9 Agu 2017

Peluncuran OPPO F3 FCB Limited Edition Warna Merah Berlapis Emas 18 Karat


Aryo Meidianto dan Alinna WenXin -dokpri

Setelah bulan puasa lalu meluncurkan OPPO F3 black edisi Reza Rahardian, Inovasi tidak lantas berhenti begitu saja. Termotivasi dan ingin selalu memberi kejutan, sekaligus mempersembahkan yang terbaik kepada konsumen, kembali diluncurkan OPPO F3 FCB Limited edtion FC Barcellona.
Suasana didominasi warna merah menyala dipadupadan sedikit warna biru, begitu kaki ini melangkah memasuki satu arena di Lot 6 kawasan SCBD Jakarta Selatan. Mulai dari meja regristasi sampai ruangan acara, disulap dengan warna dan pernak pernik khas dari Football Club Barcelona.
Tahun 2017 menjadi tahun kedua, OPPO Indonesia menjalin kemitraan dengan FC Barcellona. Pada tahun sebelumnya, pernah diluncurkan limited edition dengan perangkat OPPO F1s plus FCB Edition yang didominasi warna biru.
Pada perayaan kemitraan strategis ini, ditandai dengan peluncuran perangkat F3 FCB Limited Edition. Mengadopsi satu warna club yang memiliki banyak fans di dunia, maka perangkat edisi special dan terbatas ini dibalut dengan warna merah.
Saat melihat penampakkan perangkat ini, saya langsung yakin fans FC Barcelona makin jatuh cinta. Tersebab pada belakang perangkat disematkan logo club gold plated 18 karat, diproduksi secara terbatas hanya sebanyak 300 unit.
Bayangkan, semakin limited pasti semakin diburu. Pemilik OPPO F3 FCB Limited edition adalah orang beruntung, menjadi pengguna perangkat exclusive.
Kami bangga dapat kembali menyapa penggemar setia FC Barcelona di Indonesia dengan perangkat terbaru ini. Edisi spesial ini merupakan bentuk perayaan kemitraan strategis kami dan penghargaan terhadap club beserta penggemarnya. Berbeda dengan edisi spesial FC Barcelona sebelumnya yang didominasi warna biru, kali ini kami mengeluarkan edisi dengan warna yang menggambarkan semangat FC Barcelona” Alinna WenXin, selaku Brand Manager OPPO Indonesia menyampaikan pada sambutan.
Mengapa dipilih OPPO F3 dan Mengapa hanya 300 unit ?
Ada syarat dipenuhi untuk menjalin kerjasama dengan FC Barcelona, bahwa perangkat yang dipakai adalah perangkat yang sedang booming di pasaran, diproduksi hanya 300 unit karena memang edisi terbatas” jelas Aryo Meidianto selaku Media Engagement OPPO Indonesia dalam sesi tanya jawab.
dokumentasi pribadi
Kerjasama dengan FC Barcelona sendiri, dilakukan sebagai strategi branding bukan sekedar penjualan.
Agar touch of FC barcelona semakin mengena, OPPO mengemas edisi ini dengan interface bertemakan FC Barcelona dan case ekslusif yang diberi tanda tangan pemain top FC Barcelona seperti Lionel Messi, Luis Suarez, Gerard Pique dan Andres Iniesta.
Selain dengan keunggulan dual camera selfie expert, OPPO F3 dilengkap layar 2.5D berukuran 5.5 inchi dan memiliki resousi Full HD agar bisa menyaksikan pertandingan FC Barcelona dengan nyaman.
Keunggulan lainnya adalah fitur pengenalan sidik jari yang cepat, desain tipis dan kapasitas bateri 3200 mAh bertahan seharian penuh.
Berapa harganya ?
Perangkat spesial dan terbatas ini dibandrol harga Rp. 4.099.000,-
Bagaimana cara membeli dan kapan?
Karena edisi terbatas di Indonesia, sehingga hanya bisa dibeli melalui online shop yaitu Blibli, Shopee dan Erafone. Penjualan dibuka per 8 Agustus 2017
Eits’s tunggu dulu, bagi pembeli perangkat ini, langsung mendapat tambahan tas eksklusif OPPO FC Barcelona senilau Rp. 1.199.000,-
“Kami berharap perangkat edisi terbatas ini dapat menjadi collectible item untuk fans FC Barcelona di Indonesia yang berjumlah 26 juta orang. Perangkat ini lahir dari perpaduan antara keindahan dan kecepatan seperti layaknya setiap pemain FC Barcelona” tambah Alinna

6 Agu 2017

FWD Life HACKATHON 2017 Resmi diluncurkan



Launching FWD Life HACKATHON 2017 -dokpri

Tak bisa dipungkiri, sebagian masyarakat masih menganggap Asuransi sebagai instrument keuangan yang rumit dengan proses berbelit.
Kondisi ini menjadi alasan kuat, mengapa penetrasi Asuransi di negara kita masih relatif rendah. Market Asuransi di Indonesia hanya sekitar 2.7%, sementara negara tetangga Singapore dan Malaysia sudah pada angka 5%.

Melihat keadaan tengah berlangsung, FWD Life tidak mau tinggal diam dan menyerah. Sebagai pioner Asuransi jiwa berbasis digital, FWD Life ingin merubah pandangan negatif masyarakat dalam berasuransi.

5 Agu 2017

Sebuah Ajakan Memaafkan dari Novel “Anak Rantau” Karya A. Fuadi



Novel Anak Rantau -dokpri

Bagi kutu buku dan pecinta novel, saya yakin nama A.Fuadi sudah tidak asing lagi. Novel Triloginya yaitu ”Negeri 5 Menara”, “Ranah 3 Warna” dan “Rantau 1 Muara”, berhasil melejitkan namanya sebagai penulis serta masuk rak best seller.
Sabtu siang (5/8’17) bertempat di Gedung Pos Kota Tua Jakarta, Blogger hadir dalam acara soft launching novel terbaru A. Fuadi berjudul Anak Rantau. Suasana dan atmosfir masa lalu di Kota Tua begitu terasa, seolah mengajak saya naik mesin waktu ke masa silam.
Kebetulan saya sendiri seorang perantau, dunia rantau turut membenturkan saya menjadi pejuang setidaknya bagi diri sendiri. Bayangkan saja, dalam perantauan kita musti belajar tentang banyak hal. Mulai mengatasi  masalah keseharian, perlahan-lahan mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Ada yang istimewa lho, acara soft launching novel Anak Rantau dihadiri banyak peserta. Ada yang datang dari Malaysia, Karawang, Jogjakarta, Padang, Bogor, Tangerang Selatan dan banyak tempat jauh lainnya.
Begitu tersanjung dengan antusiame peserta, Fuady mengutip sebuah hadist sekaligus kepercayaan anak pesantren, “orang yang berjalan jauh untuk menuntut ilmu akan didoakan Malaikat bahkan ikan di laut.” (cuplikan hadis ini pernah ditulis dalam novel negri 5 menara)
Menurut saya buku ini semakin keren, meskipun baru dijual secara online ternyata sudah ada yang membajak. Artinya buku ini calon best seller dong, terbukti pembajak sudah mengendus gelagat tersebut.
-0o0- 
A. Fuadi dan Miftah Sabri - dokpri
Kisah dalam Novel Rantau sangat kekinian, bisa menjadi representasi dengan kondisi yang terjadi di negara kita.
Sejak Pilpres dan Pilkada yang begitu heboh, menyisakan luka yang tidak kunjung sembuh sampai sekarang. Ada dua pihak yang saling berseberangan, selalu melihat satu peristiwa dari dua sudut pandang.
Kalau luka fisik bisa diobati, kalau luka hati dan luka batin susah diobati,” ujar Fuady.
Tokoh utama dalam novel Anak Rantau bernama Hepi, seorang anak kota yang diajak pulang ke kampung ayahnya untuk diproses menjadi orang baik. Namun kenyataan di kampung si ayah, Hepi menemukan teman baru dan orang orang yang terluka.
Salah satunya adalah kakeknya sendiri, yang dulunya seorang pejuang dan dilukai oleh kebijakan negara sendiri. Pada akhir novel, si kakek menemukan pencerahan bahwa sakit hati hanya menambah luka, obatnya hanya satu adalah memafkan dan lupakan.
Tema merantau bermula dari kampung halaman, yaitu romantisme Fuady akan danau Maninjau, kemudian dibalut tema detektif yaitu kisah datuk dan anak muda terkena narkoba.
Namun pesan kuat novel ini, sangat mendasar adalah mengobati luka untuk menumbuhkan banyak maaf pada masa silam.
Buku setebal 370 halaman ditulis selama 4 tahun, karena proses pengeraman ide dan riset membutuhkan waktu tidak sebentar. Sempat kesulitan mengembangkan cerita, namun setelah riset, wawancara dan permenungan akhirnya ketemu ruh cerita.
Untuk melancarkan proses penulisan, Fuadi menempel mind map di dinding guna membantu garis besar tulisan. Demi munculnya ide, si penulis tinggal beberapa waktu di kampung halaman, ngobrol dengan alim ulama, tokoh adat dan perantau yang sudah kembali ke kampung.
Untuk memperkuat kisah tetang narkoba, tak tanggung tanggung Fuady melakukan riset kepada intel BNN.
Soft Launching Anak Rantau semakin lengkap dan keren, dengan kehadiran Miftah Sabri CEO Selasar. Miftah adalah orang yang membaca Anak Rantau  sejak dalam bentuk draft, sehinga Fuady merasa ada sidik jari Miftah di novel terbarunya.
saat membaca tokoh Hepi, saya seperti membaca diri sendiri” ujar Miftah.
Miftah Sabri adalah seorang piatu, tak lama setelah lahir ke dunia ibunda langsung berpulang. Kemudian dibawa ayahnya ke kampung, sangat bisa merasakan bagaimana suasana hati Hepi.
Miftah kagum dengan penulis yang bisa menulis dengan sederhana, novel Anak Rantau ditulis dengan gaya bahasa sederhana. Berangkat dari point of view seorang Hepi yang anak puber, benar benar keluar dari pengalaman pribadi Fuady yang pernah dituangkan dalam Novel sebelumnya.
Potret yang ada di buku ini, bisa terjadi dan ada di seluruh daerah di Indonesia. Fuady bagaikan sosiolog, memotret sebuah kampung yang mewakili kampung di negeri kita,” tambah Miftah.
Blogger dalam Soft Launching Anak Rantau -dokpri
-0o0-
Dalam commuter line menuju stasiun Manggarai, Novel Anak Rantau saya baca baca sekilas. Dalam kereta merenungkan perjalanan hidup, pada usia yang kepala empat banyak sudah peristiwa dihadapi.
Pada kisah yang menyesakkan berpuluh tahun silam, rasanya sulit sekali menghapus dalam ingatan. Memaafkan memang butuh perjuangan, namun kalau tidak dilakukan hanya menambah luka semakin dalam.
Ternyata, saya masih harus banyak belajar memaafkan pada orang yang pernah melukai diri sendiri.