8 Okt 2017

Kebahagiaan Anak itu Penting Terutama Pada Masa Tumbuh Kembang

Ricky Harun dan keluarga kecilnya hadir dalam Nestle LACTAGROW - dokpri
Apa sih, yang dibutuhkan anak-anak ?
Uang yang banyak, pasti tidak, mereka tidak tahu menahu hendak belanja apa. Makanan enak dan mahal, pasti juga tidak, porsi makan mereka sedikit, satu piring kadang juga tidak habis. Aneka mainan canggih, saya yakin juga tidak, biasanya seminggu setelah beli mereka bosan.
Lalu apa kebutuhan anak? jawabnya adalah bahagia.
Bahagia memiliki peranan sangat besar, menjadi kebutuhan mendasar dalam masa tumbuh kembang anak. Dengan perasaan bahagia, akan mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak-anak.

Situasi Lingkungan Kerja dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Jiwa



outsmartstress(dot)com

Kalau kita amati dan perhatikan, saat ini Ibukota sedang berbenah untuk moda transportasi baru MRT. Sementara waktu, masyarakat harus bersabar dengan kemacetan parah di beberapa titik.
Saya termasuk merasakan, ketika naik moda transportasi TransJakarta. Ruas jalan di perempatan Lebak bulus menyempit, akibat penggalian tanah untuk pondasi MRT. Bayangkan, dari Pondok Indah sampai Lebak Bulus, bisa memakan waktu tempuh sekitar dua jam.

6 Okt 2017

'Michelin Safety Academy' Ajak Siswa SMA Berkendara Secara Aman



Press Confrence Michelin Safety Academy -dokpri

Mengamati fenomena berlalu lintas, terutama pada kalangan anak muda relatif cukup memprihatinkan. Biasanya mereka kurang patuh rambu, tak enggan melanggar peraturan lalu lintas yang ada.
Kerap terlihat, anak berseragam putih abu-abu ngebut di jalanan, nyerobot saat lampu lalu lintas sedang merah, bahkan berboncengan tanpa memakai helm.
Apalagi setelah pengumuman kelulusan SMA, lajur jalanan dikuasai seperti milik mereka sendiri. Seragam dicorat-coret dengan cat warna warni, naik motor tak beraturan, gas ditekan kencang seperti punya nyawa ganda.
Anak-anak kita, perlu mendapat perhatian khusus orang tua. Bahwa, masa depan mereka masih panjang. Jangan sampai kecerobohan, membuat mereka bertindak membahayakan diri sendiri.
Menurut data Korlantas Polri kuartal kedua tahun 2017, lebih dari sepertiga kecelakaan di Indonesia, melibatkan pengendara berumur 15 – 24 tahun.  Sekitar 6.700 kejadian diantaranya, melibatkan pengemudi motor tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM).
Miris kan, sudah tidak punya SIM, kemudian terlibat kecelakaan, kesalahan double dilakukan dalam satu waktu. Kalau keterusan, bagaimana mereka bisa tertib saat dewasa nanti. Bukankah, kebiasaan berlalu lintas, sejatinya mencerminkan perilaku mereka dalam keseharian.
-0o0-
Michelin Safety Academy (MSA), mengadakan edukasi pengemudi usia muda mengenai berkendara yang aman. Saya sangat sepakat, bahwa kegiatan positif ini, perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Anda pasti sudah kenal Michelin, perusahaan ban terkemuka, memproduksi dan memasarkan ban kendaraan, mulai sepeda, sepeda motor, mobil, kendaraan berat, peralatan pertanian, truk, bus bahkan pesawwat terbang.
Perusahaan yang berkantor pusat di Perancis, masuk pasar Indonesia sudah 15 tahun, kemudian mendirikan Michelin Indonesia pada tahun 2011.
MSA tahun ini, sudah masuk penyelenggaraan pada tahun keempat. Tahun ini menargetkan, untuk menjangkau 400 siswa siswi SMA dari 10 sekolah di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Cilegon.
AKBP Aldo Siahaan, S.IK dalam press conffrence MSA menyampaikan“pengendara pemula rentan terlibat dalam pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas, jika mereka tidak diperkenalkan bagaimana etika berkendara yang baik dan benar, ataupun mereka tidak memahami peraturan lalu lintas. Kami sanfar mendukung program kemitraan Korlantas bersama Michelin dalam upaya menekan jumlah angka pelanggaran lalu lintas dan menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, terutama yang melibatkan pengendara pemula dan pelajar SMA. Karena seperti yang diketahui, banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang telah terkadi berawal dari pelanggaran lalu lintas. Michelin safety Academy sangat sesuai dengan program Korlantas yang memiliki tujuan menanamkan budaya utamakan kaemanan, keselamatan dan ketertiban di saat berkendara di jalan raya bagi generasi muda Indonesia.”
Frederick Mueller III selaku Presiden Direktur Michelin Indonesia. -dokpri
Suatu kebanggaan untuk dapat berpartisipasi, mendukung penanaman budaya berkendara yang aman di kelangan generasi muda. Michelin Safety Academy nerupakan perwujudan focus perusahaan di Indonesia, yaitu Perfection in Safety yang berdasarkan pada tiga pilar, keamanan melalui pemberian edukasi yang berkelanjutan mengenai berkendara yang aman, inovasi produk dan pelayanan serta dukungan purna jual yang prima,’ Jelas Frederick Mueller III selaku Presiden Direktur Michelin Indonesia.
MSA juga didukung Federasi Otomotif International (FIA), organisasi otomatif global yang mendukung mobilitas orang dan barang secara aman dan berkelanjutan. Sementara dari Indonesia, didukung penuh oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Apa saja benefit MSA ?
Informasi persiapan dasar rutin sebelum berkendara, seperti check tekanan angin pada ban, serta perlengkapan berkendara yang aman.
Kapan dan dimana MSA diselenggarakan ?
Tanggal 7 dan 14 Oktober 2017, bertempat di Pusdik Lantas Polri Serpong.
Siapa saja Mentornya?
Instruktur IMI, akan mendemontrasikan tehnik pengereman dan cara berbelok di tikungan tajam dengan aman dan benar.
Fitra Eri, Pembalap Profesional dan jurnalis otomotif
Diandra Gautama, pembalap wanita di ajang lokal
MotoMobi, pengulas otomotif dan penggiat media sosial
Setelah mengikuti MSA, siswa siswi berkesempatan mendapatkan SIM A dan SIM C dengan mengikuti ujian resmi pada tangal 14 Oktober 2017 di Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat.

Kampanye Philips Lighting ‘Terangi Masa Depan’ Dukung Program UNICEF ‘Kembali ke Sekolah’



Ki-Ka: Country Marketing Manager Philips Lighting Indonesia Lim Sau Hong, Country Leader Philips Lighting Indonesia Rami Hajjar, Deputy Representative UNICEF Indonesia Lauren Rumble dan Chief of Partnership UNICEF Indonesia Gregor Henneka saat seremoni penandatangan nota kesepahaman untuk “Kampanye Terangi Masa Depan Periode 2017-2018” oleh Philips Lighting Indonesia dan UNICEF, di Jakarta, Selasa (3/10). Dalam kemitraan ini, Philips Lighting berkomitmen untuk menggalang dana sebesar 2 miliar rupiah dari penjualan bohlam Philips LED dalam kemasan “Beli 3 Gratis 1” yang berlogo UNICEF. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung program “Kembali ke Sekolah” UNICEF. 

Tak bisa dipungkiri, pendidikan ibarat kunci gerbang menuju kualitas hidup lebih baik. Semua kegelapan pengetahuan terjadi, sejatinya bermula dari ketiadaan pendidikan.
Siapa nyana, meski sudah 72 tahun Indonesia merdeka, tercatat 4.6 juta lebih anak usia sekolah, belum memiliki kesempatan mengeyam pendidikan dasar. Menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional 2016 (Susenas), alasan anak-anak tidak bersekolah atau putus sekolah, lazimnya terkait kondisi ekonomi keluarga, terbatasnya akses pendidikan, disabilitas fisik atau mental dan budaya.