk Indonesia. Terdapat 81 juta penduduk mengakses internet, 10% diantaranya diakses usia 12 tahun ke bawah. Artinya ada angka 8 juta anak-anak, mulai membuka situs-stus apa saja.
Mendadak saya merinding !!
Coba bayangkan, kalau anak-anak tidak didampingi orang dewasa dalam berinternet. Salah-salah meng-klik situs tak semestinya, mengkonsumsi informasi (gambar atau tulisan) yang tak selayaknya. Warnet sudah menjamur dimana-mana, hanya dengan tiga ribu rupiah bisa berselancar selama satu jam. Nah celah inilah, harus mendapat perhatian dari orang tua.
Saya termasuk ayah KEPO pada anak!! - hehe -
Kalau anak buka website lewat smartphone, saya pura-pura membaca buku dan duduk di sebelahnya (padahal sambil mengawasi). Kalau anak ingin ke Warnet, biasanya jagoan jelang puber ini minta uang untuk bayar sewa. Maka saya ambil jalan tengah, menyisihkan waktu mengantar dan ikut masuk ke bilik warnet.
Hasilnya cukup lumayan, sejauh pantauan saya anak membuka situs yang aman. Bahkan kalau ada teman di sekolah yang membuka situs tak layak, anak bercerita yang dialaminya pada saya. Dialog anak dan ayah benar saya terapkan, agar anak bisa menyerap tentang hal baik dan tidak baik.
"Internet adalah gudang informasi, semua informasi apa saja bisa dicari dan didapati di Internet" Ujar Pak Shahdan Nurdin " Khusus untuk anak-anak ada tiga hal, yang biasanya ingin didapat via internet yaitu Musik, Film dan Games. Waktu untuk membuka internet, anak-anak sering memanfaatkan waktu di rumah, sekolah dan perjalanan".
Dalam bahasa teknisnya, internet adalah Interconectet networking atau jaringan yang berjejaring dalam sebuah sistem. Untuk berinternet, pengakses bisa memanfaatkan komputer, laptop, tablet, smartphone.
Sementara Sehat, diartikan penggunaan internet harus membawa kemanfaatan.
Sehat bisa dalam arti fisik, yaitu melatih mata tangan dalam mengetik tombol di laptop. Kalau sudah terlatih, insting ini akan berjalan. Bisa mengetik tanpa melihat tombol, ujung jari ini seperti punya mata.
Sehat secara jasmani, bisa meningkatkan ilmu pengetahuan dan spiritualistas. Kalau sudah tercerahkan dengan ilmu pengetahuan, bisanya dapat meningkatkan ketakwaan.
Kalau digabungkan, arti Internet Sehat
Adalah bagaimana memanfaatkan teknologi Internet, agar menambah value bagi penggunanya. Perlu dilihat isinya/ content. Kalau contentnya sudah bagus, jangan lupa harus tahu cara dan waktu menggunakan internet.
Bisa lho contentnya bagus, tapi kalau tidak tepat waktunya akan salah !
Misalnya saat anak-anak mengaji, tapi malah membuka website sehingga ngajinya tidak konsentrasi. Atau membuka gambar makan sehat dan lezat, tapi dibuka siang hari saat berpuasa. Kalau tidak kuat, bisa-bisa tergoda membatalkan puasa.
Menutup presentasi dari Pak Shahdan Nurdin, diadakan kuis untuk adik-adik yayasan
Bapak Shahdan Nurdin editor VIVA.co.id (dokpri)
-0o0-
Ustad Herry Setiawan mengisi Tausiyah, sambil menunggu saat berbuka puasa.
Bulan Ramdahan adalah bulan istmewa, hanya orang-orang istimewa bisa merasakan. Termasuk bersama-sama anak yatim, berbagi bahagia dan  mengusap kepalanya. Rasulullah adalah manusia sempurna, ditinggal ayahanda sebelum beliau lahir ke dunia. Pada usia yang masih sangat belia, Rasulullah juga ditinggal oleh ibunda. Jadilah manusia pilihan itu yatim piatu sejak kecil, melampaui kehidupan penuh dengan ujian.
Maka Rasulullah sangat mencintai anak yatim,  dan menjanjikan bagi orang yang menyantuni anak yatim. Kelak bagi yang welas asih pada anak yatim, di Surga akan dekat dengan Rasulullah.
Saya melihat adik-adik dari yayasan, begitu semangat sepanjang acara. Mereka berhak menjadi anak-anak hebat dan unggul, kalau mendapat kasih sayang meski bukan dari orang tua kandung.
Akhirnya saat berbuka puasa tiba !
Seisi ruangan menikmati makanan pembatal, seperti kolak, ice buah dan makanan lain. Adik-adik paling semangat, mengambil ice cream rasa strawberry dan cokelat. Setelah mengambil seporsi buah, saya memilih sholat maghrib lebih dulu baru konsumsi makanan berat.

Pada ujung acara, management Hotel millenium menyerahkan paket kepada adik-adik yayasan. Sebagai penutup sesi foto bersama, Management Hotel Millenium, Team VIVA.co,id dan tentu saja blogger. Yuk blogger's, kita berinternet sehat (salam)  

26 Jun 2016

Tepek Ikan & Tumis Buncis Ebi yang Istimewa

Illustrasi- Black Garlic siap diantar ke konsumen (dokpri)
Menu sahur di keluarga kecil kami, identik dengan sajian minim kuah. Sejak berumah tangga, Istri tak pernah masak soup atau sayur asem pada dini hari. Rasanya tak sinkron dengan situasi, ketika bangun tidur perut langsung diisi dengan olahan sayur segar.
Tepek Ikan dengan Tumis Buncis Ebi menjadi solusi, apalagi cara pengolahan relatif mudah.
Mudah ?
Iya benar MUDAH, karena kami memesan dari Black Garlic (BG). Setiap kotak  BG ukuran sedang, berisi dua menu lengkap dengan lembar panduan pengelohan. Bumbu dan bahan sudah ditakar pas, sekali masak cocok untuk keluarga kecil porsi 2 - 4 orang.
Cukup membaca dan mengikuti panduan memasak, sembari mengeksekusi bahan yang sudah ada. Bumbu halus BG, Gula Jawa, santan, BG Tepek Ikan, Nanas potong kotak semua sudah disiapkan BG. Sedang untuk menu kedua, BG Bumbu Halus Buncis, BG Bumbu pelengkap, Ati ampela rebus, Baby buncis dan tomato chery. (untuk garam dan gula bisa ditambah sesuai selera)
Semua bahan tinggal dimasukkan berurutan,  bahkan gambar saat bahan dimasak juga ditampilkan. Tak sampai tigapuluh menit semua siap, praktis dan tak repot apalagi sahur mata penginnya masih merem.
TARAAA !!!!
Pukul 4 wib membangunkan anak-anak, saya sendiri sudah bangkit dari ranjang sebelum istri bangun.
Makan sebelum sholat subuh terasa nikmat, hidangan minim kuah terasa bersahabat dengan pencernaan. Sulung yang sudah terbiasa puasa, terlihat lahap menyantap Tepek Ikan dan Tumis Buncis Ebi. Sementara adiknya yang duduk di TK A, sedang latihan puasa setengah hari ikut disuapi ibunya.
Tepek Ikan dan Tumis Buncis Ebi (dokumentasi pribadi)
Anda bisa lho menikmati menu istimewa seperti kami, tanpa perlu repot belanja bahan sekaligus bumbu dan printilan secara terpisah. Satu menu istimewa bisa anda dapatkan dalam satu paket, tak kawatir ada bumbu yang kurang.
Spesial bahan seperti daging, ayam atau ati ampela dan sejenisnya, dijamin tak perlu diempukkan tersendiri. Semua sudah ready, yang menakjubkan hasil masakan anda layaknya olahan Cheff terkenal.
Pesannya gampang !
Cukup klik saja www.BlackGarlic.id, anda bisa pilih menu yang ada dan memesan. Kini saatnya anda bisa, memasak hidangan sesulit apapun sekelas restaurant ternama. (salam) 

23 Jun 2016

Menjadi Suami & Ayah adalah Amanah Luar Biasa

Masih ingat kasus cuitan Mario Teguh?
Kala itu beliau meng-twit secara bersambung (istilahnya kultwit), ada kalimat "Perempuan tidak baik untuk laki-laki tidak baik dan laki-laki baik untuk wanita baik pula". Akibat postingan tersebut, motivator ternama ini mendapat respon "panas" dari (tidak semua) netizen. Sempat diwawancara TV swasta, bertemu dengan seorang aktivis perempuan.
Prosesi Sakral Saat Ijab Kabul (dokumentasi pribadi)
Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, saya (termasuk pro) mencoba berpikir positif dan mengambil hikmah. Betapa adil hukum semesta ini berlaku, apa yang dikerjakan manusia hasilnya kembali pada diri. (bukan tausiyah ya ini hehe)
-0o0-
Saya melihat almarhum ayah bukan perokok, kerap membaca koran saat akhir pekan. Nyaris bisa dihitung dengan jari, menampilkan wajah masam kepada ibu. Lima waktu tegak mendirikan sholat, saat maghrib ayah bertindak sebagai imam.
Apa yang saya lihat saat kecil, tertanam di alam bawah sadar kemudian mempengaruhi otak untuk mengambil kesimpulan.
Entahlah, pikiran ini terbentuk dengan situasi yang ada di rumah. Ketika berseragam abu-abu putih, saya tak tertarik nongkrong bersama geng kelas di pojok terminal. Melihat teman sebangku sedang merokok, saya memilih menghindar ke tempat lain. Saya  kerap berkumpul untuk latihan teater, atau aktif di kepengurusan dan kegiatan OSIS.
- kalau saya renungkan lebih dalam, setiap diri akan mencari lingkungan yang serupa dengan pikirannya. Prosesor otak akan menolak baik cepat atau lambat, ketika tak sesuai dengan dominasi yang ada dipikirannya -

Sejak akhir usia belasan, langkah kaki ini menjauh meninggalkan kampung halaman. Seperti anak sebaya lainnya, saya merantau ke kota besar menempuh jalan hidup sendiri. Pondasi sikap dan pemikiran yang tertanam dirumah, berperan membentuk karakter di perantauan.
Nyaris semua kegiatan yang saya pilih, tak jauh dengan yang pernah dilakukan semasa SMA. Lebih sering nongol di acara Dewan Kesenian, ikut-ikutan nyempil dalam acara-acara diskusi. Akhirnya wajah kaum cendekia yang kerap nongol di televisi, bisa disaksikan sekaligus berdiskusi secara langsung.
Pun dalam hal memilih pasangan hidup, lazimnya akan ketemu dengan yang nyambung pikirannya. Pernah saya simak petuah ustad ternama, waktu itu masih bujangan alias belum menikah
"kalau mencari emas carilah ditempatnya, artinya kalau mau mencari pasangan baik biasanya ada di tempat yang baik pula"
Merujuk  Quran surah An Nur ; 26 (saya cuplik kaitan dengan artikel ini)
"wanita- wanita yang iidak baik untuk  laki-laki tidak baik, (dan sebaliknya) . Wanita yang baik untuk lelaki baik (dan sebaliknya)" -rupanya ini yang jadi kultwit Mario Teguh-
Saya memasang logika sangat sederhana, untuk menyimpulkan ayat Al Quran ini. Kalau kita berupaya sebagai pribadi baik, otomatis lingkungan dan teman pergaulan yang dipilih sebagian besar pasti yang baik.
Pun kalau kita menyediakan diri menjadi pribadi kurang banyak memperbaiki diri, biasanya pergaulan yang dipilih tak jauh beda.
Peran Sebagai Suami dan ayah
Pernikahan adalah sunnah nabi, sebagai muslim sungguh saya meyakini perintah ini. Ketika mengikuti sunnah sang junjungan, niscaya kemanfaatanlah yang akan didapati. Menikah sebagai cara menyempurnakan ibadah, saya dapati jawaban setelah menjalani. Tak dipungkiri manusia memiliki kebutuhan biologis, pernikahan adalah jalan untuk menghalalkan.
Suami perhatian saat isti sedang hamil (dokpri)
Sebagai suami, tugas membimbing istri adalah sebuah amanah yang tidak ringan. Memang bukan perkara enteng, kalau dibarengi belajar pasti menemukan pencerahan. Istri bukan bawahan suami, posisinya sejajar menjadi partner membangun rumah tangga.
Saya tak segan terlibat dalam pekerjaan di rumah, membantu mencuci baju, piring dan gelas. Pada sisi lain tetap sigap, naik ke atap ketika ada genting bocor. Kalau istri sedang repot,  saya mengambil alih tugas menyuapi atau memandikan anak.
Atas alasan ketidaktahuan, sebagai dasar saya tak henti belajar. Hingga suatu saat menemukan sebuah hadist, begitu menghunjam dan pantas dijadikan pegangan.
" Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istrinya (HR. At- Tirmidzi)"
Sebagai manusia biasa, saya tidak bisa menjamin bahwa saya sudah menjadi baik. Namun dengan berusaha bersikap terbaik, sebagai bukti mempersembahkan sampai batas yang bisa dilakukan. Rangkaian perlakuan suami pada istri, ternyata ujungnya akan bersambung pada cara ayah berlaku pada anak.
Saat kuliah pernah saya masyuk dalam acara Emha Ainun Nadjib
"sifat anak-anak kalian kelak, sebenarnya bisa anda design dari sekarang(saat itu saya umur 21-an)" tegas sang budayawan "kalau dari sekarang pergaulan yang kalian pilih adalah baik, niscaya bertemu  calon istri yang baik. Kelak yang kalian terapkan, saat berkeluarga dan punya keturunan kelak kebiasaan baik pula".
Saya manggut-manggut menyerap kalimat Cak Nun dalam-dalam.
Suami atau istri baik memang tidak datang sendiri, tetapi kalau mau belajar tentu ada strategi. Kalau mau mendekatkan pada potensi kebaikan, bukan hal mustahil kebaikan akan menghampiri.
-o0o-

Kini setelah menikah saya bersyukur, istri tak beda jauh pemikirannya dengan saya. Saling mengingatkan satu sama lain, cukup sama melihat permasalahan dan mengambil keputusan.
Anak adalah buah cinta, kehadirannya adalah karunia tak terkira.
Selama masih dalam masa pengasuhan, pengaruh ayah dan bunda pada anak begitu kuatnya. Saya membuka diri untuk terus belajar, karena semua yang dihadapi sejatinya ada ilmunya.
Buah Hati sebagai penyempurna bahagia (dokpri)
Sejauh yang saya baca dan ketahui, faktor kedekatan orang tua dengan anak sangat penting. Hanya dengan kedekatan melahirkan kenyamanan, anak tak segan mengungkapkan perasaannya. Saya ayah yang ingin bisa berbagi cerita, sekaligus memberi saran dan masukan. Kalau ada kesempatan kapan saja, sering saya pancing anak dengan obrolan. Baik tentang teman di sekolah, tentang guru, atau topik lain yang sedang hangat.
Kemudian berusaha menjelaskan selogis mungkin, sembari menyelipkan pesan yang diyakini akan membekas di benak. Waktu itu sulung bercerita kekesalan, pada seorang teman di kelas. Karena ulah satu teman, jagoan kecil saya kena marah gurunya.
"Kakak, tidak semua yang tidak baik musti dibalas dengan tidak baik. Dulu Rasulullah dihina dan dilempari kotoran oleh kaum kafir, malah beliau balas dengan doa" pesan saya kala itu.
Saya selalu semangat, mencari rujukan atau buku tentang kisah manusia pilihan. Karena rasa yakin, apa yang dialami manusia masa kini tak lebih pengulangan kisah lampau. Nah para nabi, selalu memberi contoh atas sikap yang benar dalam mengarungi masalahnya.
Seperti ujian kesabaran dengan sakit yang menahun, terdapat pada kisah nabi Ayyub. Manusia kaya raya namun tetap rendah hati, tersemat dalam kehidupan Raja sekaligus Nabi Sulaiman. Kisah masa lalu terulang masa kini yaitu LGBT, pernah terjadi pasa masa nabi Luth. Hingga Nabi pamungkas sarat hikmah, manusia sempurna Rasulullah SAW.
Termasuk satu nama bukan seorang nabi, namun termaktub dalam surat di Quran yaitu Lukman Hakim. Beliau banyak berpesan pada anaknya, satu yang sangat mendalam hingga kini.
"wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah ditipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya). Lebih celaka daripada tiga perkara itu ialah orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya".
Penanaman karakter pada anak, idealnya beriring kesadaran ayah menimba pengetahuan pengasuhan. Anak-anak yang tumbuh dengan melihat keteladanan yang baik, kelak akan menjadikan dirinya baik pula. Anak-anak ibarat kertas putih, terserah orang tua menulis apa diatasnya.  
Tugas saya sebagai suami dan ayah masihlah panjang, peran ini harus didukung istri dan anak-anak. Tanpa kehadiran dan masukan dari mereka, tak bisa saya menjalankan sekaligus koreksi terhadap fungsi peran tersebut.
Menjadi ayah dan suami, ibarat menjadi khalifah di muka bumi. Bahagialah para suami, bahagialah para ayah. Kalian dipercaya pemilik kehidupan, mengemban amanah yang luar biasa. (salam)

22 Jun 2016

Blogger's Mengenal Kakao dari Sulawesi Barat

H.Anwar Adnan Saleh, beliau adalah Gubernur Sulawesi Barat (dokumentasi pribadi)
Kalau kawan's penggemar cokelat,  tengoklah ke Supermarket  (bagi saya) barang ini masuk harga medium. Namun buktinya tak menyurutkan niat konsumen, menikmati penganan istimewa ini. Cokelat identik dengan kebersamaan dan berbagi kasih,biasanya hadir dalam keceriaan bersama sahabat dan handai taulan. Saking ngetop dan banyak disuka, beberapa produk makanan mengandalkan rasa cokelat. Aneka kue baik kue basah atau kue kering, tak ketinggalan Ice cream menjadikan cokelat sebagai unsur penarik selera.
Bloggers hadir di Aston Hotel, diajak membahas Kakao sebagai sumber pendapatan. Menghadirkan keynote speaker H.Anwar Adnan Saleh, beliau adalah Gubernur Sulawesi Barat.
"Gerakan Nasional (Gernas) Kakao lahir di Sulbar pada tahun 2006, melibatkan Perguruan tinggi karena membutuhkan sentuhan teknologi dan membutuhkan ilmu pengetahuan. Pemerintah pusat merepon, dipejabat terkait sangat antusias"
Target Gernas kala itu 125ribu hektar, pada prakteknya  yang tersentuh tak sampai 25 hektare. Gubernur Sulbar menanggung akibat, terkena sasaran demo yang dilakukan masyarakat petani.
Setelah pergantian pemerintahan, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan perdana di Sulbar. Presiden mengeluarkan pertanyaan pada Dirjen, apakah Kakao bisa menjadi nomor satu dunia. Gubernur Anwar Adnan Saleh yang hadir, menyahut dengan jawaban "BISA!".
Hari itu juga diputuskan di bawah pohon Kakao, Presiden ingin program Kakao yang berkelanjutan. Akhirnya dikemas program Kakao Berkelanjutan, Pak Jokowi berjanji memberi 1 T pertahun selama 3 tahun. Pada tahun pertama diberi 1,4 T, kemudian tahun kedua belum turun.
"Mungkin RI 1 bersungguh-sungguh, bisa saja orang disekitar yang kurang serius" Ujar Gubernur Sulbar di forum.
Kakao merupakan kebutuhan dunia, peluang yang bagus ini harus dimanfaatkan. Gubernur penah mendampingi Wapres ke London, menghadiri pertemuan negara penghasil dan pengguna Kakao dunia  dengan 2500 peserta.
Perdana Mentri Gana mengatakan, bahwa Indonesia adalah harapan Kakao dunia. Hal ini tentu membuat bangga, siapapun yang mendengar tentu berbunga-bunga. Pada kesempatan berikutnya, Wapres menjawab "Indonesia siap menjawab masalah Kakao Dunia".
Peluang dan tantangan harus ditanggapi serius, sehingga impian tidak berhenti hanya impian semata. Gernas adalah tumpuan masyarakat, bahkan bisa  sampa 5 -10 tahun kedepan. daerah Poliwalimandar  sempat merasa manisnya Kakao, panen booming pada 2015 sebagai hasil Gernas.
Pemerintah pusat harus ikut campur tangan, mengawal proses dari hulu ke hilir. Harus dibuat payung hulum, tak boleh ada spekulasi-spekulasi yang membuat petani resah.
Pondasi ekonomi sulbar adalah Kakao, melibatkan 65% kepala keluarga sebagai petaninya. Sekaligus menyediakan lapangan kerja bagi 49.7%, atau sekitar 275.600 KK di provinsi Sulbar. Komoditas Kakao tidak dipengaruhi krisis ekonomi, baik nasional maupun Global.
Dampak program GerNas sudah dirasakan masyarakat, utamanya pada produktifitas, produksi, pendapatan petani, pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan petani cukup signifikan.
Program Gernas yang berkelanjutan, akan menjadi momentum kebangkitan industri kakao. Sehingga bisa berdaya saing tinggi, sebagai sarana untuk mewujudkan Indonesia menjadi produsen terbesar di dunia.
Terobosan terkait pengembangan kakao Berkelanjutan
  • Transfer teknologi sambung samping
  • Munculnya usaha Agribisnis penangkar benih bibit sambung pucuk
  • Terbentuknya forum kakau Sulbar
  • Berdirnya SMK kakau di kabupaten Sulbar

Tantangan dan Arah Pengembangan
  • Menyiapkan petani kakau Sulbar agar lebih kompetitif
  • Meningkatkan kesejahteraan petani kakao
  • Menyiapkan sektor kakao/ cokelat Sulbar layak sertifikasi untuk menghadapi tuntutan global/ konsumen dunia
  • Menarik pelaku Kakai global untuk berpatisipasi dan berinvestasi pada pengembangan sektor kakao Sulbar
  • Membangun ekonomi kakao yang lebih kuat, sebagai pondasi ekonomi Sulbar

-0o0-
Blogger's bersama H.Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat (dokumentasi pribadi)
Siapa sih tak suka cokelat, saya yakin 8 dari 10 orang akan menjawab suka. Artinya kebutuhan coklat relatif tinggi, meski bukan termasuk bahan konsumsi pokok. Logikanya sederhana, Jika negri tercinta ini swasembada Kakao, maka untuk memenuhi kegemaran masyarakat tak perlu import.

Saya membayang, wajah berseri petani Kakao. Merekalah yang diuntungkan, apabila Kakao hasil pertanian mereka menjadi bahan konsumsi. Apalagi hukum ekonomi akan berlaku, semakin tinggi permintaan tentu harga semakin bagus.