Tampilkan postingan dengan label film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label film. Tampilkan semua postingan

4 Sep 2017

Perjuangan Mengenyam Pendidikan dalam Film Jembatan Pensil


Pressconf Jembatan Pensil -dokpri

Masih ingatkah anda, peristiwa putusnya jembatan kayu di daerah Dusun Krikilan, Desa Gratituton, Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Jawa timur. Peristiwa terjadi awal tahun 2017, sempat mendapat perhatian masyarakat Indonesia.
Kondisi putusnya jembatan memaksa warga, turun ke sungai untuk menyebrang ke desa seberang.  Anak anak berseragam Sekolah Dasar, rutin membelah air mencapai tempatnya menuntut ilmu.
Sungguh peristiwa ini membuat miris, sekaligus pada sisi lain menumbuhkan haru. Putra-putri tunas bangsa, rela menempuh apa saja demi belajar. Pendidikan menjadi barang berharga, diyakini akan melepaskan dari keterkungkungan.
Hal krusial menjadi koreksi pemerintah, betapa pemerataan pembangunan infrastruktur harus mendapatkan perhatian lebih.
Saya kok yakin, minim sarana prasarana belajar masih banyak dialami saudara kita di sudut negeri. Program pemerintah yang dikenal dengan Nawacita, semoga bisa menjadi ikhtiar bersama. Bahwa pembangunan berhak dirasakan oleh masyarakat, bahkan yang berada di daerah terpencil, pelosok dan perbatasan.
Semoga bisa menjadi kenyataan, Amin.
-0o0-
Akhir pekan di awal bulan maret, Gala Premiere Film berjudul Jembatan Pensil dihelat di IMAX XXI Gandaria City. Film keluarga berlatar persahabatan, pendidikan dibalut cinta, mengambil lokasi shooting di Muna Sulawesi Tenggara.
Tak ayal pemandangan laut indah membentang, sangat memanjakan indera penglihatan. Tampak nelayan sibuk menjala ikan, demi pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari. selain melaut, Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Muna juga terkenal dengan kain tenun.
Adalah Inal, Nia, Aska, Yanti dan Odeng, lima sahabat yang berjuang demi mendapatkan pendidikan. Setiap hari menempuh perjalanan panjang, demi mencapai sekolah sederhana berada di pinggir pantai.
Satu paling epic saat pergi dan pulang, empat sahabat harus menyebrangi jembatan kayu yang sudah mulai lapuk. Odeng (diperankan Didi Mulya) anak berkebutuhan khusus, setia menunggu empat karibnya di ujung jembatan.
Odeng dengan segala keterbatasan dimiliki, ternyata punya kelebihan dalam bidang menggambar dan berhati mulia. Gambar laut yang dihasilkan, menjadi persembahan bagi ayah dikasihi yang juga seorang nelayan.
Melihat usaha keras teman-teman dicintai, Odeng menyimpan tekad membuat jembatan kayu baru. Serupiah dua rupiah uang jajan dari ayahnya ditabung, demi mewujudkan cita cita mulianya.
Odeng dan sang ayah tinggal bersama Gading (diperankan Kevin Julio), pemuda putus kuliah ikut melaut karena orang tuanya meninggal. Setiap malam Odeng tinggal di rumah sendiri, sementara ayah dan Gading kakaknya pergi melaut.
Malam naas akhirnya terjadi, petir menyambar ombak besar dan cuaca sangat tidak bersahabat. Keesokkan pagi ketika  sampan merapat, terlihat Gading pingsan di atasnya sementara ayah tidak tampak. Odeng dan Gading masing masing menjadi anak yatim piatu, Gading berjanji akan menjadi kakak dan menjaga Odeng.
Foto Session bersama cast Jembatan Pensil - dokpri
Bagaimana Odeng menghadapi kenyataan pahit, sekaligus cara mewujudkan mimpi membangun jembatan. Film Jembatan Pensil, akan menjawab rasa penasaran penonton bioskop di tanah air.
Film Jembatan Pensil ditulis oleh Exan Zen, sedikit banyak diadaptasi dari kisah masa kecil sang penulis. Semasa sekolah dasar, Exan berjalan jauh ke sekolah. Menempuh puluhan kilometer dengan sepatu dijinjing, berseragam kedodoran agar awet.
Hasto Broto selaku Sutradara jeli memilih lokasi, sepanjang film penonton benar benar dimanjakan dengan pemandangan indah. Musik yang ditata Anwar Fauzi, berhasil membuat penonton baper pada adegan sedih.
Tampak penonton di kursi sebelah saya, beberapa kali mengusap mata ketika tokoh Odeng menangis. Kisah cinta yang menjadi bumbu dalam film ini, tidak terlalu diangkat hanya sekedar lewat sekilas.
Selebihnya, silakan saksikan sendiri ya. Film Jembatan Pensil akan tayang serentak, pada 7 September 2017. Saya berani menjamin, film ini aman untuk semua umur. – salam-

4 Agu 2017

Film Nyai Ahmad Dahlan Segera Tayang di Bioskop


Press Confrence Film Nyai Ahmad Dahlan -dokpri

Nama siti walidah mungkin masih asing di telinga, tetapi ketika menyebut Nyai Ahmad Dahlan saya yakin pasti sudah sangat familiar. Nyai Ahmad Dahlan adalah pahlawan perempuan asal Kauman Jogjakarta, yang memiliki peran besar dalam sejarah bangsa ini.
Nyai Ahmad Dahlan lahir pada tahun 1872, beliau adalah pendiri gerakan perempuan ‘Sopo Tresno’ yang kemudian bernama Aisyiyah. Pada awal kemerdekaan, Nyai Ahmad Dahlan menggerakkan kaum wanita untuk mendirikan dapur umum. Beliau rajin bertukar pikiran, dengan dua tokoh besar negeri ini yaitu Presiden Sukarno dan Jendral Sudirman.
“Beliau merupakan perempuan pertama yang pernah memimpin kongres Muhammadiyah tahun 1926” Ujar Ibu Irawati Mochtar Asrul selaku Executive Produser film Nyai Ahmad Dahlan bersama H.Azrul Azis Taba.
IRAS FILM mengangkat sosok istimewa ke dalam layar lebar, persembahan bagi bangsa Indonesia, bagi Muhammadiyah, Aisyiyah dan keluarga besar Kyai Haji Ahmad Dahlan.
Secara keseluruhan, proses syuting dilakukan di kota asal sang tokoh yaitu Jogjakarta. Memasang nama bintang Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad Dahlan, berpasangan dengan David Chalik sebagai Kyai Ahmad Dahlan.
Berderet nama bintang ternama lainnya juga ikut bermain dalam film ini, seperti Cok Simbara, Della Puspita, Rara Nawaningsih, Egi Fedly, Malvino Fajaro, Inne Azri.
Dalam press confrence Film Nyai Ahmad Dahlan, Dyah Kalsitorini selaku produser sekaligus penulis skenario Film Nyai Ahmad Dahlan mengungkapkan, “ Bagi kami membuat film ini adalah amanah luar biasa, sosok beliau sangat hebat. Setiap perjalanan hidup Nyai Ahmad Dahlan sangat inspiratif, beliau benar benar uswatun hasanah bagi umat. Dalam durasi 98 menit, insyaallah kami berusaha menggambarkan siapa beliau. Sosok Nyai Ahmad Dahlan baik sebagai istri, ibu, guru, sahabat dan pejuang.”
Tika Bravani pemeran Nyai Ahmad Dahlan -dokpri
Niat baik mengangkat sosok Nyai Ahmad Dahlan bergayung sambut, mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Kyai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah dan Aisyiyah. Bahkan 90% pemainnya dari keluarga besar Muhammadiyah, Aisyiyah, dan keluarga Kyai Ahmad Dahlan, semua bermain total sangat baik dan menjiwai.
Beberapa nama penting di juga hadir di Film ini, seperti Dahnil Anzar Simanjutak, ketua umum PP Muhammadiyah beliau memerankan tokoh Kyai Fakhrudin, juga nama Diyah Puspitarini Ketua Nasyiatul Aisyiyah beliau memerankan Munjiyah.
Bertindak sebagai penata musik adalah Tya Subiakto, film ini semakin keren dengan soundtrack berjudul ‘Cinta Melampaui Jaman’ dinyanyikan Rara Tarmizi penyanyi peraih piala AMI Awards 2016.
Pada kesempatan berbeda, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Muhadjir Efendi menyatakan, “Film Ahmad Dahlan hadir pada saat yang tepat, ketika bangsa ini merindukan sosok yang bisa menjadi teladan yang bersedia mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa.”
Anda bisa menunggu Film Nyai Ahmad Dahlan di bioskop, ditayangkan pada pekan ketiga bulan Agustus 2017.

FILM NYAI AHMAD DAHLAN
Executive Producer ; H. Asrul Azis Taba, Hj. Irmawati Mochtar
Producer ; Dyah Kalstorini, Widyastuti
Line Producer ; Rifat Rasjim, Ririn Fx
Skenario ; Dyah Kalstorini
DOP ; Zetta Alpha Maphilindo
Art ; Opung cs
Make Up ; Ocha, Atiel
Kostum ; Rifa
Pimpro ; Agus Wahyudi
Talent ; Ponco, Mahfud
Editor ; Bimmo DJ, Safira, John Wayne
Music ; Tya Subiakto
Sound man ; Oedin, Rizky
Mixing ; Mangkil
Grading ; Pulung Studio  

6 Jul 2017

OPPO F3 Limited Collection Pack Spider-Man ; Homecoming



OPPO F3 regristasi -dokumentasi pribadi
Suasana XXI Gandaria City sore (4- Juli'17) cukup semarak, menjelang pemutaran film Spider-Man ; Homecoming. Pada sudut kiri XXI terdapat banner bertulis Spider-Man, dilengkapi beberapa manusia berbaju karakter Spider-Man.

Karakter ini cukup menyita perhatian, menjadi incaran pengunjung diajak melakukan swafoto. Beberapa gambar langsung upload di medsos, Timeline IG dan FB terpasang pemilik akun berdampingan dengan karakter Spider-Man. 

6 Jun 2017

‘Insya Allah, Sah !’ Film Pilihan Saat Lebaran



eflyer Insya Allah Sah

Sepertiga bulan Ramadan sudah dijalani, semoga tetap semangat sampai akhir puasa ya. Mungkin diantara anda sudah siap ticket mudik, sekalian memikirkan hiburan apa yang tepat saat lebaran.
Pada 5 Juni 2017, Blogger's hadir dalam meet and Greet film ‘Insya Allah, Sah !’, bertempat di gedung MD entertainment.
Film terbaru MD diyakini bisa menjadi alternatif, untuk melewatkan waktu bersama orang-orang terkasih. Film Layar Lebar diproduksi MD Pictures ini, mengusung genre drama komedi. Menampilkan bintang Titi Kamal, Panji Pragiwaksono dan Richard Kyle, serta sederet nama top menjadi cameo seperti Dedi Mizwar, Prilly Latuconsina, Tanta Ginting, Lidya Kandau, Ira Maya Sopha, Fitri Tropika.
‘Insya Allah, Sah !’ lahir dari tangan dingin sutradara Benni Setiawan, diproduseri oleh Manoj Punjabi.
Adalah Silvi (diperankan Titi Kamal) terjebak di dalam lift, bersama seorang lelaki bernama Raka (diperankan Pandji P). Raka adalah pemuda religius, aneh dan menyebalkan. Sementara Silvi, perempuan judes dan ceplas ceplos serta menunjukkan ketidaksukaan kepada Raka.
Silvi bersama Dion (diperankan Richard Kyle) keduanya kerap berhadapan, dengan sikap Raka yang memuakkan. Namun pada satu sisi, Silvi yang wanita karir tertangkap punya Nazar.
Nah dari konflik sikap inilah, film ‘Insya Allah, Sah !’ diramu dengan penuh kelucuan. Apa yang sebenarnya menjadi Nazar Silvi, bagaimana Silvi menuntaskan nazarnya.
"Saya yakin,  setiap orang akan punya adegan favorit di film ini" ujar Pandji di sela acara meet and greet. 
Bagi yang sudah penasaran, film ‘Insya Allah, Sah !’ akan tayang di bioskop tanggal 25 Juni 2017.  

29 Mar 2016

Film Super Didi ; Menjadi Ayah yang Dekat Anak itu Seru !


Adegan Film Super Didi (Sumber gambar ; twitter (at)Film_SuperDidi)
Siang ini saya bergabung, dalam acara mini confrence Film Super Didi di lantai 12 gedung Sarinah Jakarta Pusat. Hadir Reymund Levy (Produser) Hadrah dan Adiska (Sutradara) dan Budita (Script Writer). Sementara cast yang hadir, sejumlah nama tenar Vino G Bastian, Karina Dilla, Sandy Pass Band dan Ira Maya Sopha.
Acara berlangsung santai, diwarnai gelak tawa apalagi saat Ira Maya Sopha berkisah perannya sebagai Oma. Kisah dan tokoh dalam Film Super Didi, adalah real dan ada dalam keseharian. Hal ini disampaikan Rey sang produser, Hadrah, Budita, dan diulang oleh Vino serta Ira Maya Sopha.
"Saya ingin seluruh anggota keluarga bisa pergi ke bioskop menyaksikan film ini" harap Rey "selama ini mungkin ada film yang mengkhususkan untuk dewasa, atau khusus anak-anak"lanjutnya.
"tokoh dalam film ini ada wujudnya, saya ditantang menvisualisasikan" ujar Hadra "jadi ini menarik beda dari film saya sebelumnya"
Sementara Budita cukup surprise, saat bertemu kali pertama dengan produser. Ternyata keduanya adalah teman lama, sepuluh tahun lebih tidak bertemu.
Empat pemain tak ketinggalan, bercerita pengalaman memerankan tokoh demi tokoh dalam Film Super Didi. Vino yang (saya yakin) menjadi magnet bagi penonton, sangat antusias saat disodori naskah. Sementara Karina Dilla yang belum menjadi ibu, sanggup masuk menjadi ibu yang protektif dan "cerewet". Hingga teman-temannya terkecoh, menyangka karina Dilla sudah berkeluarga dalam kehidupan nyata.
Nama Ira Maya Sopha sudah tak asing sejak saya SD, dengan peran legendaris Cinderella. Kini empat dasawarsa sudah, perjalanan karir beliau di dunia entertaintmen. Gayanya yang ceplas-ceplos, mengundang tawa peserta miniconfrence. Termasuk saat dicomplain nenek asli dari dua pemain cilik  Anjanique dan Aviella, "mereka cucu eike kok deket- deket ama ye" ucapnya kocak
Saya pribadi ayah dari dua anak, cukup tersentuh dengan penuturan Sandy. Anak Band yang juga penyiar Radio, menceritakan kedekatan dirinya dengan anak-anaknya. Betapa sang anak berlari menyambutnya, saat mendengar mesin mobil penanda sang ayah datang.
Suasana mini confrence (foto dari akun twiter Hermini)
Jadi Ayah yang Dekat Anak itu Seru !
Saya sepakat dengan kalimat ini, karena saya sendiri merasakan peran sebagai ayah yang kebetulan tak menjaga jarak dengan anak-anak.
Mendengar penuturan Sandy, tiba-tiba saya jadi ingat sebuah buku tentang Parenting. Sang penulis dulu seorang penyanyi, kini memiliki yayasan bergerak di bidang pengasuhan. Adalah Neno Warisman, yang pernah menulis buku "Menjadi Ayah Bintang". Buku inilah yang merubah mindset saya sebagai ayah, berharap semakin terpatri kuat dengan hadirnya Film Super Didi.
Saya boleh cuplikkan sedikit ya, pada sub judul "Ayah Sejati"
Terkisah seorang ayah didatangi anaknya yang sudah dewasa.
"Ada keperluan apa kau kemari, wahai anakku?" tanya sang ayah penuh kasih
"Ada urusan keluarga, ayah" Jawab sang anak
Maka Sebatang lampu kecil (alat penerangan satu satunya) yang menyala di ruanganpun dipadamkan. Hanya dengan satu tiupan mulut sang pemimpin besar, menjadi gelap gulita ruangan itu
"Kenapa kita bicara dalam gelap begini, ayah?" tanya anaknya tidak mengerti
"Kita tidak menggunakan fasilitas negara untuk mengurus persoalan keluarga. Bicaralah anakku, apa persoalanmu?"
Petikan mutiara kisah terjadi pada masa lalu, sang ayah adalah Khalifah Umar Ibn Abdul Azis, Khalifah kelima, dengan putra beliau yang datang menghadap. Beliau raja yang amat mengagumkan, sampai datang waktu wafatnya, serigala tidak memakan ternak. Keamanahan beliau dalam menjalankan kepemimpinan mengguncangkan jiwa, menoreh kebenaran yang dianut dan diwarisi oleh para pejalan keadilan
Penggalan kisah sarat hikmah berulang, pada masa yang berbeda. Seorang bapak tentara yang bermobil milik negara. Sedang menjalankan tugas, melewati pintu sekolah. Seorang anak kecil menghadang, namun bagai tak peduli mobil terus melaju.
Ketika berselang waktu sang anak protes saat dirumah, dengan bijak sang ayah menanggapi "Lha kamu itu siapa? Bapak sedang pakai mobil dinas, Nak. Nggak mungkin Bapak pakai untuk urusan pribadi" jelas sang Bapak tegas dan pasti.
Pemuda kecil yang sedang berdialog, kelak menjadi pemain watak dan amat tersohor. Menerima beragam piala untuk beragam perannya sebagai aktor, sejarah mematri namanya sebagai salah satu sutradara emas. Beliau memiliki sikap berseni yang kuat, karena sekuat keteladanan ayahnya.

00o00
Cukilan kisah masa lalu dan masa kini, namun benang merahnya sama. Film Super Didi, menurut saya adalah representasi dua kisah tersebut dalam wujud layar lebar.
Wahai para ayah, yuk menjadi ayah keren dan kekinian. Caranya, rangkul anak-anakmu dan libatkan diri dalam hidupnya.
"Justru ayah punya peran membentuk karakter anak-anaknya" cetus Vino
"Ibu saya sempat mengajak ngobrol serius, Saya menyesal anak-anakmu kamu beri waktu sisa" cerita Sandy
(ah kenapa ya saya rasakan, kalimat demi kalimat Sandy daleeeem dan mengena)
Spesial menyambut hari Kartini, pada 21 April 2016 Film Super Didi akan tayang di Bioskop seluruh Indonesia. saatnya hari Kartini adalah perayaan, bagi persembahan ayah untuk kaum ibu. Yaitu menjadi ayah super, bersedia dan menyediakan diri hadir utuh bagi anak-anaknya. (salam)
Foto Bersama member KOPI dengan cast Super Didi (sumber gambar group WA Kopi)