22 Nov 2015

Teh Javana Candi ke Candi 10K "Mana Indonesiamu"


Dokumen Pribadi
Potensi Indonesia memang tiada dua, alam yang indah dan negri yang kaya raya. Rasanya tak berlebihan, apabila ada lagu -Tongkat, kayu dan batu jadi tanaman-. Segala potensi musti terus digaungkan, agar tumbuh kebanggaan sekaligus semangat mempertahankan.
Semangat mengangkat kekayaan Indonesia yang mendunia, menjadi latar belakang Teh Javana menggelar "Teh Javana Candi ke Candi 10K".  Hal ini sejalan dengan kampanye yang diusung, yaitu gerakan "Mana Indonesiamu".
"Maka dari itu Wings Food memilih candi Prambanan menjadi tempat pelaksanaan Teh Javana Candi ke Candi 10K, karena pada 1991 Candi Prambanan telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia atau world heritage" Ujar Aristo Kristandyo, Group of Marketing Beverages Wings Food, saat acara Press Conference Teh Javana Candi ke Candi 10K di FX Sudirman.

21 Nov 2015

Indosat Ooredoo Hadirkan Dunia Digital


Gedung Indosat Ooredoo (dokpri)
Pelataran  gedung kantor Indosat tampak beda, terasa semarak dan penuh kesibukan. Persis  di atas tengah pintu masuk, terpampang jelas tulisan Indosat Ooredoo. Posisinya yang head on, begitu eye catching memungkinkan dibaca siapapun yang melewati.  
Sebuah mobil besar parkir di sudut kanan halaman, dipenuhi antrean panjang. Saya berada ditengah barisan, hendak mengambil makan siang. Foodtruck menyediakan nasi kebuli, plus air mineral dan sop buah, menjadi menu siang hari tak begitu terik. Sementara pada sudut lain, terdapat arena games yang mengundang rasa penasaran. Petugas berseragam dengan logo dan warna khas, terlihat hilir mudik memantau arena acara. Sesekali komunikasi melalui handy talky terjalin, mengesankan koordinasi yang terus terjalin.
Persis di kanan dan kiri pintu utama, terdapat petugas membantu pengunjung melakukan regristasi online. Undangan yang sudah dikirim by email, tinggal scan barcode akan keluar nama pemilik undangan.
Foodtruck di pelataran (dokpri)

Regristasi Online (dokpri)
Saya masuk ke loby gedung, mendapati suasana tak kalah meriah. Layaknya sebuah exibition, ruangan yang biasa lenggang mendadak berubah. Kebetulan hari ini bukan kali pertama, saya berkunjung ke kantor Indosat. Sehingga bisa membandingkan suasana yang tampak, tak seperti hari-hari biasanya.
Persis di depan sebuah cafe, terlihat pengunjung antusias mencermati aneka penawaran. Stand yang dipasang display pembelian online, dikerubuti beberapa orang secara bersamaan.  Beberapa orang ada yang sedang bertransaksi, untuk aneka pembelian. Ada yang sedang memasang headphone, terlihat menggoyangkan kepala asyik mendengarkan lagu. Ada juga yang berdiskusi santai, sambil menikmati penganan dan minuman di meja.
Suasana Loby (dokpri)
  
Regristasi sebelum masuk Lift (dokpri)
Sebelum masuk lift sebelah kanan, terdapat meja regristasi kedua yaitu secara manual. Kami undangan kembali mengisi data, kemudian diberi lembaran kertas kecil bertulus "Souvenir". Setelah semua prosesi terlewati, baru dipersilakan naik ke lantai 2. Tak butuh waktu lama, lift mengantar undangan ke lantai yang dituju.
Ruangan lantai 2 semestinya benderang, disulap gelap dengan lampu neon panjang warna-warni. Musik berdentam menguasai indera pendengaran, merangsang nadi berdegup lebih kencang. Kain seperti gorden warna hitam lebar menjuntai memenuhi ruangan, berhasil mencegah sinar matahari masuk. Lampu dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga cahaya tak leluasa membias ke semua sudut ruang. Sinar lampu temaram berbentuk panjang, membimbing undangan berjalan.  Setalah lift lantai dua terbuka, undangan berjalan menyusuri lorong. Mengitari ruangan untuk menuju lift naik ke lantai 4, dan sengaja pintu darurat dibiarkan terbuka. Kami yang tak mau menunggu terlalu lama, memilih jalan kaki naik dengan tangga ke tempat acara.
Kejuatan ternyata belumlah usai, ruangan lantai 4 tak kalah unik. Masih dengan musik menghentak energic,  kerlap kerlip gambar memantul di dinding berlapis kain hitam. Saya membaca sekilas tulisan yang muncul bergantian, menggambarkan perjalanan dan prestasi Indosat.
suasana digital lantai 2 (dokpri)

Pose dulu (dokpri)
Atmosfir digital (dokpri)
Tak ayal saya seperti memasuki mesin waktu, berada jauh sekian puluh tahun ke depan. Selintas di benak tergambar, film Stratreck atau film sejenis berlatar dunia luar angkasa.
Arena acara terkesan begitu luas dan keren, dipenuhi kepulan asap buatan. Warna warni cahaya berkilat, satu lampu terfocus di atas panggung. Menyorot garis-garis laser warna hijau, kuning, merah berbaur dengan kepulan asap. Ada jalan membentang dibuat khusus, berada ditengah sekaligus memisahkan undangan yang duduk di kursi kanan dan kiri panggung.
Sampai akhirnya mendapat tempat duduk, saya menarik nafas dan berkesimpulan
 "DIGITAL"!!
Ya...saya seperti berada di dunia lain, yang penuh dengan digital technologi.
Dengan musik yang terus diperdengarkan, mengajak undangan berada di masa depan. Undangan menikmati makan siang, yang tertata di pinggir panggung. Aneka menu tumpah ruah- pendek kata undangan begitu dimanjakan. Saya mengambil minuman dan desert saja, mengingat lambung sudah penuh dengan nasi kebuli. Wajah-wajah gembira terpancar, berpadu obrolan dan candaan antar teman.
Dan, Acara dimulai. Pandangan kami focus pada satu titik, yaitu panggunng utama.
DJ berwajah bule di sudut panggung, memainkan musik techno. Alat berbentuk bundar seperti bola, dengan bulatan-bulatan kecil di permukaannya. Setiap bulatan yang disentuh sang DJ, menghasilkan alunanan nada berbeda. Sorotan lampu bergantian, menambah suasana panggung lebih semarak. Sekitar sepuluh menit sang DJ beraksi, ditutup dengan riuh tepuk tangan di ujung penampilan.
Panggung Utama (dokpri)

Penampilan DJ (dokpri)
Sejenak panggung kosong, muncul tayangan pada layar dinding background. Ganti-berganti menggambarkan ragam masyarakat, yang mulai melek tekhnologi. Betapa smartphone menjadi bagian tak terpisahkan, dengan keseharian masyarakat Indonesia. Ibu- ibu memasak dengan melihat resepnya dari smartphone, maraknya Gojek lengkap dengan telephone pintar juga. Masih banyak profesi lainnya, saling terhubung dan menghubung dengan telephone genggam.
Satu benang merah paling kuat adalah, bahwa keterhubungan (conection) bisa difasilitasi dengan jaringan.
Tak lama tayangan selesai, disusul kemunculan Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat Ooredoo. Beliau berlari melintasi panggung pandek, yang membentang ditengah kursi undangan. Kemunculan dari belakang undangan yang tiba-tiba, berhasil mengangetkan saya. Musik energik berpacu, selaras dengan ayunan gesit sang petinggi. Dua anak tangga menuju panggung utama, dilibas dengan langkah yang masih cepat. Hingga membawa Alexander Rusli, berada tepat di atas panggung.
Untuk beberapa saat musik energik tetap diperdengarkan, Pak Alexander Rusli terlihat sedikit terengah. Senyumnya terus mengembang, bahasa tubuh dan tatapannya menyapu seluruh ruangan. Seolah menyapa Undangan yang hadir, sembari mengucapkan salam selamat datang.
Strategi yang cantik, sebagai cara melepas lelah yang menyergap. Hingga nafas demi nafas bisa diatur, perlahan musik mulai mereda.
Alexander Rusli (dokpri)
Pak Alexander mengabarkan, Identitas baru yang kini disandang adalah Indosat Ooredoo. Oodero dipetik dari bahasa arab, yang berrati keinginan. Kata "Ingin" ibarat sebuah cita-cita, sekaligus awal sebuah langkah. Transformasi sudah dipersiapkan sejak dua tahun lalu, dan Indosat Ooredoo menjadikan digital sebagai DNA perusahaan.
Indonesia sebagai trend setter di dunia digital, meyediakan layanan yang menjawab kebutuhan konsumen.
Investasi di jaringan data dan digital, terbukti telah berhasil ;
- Peningkatan penggunaan data mencapai 155%
- Lebih dari 19 juta pelanggan aktif menggunakan facebook setiap bulannya
- Basis pelanggan selullar mencapai 6 juta pada akhir Q3 - 2015
- Investasi modernisasi jaringan siap, mengaktifkan LTE da meningkatkan pengalaman data dan digital.
Identitas baru, masih dengan mempertahankan nama dan warna identitas terdahulu.
"Tapi kami menambahkan semangat baru, Indosat dan Ooredoo bersama-sama menjadi kebanggan Indonesia dengan identitas dunia" tegas Pak Alexander Rusli.
Digital Untuk Semua
Dunia digital harus bersahabat, simple dan mudah diakses untuk sebanyak orang. Sehingga digital dan tehnologi diharapkan dapat membantu, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
H.E. Sheikh Abdulla Bin Mohammed Bin Saud Al Thani, Chairman dari Ooredoo Group menjelaskan dalam Press Release "Hari ini adalah saat tepat meluncurkan brand Ooredoo, kami berkomitmen menggunakan teknologi mobile untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di manapun kami beroperasi. Indosat meyakini hal tersebut, dan hari ini saya bangga menyaksikan kemitraan yang telah kami bangun melangkah ke tahap berikutnya"
H.E. Sheikh Abdulla Bin Mohammed Bin Saud Al Thani  menambahkan "Pemerintah Indonesia memiliki visi yang kuat untuk membangun digital dan memberikan akses bagi setiap masyarakat ke dunia ekonomi digital, dengan rencana startegis yang kami umumkan hari ini, Indosat Ooredoo mendukung komitmen pemerintah Indonesia dan akan bekerja keras untuk memberi manfaat dari dunia digital untuk semua."
Alexander Rusli (dokpri)
Berdasarkan survey dari Indosat Ooredoo, 70% responden menginginkan dunia digital dengan akses internet yang cepat dan stabil. Hal ini selain bisa menambah produktifitas, tentu saja diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup. Maka acara peluncuran sebagai moment istimewa, awal bagi Indosat Ooredoo untuk melangkah pada tahap berikutnya.
Indosat Ooredoo mengokohkan tiga pilar kekuatan baru ;
1.Produk dan layanan yang memberi kebebasan
2.Jaringan data yang unggul
3. Memperlakukan pelanggan sebagai sahabat.
"Ke depan Indosat Ooredoo menargetkan, menjadi nomor satu dalam pendapatan digital, nomor satu dalam pengalaman digital dan brand digital pilihan pelanggan nomor satu" Ungkap Alexander Rusli.
"Hari ini, dengan satu tombol, Indosat Ooredoo siap mengaktifkan 4G dengan LTE Advanced Network yang mampu menyediakan kecepatan sampai 112 mbps. Dengan kecepatan jaringan tersebut, kami meluncurkan produk produk baru. Kenoksi 4G dengan tarif 3G dan paket layanan dimana pelanggan dapat memilih berbagai konten yang mereka sukai, mulai dari live streaming pertandingan sepak bola sampai menonton film-film terbaru" sambung Alexander Rusli
Alexander Rusli dengan Bola kaca (dokpri)
Lampu dipanggung mendadak gelap, Pak Alexander bergeser mundur. Memegang bola kaca yang telah disiapkan, dalam hitungan detik bola memancarkan warna kuning. Kemudian lampu menyala kembali, tertuju ke atas panggung. 
(ka-ki) Joy Wahyudi, Alexander Rusli, Prashant Gokarn (dokpri)

Sesi Tanya Jawab (dokpri)

Wefie bersama journalist (dokpri)
Dua petinggi Indosat Ooredo lainnya muncul,  kemudian bertiga menempati kursi putar. Bersama satu moderator, yang memandu jalannya sesi tanya jawab. Acara berjalan lancar, semua pertanyaan sebenarnya ada di Press release. Mungkin karena berita pers dibagikan bersamaan opening event, sehingga penanya tidak sempat membaca.
Kemeriahan Launching Indosat Ooredoo belumlah usai, setelah acara inti dan narasumber turun panggung. Undangan masih dimanjakan kembali, dengan penampilan penyanyi berkarakter -Tulus-.
Terus terang saya penggemar penyanyi unik ini, pita suaranya yang jernih, melodi dan lyrik lain dari yang lain. Rasanya event organiser sangat teliti sampai detil, termasuk menentukan siapa penyanyi yang sejalan dengan tema acara. 
Tulus tampil Memukau (dokpri)

Tulus On Stage (dokpri)
Tulus membawakan sekitar enam lagu, hampir sebagian besar undangan hapal lagunya. Lagu Gajah, Jangan cintaiku apa adanya, Seribu tahun, Sepatu dan lagu lainnya mengalun dengan merdu. Hingga lagu terakhir penyanyi bertubuh subur ini, menuntaskan acara luar biasa ini. Saya masih saja terbayang kemegahan acara ini, sampai malam hari susah move on. Hehehe.
Sukses selalu untuk Indosat Ooredo.

17 Nov 2015

GeMa CerMat ; Edukasi Masyarakat Tentang Obat


Talkshow GeMa CerMat (dokpri)

Siapa sih orang yang mau sakit, saya yakin jawabnya pasti tidak ada yang mau. Tapi kalaupun sedang waktunya sakit, ya tak bisa dihindari. Yang penting, jangan buru-buru mengonsumsi obat apalagi yang mengandung anti biotik. Karena mengonsumsi anti biotik over dosis, berdampak tidak baik untuk jantung.
"Gue gak mau ambil resiko, kalau anak sakit mending langsung kasih Obat" Ujar seorang karyawati "Kawatir ada apa-apa kalau di ntar-ntarin"
Kalimat ini pernah saya dengar, langsung dari seorang ibu muda pekerja di sebuah kantor  media. Kami yang diajak ngobrol tak berani menyanggah, meski saya pribadi sebenarnya tidak setuju. Tapi karena tak punya pengetahuan mumpuni, ketidaksetujuan disimpan di hati saja.
Hari berselang bulan berganti, ibu pekerja ini lumayan sering ijin datang terlambat kantor atau tidak masuk bekerja. Alasannya hampir seragam, anak lelaki satu-satunya sakit ini sakit itu. Rupanya si ibu pekerja, memiliki dokter langganan. Entah obat apa yang disarankan sang dokter, kami teman sekantor kerap mendapati ibu ini mengantar anak ke rumah sakit.
Contoh kecil di sebuah kantor di Jakarta Selatan, mungkin saja terjadi di tempat lain. Tak ada salahnya percaya dengan dokter, tapi lebih baik mengedukasi diri agar aware terhadap penyakit.
0o0
Perlu upaya masif dari instansi terkait, memberi penyadaran kepada masyarakat tentang konsumsi obat. Gema Cermat ; Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
Dra Azizah Wati (kiri) dr. Purnamawati Sp.AK (Kanan)
"Jangan dihapal nama obat, tapi hapal kandungannya" Tegas Dra Azizah Wati, Ketua Umum Pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan praktisi Farmasi komunitas.
"Tidak semua sakit perlu diberi obat, seperti batuk/pilek dan muntah/diare" tambah dr. Purnamawati Sp.AK, Pendiri Yayasan Orang Tua Peduli (YOP), Anggota Komite Pengendalian Resistensi Anti Mikroba Kemenkes RI.
Dua nama yang saya sebutkan, adalah narasumber Talkshow Gema Cermat. Acara yang dilangsungkan bersamaan acara Pameran Pembangunan Kesehatan 2015, di Jiexpo Kemayoran 13- 15 November 2015. Acara dikawal Mira said seorang blogger sekaligus moderator, terbilang piawai menghidupkan acara.
Pembicara dr. Purnamawati Sp.AK, sangat bersemangat dan energic. Memberi pencerahan bagi peserta, bahwa Sang Maha Pencipta sangatlah sayang pada umat-NYA. Bakteri yang dicipta-NYA, sesungguhnya memiliki aneka manfaat. Jumlah manusia di dunia sekitar 7 miliar, sementara jumlah bakteri mencapai trilyunan.
Nah bakteri ternyata memiliki peranan vital, apa saja?
- Membersihkan Polusi
- Menghancurkan Sampah
- Melindungi tanaman dari Jamur dan bakteri jahat
- Menyediakan zat gizi untuk tanaman.
Bahkan dalam tubuh manusia, ternyata terdiri dari 10 triliun sel tubuh dan 90 triliyun sel bakteri.
Bakteri di saluran cerna :
- Mengubah makanan menjadi zat gizi
- Membuat Vitamin B & K
- Menjaga usus sehat
- BAB Lancar
- Melindungi tubuh dari bakteri jahat
Batuk/Pilek tak perlu obat, bisa disembuhkan dengan pembenahan sirkulasi udara. Kemudian perbanyak istirahat, dan minum air putih. Karena batuk/pilek fungsinya melindungi paru-paru, dari menumpuknya lendir.
Sementara untuk diare/muntah, bisa diatasi dengan minum oralit (bukan obat). Karena dari diare/muntah inilah, cara tubuh membuang zat beracun.
Dokumen Pribadi
"Jadi jangan apa-apa sedikit langsung diminumi obat" ucap dr Purnamawati sp.AK bersemangat.
Bagimana agar tidak mudah sakit?
- Konsumsi makanan bergizi (tidak harus mahal)
- Istirahat Cukup
- Cuci tangan dengan sabun
- Olah Raga
- Imunisasi Lengkap
Sementara Dra.Azizah Wati mengungkapkan, bahwa obat ibaratnya seperti madu dan racun. Maka penggunaan obat harus tepat, dosis dan kandungannya. Karena kalau over dosis, akibatnya adalah jantung (inilah yang disebut racun).
Pesrta Talkshow

Antusiasme Peserta Talkshow (dokpri)
"Kalau ada aturan minum obat 3 x sehari, itu kapan saja?" Dra Azizah melontarkan pertanyaan "tolong disebutkan jamnya"
Seorang peserta menjawab" Pagi habis sarapan sekitar jam 8, siang jam 13 an dan malam jam 20"  
"Aturan minum obat 3 x sehari (Pagi-Siang-malam), rentang waktunya harus tepat (paling aman 7 jam sekali)" Dra Azizah meluruskan jawaban "Sebaiknya membeli obat di Apotek, sehingga ada apoteker yang ditanya banyak hal tentang obat" anjuran sang narasumber.
Menurut sebuah riset, terdapat 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi. Dari prosentase tersebut, terbagi menjadi, 27.8% menyimpan obat keras dan antibiotik, sebanyak 86.1% anti biotik diperoleh tanpa resep.
Masyarakat harus melek pengetahuan tentang obat, dengan cara menghapalkan kandungan obat. Meski kadang produsen obat piawai, membuat nama obat mirip dengan sakitnya. Misalnya obat diare, diberi nama Diapet atau obat flu diberi nama UltraFlu, obat asma dilabeli Asmasoho dan sebagainya.
"jangan mudah termakan oleh iklan, lagi pula gak mungkin abis minum obat langsung sembuh kaya di iklan" pesan narasumber.
0o0
Dokumen Pribadi
Saatnya setiap individu membuka diri, agar cerdas menggunakan obat. Gerakan Gema Cermat hadir, memberi pencerahan kepada masyarakat untuk ;
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, pentingnya penggunaan obat.
2. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyrakat, dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
Langkah positif "Gema Cermat" perlu didukung dan terus digaungkan, agar tak terjadi salah konsumsi obat akibat ketidaktahuan. (salam)