15 Jan 2016

Menyebarkan "Virus" Harapan melalui I AM Hope


Foto dipinjam dari 21cineplex(dot)com
Pernah dalam suatu acara blogger, sekitar bulan Oktober 2015. Saya mendengar kesaksian, bintang film legendaris Rima Melati yang sudah berusia 76 tahun. Beliau berkisah tentang penyakit kanker Payudara yang diderita, kemudian membagi resep agar bisa survive.
"kuncinya harus bisa memanage pikiran dan hati, kemudaian berada di sekitar orang yang selalu mensupport. Usahakan hati terus senang, tidak berpikir macam-macam, kalau pikiran stres, sudah deh nanti bisa kemana-mana" Jelas Rima Melati
Suasana sedikit melankolis, ketika beliau bercerita tentang almarhum Frans Tumbuan. Sang suami tercinta yang setia mendampingi, adalah belahan hidup yang selalu menyemangati. Termasuk saat melewati masa kritis, hendak operasi di negeri kincir angin. Betapa luar biasa peran orang terdekat, dalam melewati waktu demi waktu bagi seorang Rima Melati.
Saya yakin di luar sana, banyak sekali orang- orang yang sedang lemah dan membutuhkan support. Dukungan dalam bentuk pendampingan psikologis, atau dalam bentuk dukungan materiil.
Journey of Hope (Perjalanan Harapan),  wujud inisiasi sekaligus action nyata. Melakukan berbagai bentuk gerakan, dalam bentuk aktivasi menyumbang langsung, aktivasi penggalangan dana dan segala bentuk care entertainment (Peduli Entertainment) yang dilakukan para founders dan warriors of Hope. Gerakan peduli entertainment yang tengah dilakukan, yaitu concert of Hope dan Produksi Film "I AM HOPE"
Kegiatan mulai ini, bertujuan membantu pasein kanker yang tidak mampu secara finasial di seluruh Indonesia. gerakkan Gelang Harapan, sebagai aksi menumbuhkan harapan dalam setiap keadaan. Makanya dalam setiap kegiatan Journey of Hope, mengharapkan uluran tangan dari semua warrior of Hope untuk bersama mendata pasien kanker, membantu pasien memiliki harapan.
I Am Hope The Movie
Film I Am Hope, sebagai sarana menebarkan "virus" harapan. Film yang diproduksi AlKimia Production ini, didedikasikan untuk pengidap kanker agar tidak patah semangat dan terus berjuang melawan penyakitnya. Menghadirkan bintang muda Tatjana Saphira Hartmann, selain itu Fachri Akbar, Fauzi Baadila, Febby Febiola, Ray Sahetapy, Tio Pakusadewa dan sederet nama bintang lainnya. Tatjana Sapira memerankan tokoh Mia, yang divonis mengidap kanker. Bahkan gadis cantik ini rela, tampil dengan kepala plontos demi perannya di layar lebar.
Tatjana pernah mengalami hal tak mengenakkan, sang ibunda sempat salah vonis menderita kanker payudara. Sehingga ketika mendapat tawaran, tak pikir panjang untuk terlibat dalam film "I Am Hope".  Pengalaman salah vonis inilah, yang membuat gadis blasteran Indonesia - Jerman tahu sal kanker.
Tatjana semakin bersemangat terlibat dalam I Am Hope, ketika diberitahu 25% hasil penjualan tiket akan disumbangkan ke Yayasan kanker.  Secara khusus, Tatjana melakukan riset dalam waktu mepet. Persiapannya pendek sekitar dua-tiga minggu, sebelum shooting dilakukan.
Berbekal dari pengalaman dan memiliki saudara yang bekerja di Yayasan Kanker Indonesia, sangat membantu mendapatkan informasi tentang kanker sekaligus mendalami peran yang dimainkan.
Bagi pecinta film Indonesia, yang sudah penasaran sekaligus ingin berdonasi jaga tanggal mainnya ya. I Am Hope akan tayang di bioskop, pada 4 Februari bertepatan dengan hari Kanker sedunia. (salam)
Sumber rujukan SINI

14 Jan 2016

Semua Layanan dalam Satu Paket #FreedomCombo


Peluncuran IM3 Freedom Combo (dokpri)

Tahun 2016 baru dua pekan berlalu, Indosat Ooredoo kembali memberi kejutan pada pelanggannya.  Bertempat di Gandaria City Jakarta Selatan, diluncurkan Paket IM3 Freedom Combo. Pada saat yang bersamaan, juga diluncurkan di kota lain seperti Bandung, Surabaya, Semarang. Selain dihadiri Jurnalis dan Blogger, banyak juga komunitas Indosat Ooredoo yang turut serta. Seperti Icity, Indobars, Arsenal Indonesia, Blitz Club, Kijang Inova Lover Skuter, Follower Indosat, dan masih banyak komunitas lainnya.

12 Jan 2016

Sinergi TDB Bersama Kemenpar, PMI dan Band Coklat


Dokumen Group WA TDB

Minggu 10/1'16, menjadi hari bersejarah bagi komunitas Tau Dari Blogger (TDB). Sarasehan perdana diselenggarakan, masih dalam suasana awal tahun. Yang membuat terasa istimewa, TDB bisa menyatukan tiga pihak sekaligus dalam satu event.
Kementrian Pariwisata, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Band Cokelat, digandeng TDB dalam satu tema "Solidaritas Untuk Sesama". Tema ini sangat menyatu dan aktual, dilihat dari berbagai sudut pandang. TDB sebagai wadah blogger, ingin mendukung gerakan positif demi kemajuan UKM.
Kemenpar adalah pihak yang concern dan bertanggung jawab, memajukan pariwisata negeri tercinta. Kerja besar kemenpar musti didukung banyak pihak, yang memiliki benang merah dengan dunia pariwisata. Usaha kecil menengah, adalah satu diantara banyak pihak yang sangat mungkin terlibat. Setiap tempat wisata, dioptimalkan menjadi magnet bagi pengunjung. Tak pelak akan terjadi potensi, sekaligus mendorong terjadinya perputaran perekonomian bagi masyarakat sekitar tempat wisata tersebut. Proses komunikasi pada wisatawan memegang peranan, pada bagian ini posisi blogger berada.
Komunikasi postif menjadi harga tak bisa ditawar, demi menaikkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.  Pada 2015 jumlah wisman berada pada angka 10 juta, masih kalah dengan Thailand sekitar 13 juta. Padahal Indonesia jauh lebih luas, dibanding negara lain di Asean. Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa, perlu didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Hal ini menjadi tugas kita semua, demi kemajuan bangsa.
Pada sesi kedua, hadir Pak Herman dari Palang Merah Indonesia (PMI). Acara sarasehan TDB yang perdana, kebetulan diselenggarakan di lantai 4 gedung PMI Kramat. Ini menjadi bukti, dukungan PMI terhadap kegiatan Blogger. Semoga kerjasama yang luar biasa, terus berkelanjutan.
PMI sebagai lembaga kemanusiaan, yang meyebar di berbagai belahan dunia. Rasa empati pada sesama selalu digaungkan, dengan mengajak masyarakat melakukan Donor Darah. Meski demikian sampai saat ini, lembaga kemanusiaan ini masih memiliki PR untuk meyakinkan pemegang kebijakkan di negeri ini. Terkhusus upaya, meng-gol-kan UU pengesahan lambang PMI.  Hingga saat ini lambang PMI, masih memungkinkan disalah gunakan pihak manapun. Beberapa waktu lalu, di sosmed beredar foto Juice. Minuman segar ini berusaha tampil unik, hadir dengan kemasan seperti kantong darah dan memasang logo PMI. Minuman dengan rasa strawberry, warnanya benar-benar menyerupai darah.
00oo00
Digital Marketing
Kak Nuty Laraswaty, pemateri ketiga dengan tema digital marketing. Topik yang keren ini, benar-benar meng-upgrade pengetahuan tentang branding terutama blogger. Termasuk masukan tentang, "disney land"/ funnel. Bahwa blog musti memilik pemetaan yang rapi, sehingga orang yang datang /pembaca tertarik dengan suguhan dalam blog.
"Seperti kalau masuk gedung PMI, yang dijumpai mobil ambulan, ruang donor darah, tempat tidur dorong dengan penyangga darah dan sebagainya. Maka kalau ingin menciptakan blog misalnya tentang pariwisata, hal-hal yang berkaitan dengan tema musti disajikan" Jelas kak Nuty
Kemudian upaya menaikkan traffic blog, dengan cara menyebarkan tulisan pada semua media social yang dimiliki. Tentang akun atau identitas media social (Fb, twitter, Linkedin, Google +), upayakan sama atau paling tidak memiliki unsur yang sama. Jangan memasang nama aneh (apalagi alay), misalnya "Chacha Pengembara Hati", "Dewi Malam Dambaan Kalbu" dan nama asing lainnya. Termasuk tips agar twit kita, bisa dibaca lebih banyak follower.
Sementara  berkaitan dengan kemenpar, Kak Nuty mengajak blogger menggiatkan partisipasi menulis tentang UKM, lingkungan dan kesehatan. Karena hal ini akan berkesinambungan, untuk mendukung Pariwisata.
Satu hal yang dapat saya simpulkan dari pemateri ketiga, yaitu KEREEEENNN !!! Cara membawakan materi sangat enak, disetai contoh yang berhubungan dengan keseharian.
Pemateri Nutty Laraswaty (dokpri)

Band Cokelat (dokpri)
Band Cokelat menjadi pamungkas, lengkap hadir tiga personelnya. Band yang di gawangi Erwin, Rony dan Jacklyn ini, sangat peduli dengan lingkungan dan pecinta product dalam negeri. Tak mengherankan, kalau saat ini digandeng kemenpar mengkampayekan obyek wisata. Saat ini Cokelat juga sedang menggalakkan, program senyum negri
Setiap personel Cokelat, terlihat antusias dan semangat berperan dalam program ini. seperti contoh kejadian  kecil, jacklyn gemas dengan orang yang buang sampah sembarangan dari dalam mobil. Pun saat ke daerah pengrajin tas, mereka tidak percaya diri memasang brand sendiri. sehingga merk yang dipasang, adalah merek internasional.
Sementara  Rony prihatin dengan keadaan pantai di Indonesia, yang kotor dan tidak terawat. Padahal pantai adalah potensi, yang bisa menjadi magnet bagi wisatawan. Erwin tak kalah miris, ketika gitar buatan dalam negri dijual ke negara lain kemudian dibandrol harga selangit. Keprihatianan demi keprihatinan dari Cokelat, menumbuhkan komitmen band ini focus pada lagu-lagu cinta tanah air.
Daaannn, lagu Bendera menggema di ruangan lt 4 gedung PMI. Tak urung semua yang ada di ruangan, ikut bernyanyi karena lagu ini sangat terkenal dan syairnya mengandung semangat patriotik.
Sarasehan TDB yang perdana di ujung acara, pengumuman 3 pemenang Instagram dan 3 pemenang live twit membuat suasana semakin semarak. Sebagai anggota TDB, besar harapan langkah awal ini akan disusul gebrakkan berikutnya. Sinergi bersama Kemenpar, PMI dan Band Cokelat, akan menmbuahkan karya nyata. Sukses untuk TDB, Kemenpar, PMI dan Band Cokelat (Bravo)

9 Jan 2016

Membingkai Satu Dasawarsa Perjalanan [Sebuah Resensi Buku]


Dokumen Pribadi
Sepuluh tahun bukan masa yang sebentar, namun juga tak lama kalau sudah terlewatkan. Sekian waktu yang berjalan, akan meninggalkan sekian banyak kenangan. Peristiwa yang terlampui, apalagi jika diwarnai sebuah pencapaian tak ada salahnya disebarkan. Siapa tahu, kelak menginspirasi bagi penerus sekaligus pelecut semangat.