Tampilkan postingan dengan label Blogger. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Blogger. Tampilkan semua postingan

5 Des 2015

Yang Muda Yang Kreatif


Smesco Youth Creative Show 2015 (dokpri)
Pagi itu gedung Smesco dipenuhi anak-anak usia kisaran duapuluh tahun, lengkap dengan seragam jas almamater. Wajah-wajah berseri penuh antusias, terpancar dari generasi penerus harapan bangsa ini.  Saya  turut dalam barisan antrian meja regristasi, merasakan semangat begitu menggelora. Ruangan megah di lantai 4, mendadak dipadati ratusan Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta.
Teringat ucapan Founding Father Bangsa, "Berikan aku sepuluh pemuda Maka akan kuguncang dunia".
Kalimat dari Presiden Pertama  rasanya tak berlebihan, pun secara kasat mata sejarah sudah membuktikan. Gerakan Mahasiswa menjadi pelopor perubahan,  menyangkut hajat  hidup orang banyak. Reformasi yang terjadi pada tahun 1998, Mahasiswa adalah gerbong lokomotif perubahan itu. Pun pada bidang yang lain, nama-nama generasi muda pahlawan bangsa mengukir prestasi di pentas dunia.
Antrian di Meja Regristasi (dokpri)
0o0
Rangkaiam acara Smesco Youth Creative Show 2015, digelar pada tanggal 3,4 dan 5 Desember 2015.
Ahmad Zabadi, selaku Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM, hadir memberikan sambutan.
"Smesco Rumahku, artinya Smesco menjadi rumahnya Koperasi dan UKM" tegas Ahmad Zabadi " Sebagai wujud dukungan akan membuatkan 500 online shop gratis pada pelaku UKM"
Satu online shop  rata-rata seharga Rp. 2.5 juta, pada kesempatan ini bisa didapatkan free dengan syarat UKM sudah menggunakan IT. Online shop dari UKM, akan dihubungkan dengan situs smescotrade.com dan blibli,com.
Selain itu telah ditetapkan pula Galeri Indonesia WOW (GIW), secara resmi beroperasi di gedung Smesco. Galeri ini bisa dimanfaatkan wirausahawan muda, meraih peluang mengembangkan potensi usahanya.
"Dengan beroperasinya GIW, kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas sebaik-baiknya demi penumbuhan wirausaha, pengembangan pengetahuan, ketrampilan pelaku KUKM, penguatan brand serta tidak ketinggalan perluasan akses pasar" tambah Ahmad Zabani
Sementara pada saat yang sama, hadir mewakili Mentri Koperasi dan UKM. Beliau adalah Agus Muharram, selaku  Sekretaris Kemenkop dan UKM.  Agus Muharram menyatakan rasa optimis, Smesco dapat menjadi laboratorium kewirausahaan, juga sebagai sarana pelatihan kewirausahaan untu pelajar.
"Hubungan "Triple Helix" yaitu Pemerintah, Swasta dan Perguruan Tinggi didukung dengan peran serta masyarakat, musti terus digiatkan demi pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia" ujar Agus Muharram "Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, musti dijadikan  moment untuk bersatu dalam membangun perekonomian bangsa"
Pertumbuhan e-commerce bisa terdeteksi, dari jumlah pengguna internet di indonesia lebih kurang 8 juta. Kondisi ini menguntungkan UKM, terutama untuk memasarkan produknya  sudah tidak membutuhkan space display konvensional (ruang dalam bentuk fisik). Selain itu antar UKM bisa berbagai ilmu lebih praktis, tanpa harus bertatap muka secara langsung.
"Untuk Online shop, musti diperhatikan ketersediaan barang" ujar Agus Muharram "jangan sampai saat konsumen pesan barangnya tidak tersedia, apalagi kalau pesan dalam jumlah besar"
Pada kesempatan yang sama, ditandatangai MOU (Memorandum of Understanding) bersama Rektor dari beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta. Suasana riuh penuh semangat  dari mahasiswa terdengar meriah, saat nama Rektor dan Kampusnya disebutkan pembawa acara.
Penandatanganan MOU (dokpri)

Foto Session (dokpri)
Penandatanganan MOU ini, tentu membawa angin segar bagi generasi muda. Memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya, untuk mengembangkan kemampuan diri.  Inovasi menjadi harga mutlak, agar bisa bersaing dibidang apapun.
Hanya produk yang unik dan eksklusif, akan merebut perhatian pasar. Untuk mendapatkan keunikan dan ke-eksklusifan, memerlukan proses panjang, melalui pengembangan knowledge, Skill, Networking, Opportunity, mental attitude, setelah semua upaya dilakukan genapkan dengan berdoa.
Peserta Antusias Menyimak (dokpri)
Bagi kaum muda dan yang berjiwa muda, yuk segera merapat ke Smesco !
Ada acara, Creative workshop, dengan tema "Creativepreneur is You" menghadirkan narsum Anto Suroto, SH, SE, MM. Pelaku UKM Smesco. Kemudian "Be Smartpreneur With Great Bussines Plan" narsum Arif Rahmawan seorang Studentpreneur Coach, Founder Cerdas Mulia, Author Studentpreneur Guide Book. Masih ada lagi "Internet Marketing Creative" narsum M.Maulana Naruddin Alhaq , beliau juara dua - Mandiri Bersama Mandiri, kategori Industri kreatif-. Masih ada lagi "UKM Digital Store" 500 Toko Online Gratis Untuk Indonesa, dengan narsum Dicky Sukmara, Founder & Creative Director Panenmaya Digital, Owner @infobandung, Owner Invictus Cloathing.

27 Agu 2015

utees.me ; Design T Shirt Berbasis Sosmed


Amrit Gurbani (Founder utees.me)- dokpri
Saya punya pengalaman tak mengenakkan,  kawan's ;
Saat  datang ke sebuah pasar malam depan perumahan. berpapasan dengan orang yang belum kenal. (mungkin biasa ya..)  Masalahnya, orang itu memakai kaos dengan warna dan gambar, persis dengan kaos yang saya pakai pada saat bersamaan. Sempat anak saya dari belakang menggandeng tangan, orang yang dikira ayahnya.  Seketika tumbuh perasaan tidak nyaman, kemudian menjauh pergi adalah solusi sesaat. Karena masih berada di acara yang sama, alhasil beberapa kali berpapasan lagi dan lagi. (Hadeuh..)

24 Agu 2015

Inovasi L'Oreal Paris



Foto dok L'Oreal
Kesehatan kulit wajah menjadi begitu penting, karena sangat vital dalam penampilan. Namun era kekinian kualitas sinar matahari semakin "ganas", akibat lubang ozon yang semakin lebar. 
Pengaruhnya ozon tentu tak main-main, sinar ultra violet (UV) yang menyentuh bumi tak lagi difilter. Alhasil kulit yang terkena Sinar UV cepat berbintik hitam, dan menjadikan efek berkerut lebih cepat dari waktunya. Siapapun tentu tak ingin terlihat lima tahun lebih tua, dari usia yang sebenarnya akibat penampilan kulit.
Indonesia termasuk negara tropis memiliki kelembaban tinggi, dengan index intensitas radiasi Sinar UV lebih tinggi dari negara lain. Berdasarkan riset paparan index UV di Indonesia, mencapai angka 10 dari skala 1 sampai 11 (serem ya kawan). 

8 Agu 2015

Cara ODHA Menghindari Diskriminasi



Scientists at the Oregon Health and Science University have announced a positive step towards finding a cure for HIV (Image: Shutterstock)
Diskriminasi adalah sebuah akibat dari sebuah sebab,  ibarat bencana banjir perlu diketahui musababnya. Bisa saja banjir disebabkan pendangkalan dasar sungai, atau penumpukkan sampah di aliran air, atau bisa jadi berkurangnya daerah resapan air. Setelah dikenali dan diketahui penyebab banjir  baru mencari solusi, bagaimana mengatasi dan kemudian mencegah agar tidak datang kembali. Pada tahap mencegah butuh upaya panjang berkesinambungan, agar akibat demi akibat yang datang kemudian hari tidak akan terjadi.
Diskriminasi biasanya terjadi karena ketidaktahuan dan minim informasi, banyak aspek yang terjadi dibalik ketidaktahuan tersebut. Entah karena akses mendapatkan informasi sangat sedikit, atau karena latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan yang tak memungkinkan melek pengetahuan.
Tapi siapa berani menjamin orang berpendidikan lepas dari sikap mendiskriminasi, mungkin karena faktor tak mau ambil resiko (dalam kasus ini dekat dengan ODHA).
Seperti pada artikel saya sebelumnya, Peran blogger menepis stigma AIDS sanksi sosial begitu berat. Petugas kesehatan (dokter, perawat) atau bahkan mahasiswa, masih ada perasaan enggan berdekatan dengan ODHA. Beberapa artikel rujukan yang saya jadikan bahan bacaan, ternyata sikap petugas kesehatanpun juga cukup beralasan. Dokter atau perawat dan petugas rumah sakit yang menangani ODHA,  "terseret" juga tak lepas dari diskriminasi dari lingkungan atau masyarakat.  Tak perlu mencari dari mana "lingkaran setan" ini dimulai, bisa jadi semua karena masih minimnya informasi yang utuh tentang ODHA.
Sebuah survey pada 2002 dilakukan oleh Herek at al, tentang ekspresi nyata atas Stigma HIV/ AIDS  di Amerika. Pada tahun 1999 satu dari lima orang dewasa "takut" pada ODHA, dan 1 dari 6 orang mengaku "jijik" berinteraksi dengan ODHA.  Pada penelitian lain di tahun 2000 terhadap 5600 orang dewasa di Amerika,  1 dari 5 responden menegaskan ODHA layak mendapatkan apa yang diderita sekarang. Amerika yang terkenal dengan negara "bebas", masyarakatnya tegas memberi cap pada ODHA. Perilaku berhubungan seks bebas tanpa pengaman, dianggap biang keladi pelaku tertular HIV/AIDS.
Sebuah survey dilakukan di Indonesia, mewawancarai mahasiswa di Sulwesi Selatan. Empat diantara sepuluh mahasiswa mengaku enggan bergaul dengan ODHA, alasannya cukup jamak khawatir akan tertular. Saat mahasiswa ditanya lebih lanjut, seandainya ODHA tersebut adalah teman mereka. Maka keempatnya memilih lebih baik menjauhi, daripada menanggung resiko tak diinginkan di belakang hari.
Saya pribadi yakin sejatinya mereka kaum terpelajar bisa menggali informasi, lebih detil tentang epidemilogi penyakit menular. Bahkan mungkin mereka (kalau mau) akan cepat paham, mekanisme atau cara penularan HIV/ AIDS. Pada orang terpelajar seperti mahasiswa, akan tahu bagaimana cara untuk menyikapinya.
-0-o-0-
sumber ; sukabumi.web.id
Menghindari Diskriminasi
Tentu bukan upaya yang mudah merubah sikap masyarakat, hukuman sosial ini terjadi pasti dengan runut yang panjang. Menurut hemat saya pribadi sebagai orang awam, kunci menghindari diskriminasi adalah justru kesiapan menghadapi diskriminasi. Artinya secara mental ODHA musti dipersiapkan, bahwa akan terjadi kemungkinan di luar yang tidak terprediksi. Berada di sebuah lingkungan atau kelompok masyarakat, tak ubahnya seperti berada dalam samudra luas lengkap dengan ombak dan badai. Semua orang yang bukan ODHA -pun juga dimungkinkan,  mengalami entah diskrimasi, intimidasi atau apapun namanya. Meyakinkan bahwa siapa saja bisa mengalami diskriminasi, tanpa harus menjadi ODHA sekalipun.
Pembekalan mental ini sangatlah penting, mengingat tidak bisa seorang individu menuntut masyarakat. Mungkin peran psikolog yang mumpuni dan tahan banting, akan sangat berpengaruh pada ODHA.  Penguatan sisi religius dari ODHA juga sangatl penting, memberi penyadaran tentang apa tujuan hidup sesungguhnya. Semakin terasah kepekaan hati mendalami ajaran agama, niscaya akan mempengaruhi perilaku keseharian.
Selain aspek psikologis dan religius (agama) terus disuport, dengan gaya hidup sehat baik dalam hal konsumsi makanan atau tindak tanduk dalam bersikap. Merubah lingkungan pergaulan yang lebih baik, agar aspek yang mendukung pulih dan lebih sehat tercapai. Mungkin tak ada solusi yang ideal, semua pasti ada plus minusnya. Namun justru sebuah solusi yang dijalani dan diketahui minusnya, ibarat pintu baru untuk selalu melakukan penyempurnaan.
Moment Pernas AIDS V  tahun 2015 di kota Anging Mamiri, semoga menjadi tonggak mengangkat harkat dan martabat ODHA. Pemerintah melalui  Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) , semoga bisa menelurkan kebijakkan yang membuat ODHA bernafas lega. Bahwa ODHA juga manusia seperti yang lainnya, selayaknya mendapatkan perlakuan yang sama.
Sekali lagi ingin saya menggarisbawahi kalimat ini, kunci menghindari diskriminasi adalah justru siap menghadapi diskriminasi.(salam)

Referensi bacaan Stigma dan Diskriminasi ODHA