16 Feb 2016

Sedang Tuhanpun Cemburu #BloogerCareBatchI


Illustrasi- dokpri

Kalau membaca judul "Sedang Tuhanpun Cemburu", mungkin anda teringat satu judul buku?
Saya termasuk satu diantara pembaca, yang  menggemari tulisan karya Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun. Buku-buku beliau saya koleksi sejak kuliah, beberapa kisah tersimpan rapi di ingatan.  Buku berjudul "Sedang Tuhanpun Cemburu", masuk kategori hitz di hati saya.
Sejatinya Tuhan begitu menyayangi ummatNYA, saking sayangnya tak ingin berjauhan. Dalam buku ini diistilahkan Tuhan Cemburu, ketika kita manusia menduakannya dengan selainNYA.
Maka ketika manusia lalai, disentil dengan ujian dan cobaan. Semata agar mendekat berdoa dan memohon, kemudian kembali terjalin kemesraan. Tuhan menyapa manusia dengan caraNYA, melalui fenomena alam pun kehidupan keseharian. Bisa dengan hujan deras atau nestapa kaum papa, konon pada situasi ini doa mustajab.
Maka bermunajatlah saat saat air tumpah dari langit, juga berdermalah pada kaum dhuafa niscaya mereka kan mendoa.
Dokumen Pribadi
Empati, itu kuncinya !
Perasaan dekat dengan Tuhan bisa diasah, melalui kepedulian dengan sesama yang kurang beruntung. Lewat saudara yang menderita sakit atau yang telah tiada, menjadi moment mengingatkan diri sendiri.
Master atau Masjid Terminal di Depok, menjadi tempat menuntut ilmu bagi saudara kita yang terpinggirkan. Pedagang asongan, anak jalanan dan saudara kita yang kekurangan, belajar di Master demi masa depan yang lebih baik. Namun kondisi Master saat ini, masih sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Bantuan tak selalu berupa materi, bisa lewat networking agar menyebar dengan cepat.  Yuk ikut berpatisipasi, dengan Klik https://ktbs.in/ecwal  , lalu sebarkan ke medsos anda. Dari klik mana yang berhasil mengetuk dermawan, kita tak akan pernah tahu.
Khairunnas Anfauhum Linnas, Sebaik- baik manusia adalah yang bermanfaat. (salam)



4 komentar:

  1. Sukses buat acaranya mas agung ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bang Lius, jangan lupa ikut klik dan share
      salam :)

      Hapus
  2. "Bantuan tak selalu berupa materi, bisa lewat networking agar menyebar dengan cepat."

    setuju pak.
    terima kasih infonya :)

    *btw, salut sama kegiatan di Master, secara anak jalanan juga butuh pendidikan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk mas Huda, ikut klik dan Share
      trimakasih dan salam :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA