Tampilkan postingan dengan label profil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label profil. Tampilkan semua postingan

7 Mei 2016

Cerita dari Towe Hitam Papua [Catatan Team NS]


Sonitehe Lase sedang memeriksa  warga Towe , Pak Antonius tulang punggungnya bengkak dan tidak bisa jalan. Awalnya jatuh dari pohon bertahun-tahun tidak mendapat pengobatan serius, karena kendala biaya dan transportasi. -miris ya- (dok.foto-WA Sonitehe)
Ahirnya, langkah ini, sampai juga di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom. Kami berenam, anak muda tenaga kesehatan, siap untuk penempatan di daerah Towe Hitam Papua.
Saya, Sonitehe Lase asal Pulau Nias, sebagai tenaga Perawat, tergabung dalam team Nusantara Sehat (NS) Kemenkes.
Keputusan bergabung dengan Nusantara Sehat, didasari keinginan, bisa berbuat sesuatu bagi sesama. Sedikit kebisaan di bidang kesehatan, menjadi bekal, untuk berbagi dan memberi.

5 Mei 2016

Indonesia Adalah Rumah Saya [Catatan Team Nusantara Sehat]


Pijar Liendar R, sedang melayani masyarakat Pulau Penawar Rindu Belakang Padang Batam (dok foto. Pijar)
Memilih dan menempuh jalan pengabdian, adalah keputusan yang tidak bisa ditawar. Bagi saya menggapai kesempatan membaktikan diri bagi pertiwi, adalah jalan untuk hidup dalam kemanfaatan. - Khairunnas Anfauhum Linnas - "sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya", kalimat inilah yang selalu saya hunjamkan dalam kalbu ini.
Hingga suatu hari mendengar program Kemenkes "Nusantara Sehat" (NS), sebagai jawaban atas doa yang selama ini saya hembuskan dalam setiap sujud.
Saya Pijar Liendar Ramadhana, Amd KL, pemuda  23 tahun asal Rejang Lebong Bengkulu. Pijar artinya bersinar/berpijar, mungkin orang tua menyimpan harap anaknya kelak bisa menyinari sekelilingnya.  Saya yakini pemberian nama adalah doa,  semoga saya bisa mewujudkan harapan orang tua (amin).
Saat ini saya menjadi bagian Team Nusantara Sehat, untuk penempatan di Pulau Penawar Rindu- Kecamatan Belakang Padang  Kota Batam.
Darah muda ini sontak menggelegak, ketika mendengar program keren dari Kemenkes "Nusantara Sehat: (NS). Kebetulan sudah ada satu teman menjadi Team NS 1, kerap berbagi kisah perjuangannya di tanah pengabdian.
Terus terang ketika mendengar cerita penuh tantangan, hati ini melihat sebagai sesuatu yang  Amazing.  Saya sudah terbiasa melatih diri, agar tak menjadi pribadi manja dan penuntut. Kehadiran program NS adalah sarana penggemblengan, untuk mengokohkan kemandirian dan  jiwa patriotisme di dada.
Sebagai generasi penerus saya merasa terpanggil, begitu mendengar saudara sebangsa sangat membutuhkan bantuan bidang kesehatan.
Maka ketika pendaftaran Team NS 2 dibuka, tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Memilih bidang pengabdian sesuai disiplin ilmu, sebagai lulusan D III Kesehatan Lingkungan Polteknas Kemenkes Bengkulu. Saya sudah siap sepenuhnya, ditempatkan di pelosok manapun karena esensinya sama yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Ibarat pepatah "di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung", saya bertekad mempersembahkan yang terbaik yang saya bisa. Selagi masih di Tanah Air Indonesia, artinya saya masih berada di rumah sendiri. Indonesia adalah Rumah saya,  meski di pelosok manapun tak ada masalah.
Oo0oO
Mendatangi adik-adik SD, untuk penyuluhan hidup sehat (dok foto. Pijar L)
Kini setelah  merasakan terjun ke lapangan, tantangan cukup berat adalah mengubah perilaku masyarakah ke arah yang lebih baik. Terutama masalah PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), yang menjadi pangkal dari perilaku keseharian. Bagaimanapun kesehatan adalah modal utama, agar bisa beraktivitas dan bekerja lebih giat.
Pulau Penawar Rindu berada di pinggir negara tetangga Singapore, artinya posisinya berhimpit dengan lautan. Kebanyakan penduduk bermata pencaharian nelayan, sebagai cara menyambung hidup. Selain itu banyak rumah panggung berdiri, dibangun layaknya tempat tinggal terapung di pinggir laut. Kebanyakan warga tidak sadar memiliki kamar kecil (WC), sehingga cukup membuat bilik dan membuang kotoran besar langsung nyemplung ke laut (jangan dibayangkan ya).
Belum lagi ketersediaan air bersih menjadi masalah utama, di daerah ini adanya air payau. Karena tak tentu musim, warga  memanfaatkan air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan.  Tapi masalahnya warga belum tahu caranya, kerap menampung air hujan di bak atau drum (tong) tanpa ditutup dan dibersihkan dulu. 
Membersihkan Toren (tempat penampungan air) agar tidak berkembang jentik nyamuk (dok foto- Pijar L)
Bisa dipastikan dalam beberapa hari kemudian terjadi, jentik nyamuk muncul berada di dasar tempat penampungan. Nyamuk inilah yang dikenal aydes agypty, penyebab penyakit demam berdarah yang masih menjadi perhatian di wilayah ini. demi penyadaran kami berjalan kaki dari rumah ke rumah, kadang sampai 2-3 kali di rumah yang sama karena orangnya tidak ada.
Secara umum warga bersikap ramah, ini menjadi alasan kami betah di sini. Semakin membangkitkan semangat, untuk memberikan sesuatu yang terbaik selama bertugas.
Pijar Liendar Ramdhana - dua dari kanan- (dok foto- Pijar)
Program pertama yang kami jalankan, adalah survey cepat kesehatan. Tujuannya adalah mengetahui permasalahan dan status kesehatan masyarakat, sebagai acuan menentukan tindakan dan melakukan intervensi. Kini setelah beberapa bulan berlalu, saya semakin terpanggil berusaha membuat perubahan khususnya masalah kesehatan lingkungan. Sungguh saya ingin mempraktekkan yang saya pelajari dibangku kuliah, kalau tidak tentu akan sia-sia ilmu yang ada.
Nama Saya Pijar artinya sinar, semoga langkah kecil yang tengah saua ambil memberi penerang bagi sesama. Saya siap mempersembahkan dharma bakti di manapun di pelosok bumi pertiwi, karena Indonesia adalah rumah saya. (salam)

3 Mei 2016

Bahagia itu Sederhana, Sesederhana Pelukan Hangat Mama-Mama Ketika Melihat Kami Datang [Catatan Nusantara Sehat]

Nesya Ardella Simamora , Team Nusantara Sehat yang ditempatkan di Daerah Perbatasan Papua (dok.foto dari FB Nesya)
Fungsi blogger sebagai penggiat medsos coba saya terapkan, ketika bergabung dengan rombongan Kemenkes ke Batam. Setiap moment berusaha saya sebarkan, baik lewat tulisan atau gambar dipost via akun FB, twitter dan Instagram.  Baik ketika hendak berangkat dari Jakarta, saat berada di pesawat sebelum take off sampai mendarat di tujuan.

25 Apr 2016

Anak Muda Keren itu Adalah Team Nusantara Sehat


Menyebarang dari dermaga pinggiran Batam, menuju Pulau Penawar Rindu Kec. Belakang Padang (dokpri)
Perjalanan menuju Pulau Penawar Rindu - Belakang Padang- Batam, menjadi agenda team Kemenkes, Journalist dan Blogger pada 22 April '16. Menuju lokasi memang tak terlalu lama, hanya butuh waktu tempuh sekitar 15 menit membelah laut. Namun bagi yang tak terbiasa seperti saya, cukup pusing "digoyang" gelombang air laut pelan sebelum pompong berjalan dan melaju kencang. Untung tak sampai lima menit mesin pompong ditarik petugas, membawa kami menjauh dari dermaga keberangkatan.

Sahabat JKN Sambangi Tim Nusantara Sehat


Kemenkes with Blogger Goes to Batam, di areal pelataran Engku Putri (dokumentasi group WA)
Bermula dari sebuah status eyang Anjari di Facebook, hendak mengajak Blogger ke Batam mengunjungi Team Nusantara Sehat (NS). Dalam hitungan menit, comment balasan pada status tersebut melesat cepat. Tak ada satupun pernyataan menolak, terhadap rencana Kemenkes melibatkan Blogger ke Batam. Semua menulis kalimat penuh suka cita, sekaligus menyatakan kesediaan jika diajak.

5 Apr 2016

Merantau dalam Pengabdian Itu Keren ["JIKA AKU TIM NUSANTARA SEHAT"]


Masih terekam jelas di benak, saat langkah kaki ini meninggalkan kampung halaman. Kala itu belum genap usia dua puluh, persis seminggu setelah berita kelulusan Sekolah Atas diterima. Desa terpencil jauh dari hingar bingar, namun baru saya rasakan ikatan batin yang begitu kuat. Bola mata ini mendadak basah, beriring putaran roda bus meningalkan tanah kelahiran (hiks).
Jika Aku Team Nusantara Sehat (dokumentasi pribadi)
Merantau ke kota Pahlawan, menjadi satu langkah besar bagi anak kampung seperti saya. Gemerlap lampu kota dan keramaian tiada henti, sesuatu yang begitu asing namun mempesona. Tinggal di rumah berpetak-petak, sumpek sumuk menjadi satu adalah babak cerita baru dalam hidup.
Kini setelah puluhan tahun terlampaui, desa kecil di kaki gunung lawu tetap terpatri. Aroma rumput basah sebelum fajar tiba, adalah nikmat yang tak terganti.  Desa dengan kesahajaan sempurna, bak karunia yang menyuguhkan esensi.
Tapi hidup haruslah bergerak, seperti dunia yang terus berputar. Sikap mandeg tak ubah seperti pengingkaran kodrat, manusia diciptakan istimewa dengan segala potensi.
Sahabat JKN
Pada oktober 2015, saya bergabung dalam acara Temu Blogger #SahabatJKN. Tema yang diusung kala itu Nusantara Sehat, adalah Program Kementrian Kesehatan berupa penempatan tenaga kesehatan berbasis team.
Program Nusantara Sehat mengadopsi model Pencerah Nusantara, inisiatif  lintas sektoral. Prakarsa Kantor Urusan Khusus Presiden RI, untuk Millenium Development Goals (KKUP-RI MDGs). Menggabungkan Tenaga Kesehatan, Masyarakat, Sukarelawan, Pemerintah, Swadaya Masyarakat dan Pemuda.
Pada kesempatan yang sama, diperdengarkan rekaman percakapan by phone dengan Putri Indah Nirmala. Putri adalah team Nusantara Sehat, sedang berada di pelosok daerah Kalimantan Barat tepatnya di daerah Long Panghangai. Lokasi ini ditempuh dengan alat transportasi darat dan sungai, total memakan waktu 21 jam dari pusat kota.
Putri berkisah tentang kegiatan bersama team (8 orang formasi lengkap), menjalankan 8 kali puskesmas keliling dalam sebulan. Setiap lokasi terdekat ditempuh sekitar 5-10 menit terdekat, sedang paling jauh sampai 6 jam menggunakan speed boat. Putri dan team Nusantara Sehat, harus berjibaku selama 2 tahun dalam pengabdian. 
Team Nusantara sehat hadir, untuk menguatkan layanan kesehatan primer, melalui peningkatan jumlah sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan. Terdiri dari Dokter, Bidan, Perawat dan Tenaga Kesehatan lainnya.
Kendala tentang kesulitan air, menjadi tantangan saat musim kemarau tiba sehingga kesulitan mandi. Pengalaman tak terlupa ketika kehabisan bahan bakar saat naik speedboat malam hari, putri terpaksa mendayung hingga larut baru sampai tujuan.
Tim Nusantara Sehat sangat penting, karena tidak ada yang mau dokter resmi yang datang ke pelosok. Alasannya enggan mendatangi, akibat kendala infrastruktur yang kurang memadai.
Program lintas Kemenkes ini tidak focus ada kegiatan kuratif, tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat. Pengamanan dilakukan secara berkala, dari daerah yang paling membutuhkan sesuai Nawa Cita, "Membangun dari Pinggiran".
gambar dipinjam dari rintawulandari
Jika Aku Team Nusantara Sehat
Terus terang saya salut dan kagum, terhadap Putri dan team Nusantara Sehat. Jika kesempatan menjadi relawan team Nusantara Sehat datang, tentu tak akan saya sia-siakan.
Merantau sudah menjadi perjalanan hidup saya, justru pahit dan getir kehidupan membuat bisa bertahan sampai sejauh ini. Apalagi merantau dalam pengabdian, tentu memiliki nilai plus. Ingin saya memberi sumbangsih pada negeri tercinta, meski ibaratnya setetes air di gurun pasir. Namun bagi saya tidak apa hanya setetes, daripada tidak pernah berbuat sama sekali.
Dengan sedikit kebisaan menulis, ingin saya kabarkan melalui medsos atau blog apa yang dirasakan saudara kita di pelosok. Tak bisa dipungkiri, informasi adalah sebuah keniscayaan yang dapat merubah keadaan. Menulis menjadi bagian transformasi informasi, penerima informasi bisa menangkap gambaran keadaan yang ada.
Dalam setiap tulisan, tak lupa saya selipkan ajakan khususnya bagi yang berkemampuan. Bahwa menjadi bagian dari team Nusantara Sehat, adalah tindakan dan sikap yang sangat mulia.
"Khairunnas Anfa uhum Linnas", sebaik- baik manusia adalah yang banyak manfaatnya. Pengabdian adalah cara mengejawantahkan kemanfaatan, menjadi team Nusantara Sehat adalah satu diantara banyak jalan mengabdi.
Bagi kaum cerdik pandai yang kerasan di kota, tak ada salahnya terjun ke desa. Apalagi yang belum pernah merantau, yuk tinggalkan tanah kelahiran menjadi bagian dari team Nusantara Sehat.
Saya ingin serukan, Merantau dalam Pengabdian itu KEREN !
00o00
Setelah dunia merantau saya lewati, akhirnya menjumpa goresan pena seorang pujangga yang menggetarkan. Adalah nama Imam Asy-Syafii, masih tergolong kerabat Rasulullah yang karyanya melampaui masa. Sebagai bahan renungan, silakan resapi puisi di ujung artikel ini.
Semoga bermanfaat, amin
Merantaulah
Orang pandai dan beradab
Tak'kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah 'kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
*
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih
Jika tidak dia kan keruh menggenang
**
Singa tak'kan pernah memangsa
Jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur
Tak'kan kena sasaran.
**
Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tak'kan menunggu saat munculnya datang
*
Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal seperti emas.
****

19 Feb 2016

Giring Ganesha Tak Baper


Selphi Kopiers bersama Giring (dok WA Group)
Siapa tak kenal nama Giring Ganesha, atau lebih ngetop dengan sebutan Giring Nidji. Aksi panggung  khas,  menggetarkan lima jari di depan dada begitu melekat. Lagu Hitznya sudah tak terhitung, disuka bahkan dihapal masyarakat luas. Sebut saja beberapa judul, Biarlah, Selalu Menjagamu, Laskar pelangi, Hapus Aku, Heaven, Bila Ku Jatuh Cinta dan tentu masih banyak judul lainnya.
Kamis siang ini Kopi bersua, dalam acara "Ngopi Bareng Giring" di Kantor Kabarindo.

30 Jan 2016

Nahkoda Baru Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes


Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg. Oscar Primasi, MPH (dokpri)

Selama menjadi anggota #Sahabat JKN, setiap acara kerap saya menjumpai sosok ibu Murti Utami. Kemudian ketika mengikuti acara Launching buku "Prasati  Puskom Publik". baru saya dibuat "ngeh" (paham). Ternyata satu dasawarsa  Biro Komunikasi dan pelayanan Masyarakat Kemenkes, dipimpin tiga ibu yang luar biasa.  
Maka pada perusaan kali pertama, tiba-tiba terasa ada yang beda. Kami dari #sahabat JKN, berjumpa dengan sosok ayah. Beliau adalah drg. Oscar Primadi, MPH, dilantik pada 18 Januari 2016 oleh Mentri Kesehatan. 
Yap betul, nahkoda baru itu seorang Arjuna (yang pasti tampan dan gagah- hehe). Puskom Publik pun berganti nama, menjadi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyatakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sebentar, kalau menilik titel di depan nama beliau adalah drg. Berarti sama dengan nahkoda sebelumnya, memiliki gelar drg. Konon profesi dokter, bekerja penuh ketelitian dan analisa yang komplit dan akurat sebelum menentukan penyakit pasien. Maka saya yakin, sikap teliti dan pertimbangan matang akan diterapkan dalam jabatan apapun yang disandang.
Sebagai pemegang tongkat estafet, Pak Oscar membuka pintu bagi rekan Journalis dan Blogger. Karena sosiaslisai dan kampanye program Kemenkes, sejauh ini benar efektif dengan menggandeng rekan media mainstream dan media sosial. Namun Pak Oscar tetap mengacu mekanisme, apabila ada kasus yang membutuhkan waktu untuk obeservasi mohon dimaklumi. Nah jeda waktu harus dimanfaatkan, memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak gelisah.
Tugas pemahaman ini menjadi ruang, yang musti diisi dengan sebaiknya oleh journalist dan blogger. Meski secara pribadi Pak Oscar mengakui, pelayanan terbaik yang dipersembahkan pada masyarakat bukan hal yang mudah. Namun dengan dukungan penuh seluruh keluarga besar Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, serta komponen masyarakat  (journalis dan blogger) beliau semakin yakin. Amanah akan dapat dijalankan sebaiknya, dibarengi dengan ikhtiar semaksimalnya.
Upaya Pak Oscar lebih dekat tak bertepuk sebelah tangan, journalist dan netizen menyambut dengan harapan tak kalah besar. Beberapa perwakilan mengungkapkan, agar dipermudah akses mendapat informasi selama 24 jam sehari 7 hari seminggu. Beberapa person in charge di Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes, bahkan bersedia membagi no hp pribadi kepada wartawan dan Netizen yang kerap disebut #Sahabat JKN.
Bersama #SahabatJKN (Foto dari FB Rahab G)
Persuaan pada pertengahan januari 2016, adalah baru langkah awal menjalin silaturahmi. Waktu kedepanlah, menjadi kesempatan mengejawantahkan komitmen yang telah tersampaikan.
Selamat bertugas Pak Oscar dan team, saya secara pribadi dan #SahabatJKN lainnya tentu senantiasa mensupport semampunya. Semoga kita bisa bergandengan tangan, mempersembahkan sumbangsih terbaik bagi bangsa. (salam)