23 Mei 2017

Keseruan Fine-dining Fancy Feast Bersama Best Friend



Asyiknya bermain bersama kucing -dokpri

Kucing telah menjadi hewan peliharaan favorit, hal ini tampak dari tren meningkatnya kebutuhan masyarakat akan makanan kucing. Binatang berkaki empat ini tak hanya sebagai peliharaan, diyakini mampu menghadirkan kebahagiaan bagi ownernya.
Tak mengherankan, pada event- event tertentu saya melihat kucing dengan penampilan super keren. Bulunya terlihat sangat bersih dan terawat, dengan tatapan mata berkilat tanda sehat. Memakai baju khusus dengan motif lucu,  plus aksesoris yang mempercantik penampilan.

22 Mei 2017

Keberlanjutan Tehnologi Sawit Harus Mempertimbangkan Sektor lain


Kelapa Sawit - dok foto daririau(dot)com

Masalah sawit seolah tak ada habisnya, tak beda dengan masalah tanaman pertanian lainnya. Semua solusi memang tidak bisa berdiri sendiri, musti didukung dan dilengkapi oleh sektor lainnya.
Science memegang perananan penting, karena science sebagai peluang membuka banyak pada kemajuan. Namun science tidak ada guna, kalau tidak diaplikasikan dan tidak dimassalkan. Hukum alam telah berlaku, bahwa ilmu  yang sudah diaplikasikan musti disebarkan dan dikolaborasikan.
Pada era digital, suka tidak suka semua sektor harus ditransformasi dalam bentuk digital. Hasilnya akan terlihat berpengaruh pada semangat, untuk terus maju dalam dunia industri.
Industri sawit dituntut musti menyesuaikan trend digital, misalnya untuk percepatan pengiriman dan  atau produksi minyak.  Pemanfaatan tehnologi sangat bisa digunakan,  seperti untuk mengetahui jadwal kapal yang akan mengangkut hasil panen.
Semakin science dipercaya dan terbukti, maka terus akan digunakan dan dimassalkan. Semangat kolaborasi perlu ditingkatkan, musti ada credit value melalui “Open Sceince”, “Open Inovation” dan  Inovation Networks”.
Apa itu Open Science ?
Research yang diperbarui dengan cara efektif, efisien secara digital, tidak akan cukup kalau hanya mengandalkan tenaga ahli internal. Musti ada ahli berkompeten dari luar (eksternal), agar terjadi open mind dengan pembanding dari pakar lain.
Open science  akan efisien hasilnya, dapat memungkinkan terjadi inside off dan outside in.  Tehnologi digital akan memudahkan searching, dengan keyword tertentu bisa digunakan untuk proses sharing
Sumber foto ; poskotanews(dot)com
 Apa itu Open Inovation ?
Peralatan elektronik berbasis tekhnologi, seperti kulkas, TV, AC, Mesin Cuci dan sebagainya,  sangat cepat menyesuaikan dunia digital. Negara di Uni Eropa sudah lama gencar melakukan inovation, demi mempermudah kehidupan sehari-hari.
Seorang Sosiolog mengatakan, ketika invention digunakan dan diadpopsi saja, hanya akan menjadi inovasi. Sementara pandangan seorang ekonom, inovasi akan lebih berdampak jika sudah dikomersialkan. Formula matematika sederhana seorang ekonom, inovasi adalah hasil dari invention kali komersialisasi.
Bagaimanapun juga invention tanpa komersialisai tidak ada artinya, sehingga sentuhan teknologi inovasi dan dimassalkan musti dilakukan.
Apa itu Inovation network ?
Sebuah industri harus berada dalam sebuah ekosistem centris (cross organisation inovation), sejatinya inovasi bukan tanggung jawab individu peneliti tapi menjadi tanggung jawab negara.
Inovasi musti diberi insentive atau kemudahan, saat ini pemerintah sudah mengadakan Deputi Menristek bidang penguatan inovasi.
Inovasi yang terjadi dengan network, dapat dilihat contohnya dari peraih nobel bidang kimia.  Peraih nobel ini  terdiri dari tiga orang dari tiga negara berbeda, mereka berkolaborasi dalam inovation betwork. Bersama  melakukan open science, akhirnya menemukan open inovasi di bidang industri.
Rantai dalam bidang sawit bisa mengadopsi hal ini, berkolabori demi percepatan industri sawit.  Masyarakat kelapa sawit indonesia musti terus digiatkan,  melalui organisasi yang sudah ada namun jangan sampai terjebak dalam close sistem.
-0o0-
Bapak Haryono selaku Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian Dewan Riset Nasional dalam seminar yang diadakan media perkebunan - dokpri
Kalau berbicara produktifitas sawit, musti diperhitungkan dan dilihat juga realitanya. Harus dicermati antara pemgadaan benih dan dihitung hasilnya, mengingat praktek di lapangan lazimnya sangat tidak efisien.
Tindakan preventif harus dilakukan, agar sawit bisa berkelanjutan selaras dengan teknologi yang bekelanjutan juga.
Sustainbility harus  terjadi di semua sektor, lazimnya justru banyak terjadi di luar laboratorium. Peneliti musti membuka diri terhadap research yang berkompeten, sekaligus menjalankan inside out dan outside in dengan baik.
Jangan lupa, industri Sawit harus memperhatikan ketersediaan air termasuk dampaknya terhadap lingkungan. Jangan hanya mengandalkan musim hujan saja, harus ada  effort untuk tehnologi pengelolaan air.
Penyediaan air berkelanjutan sangat penting bagi sawit yang berkelanjutan, jumlah hutan sebagai konservasi harus dihitung dengan cermat. Pertambahan unit pangan plus penambahan jumlah energi, otomatis  musti menambah jumlah ketersediaan air.
Bagaimana bisa mencapai keamanan pangan energi dan air ?
Keamanan pangan keamanan energi dan hutan, semua berkaitan dengan ketersediaan air yang musti diperhatikan. Pada level nasional musti ada open inovation dan new colaboration yang efektif. Ketika bicara suistanbility, maka musti dibicarakan juga keberlanjutan pada sektor yang lain.

19 Mei 2017

Blogger’s Visit dan Mengenal Gasol Organik



Dokumentasi Foto : Upiet

Perjalanan dari Jakarta dengan waktu tempuh sekitar empat jam (include macet), akhirnya membawa langkah kaki blogger sampai di desa Gasol Cianjur.
Saya pribadi cukup familiar dengan kota Cianjur, nama kota ini selalu identik dengan tanaman padi. Sebagai konsumen saya kerap membeli beras Cianjur, cukup mudah didapat di warung dekat rumah dengan kualitas pilihan.
Memang banyak jenis beras Cianjur dijual di pasaran, tersedia pilihan kualitas dan jenis yang beraneka ragam. Nah kalau anda cermati, diantara banyak brand terdapat nama “Gasol Organik”.
Perjalanan blogger pada selasa (16/5’17), hendak mengunjungi pabrik pengolahan Gasol Organik. Sekalian blogger’s diajak mampir ke sawah, kebun, kandang kambing sekaligus tempat pembuatan pupuk alami.  
Perjalanan kami menuju lokasi semakin istimewa, karena disertai Pak Flaming Wong selaku owner dari perusahaan Gasol Organik. Tak pelak sepanjang perjalanan, cerita tak pernah berkehabisan mulai dari beras organik atau topik lainnya.
Sehingga mobil terasa riuh rendah dengan canda, namun sesekali hanya terdengar suara mesin, karena blogger’s sudah kelelahan alias ngantuk.
Sekilas Gasol Organik
Ketika mobil mulai masuk daerah Gasol, saya seperti diajak pulang kampung di desa tanah kelahiran. Melihat sekeliling, tampak hamparan sawah yang luas membentang. Pepohonan  tumbuh dengan rimbun dan rindang, berjajar rapi di sepanjang jalan bebatuan.
Merasakan udara  yang masih sangat bersih, hidung ini menghirup dalam-dalam oksigen bebas dari polusi. Penduduk ramah dan bersahaja, menyapa dan berbincang dengan logat bahasa sunda kental.
Suasana semakin menyatu, ketika melihat gabah sedang dijemur di pelataran. Mata ini menjadi terang dan asri, sembari menikmati panganan tradisional gethuk yang disediakan.
Gasol adalah nama sebuah desa di kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, terkenal sebagai salah salah satu sentra produksi beras lokal terbesar di Jawa Barat. Hal ini cukup terkuatkan, ketika melihat struktur dan tekstur tanah plus unsur hara di kawasan Gasol sangat bagus. Kondisi yang menguntungkan petani, mendukung Gasol (atau Cianjur pada umumnya) sebagai penghasil beras kualitas nomor satu.
Pak Flaming (baju hitam) sedang berkisah tentang Gasol Organik -dokpri
Gasol Organik berdiri tahun 2004, diwujudkan dengan pembangunan rumah kayu oleh suami istri yaitu Pak Flaming dan Ibu Ika.
Pasangan suami istri ini memang asli orang Cianjur, bertekad menanam padi secara organik. Gasol Organik sebagai penghasil olahan pertanian, selalu mengedepankan penanaman padi varietas lokal dengan sistem budidaya secara organik.
Saat blogger berkunjung, kami diajak ke kebun di belakang pabrik. Terdapat beraneka macam tanaman buah dan sayuran, tanaman inilah yang menjadi sumber bahan makanan. Kemudian sampah berupa kulit pisang, daun-daun atau sayur yang sudah tidak terpakai dijadikan pupuk.
Selain kebun yang ada didekat pabrik, beberapa lahan sawah juga menjadi milik Gasol Organik. Berbagai varietas pada lokal tampak menuju pra panen, seperti varietas Omyok, Peuteuy, Pandan Wangi dan jenis varietas lainnya.
Gasol Organik melakukan pengadakan pupuk secara mandiri, selain di dekat pabrik ada tempat khusus pembuatan kompos. Kira kira berjarak sekitar satu kilo dari pabrik, Bloger’s melihat lokasi pembuatan pupuk yang berdampingan dengan kandang kambing.
Ternyata dari kotoran kambing inilah, bisa dijadikan campuran bahan pembuatan pupuk kompos. Binantang ternak dipelihara Gasol Organik dengan sistem kemitraan bersama warga sekitar, melalui sistem bagi hasil setelah kambing dijual.
Proses Pembuatan Pupuk
Mula-mula disiapkan cerobong dengan dinding yang sudah diberi lubang, kemudian dimasukkan kayu dari bawah cerobong dan dibakar. Pada lubang bagian atas cerobong ditutup, sehingga asap dan api dari dalam lari ke lubang di dinding cerobong.
Pembuatan pupuk Kompos -dokpri
Sekam yang sudah dikering ditata, membentuk gunungan memenuhi pinggir cerobong. Proses ini memang dengan metode pengasapan, supaya sekam tidak terbakar dan menjadi abu. Setelah sekam berubah warna menjadi hitam, bari dicampur dengan kotoran ternak, ganggang atau rumput dan daun- daunan.
Nah pupuk kompos inilah, nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi. Saya mengangguk paham, sembari meyakini bahwa bahan-bahan ini dijamin alami. Benar-benar tanpa bahan kimia sintetis, seperti yang terdapat dalam pupuk buatan pabrik.
Pengerjaan pengelolaan tanah di gasol Organik, masih mengandalkan alat bajak dengan tenaga kerbau (tradisonal). Konon tanah bajakkan kerbau hasilnya berbeda, dibanding tanah yang diolah dengan alat seperti traktor.
Pemberlakuan rotasi tanaman pada lahan, sawah yang baru panen padi akan diganti dengan tanaman jenis lain. Dengan demikian tanah bisa istirahat, sehingga unsur-unsur yang terkadung dalam tanah tetap terjaga.
Kunjungan bloggers semakin lengkap, ketika masuk ke dalam pabrik pengolahan tepung. Saya sempat kaget dan bingung, ketika masuk lokasi pengolahan musti melalui tahapan yang begitu ketat.
Bloggers diharuskan memakai sepatu khusus, melewati pintu yang dibuka dengan kode tertentu. Kaki musti melewati proses pencucian, dua telapak tangan di sabun dengan cairan khusus.
Mulai dari lantai, dinding sampai langit-langit tampak begitu bersih, benar benar terasa di ruangan yang sangat steril. Masuk ke ruangan steril diharuskan memakai masker, lengkap dengan penutup rambut dan baju layaknya baju operasi.
Setelah menyusuri ruangan demi ruangan, tampak ibu-ibu  sebagai tenaga pegolahan bahan mentah menjadi bahan baku. Dengan seragam khusus, tak ketinggalan memakai masker dan sepatu booth.
Terlihat bekerja dengan tekun di ruang berpendingin, bahkan semua peralatan dalam kondisi super bersih. Terdapat kertas checklist di setiap bagian produksi, setiap pekerjaan harus dijalankan sesuai dengan  SOP (Standar Operational Prosedur)
Dokumentasi foto - Iwan
Setalah masuk ke ruang demi ruang pengolahan, kemudian blogger’s naik tangga ke tempat pengeringan di rumah kaca. Suhu yang semula dingin berubah panas, kami tidak betah berlama-lama di ruang pengeringan ini.
Akhirnya Bloggers berada di tempat paling akhir, melihat tepung Gasol sudah dalam kemasan plastik. Terdapat beberapa box container, berisi aneka macam tepung Gasol Organik yang siap dimasukkan kardus.
Doumentasi Foto -Iwan
Melihat serangkaian proses yang dilakukan, sungguh meyakinkan saya dari awal hingga akhir dikerjakan sangat terjaga.
Mulai dari pengadaan bahan yang berkualitas, dengan menerapkan pola penanaman alami. Sebagai tepung murni, diproduksi tanpa bahan tambahan pangan untuk konsumsi lebih baik dan lebih sehat.
Kini sudah tersedia di pasaran, berbagai jenis tepung MPASI untuk bayi dan bahan olahan makanan keluarga. Terdiri dari Beras Cokelat, Beras Merah, Sorgum, Kacang Hijau dan Kacang Merah. 
Sawah - dokumentasi pribadi
Untuk beras merah dan cokelat, memiliki kelezatan alami, saat dimasak bisa pulen dengan aroma menggugah selera. Sedangkan untuk Sorgum, Kacang hijau dan kacang merah dengan rasa gurih dan manis, melengkapi kenikmatan saat dikonsumsi.
Mengapa Anda Perlu Memilih Tepung Gasol
  1. Benih yang ditanam adala bibit unggul bukan hasil rekayasa
  2. Proses penanaman secara organic di lahan pertanian Cianjur
  3. Lokasi pabrik di sekitar lahan pertanian, jauh dari polusi udara
  4. Tanpa pengawet, perasa, pewarna buatan
  5. Bersertifikat HACCP ( proses produksi memenuhi standart International untuk keamanan pangan ).
Yuk mulai aware terhadap kesehatan, dengan konsumsi bahan makanan organik. Benar kata sebuah pepatah, bahwa mencegah lebih baik dari mengobati. –salam-