6 Feb 2016

Ketika Blogger Hadir di Mukernas PKB


Lokasi Muktamar PKB (dokpri)

Dominasi warna hijau tua terasa, mulai dari pintu gerbang senayan. Logo Partai Kebangkitan Bangsa, terpasang mulai sudut-sudut hingga ruang utama Mukernas. Pada lokasi utama JCC, spanduk gantung bergambar sang Ketua Umum DPP PKB H.M. Muhaimin Iskandar. Sementara pada spot favorit selfie peserta, terdapat gambar tokoh Nahdatul Ulama.
Holopis Kuuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam persaingan global. Menjadi tagline yang terpasang, merata hampir di semua spanduk. Ternyata kalimat pepatah berbahasa jawa ini, dahulu sempat digaungkan Presiden Soekarno dalam pidatonya. Artinya ; saiyeg saeka praya, berbarengan mrantasi gawe.
"Opo kuwi artinya?" Celetuk Tauhid satu blogger yang berasal dari Belitung.
Bekerja sama menyelesaikan tugas, atau lebih jelasnya bekerjasama/ gotong royong. Memang menunaikan tugas bangsa, semestinya menjadi tugas bersama. Apalagi gtong royong, melekat dalam budaya masyarakat yang majemuk ini. Seluruh komponen masyarakat, wajib ikut berkontribusi dalam solusi.
Cak Imin  panggilan akrab Muhaimin Iskandar, menegaskan arti tema Mukernas PKB. Baik saat konfrensi Pers, atau saat meberi sambutan di panggung utama. Beliau menganalogikan, gotong royong dengan lidi. Satu lidi tak mampu membersihkan, ketika bersatu menjadi sapu baru maksimal kemanfaatannya.
00o00
Langkah kaki ini, akhirnya memasuki ruang megah Planery Hall. Kami sempat tertahan, karena tak memiliki ID Card.  Koordinator yang masih ada diluar, akhirnya memberi satu nama yang ada di meja tamu. Mas panitia yang duduk di meja regristasi media, langsung mengenali identitas kami. Kemudian memberi ID card, setelah beberapa kali telepon dengan koordinator.
Ruang Pressconf (dokpri)
Akhirnya tanda pengenal ada di tangan, kami (blogger) masuk kategori media. Meski tepatnya media warga, atau menulis dari sudut pandang warga biasa (kerennya netizen). Terlihat awak media, duduk di ruang Pressconf. Sementara satu ruangan tertutup rapat, tempat diselenggarakan rapat internal petinggi PKB. Ketika saya mencoba masuk, petugas keamanan yang melihat ID Card dengan sopan memberi informasi. "maaf Pak, untuk awak perss nanti ada waktunya sendiri.
Pukul 15.30 WIB
Kami mengisi  waktu dengan sholat ashar, kemudain sempat mampir ke ruang makan. Hidangan makan siang, rupanya masih tersedia persis di sebelah ruang musholla.
Hingga ada pengumuman, bahwa pressconfrence akan dilangsungkan.  Kami bergegas naik, tak mau ketinggalan
"selain evaluasi tahunan, kita juga akan membahas program tahun depan dan lima tahun mendatang yang akan berujung pada satu muara, yakni berbakti dan membela kepentingan rakyat" Ujar Muhaimin Iskandar, Selaku Ketua Umum DPP PKB "Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global. Intinya berupaya menggalang seluruh kekuatan bangsa dalam menghadapi tantangan global. Isu-isu penting akan kita tuntaskan, seperti sikap PKB tentang LGBT, Pilkada langsung atau tidak, seta terkait amandemen UUD 1945" lajutnya.
Suasana Pressconf (dokpri)
Antusiasme pewarta tak surut, setelah pressconfrence resmi menyerbu Muhaimin dengan aneka pertanyaan. Sang ketua Umum DPP PKB, dengan telaten menjawab setiap pertanyaan. Mengingat waktu yang padat kegiatan, Muhaimin mengakhiri dengan bahasa tubuh dan mengayunkan langkah perlahan.
Usai Pressconf, kegiatan kembali berangsur lengang. Pada panggung hiburan, terdengar musik ala padang pasir dengan lagu berbahasa arab. Tampak peserta Mukernas PKB memanfaatkan waktu, berselfie atau wefie di spot tertentu. Saya perhatikan, ada satu titik favorit hampir semua orang. Yaitu mini panggung berbacgorund logo PKB, kemudian ada standing banner sang Ketua Umum DPP PKB. Selain itu masih ada dua lokasi favorit selfie, di panggung bergambar tokoh NU dan backdroup bergambar Muhaimin Iskandar.
Pukul 17.30 wib
Terdengar sebuah pengumuman, semua yang ada di dalam Planery Hall JCC dipersilakan keluar. Rupanya sedang ada sterilisasi, menyambut kedatangan Presiden dan wakil Presiden. Prosesi ini memakan waktu cukup lama, mengingat ribuan orang harus keluar dari satu pintu. Kami bertiga akhirnya berada di luar, setelah berdesakan dengan peserta dan pewarta. Kemudian melantai,  persis di dekat pintu kaca. Sembari mengisi waktu, dengan mengabadikan moment untuk kepentingan tulisan.
Melantai (dokpri)
Pertemanan!
Memungkinkan peristiwa hari ini terjadi, mengantar langkah kaki menuju event luar biasa ini. Sepanjang perjalanan saya menjadi blogger, kali pertama meliput acara Partai. (bersambung)

5 Feb 2016

Paket Spesial Valentine A&W Restaurant


Paket Spesial AW Restaurant (gambar dari FB A&W)
Bulan Februari identik dengan valentine, tampilan warga pink hadir dan mendominasi pusat keramaian. Program berkaitan dengan hari kasih sayang tak ketinggalan, menjadi tema utama yang kerap dijumpai. A& W Restaurant menghadirkan paket spesial, khusus bagi konsumen Indonesia.
Paket ini focus utamanya, menyasar target konsumen pada rentang usia sekitar 12- 24 tahun. Namun jangan kecil hati, konsumen di luar usia tersebut tetap bisa menikmatinya.

3 Feb 2016

Ketika Orang Biasa Tersangkut Politik [Review A Copy of My Mind]


Gambar dipinjam dari muvila(dot)com

Potret masyarakat kelas bawah, benar-benar tergambar sepanjang film ini. Sari (diperankan Tara Basro) sebagai pegawai salon, tepatnya bagian facial. Karena pelanggan kelas menengah, tak jarang pendatang banyak cakap. Sari yang perantau, tinggal di rumah kost dengan banyak penghuni. Untuk mencapai kostan, musti melewati pasar dan gang sempit.
Ada satu tempat yang kerap dihampiri, yaitu kios DVD bajakan. Kegemaran menonton film, membuat rela menyisihkan uang membeli DVD tak original ini. Sepulang kerja, malam hari melihat film lewat DVD player sambil makan mie instan.
Alex (diperankan Chicko Jerico), pembuat alih bahasa DVD bajakan. Berkat kamus bahasa english di internet, memperlancar pekerjaan Alex. Pada sebuah pengganda DVD bajakan, Alex mendapatkan upah setelah memberi text pada film keluaran terbaru. Alex tinggal disebuah kost, empunya ditinggal anak-anaknya. Alex memanggil budhe, tekun menyiapkan makan ketika saatnya tiba. Karena dianggap anak sendiri, maka Alex bebas uang kost.
Alex dan Sari bertemu di kios DVD bajakan, saat Sari protes pada penjaga. Rupanya text pada film yang ditonton Sari, rusak dan tak bisa dibaca. Protes Sari ditanggapi dingin penjual, DVD hanya diganti kalau gambarnya rusak. Saking kesalnya Sari mencuri satu DVD, ketahuan Alex dan dibuntuti.
Dari sinilah, kisah keduanya dimulai.
Sari diajak ke kost Alex, dipinjami DVD film baru sebelum diberi text. Hal ini sangat menyenangkan hati Sari, bahkan bisa melihat film apapun yang disukai. Hubungan keduanya perlahan berubah, menjadi sepasang kekasih. Sari kerap menginap di kost Alex, keduanya terlelap dalam kenikmatan sesaat.
Pada sisi lain, Sari mulai tak betah bekerja ingin mencari salon yang lebih berkelas. Kesempatan pindah salon datang, berkat pengalaman satu setengah tahun di tempat lama. Karena tempat kerja baru pelanggan dari kalangan berkelas, maka treatmentnya berbeda. Sari diharuskan mengikuti training selama dua- tiga minggu, melihat pekerja senior melayani pelanggan.
Namun baru berjalan beberapa hari sari mulai bosan, mengingat cara facial tak beda dengan ditempat lama. Yang membedakan, hanya pada alat-alat yang tidak ada di salon sebelumnya.
Niat dicetuskan pada pemilik salon, memohon diijinkan menangani pelanggan. Namun sang owner bersikeras, agar Sari bersabar menunggu seminggu lagi. Karena semua pekerja, harus melewati tahapan yang ditentukan.
Namun lelaki tambun akhirnya memberi kesempatan, Sari melayani pelanggan spesial. Seorang perempuan sosialita, yang sedang berada di hotel prodeo. Hal ini dilakukan, karena pegawai sebelumnya tak mau lagi melayani pelanggan di penjara. Tawaran Boss mengejutkan Sari, meyakinkan bahwa dirinya tidak berbahaya kalau datang ke tempat menakutkan.
Namun akhirnya deal, Sari mendatangi tempat berjeruji besi ini.  Awalnya dari rasa iseng Sari, tak disangka membuat masalah menjadi rumit. Alex yang melindungi sang kekasih, terpaksa menerima tindakan kekerasan.
gambar dipinjam dari sgiff(dot)com
00o00
Adegan demi adegan dalam film ini cukup natural, termasuk melibatkan penduduk di perkampungan. Saat di kost perempuan, atau di pasar tempat membeli DVD bajakan. Semua adegan terkesan sangat-sangat alami, seperti layaknya keseharian masyarakat ibukota.
Pemeran utama, benar-benar tak peduli dengan wajah tampan dan cantiknya. Chicko memanjangkan rambut, kumis serta jenggot dibiarkan tumbuh lebat. Pun Tara Basro tampil total, tak tampak sedikitpun polesan make up pada wajahnya.
Potret masyarakat kelas bawah Indonesia ada di film ini, termasuk situasi penjara dan politisi yang kerap diberitakan media. Demontrasi mengkritisi kebijakan, tak sepenuhnya berpengaruh pada ulah oknum pejabat. Kualitas Joko Anwar sebagai sutradara handal benar teruji, mampu menampilkan cerita yang begitu real. Namun pada beberapa point, penonton diajak berpikir sendiri akhir cerita.
Suasana Pressconf (dokpri)
Sebelum tayang di bioskop di Negri sendiri, A Copy of My Mind justru melanglang ke manacanegara. Bermulai dari mengikuti picthing di Asian Project  Market, project disaring menjadi 20 dari ribuan project seluruh dunia. Kemudian Film ini masuk dalam kompetisi, di Venice Film Festival Itali. Kemudian ke Toronto International Film Festival (TIFF), dan ke asal project di Busan Film Festival.
Bagaimana kisah Sari, setelah tahu kekasihnya mendapat perlakuan tak menyenangkan. Bagaimana dua orang biasa, menghadapi ketersangkutannya dalam urusan politik. Pembaca yang sudah penasaran, tunggu tanggal main pada 11 Februari 2016 di bioskop. (salam)

Donasi Networking Ala Blogger, Tanpa Merogoh Kocek


Master atau Masjid Terminal
Manusia memiliki dua kecenderungan, yaitu antara baik dan tidak baik. Saya pernah membaca tulisan Cak Nun, dalam buku beliau "Seribu Masjid Satu Jumlahnya". Satu artikel di buku tersebut cukup menarik, mengulas dua kecenderungan manusia tersebut.
Intinya begini, bahwa setiap manusia tidak akan bisa membungkus dirinya dengan keburukan total. Kemudian sang budayawan memberi analogi, yang cukup menarik dan masuk akal. Bahwa seorang pencuri kelas kakap sekalipun, ketika di rumah memberi belanja istri pun saat anak merengek diraih uang untuk sang buah hati. Pada titik inilah, sejatinya kebaikan itu muncul.
Apalagi KITA !
Yang secara reflek, cepat tersentuh rasa empati dan kepedulian sesama. Selalu memelihara pikiran sehat, mempersembahkan terbaik untuk bekal di alam baqa.
Ada cara donasi unik kawan's, tanpa merogoh kocek sendiri. Caranya mudah, cukup klik kemudian share ke medsos. Apalagi setahu saya, follower blogger biasanya ribuan kan. Kalaupun belum no problem, tetap lakukan jangan menunda kebaikan.
KLIK https://ktbs.in/ecwal  ya Kawan's dan SEBARKAN !
Donasi yang kita sedang upayakan, adalah untuk Master atau Masjid Terminal di Depok. Master  bekerja demi menyediakan ruang kelas, dan sekolah gratis untuk lebih banyak anak jalanan. Puluhan pengamen, pedagang asongan, anak jalanan, diajak bersekolah usai mereka bekerja. Kiprahnya sudah terbukti, Dzulfikar Akbar (Dado) satu anak jalanan berhasil menamatkan FE UI  jurusan Ekonomi Syariah.
Yuk bantu anak yang lain agar seperti dado, untuk mengejar cita-cita dan merubah hidupnya di masa mendatang. (salam)